Teori Permintaan Kredit Tingkat suku bunga

33 Gambar 1 : Kurva IS-LM R LM IS 0 Pendapatan Naional Ye Y Sumber : Boediono, 1985, Ekonomi Moneter, Penerbit BPFE Yogyakarta, Hal:85

2.2.5. Teori Permintaan Kredit

Secara teoritis untuk menganalisa permintaan kredit digunakan kerangka aliran Fisher Fisherian Framework. Berdasarkan kerangka tersebut, biasanya dianggap munculnya permintaan kredit dari proses memaksimumkan fungsi utilitas individu berdasarkan preferensi mereka mengenai konsumsi sekarang dan konsumsi yang akan datang. Berdasarkan kerangka Fisherin, permintaan kredit bank mempunyai hubungan positif dengan pendapatan permanen dan hubungan negatif terhadap pendapatan transitori dan suku bunga kredit. Dari sini dapat dirumuskan bahwa permintaan kredit bank sebagai berikut : DCP = f YPP, YTP, r-p F10; f2, f30 Dimana : DC = Nilai nominal kredit yang diminta P = Tingkat harga yang diharapkan p = Perubahan tingkat pengharapan 34 YP = Pendapatan permanen nominal YT = Pendapatan transitor nominal r = Tingkat suku bunga kredit Insukindro, 1993: 115-116 Permintaan kredit tersebut didasarkan pada anggapan bahwa tidak ada penjatahan kredit. Dalam kasus dimana terdapat penjatahan kredit, maka diinginkannya, walaupun dia bersedia membayar uang lebih tinggi dari suku bunga pasar. Hal ini dikarenakan tidak adanya orang atau lembaga keuangan yang bersedia memberikan kredit dengan tingkat suku bunga tersebut. Insukindro, 1993:116

