Keunggulan Biaya Keunggulan Diferensiasi

Gambar 2.1 Rantai nilai INFRA STRUKTUR PERUSA HA A N M A NA JEM EN SUM BER D A YA PENG EM BA NG A N TEKNO LO G I PEM BELIA N LO G ISTIK O PERA SI LO G ISTIK PEM A SA RA N PELA YA KED A LA M PENJUA LA N NA N Sumber: M.E.Porter, 1994. Keunggulan Bersaing Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja Unggul. Edisi Terjemah. Binarupa Aksara: Jakarta.

2.2.7.1. Keunggulan Biaya

Keunggulan biaya merupakan salah satu dari dua keunggulan yang diperkenalkan oleh Porter. Keunggulan biaya memungkinkan perusahaan untuk menekan struktur biaya dibawah pesaing namun tetap mempertahankan eksitensi barang atau jasanya dipasar. Dengan kata lain, keunggulan biaya terjadi jika biaya kumulatif dalam melakukan aktivitas nilai lebih rendah dari pesaing. Perusahaan bisa memilih strategi ini jika barang atau jasa yang dihasilkan merupakan produk komoditas atau tidak jauh berbeda dengan yang dihasilkan oleh pesaing. Dengan unggul dalam biaya, perusahaan bisa mendapatkan kinerja diatas rata-rata industrinya. Keuntungan didapat dari harga yang sama atau bahkan lebih rendah karena biaya per unit murah. Selain itu, dengan harga yang rendah perusahaan dapat meningkatkan penjualan dan memperluas pangsa pasar, bahkan dapat dengan mudah memasuki pasar baru. Strategi ini cocok digunakan bagi barang atau jasa yang konsumennya sensitive terhadap perubahan harga.

2.2.7.2. Keunggulan Diferensiasi

Suatu perusahaan juga bisa meraih keunggulan bersaingnya dengan melakukan diferensiasi. Membangun keunggulan diferensiasi berarti menciptakan sesuatu yang unik dalam pasar. Melalui strategi ini, seluruh kekuatan dan kemampuan perusahaan digunakan untuk menunjukkan cirri yang berbeda dari pesaing di mana hal tersebut dinilai tinggi oleh konsumen. Keuntungan diatas rata-rata bisa diperoleh perusahaan yang unggul dalam hal diferensiasi. Perusahaan mempunyai kekuatan untuk memasang harga premium untuk barang atau jasanya. Diferensiasi dapat dikembangkan dengan melihat sumber keunikan yang terdapat disepanjang rantai nilai. Tak hanya itu, dalam rantai nilai pun akan bisa dieksploitasi differentiation driver lain sehingga peluang untuk melakukan diferensiasi semakin besar. Perusahaan yang ingin unggul dalam diferensiasi, harus mampu mengeksploitasi semua sumber diferensiasinya namun tetap menjaga keunggulan biaya. Diferensiasi dianggap memiliki daya tahan yang besar jika produk yang ditawarkan sulit ditiru atau langka dipasar. Daya tahan tersebut dibangun dari identifikasi sumber nilai yang tepat dan keunikan yang tidak mudah ditiru oleh pesaing. Perusahaan juga perlu memperhatikan diferensiasi yang diciptakannya. Tidak semua diferensiasi yang diciptakan bernilai bagi konsumen. Menurut Craven 1996: 18 untuk memperoleh keunggulan bersaing, yang perlu diperhatikan adalah: 1. Prosesnya harus terfokus kepada konsumen. 2. Analisa kebutuhan atau keinginan yang sesuai segmen pasar. 3. Peluang untuk memperoleh manfaat, didapat dari selisih yang diinginkan konsumen dengan usaha pesaing untuk memuaskan mereka. 4. Peluang dapat diketahui dengan mencari atribut produk yang khusus, dimana permintaan pembeli ada yang tidak terpuaskan. 5. Analisis kepuasan konsumen harus mengidentifikasikan peluang- peluang yang lebih menjanjikan dalam penciptaan nilai yang unggul.

2.2.7.3. Pengukur Keunggulan Bersaing Porter, Craven, Day Wensley 1.