Pengertian Kredit Investasi Landasan Teori

23 b. Meningkatkan arus dan daya guna uang serta menghidupkan ekonomi pasar. c. Meningkatkan produksi, distribusi dan konsomsi secara nasional makro. d. Membantu efisiensi penggunaan sumber alam. Adapun hal-hal yang penting di dalam kredit, antara lain : 1. Adanya perjanjian dari pihak yang saling mempercayai. 2. Adanya pengesahan uangbarang dan atau tagihan yangmenimbulkan kewajiban pada pihak lain dengan imbalan bunga. 3. Adanya resiko jangka waktu yang bisa menimbulkan resiko antara penyerahan dan pengembalian kredit yang telah ditetapkan. Jadi tujuan kredit mencakup scope yang luas sedangkan dua fungsi pokok yang saling berkaitan dari kredit, adalah : 1. Profitability, yaitu tujuan untuk memperoleh hasil dari keuntungan kredit yang diterimanya dari pungutan bunga. 2. Safety, yaitu keamanan dari fasilitas kredit yang telah disalurkan harus benar-benar tercapai tanpa suatu hambatan yang besar. Suyatno, dkk, 1993:8

2.2.3. Pengertian Kredit Investasi

Kredit investasi adalah kredit yang diberikan oleh bank kepada para pengusaha untuk keperluan penanaman modal investasi. Kredit ini ditujukan untuk keperluan perbaikan, penanaman modal capital goods atau 24 fasilitas-fasilitas yang erat hubungannya dengan itu, misalnya : membangun pabrik, membeli mengganti mesin-mesin dan sebagainya. Aman, 1986:5 Dalam pelaksanaan pembangunan, bank pemerintah memegang peranan penting dalam pembiayaan dengan kredit investasi. Kredit investasi yang dimaksudkan sebagai bantuan dari perbankan untuk penanaman modal, guna rehabilisasi, perluasan proyek. Bertalian dengan sifatnya itu maka kredit investasi melebihi jangka waktu 1 tahun. Chalik, 1982:29 Ciri-ciri utama dari kredit investasi adalah : 1. Jumlah kredit biasanya tidak kecil. 2. Jangka waktu pinjaman adalah menengah atau panjang. 3. Penarikan kredit maupun pembayaran kembali pinjaman diatur sedemikian rupa sesuai dengan rencana kebutuhan dana serta rencana kemampuan perusahaan yang dibiayai. 4. Bertujuan untuk mengadakan investasi. 5. Kebutuhan pembiayaan oleh peminat kredit sebagai dengan persentase tertentu dibiayai oleh kredit sendiri. Sinungan, 1990:162-166 Kredit itu bersifat produktif karena ditujukan untuk perbaikan atau menambah barang-barang modal dalam usaha meningkatkan produksi. Sejak tahun 1969 dalam rangka pembangunan lima tahun pertama Repelita I serta penanaman modal, kredit investasi mulai dikenal secara meluas oleh masyarakat. Mengingat lamanya pengendapan uang dalam proyek investasi, maka haruslah disusun suatu cash flow perputaran uang perusahaan investor. 25 Cash flow ini mencakup segala komponen biaya dan pendapatan sehingga akan dapat ketahui berapa uang yang tersedia setelah segala kewajiban lainnya terpenuhi. Kemudian dibuatlah suatu amortization schedule, yaitu rencana pengangsuran kredit, berdasarkan proyeksi kemampuan pendapatan dan biaya dari tahun ke tahun. Perkembangan cash flow ini dibarengi dengan perkiraan tentang keadaan dimasa yang akan datang, meningkat kredit investasi sesuai dengan sifatnya memerlukan waktu yang cukup lama. Oleh pemerintah arah pemberian kredit uinvestasi ditetapkan dan di sertai pembatasan kualitatif ke sektor periotas, yaitu : Sektor pertanian : Pertanian bahan pangan, perkebunan, perikanan, kehutanan, peternakan, irigasi dan lain-lain. Sektor industri : Sandang-pangan, industri penunjang sektor pertanian,industri, prosesingmengolah sumber- sumber alam, industri menghasilkan devisa dan atau menghemat devisa, industri percetakan, dan kertas, industri farmasi, industri-industri ringan. Sektor perhubungan : Peningkatan angkutan jalan raya penambahan bus, suku cadang sparepart, pembinaan dan peningkatan angkutan laut, perbaikan dan peningkatan angkutan udara, peningkatan dan 26 perluasan telekomonikasi, peningkatan produksi jasa dan prasarana maritim dan pengembangan kepariwisataan. Sebagai bahan pertimbangan pokok dalam pemberian kredit investasi adalah Penilaian bank kability terhadap proyek-proyek yang diajukan pada perbankan. Kredit investasi merupakan salah satu implementasi dari kebijaksanaan pembiayaan repelita, sehingga pemberian kredit investasi ditentukan berdasarkan prioritas pelita. Tetapi, hal tersebut tidak berarti bahwa perbankan tidak mempunyai kebebasan untuk membiayai proyek-proyek lain di luar bidang yang mendapatkan prioritas. Berhubungan dengan hal tersebut, maka dana pembiayaan kredit investasi secara terperinci adalah berupa : 1. Dana anggaran pemerintahan yang disalurkan melalui perbankan. 