Pengujian Hipotesis Hubungan Ekuitas Merek Terhadap Keunggulan Bersaing

96 yang superior akan memungkinkan suatu perusahaan membangun sejumlah kekuatan penting seperti rintangan masuk yang kompetitif, loyalitas pelanggan, produk yang dibedakan, biaya pemasaran yang rendah, dan harga yang lebih tinggi. Hubungan yang dekat dengan pelanggan, disertai kualitas produk yang lebih tinggi dan service yang lebih cepat, dapat dipergunakan untuk memperoleh keunggulan bersaing. Namun, hasil yang tidak signifikan ini justru senada dengan yang dikemukakan oleh Irawan Handi 2005 “Bisnis Strategi Dan Pemasaran Implikatif” bahwa kualitas produk seringkali tidak mampu menciptakan keunggulan bersaing karena aspek ini relatif mudah ditiru. Dengan teknologi yang hampir standar, setiap perusahaan biasanya mempunyai kemampuan untuk menciptakan kualitas produk yang hampir sama dengan pesaing. Hal ini menandakan bahwa kualitas produk yang terdiri dari dimensi performance, durability, reliability,dan estethic yang dihasilkan oleh UKM batik di Surakarta bukan merupakan anteseden bagi keunggulan bersaing karena kualitas produk yang ada diindustri batik di Surakarta tersebut juga banyak dipunyai oleh pesaing bahkan dengan mutu yang lebih baik.

4.4.3. Pengujian Hipotesis Hubungan Ekuitas Merek Terhadap Keunggulan Bersaing

Dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa ekuitas merek berpengaruh tidak signifikan terhadap keunggulan bersaing, karena nilai 97 probabilitas kausalnya 10. Hal ini menandakan bahwa peranan ekuitas merek yang terdiri dari dimensi loyalitas merek, kesadaran merek, dan asosiasi merek yang dipunya oleh UKM Batik di Surakarta masih lemah. Industri Kecil Menengah yang ada di Surakarta juga tidak terpisah dengan Industri batik skala Besar, hal ini berakibat pada kepercayaan merek pada UKM batik masih kalah jauh dengan merek dari produsen besar. UKM batik juga belum sepenuhnya menyadari peran merek, pada industri ini, merek masih hanya sebatas symbol atau nama untuk membedakan dengan merek lain. Bagi industri kecil peran merek bukan merupakan hal yang penting karena kebanyakan mereka mendapat pesanan dari pedagang lain untuk mengganti merek sesuai dengan pemesan. Pengelolaan pada merek dengan melakukan aktivitas promosi seperti melakukan iklan di TV local atau radio-radio, pemasangan iklan dikoran atau majalah agar mempunyai nilai yang tinggi juga jarang dilakukan. Berbeda sekali dengan produsen besar seperti Batik Keris, Batik Danar Hadi, Batik Semar yang terus gencar melakukan aktivitas untuk menguatkan ekuitas mereknya. Hal ini juga tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wasutida Nurittamont, Phapruke Ussahawanitchakit 2008“The influences of brand equity in competitive advantage and performance of spa business in Thailand”. Hasilnya menunjukkan bahwa ekuitas merek memiliki hubungan positif signifikan dengan keunggulan kompetitif. 98 Hasil ini sekaligus juga tidak mampu memberikan dukungan empiris terhadap teori sebelumnya yang dikemukakan oleh Kotler 2008:282, Merek yang kuat mempunyai ekuitas merek yang tingi yang mampu memberikan banyak keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Merek yang kuat menikmati tingkat kesadaran merek dan loyalitas konsumen yang tinggi, memberikan beberapa pertahanan kepada perusahaan dalam menghadapi persaingan harga yang keras. Ketika temuan tidak signifikan dari penelitian ini dihadapkan dengan temuan signifikan dari penelitian sebelumnya, hal ini mengandung makna bahwa hubungan kausal antara ekuitas merek dengan keunggulan bersaing bersifat kompleks.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan analisis SEM untuk menguji pengaruh inovasi produk, kualitas produk, dan ekuitas merek terhadap keunggulan bersaing usaha kecil menengah batik di Surakarta, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Faktor Inovasi Produk tidak mempunyai kontribusi pengaruh yang signifikan terhadap Keunggulan Bersaing 2. Faktor Kualitas Produk tidak mempunyai kontribusi pengaruh yang signifikan terhadap Keunggulan Bersaing. 3. Faktor Ekuitas Merek tidak mempunyai kontribusi pengaruh yang signifikan terhadap Keunggulan Bersaing.

5.2. Saran

Sebagai implikasi dari hasil penelitian ini dapat dikemukakan beberapa saran yang dapat dipertimbangkan atau dimanfaatkan sebagai bahan dalam pengambilan keputusan, antara lain sebagai berikut : 1. UKM batik di Surakarta hendaknya membuat produk-produk yang unik dan sulit ditiru oleh pesaing lain, sehingga inovasi produk yang dilakukan akan lebih mendatangkan nilai lebih dan tentunya akan bisa menjadi salah satu keunggulan dibanding produk yang dihasilkan pesaing. 99