Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda

89 dapat disimpulkan karena nilai dari analisis sebesar 1,370 berada pada daerah keragu-raguan sehingga dapat diputuskan bahwa telah terbebas dari penyimpangan autokorelasi. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa model analisis regresi linier berganda tersebut telah bebas dari penyimpangan-penyimpangan asumsi klasik, yaitu bebas dari penyimpangan heteroskedastisitas, multikolinieritas dan autokorelasi sehingga layak untuk dilakukan pengujian regresi linier berganda.

4.3.3. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda diperoleh hasil persamaan regresi sebagai berikut lampiran 2.3: Coefficients a 1E+008 2E+008 .741 .465 927708.9 4057343 .044 .229 .821 .718 1.393 -12553.3 2098.646 -.220 -.568 .575 .180 5.567 426329.6 226712.6 .741 1.880 .071 .173 5.783 Constant X1 X2 X3 Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: Y a. Y = 927708,9 X1 + -12553,3 X2 + 426329,6 X3 Berdasarkan persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: β 1 = 927708,9 Menunjukkan nilai koefisien regresi untuk tingkat suku bunga yang memiliki nilai positif yang artinya setiap peningkatan 90 yang terjadi pada nilai suku bunga akan meningkatkan jumlah kredit, setiap peningkatan 1 pada tingkat suku bunga akan meningkatkan jumlah kredit sebesar 927708,9 rupiah, sebaliknya apabila tingkat suku bunga menurun sebesar 1 akan mengakibatkan penurunan pada jumlah kredit sebesar 927708,9 rupiah, dengan asumsi variabel yang lainnya nol. β 2 = -12553,3 Menunjukkan nilai koefisien regresi untuk nilai tukar rupiah yang memiliki nilai positif yang artinya setiap peningkatan yang terjadi pada nilai tukar rupiah akan meningkatkan jumlah kredit, setiap peningkatan Rp. 1 pada nilai tukar rupiah akan meningkatkan jumlah kredit sebesar -12553,3 rupiah, sebaliknya apabila nilai tukar rupiah menurun sebesar Rp. 1 akan mengakibatkan penurunan pada jumlah kredit sebesar - 12553,3 rupiah, dengan asumsi variabel yang lainnya nol. β 3 = 426329,6 Menunjukkan nilai koefisien regresi untuk ekspor yang memiliki nilai positif yang artinya setiap peningkatan yang terjadi pada ekspor akan meningkatkan jumlah kredit, setiap peningkatan US 1 pada ekspor akan meningkatkan jumlah kredit sebesar US 426329,6, sebaliknya apabila ekspor menurun sebesar US 1 akan mengakibatkan penurunan pada jumlah kredit sebesar US 426329,6, dengan asumsi variabel yang lainnya nol. 91

4.3.4. Hasil Pengujian Hipotesis