Deskripsi Inovasi Produk Deskripsi Variabel Keunggulan Bersaing dan Indikatornya

69 Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan Tempat Usaha No Tempat Usaha Jumlah Prosentase 1 Kauman 6 6 2 Beteng 9 9 2 Klewer 50 50 4 PGS Solo 35 35 Total 100 100,00 Sumber : Data diolah Dari tabel 4.2 diketahui UKM yang bertempat usaha di Kampoeng Batik Kauman sebanyak 6, UKM yang bertempat usaha di Beteng sebanyak 9, UKM yang bertempat usaha di Klewer sebanyak 50, dan UKM yang bertempat usaha di PGS Solo sebanyak 35.

4.2.2. Deskripsi Inovasi Produk

Inovasi didefinisikan sebagai kemampuan yang dimiliki oleh suatu perusahaan atau UKM batik dalam melakukan berbagai pembaruan atau modifikasi pada produk batik. Inovasi produk meliputi intensitas penciptaanpengadaan produk baru, modifikasi, pembaruan materi bahan baku, model, dan bentuk fisik lainnya. Hasil tanggapan responden terhadap inovasi produk dapat dilihat pada tabel berikut ini : 70 Tabel 4.3 Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Inovasi Produk Skor Jawaban No Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 Mean Skor 1 Kami menciptakanmemperkenalkan produk-produk baru yang belum pernah ada sebelumnya 0 1 2 7 29 30 27 5,73 2 Kami melakukan perubahanmemodifikasi produk yang sesuai selera konsumen dan persaingan dalam industri ini 0 0 4 1 24 27 40 6,02 Mean Skor Keseluruhan 5,88 Sumber : Data diolah Berdasarkan tabel 4.3, diketahui bahwa pernyataan “Kami melakukan perubahanmemodifikasi produk yang sesuai selera konsumen dan persaingan dalam industri ini” memiliki nilai rata-rata tertinggi sebesar 6,02, yang berarti responden menilai bahwa UKM batik Surakarta memodifikasi produk mereka sesuai dengan selera konsumen dan persaingan diindustri tersebut. Sedangkan secara keseluruhan rata-rata tanggapan responden terhadap inovasi produk sebesar 5,88 yang berarti responden menilai bahwa inovasi produk UKM Batik Surakarta cukup bagus.

4.2.3. Deskripsi Variabel Kualitas Produk

Kualitas produk didefinisikan sebagai kemampuan produk batik untuk melaksanakan fungsinya, baik yang tersirat atau yang dinyatakan. Dimensi yang membentuk kualitas produk pada penelitian ini yaitu performance, durabilitas, reliabilitas, dan estetika. Hasil tanggapan responden terhadap masing-masing dimensi kualitas produk sebagai 71 berikut :

4.2.3.1. Deskripsi Performance

Performance Kinerja adalah kemampuan produk batik berdasarkan bahan dasar produk. Hasil tanggapan responden terhadap performance dapat dilihat pada table 4.4 dibawah ini: Tabel 4.4 Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Performance Skor Jawaban No Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 Mean Skor 1 Kain yang digunakan untuk membuat batik pada usaha kami tidak panas waktu dipakai 0 0 3 16 28 49 6,28 2 Batik yang kami pasarkan merupakan produk yang nyaman dipakai 3 6 32 55 6,45 Mean Skor Keseluruhan 6,37 Sumber: Data diolah Berdasarkan tabel 4.4, diketahui bahwa pernyataan “Batik yang kami pasarkan merupakan produk yang nyaman dipakai” memiliki nilai rata-rata tertinggi sebesar 6,45, yang berarti responden menilai bahwa Batik yang mereka miliki merupakan produk yang nyaman dipakai. Sedangkan secara keseluruhan rata-rata tanggapan responden terhadap performance sebesar 6,37 yang berarti keseluruhan kinerja produk yang terdiri dari bahan produk yang tidak panas dan produk yang nyaman dipakai cukup bagus. 72

4.2.3.2. Deskripsi Durabilitas

Durabilitas Daya tahan adalah keawetan produk batik atau sampai berapa lama produk batik dapat terus dipakai. Hasil tanggapan responden terhadap durabilitas dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.5 Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Durabilitas Skor Jawaban No Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 Mean Skor 1 Batik kami merupakan produk batik yang tidak cepat ketinggalan jaman 20 37 39 6,2 2 Produk batik kami bisa awet karena tidak susut lebih dari 3 dalam jangka waktu yang lama 1 9 17 32 37 5,99 Mean Skor Keseluruhan 6,1 Sumber : Data diolah Berdasarkan tabel 4.5, diketahui bahwa pernyataan “Batik kami merupakan produk batik yang tidak cepat ketinggalan jaman” memiliki nilai rata-rata tertinggi sebesar 6,2 yang berarti responden menilai bahwa Batik yang mereka pasarkan merupakan batik yang tidak ketinggalan jaman. Sedangkan secara keseluruhan rata-rata tanggapan responden terhadap durabilitas sebesar 6,1 yang berarti responden menilai bahwa produk batik yang UKM Batik Surakarta pasarkan merupakan produk yang mempunyai daya tahan yang bagus.

