15
F.
Rangkuman
Setelah semua kegiatan latihan Anda kerjakan, ada baiknya Anda membuat rangkuman dan butir-butir yang telah Anda capai. Anda dapat
mencocokkan rangkuman Anda dengan rangkuman berikut ini.
1.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan bidang studi yang bersifat multifaset dengan konteks lintas bidang keilmuan, dengan
bidang kajian yang mutidimensional sebagai integrasi dari disiplin ilmu politik, hukum, pendidikan, psikologi, dan disiplin ilmu lainnya yang dapat
mendukung pembentukan warga negara yang baik.
2.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan mempunyai misi sebagai pendidikan nilai Pancasila dan kewarganegaraan untuk warga negara
muda usia.
3.
Tujuan akhir dari pendidikan pancasila dan kewarganegaraan adalah warga negara yang cerdas dan baik, yakni warga negara yang bercirikan
tumbuh-kembangnya kepekaan, ketanggapan, kritisasi, dan kreativitas sosial dalam konteks kehidupan bermasyarakat secara tertib, damai, dan
kreatif. Para peserta didik dikondisikan untuk selalu bersikap kritis dan berperilaku kreatif sebagai anggota keluarga, warga sekolah, anggota
masyarakat, warga negara, dan umat manusia di lingkungannya yang cerdas dan baik.
4.
Tumbuh dan berkembangnya masyarakat madani-Pancasila bersifat interaktif dengan tumbuh dan berkembangnya akhlak kewarganegaraan
civic virtue yang merupakan unsur utama dari budaya kewarganegaraan yang ber-Pancasila civic culture.
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut.
Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini :
1. Apa yang BapakIbu pahami setelah mempelajari materi Hakikat PPKn?
2. Pengalaman penting apa yang BapakIbu peroleh setelah mempelajari
materi Hakikat PPKn?.? 3.
Apa manfaat mempelajari materi Hakikat Pendidikan Pancasila dan Kewarganegar terhadap tugas BapakIbu?
16
4. Tindak
lanjut pemahaman
Anda terhadap
modul ini
adalah Implementasikan penguasaan terhadap modul ini terkait dengan
pengembangan materi PPKn SMP.
17
Kegiatan Pembelajaran 2 PERAN PENDIRI NEGARA DALAM MERUMUSKAN DAN MENETAPKAN
PANCASILA Oleh Rahma Tri Wulandari, S.Pd.
A. Tujuan
Dengan membaca modul dan berdiskusi peserta diklat mampu menguraikan pentingnya peran pendiri negara dalam merumuskan dan
menetapkan Pancasila sebagai dasar negara. B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menguraikan peran para pendiri negara dalam proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara
2. Menguraikan peran para pendiri negara dalam proses penetapan Pancasila sebagai dasar negara
3. Menjelaskan semangat komitmen kebangsaan para pendiri negara dalam perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara
C. Uraian Materi
Proses membuat rumusan dasar negara bukanlah suatu perkara yang mudah. Pada proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara mengalami
berbagai perbedaan pendapat dan pandangan, dikarenakan bangsa Indonesia memiliki berbagai macam keragaman, baik itu keragaman suku, agama, budaya
adat istiadat dan lain sebagainya. Meskipun demikian, ternyata para tokoh yang berperan di dalam proses
perumusan Pancasila dapat menyatukan berbagi keragaman yang ada dengan baik. Dengan mencurahkan segenap kemampuan, waktu, tenaga dan pemikiran
mereka sehingga pada akhirnya dapat mempersembahkan hasil yang terbaiknya bagi bangsa dan negara Indonesia tercinta.
1. Peran Mr. Mohammad Yamin pada sidang BPUPKI pertama tanggal 29 Mei 1945.
Pada sidang hari pertama BPUPKI yang berlangsung pada tanggal 29 Mei 1945, Mr. Mohammad Yamin mengemukakan pemikirannya melalui
pidato yang diberi judul “Asas dan Dasar Negara Kebangsaan Republik Indonesia”. Mr. Mohammad Yamin menyampaikan usulan dasar negara
Indonesia sebagai berikut :Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri
Ketuhanan, Peri Kerakyatan, Kesejahteraan Rakyat.
18
Selain menyampaikan secara lisan, Mr. Mohammad Yamin juga menyampaikan konsep dasar mengenai asas dan rumusan untuk Indonesia
merdeka secara tertulis kepada ketua sidang. Rumusan rumusan asas dan dasar Indonesia merdeka secara tertulis menurut Mr. Mohammad Yamin
adalah sebagai berikut: 1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan Persatuan Indonesia 3. Rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
4. Kerakyatan yang
Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan
dalam Perumusyawaratan Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
2. Peran Mr. Soepomo pada sidang BPUPKI pertama tanggal 31 Mei 1945.
Mr. Supomo mengemukakan pemikirannya di sidang BPUPKI pada tanggal 31 Mei 1945. Dalam pidatonya selain memberikan rumusan tentang
Pancasila, Mr. Supomo juga menguraikan pemikiran tentang paham integralistik Indonesia. Hal ini tertuang di dalam salah satu pidatonya, bahwa jika kita hendak
mendirikan Negara Indonesia yang sesuai dengan keistimewaan sifat dan corak masyarakat Indonesia, maka negara kita harus berdasar atas aliran pikiran
staatside negara yang integralistik, negara yang bersatu dengan seluruh rakyatnya. Yang mengatasi seluruh golongannya dalam lapangan apa pun.
Lima usulan dasar negara yang disampaikan Mr. Supomo dalam pidatonya sebagai berikut :Persatuan, Kekeluargaan, Keseimbangan Lahir dan
Batin, Musyawarah, Keadilan Rakyat Dalam pidatonya, Mr. Soepomo juga menekankan bahwa Negara
Indonesia merdeka bukan negara yang mempersatukan dirinya dengan golongan terbesar dalam masyarakat dan tidak mempersatukan dirinya dengan golongan
yang paling kua. Akan tetapi, negara mempersatukan diri dengan segala lapisan rakyat yang berbeda golongan dan paham.
3. Peran Ir. Soekarno pada sidang BPUPKI pertama tanggal 1 Juni 1945.
Ketika menyampaikan pidatonya pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno mengemukakan dasar negara Indonesia merdeka. Dasar negara, menurut Ir.
Soekarno, berbentuk Philosophische Grondslag atau Weltanschauung yang terdiri dari lima asas sebagai berikut:Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme