Daya tahan terhadap peniruan Porter Hambatan yang kompetitif bagi masuknya pesaing baru Porter Kemampuan mendapatkan laba Porter, Day Wensley

Penciptaan nilai ini bisa dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Penciptaan nilai secara langsung bisa melalui benefit yang ditawarkan dari penggunaan teknologi superior, pelayanan yang lebih baik, deferensiasi merek , dan sebagainya. Penerapan sistem kontrol biaya yang efektif pun bisa dijadikan alat untuk menciptakan nilai secara tidak langsung. Sistem tersebut akan menekan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan dan pada akhirnya akan berimbas pada harga yang lebih rendah.

2. Daya tahan terhadap peniruan Porter

Daya tahan diferensiasi ditentukan oleh dua hal: langgengnya nilai yang terlihat pembeli dan tiadanya peniruan dari pesaing Porter 1994: 147. Adanya peniruan dari perusahaan lain akan berakibat pada berkurangnya keunggulan bersaing perusahaan tersebut. Selalu ada resiko bahwa kebutuhan atau persepsi pembeli akan berubah sehingga menghilangkan nilai pada bentuk tertentu deferensiasi. Pesaing bisa juga meniru strategi perusahaan bersangkutan atau mencari strategi baru yang lebih maju daripada strategi yang telah dipilih perusahaan itu.

3. Hambatan yang kompetitif bagi masuknya pesaing baru Porter

Keunggulan bersaing juga ditandai dengan sulitnya pesaing baru untuk memasuki pasar serupa. Pesaing biasanya dipandang sebagai ancaman oleh kebanyakan perusahaan. Perhatian perusahaan pada umumnya dipusatkan untuk mencari cara memperbesar pangsa pasar dengan memperkecil pangsa pasar pesaing serta untuk mencari cara mencegah masuknya pesaing baru kedalam pasar Porter 1994: 190. Masuknya banyak pesaing baru akan mengakibatkan pasar dipenuhi produk-produk serupa, hal ini akan memungkinkan terjadinya perang harga yang akan berakibat pada menurunnya laba perusahaan, berkurangnya market share dan beralihnya konsumen ke produk pesaing. Untuk bisa mencapai keunggulan bersaing berkelanjutan perlu diciptakan hambatan sehingga sulit bagi pesaing untuk melakukan imitasi. lambat laun akan terkikis dengan bertambahnya pesaing dan meningkatnya persaingan, sehingga perusahaan dituntut untuk terus menerus memperbaiki kompetensinya untuk mempertahankan keunggulan bersaing yang dimiliki.

4. Kemampuan mendapatkan laba Porter, Day Wensley

Pendapat dari Porter 1994 yang mengatakan bahwa keunggulan bersaing merupakan jantung kinerja perusahaan. Dari sini bisa ditarik kesimpulan bahwa keunggulan bersaing dan kinerja perusahaan sesuatu yang tak terpisahkan. Rasionale dibalik pandangan ini bahwa perusahaan yang dapat mencapai keunggulan secara otomatis juga mempunyai kinerja yang superior. Apa yang bisa digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan berarti juga bisa digunakan untuk mengukur keunggulan bersaing. Pendapat ini juga didukung oleh Day Wensley 1998 bahwa keunggulan bersaing terdiri dari tiga elemen yaitu sumber daya, keunggulan posisi, dan prestasi hasil akhir. Salah satu komponen dari prestasi hasil akhir adalah kemampuan mendapatkan laba. 2.2.8. Hubungan antar Variable Penelitian 2.2.8.1. Hubungan Inovasi Produk dengan Keunggulan Bersaing Semakin inovatif suatu produk maka nilai yang diberikan pada konsumen pun akan semakin tinggi dan tingkat deferensiasi yang ditawarkan pun makin tinggi pula. Oleh karena itu pula, makin besar kapasitas inovasi organisasi makin besar pula keunggulan bersaingnya Hurley dan Hult, 1998 Keunggulan bersaing dapat dihasilkan dari inovasi yang konsisten dengan perusahaan, dan menyediakan beberapa nilai nyata bagi pelanggan, secara langsung atau tidak langsung. Foxall 1994, wolfe 1994, Rogers 1995, Gatignon dan Xuareb 1997, yang diringkas oleh Hoffman 2000. Hubungan ini semakin dikuatkan oleh penelitian yang dilakukan Bharadwaj, dkk 1993 bahwa inovasi produk sebagai sumber keungulan bersaing menjadi sangat penting untuk memperoleh keunggulan bersaing. Jadi, terdapat hubungan positif yang signifikan antara inovasi produk dan keunggulan bersaing.

2.2.8.2. Hubungan Kualitas Produk dengan Keunggulan Bersaing