4.2.3.3. Deskripsi Reliabilitas

Reliabilitas Kehandalan adalah berkaitan dengan kemungkinan terjadi kerusakan pada waktu pemakaian atau produk bekerja sangat 73 memuaskan sesuai janji produk. Hasil tanggapan responden terhadap Reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.6 Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Reliabilitas Skor Jawaban No Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 Mean Skor 1 Kualitas produk batik kami tidak cepat berubah dari waktu kewaktu 4 1 2 19 38 32 5,85 2 Batik yang kami pasarkan merupakan produk yang tidak luntur setelah pencucian pertama 2 1 1 5 25 33 29 5,76 Mean Skor Keseluruhan 5,81 Sumber : Data diolah Berdasarkan tabel 4.6, diketahui bahwa pernyataan “Batik yang kami pasarkan merupakan produk yang tidak luntur setelah pencucian pertama” memiliki nilai rata-rata tertinggi sebesar 5,76, yang berarti responden menilai bahwa batik mereka dibuat dengan zat warna yang bermutu. Sedangkan secara keseluruhan rata-rata tanggapan responden terhadap Reliabilitas sebesar 5,81 yang berarti ressponden menilai bahwa keandalan produk batik UKM Batik Surakarta cukup baik.

4.2.3.4. Deskripsi Estetika

Esthetics Estetika adalah corak, kesesuaian motif, nilai seni yang terkandung pada produk batik. Hasil tanggapan responden terhadap Estetika dapat dilihat pada tabel berikut ini : 74 Tabel 4.7 Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Estetika Skor Jawaban No Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 Mean Skor 1 Corak pada batik yang kami pasarkan merupakan corak yang menarik 2 13 34 47 6,31 2 Motif pada batik yang kami pasarkan merupakan kombinasi yang sesuai antara warna dan design 1 4 17 31 43 6,16 Mean Skor Keseluruhan 6,24 Sumber : Data diolah Berdasarkan tabel 4.7, diketahui bahwa pernyataan “Corak pada batik yang kami pasarkan merupakan corak yang menarik” memiliki nilai rata-rata tertinggi sebesar 6,31, yang berarti responden menilai bahwa corak batik yang mereka pasarkan merupakan corak yang menarik. Sedangkan secara keseluruhan rata-rata tanggapan responden terhadap Estetika sebesar 6,24, yang berarti responden menilai bahwa corak dan motif juga design batik yang UKM Batik Surakarta pasarkan cukup baik.

4.2.4. Deskripsi Variabel Ekuitas Merek Dengan Responden Konsumen Batik di Surakarta

Ekuitas merek adalah nilai pada merek batik, batik yang mempunyai ekuitas merek yang tinggi akan lebih mudah dijual dan harga yang ditawarkan juga lebih bagus karena popularitasnya dikenal oleh pelanggan, dikenal oleh pesaing diwilayah tempat pemasarannya 75 Surakarta. Dimensi yang membentuk ekuitas merek pada penelitian ini yaitu loyalitas merek, kesadaran merek, dan asosiasi merek. Hasil tanggapan responden terhadap masing-masing dimensi ekuitas merek sebagai berikut :

4.2.4.1. Deskripsi Loyalitas Merek

Loyalitas merek adalah keterkaitan pelanggan kepada sebuah merek. Hasil tanggapan responden terhadap Loyalitas merek dapat dilihat pada table dibawah ini: Tabel 4.8 Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Loyalitas Merek Skor Jawaban No Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 Mean Skor 1 Saya sering membeli produk batik dengan merek yang dipunyai UKM batik Surakarta 2 7 23 27 37 5,92 2 Saya merekomendasikan kepada orang lain untuk membeli produk batik dengan merek yang dipunyai UKM batik Surakarta 3 1 1 8 23 37 23 5,60 Mean Skor Keseluruhan 5,76 Sumber: Data diolah Berdasarkan tabel 4.8, diketahui bahwa pernyataan “Saya sering membeli produk batik dengan merek yang dipunyai UKM batik Surakarta” memiliki nilai rata-rata tertinggi sebesar 5,92, yang berarti responden menilai bahwa responden sering kembali untuk membeli produk batik dengan merek yang dipunyai UKM batik Surakarta. Sedangkan secara keseluruhan rata-rata tanggapan responden terhadap loyalitas merek sebesar 5,76 yang berarti bahwa loyalitas pelanggan 76 terhadap merek batik UKM Batik Surakarta cukup bagus.

4.2.4.2. Deskripsi Kesadaran Merek

Kesadaran merek merupakan popularitas merek karena mudah dikenali atau diingat oleh pelanggan. Hasil tanggapan responden terhadap kesadaran merek dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.9 Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Kesadaran Merek Skor Jawaban No Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 Mean Skor 1 Saya mengenal merek-merek batik yang dipunyai UKM batik Surakarta 2 4 6 12 20 28 24 5,33 2 Merek UKM batik Surakarta lebih saya ingat dibanding merek dari produsen lain 1 5 24 31 35 5,98 Mean Skor Keseluruhan 5,66 Sumber : Data diolah Berdasarkan tabel 4.9, diketahui bahwa pernyataan “Merek UKM batik Surakarta lebih saya ingat dibanding merek dari produsen lain” memiliki nilai rata-rata tertinggi sebesar 6,98, yang berarti responden menilai bahwa Merek UKM batik Surakarta lebih diingat dibanding merek dari produsen lain. Sedangkan secara keseluruhan rata-rata tanggapan responden terhadap kesadaran merek sebesar 5,66 yang berarti responden menilai bahwa merek batik UKM Batik Surakarta mudah diingat dan dikenal pelanggan cukup baik. 77

4.2.4.3. Deskripsi Asosiasi Merek

Asosiasi merek merupakan segala hal yang berkaitan yang dihubungkan mengenai merek. Hasil tanggapan responden terhadap asosiasi merek dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.10 Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Asosiasi Merek Skor Jawaban No Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 Mean Skor 1 Merek-merek batik UKM batik Surakarta merupakan produk yang lebih baik dibanding merek batik dari daerah lain 3 6 24 33 30 5,84 2 Merek UKM batik Surakarta merupakan produk yang berkualitas 5 14 30 47 6,24 Mean Skor Keseluruhan 6,04 Sumber : Data diolah Berdasarkan tabel 4.10, diketahui bahwa pernyataan “Merek UKM batik Surakarta merupakan produk yang berkualitas” memiliki nilai rata- rata tertinggi sebesar 6,24, yang berarti responden menilai Merek batik UKM Batik Surakarta dinilai sebagai produk yang berkualitas. Sedangkan secara keseluruhan rata-rata tanggapan responden terhadap asosiasi merek sebesar 6,04 yang berarti responden menilai bahwa asosiasi merek atau hal yang dikaitkan dengan merek UKM Batik Surakarta cukup baik.

4.2.5. Deskripsi Variabel Keunggulan Bersaing dan Indikatornya

Keunggulan Bersaing adalah keunggulan yang dimiliki suatu perusahaan batik diantara para pesaingnya dalam memberikan nilai lebih 78 kepada konsumennya, kemampuan bertahan dalam industri batik dan kemampuan menghasilkan laba yang lebih baik dari pesaingnya. Hasil tanggapan responden terhadap Keunggulan Bersaing dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.11 Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Keunggulan Bersaing Skor Jawaban No Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 Mean Skor 1 Nilai bagi pembeli yang membeli batik kami adalah terciptanya kepuasan dan kebanggaan terhadap produk kami 1 14 31 50 6,35 2 Batik kami merupakan batik yang unik dan jarang dipunyai pesaing lain 2 3 4 31 27 29 5,72 3 Banyak pesaing baru yang tidak berani untuk terjun pada usaha ini karena tingkat persaingan yang ketat 7 6 9 8 29 26 11 4,75 4 Kami mendapatkan keuntungan yang cukup baik dari produk yang kami jual 1 1 4 11 18 32 29 5,67 Mean Skor Keseluruhan 5,62 Sumber : Data diolah Berdasarkan tabel 4.11, diketahui bahwa pernyataan “Nilai bagi pembeli yang membeli batik kami adalah terciptanya kepuasan dan kebanggaan terhadap produk kami akan” memiliki nilai rata-rata tertinggi sebesar 6,35, yang berarti responden menilai bahwa mereka memberikan nilai bagi pembeli kebanggaan dan kepuasan terhadap produk mereka. Sedangkan secara keseluruhan rata-rata tanggapan responden terhadap 79 Keunggulan Bersaing sebesar 5,62 yang berarti responden menilai bahwa Keunggulan bersaing UKM batik cukup tinggi. 4.3. Analisis Data 4.3.1. Evaluasi Outlier Outlier adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi atau mutivariat Hair, 1998. Evaluasi terhadap outlier multivariate antar variabel perlu dilakukan sebab walaupun data yang dianalisis menunjukkan tidak ada outliers pada tingkat univariate, tetapi observasi itu dapat menjadi outliers bila sudah saling dikombinasikan. Jarak antara Mahalanobis untuk tiap-tiap observasi dapat dihitung dan akan menunjukkan sebuah observasi dari rata-rata semua variabel dalam sebuah ruang multidimensional Hair.dkk, 1998; Tabachnick Fidel, 1996. Uji terhadap outliers multivariate dilakukan dengan menggunakan jarak Mahalanobis pada tingkat p 1. Jarak Mahalanobis itu dievaluasi dengan menggunakan χ² chi kuadrat pada derajat bebas sebesar jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil uji outlier tampak pada tabel berikut :