80
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa selama tahun 2004 hingga tahun 2008, nilai tukar rupiah tertinggi untuk 6 perusahaan perbankan
yang diteliti yaitu pada tahun 2008 nilai tukar rupah mencapai 10900 RpUS. Nilai tersebut menunjukkan bahwa perbandingan antara mata
uang yang berbeda yang didalamnya terdapat perbandingan nilai sehingga untuk mendapatkan maka harus mata uang tersebut dengan
mata uang negara lain adalah sebesar 10900 RpUS. Sedangkan perusahaan perbankan yang memiliki nilai tukar rupaih terendah adalah
pada tahun 2006 yaitu sebesar 9003 RpUS. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai tukar rupaih terhadap dollar pada tahun tersebut mencapai
9003 RpUS.
4.2.3. Deskripsi Mengenai Variabel Ekspor X
3
Dari hasil penelitian yang dilakukan mengenai nilai ekspor secara keseluruhan yang terdaftar pada Bank Indonesia diperoleh data sebagai
berikut : Tabel 6. Data Nilai Ekspor X
3
secara keseluruhan yang diperoleh di Bank Indonesia Tahun 2004 – 2008 Jutaan
No Rincian
2004 2005 2006 2007 2008
1 Ekspor Non Migas
54,127 66,257
80,578 93,142 116,986
Pertanian 2,572 2,891
3,465 11,704
13,717 Pertambangan
4,525 6,438 11,361 21,609 28,588 Perindustrian
47,029 56,928 65,752 59,829 68,863 2 Ekspor
Migas 17,658 20,384
22,15 24,872
27,068
Total Nilai Ekspor 71,785
86.641 102,728 118,014 255,222
Sumber : Data Bank Indonesia Lampiran 1
81
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai ekspor secara keseluruhan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, dapat dilihat selalu
mengalami peningkatan. Pada tahun 2004 total nilai ekspor secara keseluruhan mencapai 71,8 miliar, pada tahun 2005 total nilai ekspor
secara keseluruhan mencapai 86,6 miliar, pada tahun 2006 total nilai ekspor mencapai 102,7 miliar, pada tahun 2007 total nilai ekspor
mencapai 118,0 miliar, dan pada tahun 2008 total nilai ekspor mencapai 255,2 miliar. Pertumbuhan ekspor dimana dalam periode 2004 – 2008 ini
struktur dan kinerja ekspor telah mengalami perkembangan yang menggembirakan. Pertumbuhan ekspor yang cukup baik ini, disumbang
baik oleh ekspor migas maupun ekspor non migas.
4.2.4. Deskripsi Mengenai Variabel Jumlah Kredit Y
Dari hasil penelitian yang dilakukan mengenai jumlah kredit perusahaan perbankan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia
diperoleh data sebagai berikut : Tabel 7. Data Jumlah Kredit Y
Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2008
No Nama Perusahaan Tahun
Jumlah Kredit
1 Bank Central Asia Tbk.
2004 39.280.369
2005 52.781.820 2006 59.688.265
2007 80.702.481
2008 110.026.861
82
2 Bank Negara Indonesia Tbk.
2004 54.737.606
2005 58.331.161
2006 62.613.795
2007 83.214.985
2008 106.342.351
3 Bank Internasional Indonesia Tbk.
2004 12.780.604
2005 20.300.050
2006 21.027.966
2007 27.005.957
2008 34.348.836
4 Bank Rakyat Indonesia Tbk.
2004 56.924.640
2005 69.503.859
2006 82.541.885
2007 105.923.763
2008 152.217.543
5 Bank Mandiri persero Tbk.
2004 85.798.432
2005 94.869.474
2006 103.282.247
2007 125.488.384
2008 162.637.788
6 Bank CIMB Niaga Tbk.
2004 20.388.027
2005 28.671.419
2006 44.020.694
2007 58.495.469
2008 72.219.844
Sumber : Data Bursa Efek Indonesia Lampiran 2 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui jumlah kredit yang dicapai
oleh 6 perusahaan perbankan yang diamati selama periode tahun 2004 hingga tahun 2008. Dari tabel diatas nampak bahwa perusahaan perbankan
yang memiliki jumlah kredit tertinggi adalah Bank Mandiri Tbk pada tahun 2008, yakni sebesar Rp162.637.788. Nilai tersebut menunjukkan
83
penyediaan modal yang bersifat pinjam-meminjam berdasarkan kesepakatan antara kedua pihak atau lebih serta terikat dengan jangka
waktu tertentu dan bunga yang disepakati bersama yakni sebesar Rp162.637.788. Sedangkan pada tahun 2004, Bank Internasional
Indonesia Tbk mencapai jumlah kredit terendah yakni sebesar 12.780.604. Hal tersebut disebabkan karena memang bank tersebut melakukan
pinjaman untuk tambahan modal pada bank tersebut.
4.3. Analisis Data