Definisi Operasional Variabel Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas, serta untuk lebih dapat memahami isi dan agar konsep yang digunakan dalam penelitian ini dapat diukur dan untuk menghindari penafsiran makna yang berbeda atau adanya kesalahan dalam penafsiran konsepsi itu harus diberi definisi. Variabel- variabel yang digunakan dalam penelitian ini diukur dengan skala interval untuk mendapatkan tanggapan tentang kontribusi inovasi produk, kualitas produk dan ekuitas merek dalam meningkatkan keunggulan bersaing pada industri batik. Variabel-variabel dalam penelitian ini akan dianalisis sebagai berikut :

3.1.1. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional menerangkan bagaimana mengukur atau mengoperasikan suatu konsep. Adapun operasional dan variabel-variabel penelitian ini adalah sebagi berikut :

1. Inovasi Produk

Inovasi didefinisikan sebagai kemampuan yang dimiliki oleh suatu perusahaan atau UKM batik dalam melakukan berbagai pembaruan atau modifikasi pada produk batik. Inovasi produk meliputi intensitas 47 penciptaanpengadaan produk baru, modifikasi, pembaruan materi bahan baku, model, dan bentuk fisik lainnya. Dalam industri batik, inovasi produk bisa berupa desain atau model batik baru, penciptaan jenis batik. Untuk mengukur inovasi produk, digunakan 2 item pernyataan yang diadopsi dari penelitian Hanny N. Nasution 2005. Adapun indikatornya sebagai berikut : 1. penciptaan produk baru yang dilakukan perusahaan 2. memodifikasi produk yang telah ada.

2. Kualitas Produk

Kualitas produk didefinisikan sebagai kemampuan produk batik untuk melaksanakan fungsinya, baik yang tersirat atau yang dinyatakan. Pada industri batik, Batik yang berkualitas merupakan pemahaman bahwa batik tersebut tidak luntur toleransi kelunturan 1x pencucian, mempunyai derajat kesusutan tidak lebih dari 3, harga sesuai dengan jenis bahan dan kesulitan dalam membuat. Dalam konsep kualitas produk dimensi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : 1. Performance Kinaerja adalah kemampuan produk batik berdasarkan bahan dasar produk yang meliputi : a. kain yang digunakan untuk batik tidak panas dipakai b. produk batik merupakan pakaian yang nyaman 2. Durabilitas Daya tahan adalah keawetan produk batik atau sampai berapa lama produk batik dapat terus dipakai. a. produk batik tidak cepat ketinggalan jaman b. produk batik mempunyai keawetan pada kain yang tidak mudah susut. 3. Reliabilitas Kehandalan adalah berkaitan dengan kemungkinan terjadi kerusakan pada waktu pemakaian atau produk bekerja sangat memuaskan sesuai janji produk. a. Mutu batik tidak mudah berubah dari waktu ke waktu untuk jangka yang lama. b. produk batik tidak mudah luntur 4. Esthetics Estetika adalah corak, kesesuaian motif, nilai seni yang terkandung pada produk batik yang meliputi : a. corak batik sangat menarik b. perpaduan motif batik sangat sesuai

3. Ekuitas Merek

Ekuitas merek adalah nilai pada merek batik, batik yang mempunyai ekuitas merek yang tinggi akan lebih mudah dijual dan harga yang ditawarkan juga lebih bagus karena popularitasnya dikenal oleh pelanggan, dikenal oleh pesaing diwilayah tempat pemasarannya Surakarta, dalam konsep ekuitas merek dimensi yang digunakan : 1. Loyalitas merek adalah keterkaitan pelanggan kepada sebuah merek a. intensitas pembelian terhadap merek b. rekomendasi pelanggan ke orang lain untuk menggunakan merek yang sama. 2. Kesadaran merek merupakan popularitas merek karena mudah dikenali atau diingat oleh pelanggan. a. pengenalan merek b. pengingatan kembali merek 3. Asosiasi merek merupakan segala hal yang berkaitan yang dihubungkan mengenai merek a. asosiasi yang dihubungkan dengan pesaing b. asosiasi yang dihubungkan dengan kelas produk.

4. Keunggulan Bersaing

Keunggulan Bersaing adalah keunggulan yang dimiliki suatu perusahaan batik diantara para pesaingnya dalam memberikan nilai lebih kepada konsumennya, kemampuan bertahan dalam industri batik dan kemampuan menghasilkan laba yang lebih baik dari pesaingnya. Adapun indikatornya sebagai berikut : 1. Nilai bagi pembeli Merupakan nilai yang diberikan kepada konsumen dalam membeli suatu produk batik. Nilai ini bisa berupa harga yang lebih murah, kebanggaan atau terpenuhinya kebutuhan konsumen sesuai yang diharapkan. 2. Daya tahan terhadap peniruan Dalam mempertahankan eksistensi dalam sebuah industri, perusahaan harus mempunyai kemampuan didalam produknya hal yang sulit untuk ditiru oleh pesaing. Dalam hal ini bisa dalam bentuk membuat produk batik yang unik dan jarang ditemui dipasarjarang dipunyai perusahaan lain. 3. Hambatan yang kompetitif Didefinisikan sebagai minimnya pesaing baru yang memasuki jenis usaha ini, karena tingginya tingkat persaingan. Pesaing baru tidak berani masuk karena merasa tidak akan bisa menandingi perusahaan yang sudah ada.. 4. Kemampuan mendapat laba Didefinisikan sebagai kemampuan UKM Batik dalam mendapatkan keuntungan dari menjual produk batiknya. Batik yang bermutu bagus akan dicari banyak konsumen dan dengan sendirinya akan mendapatkan posisi tawar yang tinggi bagi penjual untuk mendapatkan laba yang lebih tinggi.

3.1.2. Pengukuran Variabel