2.2.6. Tingkat suku bunga

Pengertian dasar dari tingkat bunga atau tingkat suku bunga yaitu sebagian harga dari penggunaan uang untuk jangka waktu tahun tertentu, sedangkan maksud dari teori klasik bunga adalah harga yang terjadi di pasar dana investasi Loanable Funds.Boediono, 1985:76 Setiap pengusaha yang menikmati kredit berarti memerlukan suatu likuiditas untuk usahanya. Menurut Keynes, bunga uang itu ditentukan oleh preferensi likuiditas liquidty preference dan jumlah uang. Dalam menikmati kredit yang diperoleh maka seseorang dikenakan tingkat bunga kredit. Bunga kredit tersebut adalah suatu jumlah ganti kerugian atas balas jasa atas penggunaan uang oleh nasabah. Sinungan, 1994:200 35 Secara umum tingkat bunga kredit dapat dilihat dari dua sisi yaitu antara peminta kredit dan pemberi kredit. Bagi peminta kredit, bunga merupakan biaya yang harus dibayar atas dana pihak lain yang digunakan dan dibagi pemberi kredit, bunga merupakan suatu pendapatan atau keuntungan atas peminjaman uang oleh nasabah. Dalam suatu periode ada anggota masyarakat yang menerima pendapatan melebihi apa yang mereka perlukan untuk kebutuhan konsumsinya selama periode tersebut. Mereka ini adalah kelompok “penabung”. Bersama-sama jumlah seluruh “tabungan” mereka membentuk penawaran akan dana investasi. Dilain pihak, dalam periode yang sama ada anggota masyarakat yang membutuhkan dana mereka adalah antara lain pengusaha yang memerlukan dana untuk operasi atau perluasan usahanya. Mereka ini adalah “investor” dan jumlah dari seluruh kebutuhan akan membentuk permintaan akan dana investasi. Selanjutnya para “penabung” dan para “investor” bertemu di pasar inestasi, dan dari proses tawar-menawar diantara mereka akan dihasilkan tingkat bunga kesepakatan. Tingkat bunga kesepakatan tidak saja ditentukan oleh para penabung dan para investor, tapi juga dipengaruhi oleh hal-hal ini seperti inflasi dan keadaan perekonomian pada umumnya. Bunga kesepakatan yang sudah terjadi, akan membentuk “harga” yang selanjutnya dapat mempengaruhi setiap individu dalam mengambil keputusan untuk menginvestasikan dananya untuk memperoleh keuntungan yang maksimal, sehingga dapat digambarkan sebagai berikut : 36 Gambar 2 : Tingkat Bunga Keseimbangan di Pasar Dana Investasi Loanable aql funds Dalam Suatu Periode. Tingkat bunga S R I Dana investasi Sumber : Boediono, 1990, Ekonomi Moneter, Edisi III, BPFE UGM, Yogyakarta, hal:17 Menunjukkan keseimbangan tingkat bunga akan terbentuk dari proses tawar-menawar antara para penabung dan para investor di pasar Loanable Funds. Ditinjau dari segi ekonomi dan perbankan sebagai perusahaan, maka faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan tingkat bunga adalah : 1. Keadaan ekonomi dan keuangan Dalam hal ini diperhatikan tentang supplay dan demand dari dana atau uang, dengan memperhatikan keadaan pasar uang. Bila uang dan peredarannya terus meningkat, maka tingkat bunga perlu dinaikkan. Demikian pula arah kredit perlu ditujukan terutama pada sektor-sektor yang vital serta menambah produktivitas. 37 2. Degree of Risk Dalam pertimbangan resiko yang perlu diperhatikan yaitu tentang maturity jatuh, nilai jaminan yang disediakan, keadaan keuangan nasabah, dan prospek usaha yang bersangkutan selama kredit berjalan. Bertambah tinggi suatu resiko, bertambah tinggi pula tingkat bunga yang dikenakan dan bertambah rendah resiko kredit akan bertambah rendah tingkat bunga yang dikenakan. 3. Hubungan rekening nasabah Account Relationship Hal ini bukan merupakan hal yang sukar, karena perkembangan hubungan nasabah dengan bank tertera dalam mutasi keuangannya yang disalurkan via rekening giro atau deposito. Di beberapa bank faktor ini kadangkala diabaikan dalam arti bukan hal yang sangat menetukan dalam pemberian kredit atau bunga. 4. Kemampuan dalam perdagangan dan persaingan Merupakan penilaian tambahan bila dalam mempertimbangkan degree of risk kurang lengkap. Dalam hal ini diperhitungkan adanya kekuatan dalam persaingan perdagangan. Bila perdagangannya menunjukkan trend yang terus naik, tingkat bunga nasabah perlu untuk diturunkan agar usahanya dapat bertambah maju. Dan bila perdagangannya menurun maka tingkat bunga yang dikenakan merupakan ongkos produksi yang mahal. Bila memang demikian dan dengan penurunan tingkat bunga 38 kemungkinan usahanya dapat berkembang, maka tingkat bunga yang dikenakan harus dipertimbangkan lagi. 5. Cost of Money dan Bank Merupakan dasar pertimbangan yang paling penting. Bila cost of money tinggi maka otomatis tingkat bunga akan tinggi. Cost of money adalah dana dan kredit merupakan dana operasional. Dari 100 dana yang ada pada bank, sebagian besar digunakan untuk pemberian kredit. Tingkat bunga kredit yang ditetapkan untuk seluruh nasabah harus lebih besar dari jumlah cost of money berbentuk giro, deposito, tabungan dan lain- lain dan other cost dapat berupa gaji dan ongkos-ongkos umum perusahaan. Sinungan , 1994:201 Dapat disimpulkan bahwasannya faktor terpenting dalam penilaian untuk menetapkan suku bunga kredit bank adalah kekuatan keuangan bank itu sendiri serta biaya dikeluarkan oleh bank tersebut untuk dana yang dihimpun.

2.2.7. Pengertian Ekspor