83
penyediaan modal yang bersifat pinjam-meminjam berdasarkan kesepakatan antara kedua pihak atau lebih serta terikat dengan jangka
waktu tertentu dan bunga yang disepakati bersama yakni sebesar Rp162.637.788. Sedangkan pada tahun 2004, Bank Internasional
Indonesia Tbk mencapai jumlah kredit terendah yakni sebesar 12.780.604. Hal tersebut disebabkan karena memang bank tersebut melakukan
pinjaman untuk tambahan modal pada bank tersebut.
4.3. Analisis Data
4.3.1. Hasil Pengujian Normalitas
Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah
data tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan berbagai metode, diantaranya metode kolmogorov smirnov. Jika nilai
signifikasi nilai probabilitasnya lebih besar dari 5 0,05, maka distribusi adalah normal.
84
Tabel 11. Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
30 30
30 30
9.44000 9682.20
126.87820 7E+007
1.841521 675.829
67.140799 4E+007
.262 .266
.353 .105
.262 .266
.353 .105
-.164 -.164
-.206 -.071
1.435 1.455
1.931 .572
.072 .090
.680 .899
N Mean
Std. Deviation Normal Parameters
a,b
Absolute Positive
Negative Most Extreme
Differences Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. 2-tailed X1
X2 X3
Y
Test distribution is Normal. a.
Calculated from data. b.
Sumber : Lampiran 2.1
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai statistik Kolmogorov-Smirnov
yang diperoleh mempunyai taraf signifikan yang lebih dari dari 0,05 yaitu pada variabel X1 sebesar 0,072, pada
variabel X2 sebesar 0,090, pada variabel X3 sebesar 0,680, dan pada variabel Y sebesar 0,899. Dimana nilai tersebut telah sesuai
dengan kriteria bahwa sebaran data disebut berdistribusi normal apabila
memiliki taraf signifikan 0,05 Sumarsono, 2004 : 43 4.3.2.
Hasil Pengujian Pearson Correlation
Matrik korelasi digunakan untuk melihat hubungan antara variabel-variabel yang terlibat baik arah dan hubungannya, nilai
sempurna dari korelasi -1 dan 1, dimana untuk -1 menunjukkan hubungan berlawanan yang sempurna dimana, jika salah satu nilai
variabel naik maka nilai variabel lainnya turun begitu juga dengan korelasi dengan nilai sama tetapi perbedaannya adalah arahnya tidak
berlawanan. Sehingga saat satu nilai variabel naik, maka nilai variabel
85
lainnya juga ikut naik. Dibawah ini akan dilihat korelasi antar variabel dengan menggunakan metode Pearson :
Tabel 12. Correlation
Correlations
1.000 -.120
.429 .541
-.120 1.000
.064 -.203
.429 .064
1.000 .872
.541 -.203
.872 1.000
. .263
.009 .001
.263 .
.369 .141
.009 .369
. .000
.001 .141
.000 .
30 30
30 30
30 30
30 30
30 30
30 30
30 30
30 30
Y X1
X2 X3
Y X1
X2 X3
Y X1
X2 X3
Pearson Correlation
Sig. 1-tailed
N Y
X1 X2
X3
Sumber : Lampiran 2.2 Dari tabel diatas dapat disimpulkan sebagai berikut, bahwa
menurut korelasi dengan metode Pearson bahwa hubungan antara tingkat suku bunga dengan jumlah kredit mempunyai hubungan negatif
dengan korelasi sebesar 0,12, kemudian untuk hubungan nilai tukar rupiah terhadap jumlah kredit mempunyai hubungan positif dengan
korelasi sebesar 42,9, dan hubungan ekspor dengan jumlah kredit berhubungan positif dengan korelasi sebesar 54,1.
4.3.2. Pengujian Asumsi Klasik