2. Dana bank sentral. 3. Dana dari bank-bank pemerintah. 4. Dana dari pengusaha. 5. Dana dari luar negeri, baik yang berupa kredit luar negeri maupun berupa modal asing. Chalik, 1982:30 Dari anggaran pemerintah yang disalurkan melalui perbankan khusus digunakan bagi pembiayaan kredit investasi untuk proyek rencana lima tahun. Sistem ini sejalan dengan gagasan pokok kebijaksanaan pembiayaan 27 pembangunan, karena dana anggaran tersebut dari sebagian tabungan dan bukan sumber yang bersifat inflatoir. Bagian daripada dana pembiayaan kredit investasi lainnya berasal dari bank sentral dan bank-bank pemerintah, disamping dana pengusaha sendiri. Khususnya bank-bank pemerintah berkewajiban memegang peranan yang lebih aktif dan positif dalam pengerahan dana-dana untuk keperluan pembiayaan investasi proyek-proyek pembangunan disamping peranan para pengusaha itu sendiri. Ketentuan-ketentuan pokok mengenai kredit investasi selalu di sesuaikan dengan program pembangunan pemerintah untuk mendorong kegiatan usaha dengan kesempatan kerja yang besar atau usaha padat karya.Ketentuan-ketentuan tersebut adalah : Cahlik, 1982:31 1. Jangka waktu kredit Jangka waktu kredit didasarkan pada kemampuan membayar kembali proyek yang dibiayai sebagaimana tercermin dari proyek arus dana yang bersangkutan. Untuk bank-bank umum pemerintah jangka waktu tersebut lamanya 10 tahun, termasuk masa tenggang 4 tahun. Jangka waktu kredit investasi dihitung sejak akan kredit ditanda tangani oleh bank pelaksana dan nasabah. 28 2. Golongan kredit investasi Tabel 1. Golongan Kredit Investasi Golongan Jumlah kredit I II III IV Sd Diatas Sd Diatas Sd Diatas Rp 75.000.000 Rp 75.000.000 Rp 200.000.000 Rp 200.000.000 Rp 500.000.000 Rp 500.000.000 Sumber : Suyatno, 1993, Dasar-dasar Perkreditan. Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Hal : 30 Untuk golongan I jumlah kredit yang diberikan maksimal sebesar Rp. 75.000.000, untuk golongan II jumlah kredit yang diberikan diatas Rp. 75.000.000 sd Rp. 200.000.000, sedangkan golongan III jumlah kredit yang diberikan diatas Rp. 200.000.000 sd Rp 500.000.000, untuk golongan IV jumlah kredit yang diberikan diatas Rp 500.000.000. 3. Pembiayaan sendiri Setiap permohonan kredit investasi harus membiayai sebagian dari biaya investasi dengan pembiayaan sendiri sebagai berikut : 29 Tabel 2. Pembiayaan Sendiri Golongan Pembiayaan sendiri permohonan kredit terhadap biaya investasi sekurangnya Jumlah kredit investasi setinggi-tingginya Prioritas I sd III IV Non Prioritas I sd IV 25 35 50 75 65 50 Sumber : Suyatno, 1993, Dasar-dasar Perkreditan. Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, Hal:30 Untuk golongan prioritas I sd III pembiayaan sendiri permohonan kredit terhadap biaya investasii sekurangnya 25 dan jumlah kredit investasi setinggi-tingginya75, golongan IV pembiayaan sendiri permohonan kredit terhadap biaya investasi sekurangnya 35 dan jumlah kredit investasi setinggi-tingginya 65. Untuk golongan non prioritas I sd IV pembiayaan sendiri permohonan kredit terhadap biaya investasi setingi- tingginya 50. 3. Suku bunga kredit Investasi ditetapkan sebagai berikut : Tabel 3. Suku bunga kredit Golongan Suku bunga kredit I 10,5 setahun II 12,5 setahun III dan IV 13,5 setahun Sumber : Suyatno, 1993, Dasar-dasar Perkreditan. Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, Hal:30 30 Untuk golongan I suku bunga kredit yang dikenakan 10,5 setahun, golongan II suku bunga kredit yang dikenakan 12,5, dan golongan III dan suku IV suku bunga kredit yang dikenakan 13,5. a. Bunga kredit diperhitungkan setiap triwulan secara tunggal tidak bunga berbunga dalam triwulan dan dibayar pada triwulan yang bersangkutan. b. Apabila dalam masa tenggang ditetapkan penangguhan pembayaran bunga yang timbul selama masa tenggang tersebut dikapitalisirditambahkan ke dalam hutang pokok. c. Untuk keterlambatan atau tunggakan pembayaran bunga maupun angsuran dikenakan peneliti 3 tahun dari jumlah yang tertunggak disamping suku bunga yang berlaku.

2.2.4. Teori Permintaan Uang Keynes