42
3. Menjadi anggota Commodity Assosiation of Producer, seperti OPEC
dan lain-lain. 4.
Menjadi anggota Commodity Agreement between Producer and Comsumer, seperti ICO International Coffe Organization, MFA
Multifibre Agreement dan lain-lain.
2.2.7.4. Tujuan Ekspor
Ada beberapa tujuan dalam kegiatan ekspor, yaitu Amir, 2004 : 101: 1.
Meningkatkan keuntungan atau laba melalui perluasan pasar serta untuk memperoleh harga jual yang lebih baik optimalisasi laba
2. Ekspor berarti juga membuka pasar baru di luar negeri sebagai perluasan
pasar domestik membuka pasar Ekspor. 3.
Memanfaatkan kelebihan kapasitas terpasang Idle Capacity. 4.
Membiasakan diri bersaing dalam pasar internasional sehingga terlatih dalam persaingan yang ketat.
2.2.7.5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor
Banyak faktor yang mempengaruhi penilaian ekspor, faktor-faktor ini adalah harga internasional komoditas tersebut, nilai tukar uang exchange
rate , kuota ekspor-impor, kuota dan tarif serta nontarif. Soekartawi,
2005:122-123 1.
Harga Internasional Makin besar selisih antar harga di pasar internasional dengan harga
domestik akan menyebabkan jumlah komoditi yang akan diekspor
43
menjadi bertambah banyak. Naik turunnya harga tersebut disebabkan oleh :
a. Keadaan perekonomian negara pengekspor, dimana dengan
tingginya inflasi di pasaran domerstik akan menyebabkan harga di pasaran domestik menjadi naik, sehingga secara riil harga komoditi
tersebut jika ditinjau dari pasaran internasional akan terlihat semakin menurun.
b. Harga di pasaran internasional semakin meningkat, dimana harga
internasional merupakan keseimbangan antara penawaran ekspor dan permintaan impor dunia suatu komoditas di pasaran dunia meningkat
sehingga jika harga komoditas di pasaran domestik tersebut stabil, maka selisih harga internasional dan harga domestik semakin besar.
Akibat dari kedua hal di atas akan mendorong ekspor komoditi tersebut
2. Nilai Tukar Uang Exchange rate
Menurut Branson 1979, maka kebijakan nilai tukar uang adalah dimaksudkan untuk memperbaiki neraca pembayaran yang devisit
melalui peningkatan ekspor. Efek dari kebijaksanaan nilai tukar uang adalah berkaitan dengan kebijaksanaan devaluasi, yaitu penurunan nilai
mata uang domestik terhadap mata uang luar negeri terhadap ekspor- impor suatu negara dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain adalah
elastisitas harga untuk ekspor, elastisitas harga untuk impor dan daya saing komoditas tersebut di pasaran internasional. Apabila elastisitas
44
harga untuk ekspor lebih tinggi daripada elastisitas harga untuk impor maka devaluasi cenderung menguntungkan dan sebaliknya jika elastisitas
harga untuk impor lebih tinggi daripada harga untuk ekspor maka kebijaksanaan devaluasi tidak menguntungkan.
3. Kuota Ekspor-Impor
Dengan adanya kuota ekspor bagi negaran produsen komoditi tertentu maka ekspor komoditi tersebut akan mengalami hambatan terutama bagi
negara-negara penghasil komoditi yang jumlahnya relatif sedikit. Oleh karena pada saat harga di pasaran internasional tinggi, misalnya sebagai
akibat kerusakan komoditi tersebut, maka negara-negara penghasil komoditi yang relatif sedikit tersebut tidak dapat memanfaatkan keadaan
tersebut. 4.
Kebijaksanaan Tarif dan Nontarif Kebijaksanaan tarif biasanya dikenakan untuk komoditi impor atau
komoditi substitusi impor. Maksudnya adalah untuk menjaga harga produk dalam negeri dalam tingkatan tertentu sehingga dengan harga
tersebut dapat atau mampu mendorong pengembangan komoditi tersebut. Disamping kebijakan tarif, juga dikenal kebijaksanaan mpmtarif.
Maksudnya untuk mendorong tujuan diversifikasi tujuan ekspor.
2.2.7.6. Faktor-Faktor Yang Dapat Meningkatkan Ekspor