Timbulnya Ekspor Manfaat Ekspor Kebijakan Ekspor

39 normal maupun sebagai tindakan pribadi, juga barang itu sendiri yang dikirim dari suatu negara ke negara lain. Jadi ekspor merupakan bagian dari perdagangan internasional. Ekspor adalah mengeluarkan barang-barang dari peredaran dalam masyarakat dan mengirimkan keluar negeri sesuai ketentuan pemerintah dan mengharapkan pembayaran dalam valuta asing Amir, 2004 : 100. Jadi dapat disimpulkan bahwa Ekspor adalah suatu kegiatan yang menyangkut produksi barang dan jasa dalam suatu negeri tetapi tidak untuk di konsumsi di dalam negeri melainkan di konsumsi di luar negeri, batas negara tersebut dengan jalan dikirim ke negara konsumen dalam rangkaian suatu perdagangan yang mana kemudian diperoleh penerimaan dalam mata uang asing, oleh sebab itu ekspor merupakan bagian dari perdagangan internasional.

2.2.7.1. Timbulnya Ekspor

Ekspor sebagai bagian dari perdagangan internasional disebabkan oleh beberapa kondisi sebagai berikut : 1. Kebutuhan devisa untuk membiayai pembangunan dalam negeri. 2. Adanya kebutuhan yang lebih besar dari penjualan ke luar negeri dari pada didalam. 3. Adanya permintaan luar negeri untuk suatu produk 4. Adanya kelebihan produksi dalam negeri sehingga kelebihan tersebut di jual keluar negeri sebagai kebijakan ekspor Sudianto dkk, 1989 : 18. 40

2.2.7.2. Manfaat Ekspor

1. Meningkatkan pendapatan devisa negara yang akan memperlancar arus barang impor dan roda pemerintahan. 2. Memperluas manfaat sumber daya nasional seperti sumber daya alam, tenaga kerja dan teknologi. 3. Mencicil hutang dengan luar negeri 4. Memperluas pasar dari pasar domestik menjadi seluas pasar global sehingga memungkinkan produksi optimal dan optimaslisasi laba. 5. Dapat memanfaatkan “Idle Capacity” dari kapasitas terpasang dari suatu industri, pada saat pasaran dalam negeri melemah sehingga dapat mencegah pengangguran modal dan tenaga kerja, atau untuk mengisi kebutuhan musiman. 6. Terbiasa dalam persaingan yang erat dipasar internasional, sehingga akan sangat mendorong tingkat efisiensi, inovasi, produktivitas, pengembangan dan restrukturisasi teknologi. 7. Dapat menikmati fasilitas dan intensif yang diberikan pemerintah terhadap komoditi ekspsor seperti promosi, kredit ekspor dan lain-lain Amir, 1995 : 361

2.2.7.3. Kebijakan Ekspor

Kebijakan perdagangan international dibidang ekspor dikelompokkan menjadi dua macam kebijakan sebagai berikut Hady, 2004,63-64 : 41 A. Kebijakan Ekspor Di Dalam Negeri 1. Kebijakan Perpajakan dalam bentuk pembebasan, keringanan, pengembalian pajak ataupun pengenaan pajak eksporPET untuk barang-barang ekspor tertentu. 2. Fasilitas kredit perbankan yang murah untuk mendorong peningkatan ekspor barang-barang tertentu. 3. Penetapan prosedurtata laksana ekspor yang relatif mudah. 4. Pemberian subsidi ekspor, seperti pemberian sertifikat ekspor. 5. Pembentukan asosiasi eksportir. 6. Pembentukan kelembagaan seperti bounded warehouse kawasan berikat nusantara, bounded island Batam, export processing zone, dan lain-lain. 7. Laranganpembatasan ekspor, misalnya larangna ekspor CPO Crude Palm Oil oleh Menperindag. B. Kebijakan Ekspor Di Luar Negeri 1. Pembentukan International Trade Promotion ITPC di berbagai negara, seperti di Jepang Tokyo, Eropa, AS dan lain-lain. 2. Pemanfaatan General System of Preferency atau GSP, yaitu fasilitas keringan bea masuk yang diberikan negara-negara industri untuk barang manufaktur yang berasal dari negara yang sedang berkembang seperti Indonesia sebagai salah satu hasil UNCTAD United Nation Conference on Trade and Development. 42 3. Menjadi anggota Commodity Assosiation of Producer, seperti OPEC dan lain-lain. 4. Menjadi anggota Commodity Agreement between Producer and Comsumer, seperti ICO International Coffe Organization, MFA Multifibre Agreement dan lain-lain.

2.2.7.4. Tujuan Ekspor