45
1. Meningkatnya tingkat kemakmuran masyarakat dunia.
2. Tingkat inflasi di dalam negara lebih rendah daripada tingkat-tingkat
inflasi yang terjadi di negara-negara yang banyak mengimpor barang- barang ekspor kita.
3. Kurs devisa efektif yang berlaku bagi barang-barang ekspor
menguntungkan. 4.
Peningkatan efisiensi produksi didalam negeri dalam artian yang luas, yang dapat mengakibatkan produsen-produsen barang ekspor dengan
harga ekspor yang sama dapat menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi.
5. Kegagalan produksi di negara-negara penghasil produk yang bersaing
dengan produk ekspor kita di pasar dunia. 6.
Kebijakan fiskal dan moneter yang sesuai dengan kebijaksanaan peningkatan ekspor. Soediyono, 1982 : 182.
2.2.8. Tinjauan Teoritis Tentang Kurs
2.2.8.1. Kurs
Menurut Salvatore 1994 : 140 kurs adalah jumlah atau harga mata uang domestik dari mata uang luar negeri asing atau ratio antara satu unit
satuan mata uang dan jumlah mata uang yang lain pada waktu tertentu. Perbedaan tingkat kurs timbul karena beberapa hal Nopirin, 1991 : 138 :
1. Perbedaan antara kurs beli dan kurs jual oleh pedagang valuta asing,
selisih kurs tersebut merupakan keuntungan gaji para pedagang.
46
2. Perbedaan kurs yang diakibatkan oleh perdagangan dalam waktu
pembayarannya. 3.
Perbedaan dalam tingkat keamanan dalam penerimaan hak pembayaran.
2.2.8.2. Teori Kurs Valuta Asing
Ada teori yang menjelaskan batas-batas kemungkinan perubahan kurs mata uang, yaitu :
Teori Purchasing Power Parity PPP. Teori ini dikemukakan oleh Gustav Cassel, seorang ahli ekonomi Swedia 1886 – 1944. Terdapat dua versi dari
teori tersebut Jamli, 1993 : 2002 1.
Versi Mutlak Versi mutlak menyatakan bahwa suatu kurva keseimbangan suatu negara
menerminkan rasio tingkat harga umum domestik terhadap tingkat harga umum luar negeri. Hal ini dapat dinyatakan sebaga berikut :
r =
Pf Pd
dimana : r = Kurs yang dinyatakan sebagai harga mata uang domestik dari unit
mata uang. Pd
= Ukuran harga domestik Pf
= Ukuran harga luar
47
Contoh : Apabila tingkat harga umum Rupiah adalah 250 domestik dan tingkat
harga umum Dollar di amerika adalah 100, Kurs keseimbangan yang diramalkan teori Purchasing Power Parity.
r = pf
pd =
100 250
= Rp.2,50 per US 2.
Versi Relatif Versi relatif menyatakan bahwa perubahan kurs keseimbangan suatu
harga mencerminkan perubahan rasio tingkat harga umum luar negeri. Hal ini dapat dinyatakan sebagai :
r
1
= 6
1 r
Pf Pd
Pf Pd
Dimana subskip 1 dan 0 berturut-turut merupakan peridoe sekarang dari periode dasar.
Contoh : Misalkan tingkat harga umum Rupiah domestik naik dari 250 menjadi
500 dan tingkat harga umum Dollar Amerika di Amerika naik dari 100 menjadi 125 , kurs keseimbangan yng diperiksa oleh Purchsing Power
Party PPP adalah sebesar :
r
1
= 1
r Pf
Pd Pf
Pd
r =
100 250
1 125
500 Rp. 4 Per US
48
ini mewujudkan bahwa semakin banyak unit mata uang domestik yang diperlukan untuk membeli satu unit mata uang asing karena harga
domestik telah meningkat relatif terhadap harga luar negeri dan daya beli internasional mata uang domestik telah turun atau dengan kata lain
Rupiah mengalami depresiasi Jamli, 1993 : 204.
2.2.8.3. Kebijaksanaan Kurs