Pengujian Hipotesis Hubungan Kualitas Produk

95 Hasil penelitian ini juga tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan : Keunggulan bersaing dapat dihasilkan dari inovasi yang konsisten dengan perusahaan, dan menyediakan beberapa nilai nyata bagi pelanggan, secara langsung atau tidak langsung. Foxall 1994, wolfe 1994, Rogers 1995, Gatignon dan Xuareb 1997, yang diringkas oleh Hoffman 2000. Ketika temuan tidak signifikan dari penelitian ini dihadapkan dengan temuan signifikan dari penelitian sebelumnya, hal ini mengandung makna bahwa hubungan kausal antara inovasi produk dengan keunggulan bersaing bersifat kompleks.

4.4.2. Pengujian Hipotesis Hubungan Kualitas Produk

Terhadap Keunggulan Bersaing Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk menganalisis pengaruh product quality terhadap competitive advantage, diperoleh hasil bahwa faktor kualitas produk tidak mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap factor keunggulan bersaing karena nilai probabilitas kausalnya ≥ 0,10. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh L Lakhal 2009, “Impact of quality on competitive advantage and organizational performance” yang dalam penelitiannya menemukan bahwa semakin tinggi kualitas produk yang dihasilkan semakin meningkat keunggulan barsaing. Hasil penelitian ini juga tidak sesuai dengan teori pendukung yang dikemukakan oleh Supranto 2003, Secara konsisten memberikan kualitas 96 yang superior akan memungkinkan suatu perusahaan membangun sejumlah kekuatan penting seperti rintangan masuk yang kompetitif, loyalitas pelanggan, produk yang dibedakan, biaya pemasaran yang rendah, dan harga yang lebih tinggi. Hubungan yang dekat dengan pelanggan, disertai kualitas produk yang lebih tinggi dan service yang lebih cepat, dapat dipergunakan untuk memperoleh keunggulan bersaing. Namun, hasil yang tidak signifikan ini justru senada dengan yang dikemukakan oleh Irawan Handi 2005 “Bisnis Strategi Dan Pemasaran Implikatif” bahwa kualitas produk seringkali tidak mampu menciptakan keunggulan bersaing karena aspek ini relatif mudah ditiru. Dengan teknologi yang hampir standar, setiap perusahaan biasanya mempunyai kemampuan untuk menciptakan kualitas produk yang hampir sama dengan pesaing. Hal ini menandakan bahwa kualitas produk yang terdiri dari dimensi performance, durability, reliability,dan estethic yang dihasilkan oleh UKM batik di Surakarta bukan merupakan anteseden bagi keunggulan bersaing karena kualitas produk yang ada diindustri batik di Surakarta tersebut juga banyak dipunyai oleh pesaing bahkan dengan mutu yang lebih baik.

4.4.3. Pengujian Hipotesis Hubungan Ekuitas Merek Terhadap Keunggulan Bersaing