Kenangan tentang Bunda
ol eh Mudj ibah Ut ami Via. Bunda sibuk berkarier. It ulah sebabnya Via
diasuh Eyang. Eyang m engangguk- angguk m ul ai m e-
mahami persoal an Via. Namun, bel iau bel um menanggapi pert anyaan cucunya.
Minum obat dulu, ya. Nant i kit a bicara- kan hal ini, buj uk Eyang seraya membant u Via
minum obat . Sesekali t erdengar helaan napas panj angnya.
Pagi t adi Eyang menyuruh Bi Jum, pem- bant unya mengant ar Via berobat ke Puskesmas.
Sudah dua hari Via pilek. Biasanya Eyang sendiri yang mengant ar Via berobat . Namun, t et angga
sebelah meninggal. Eyang melayat ke sebelah. Br ek Vi a mengempaskan t ubuhnya di
t empat t idur. Air mat anya mel el eh membasahi bant al. Hat i Via bet ul-bet ul t erluka mendengar
omongan Bi Jum. Lho, kenapa menangis? t anya Eyang Put ri
cemas. Beliau melet akkan obat dan segelas air put ih di mej a.
Via diam t idak menj awab. Isaknya semakin j el as t erdengar.
Eyang, benarkah Bunda t idak mau meng- urus Via? t anyanya t erpat ah-pat ah.
Siapa bil ang?’ Tadi di puskesmas, Bi Jum bercerit a pada
orang-orang. Kat anya Bunda t idak mau mengurus
B. Menanggapi Pembacaan Cerpen
Pernahkah kamu membaca cerpen di depan orang banyak dalam suatu acara? Jika pernah, cerpen apa yang kamu baca?
Wah, pastinya mengasyikkan, bukan? Kamu dapat terus melatihnya. Kelak kamu akan menjadi mahir membaca cerpen.
Setelah membacakannya di depan orang banyak, kamu akan menanggapi pembacaan cerpen tersebut.
Pada Pelajaran 10 Bagian B ini, kamu akan belajar menang- gapi pembacaan cerpen. Menanggapi pembacaan cerpen dapat
dilakukan terhadap cara pembacaanya atau pada isi cerpen. Dengan mempelajarinya, kamu dapat memahami isi, pesan,
dan suasana dari cerpen tersebut. Kamu dapat membacakannya menggunakan lafal, intonasi, dan ekspresi.
Berkaitan dengan cara pembacaan cerpen, perhatikanlah cerita berikut yang dibacakan oleh salah seorang temanmu.
Bacakanlah dengan saksama.
Kemampuan yang akan kamu miliki set elah mempelaj ari pelaj aran ini adal ah sebagai berikut :
• menangkap isi, pesan, dan suasana cerpen yang didengar kan;
• mengungkapkan l af al ,
int onasi, dan
ekspresi pembacaan
cerpen; •
menanggapi cara pembacaan cerpen.
Bahasa Indonesia Memperkaya Wawasanku unt uk Kel as VII
158
Di unduh dari : Bukupaket.com
Benarkah Bunda t idak mau mengasuh Via, Eyang? desak Via penasaran.
Eyang m enat ap l em but cucunya yang sedang sedih dan gel isah. Dengan penuh kasih
sayang t angannya yang ker i put m em bel ai Via.
Apakah Via merasa begit u? Via t ercenung. Ya, sepert inya ucapan Bi
Jum ada benarnya j uga. Bude Laras dan Bul ik Prit a, saudara Bunda mengasuh sendiri anak-
anaknya. Meskipun mereka berdua j uga bekerj a di kant or. Sement ara Via diasuh Eyang.
Bingung, ya? Via, umumnya seorang anak memang t inggal bersama orangt uanya. Namun
karena al asan t ert ent u, ada j uga anak yang t inggal dengan orang lain.
Dan alasan it u karena mereka t idak mau r epot mengasuh anaknya, kan? pot ong Vi a
sengit . Mmm, sebaiknya Via cari t ahu sendiri ya,
j awabannya. Nant i Eyang beri t ahu caranya. Via menat ap Eyang t ak berkedip. Dengan
senyum t et ap t er sunggi ng di bi bi r, Eyang beranj ak mengambil kert as dan bol poin.
Dul u, kal au Eyang kecew a t er hadap seseorang, Eyang menulis semua hal t ent ang
orang t ersebut . Semua kenangan yang manis at aupun yang t idak menyenangkan. Biasanya
begit u selesai menulis, hat i Eyang lega. Pikiran pun menj adi j ernih. Sehingga Eyang bisa menilai
orang it u dengan t epat . Via mau mencoba cara ini? Tulislah kenangan t ent ang Bunda. Mudah-
mudahan Via akan menemukan j awaban. Eyang ke dapur dulu, ya.
Langit begit u biru. Via menat ap gumpal an awan put ih yang berarak. Dulu Bunda bercerit a
awan it u berl ari karena t akut digel it ik angin. Kenangan Via kembal i ke masa kecil . Bunda
sel al u mendongeng menj el ang t i dur. Bunda selalu memandikan dan menyuapinya. Tugas it u
t idak pernah digant ikan pembant u, meskipun Bunda j uga bekerj a di kant or.
Ti ba-t i ba j am ker j a Bunda ber t ambah, karena hari Sabt u l ibur. Bunda t iba di rumah
pal ing awal pukul 17. 20. Kini Via l ebih banyak bersama pembant u. Suat u ket ika Bunda pulang
l ebih awal karena t idak enak badan. Saat it u wakt u bagi Via t idur siang. Namun pembant u
mengaj aknya main ke rumah t et angga. Bunda marah dan pembant u ket akut an. Ia kel uar.
Sambil menunggu pembant u baru, Via ikut Bunda ke kant or sepul ang sekol ah. Mul a-mul a
semua berj al an l ancar. Lal u Via mul ai sakit - sakit an. Akhir nya, ia har us opname. Dokt er
menduga Via kurang ist irahat dan makan t idak t er at ur. Bunda menangi s mendengar nya. Ia
merasa bersal ah. Eyang dat ang menawarkan diri meng asuh
Via di Sal at iga. Via senang sekal i. Ia t idak akan kesepian karena banyak sepupunya yang t inggal
t idak j auh dari rumah Eyang. Sebet ulnya Bunda keberat an. Namun demi kebaikan Via, Bunda
pun rel a. Ah, t iba-t iba ada al iran haru di dada Via.
Ker aguannya t er hadap kasi h sayang Bunda, hil ang sudah.
Vi a, umumnya seor ang anak memang t inggal bersama orangt uanya. Namun karena
al asan t ert ent u, ada j uga anak yang t inggal dengan orang l ain, kembal i mengiang kat a-
kat a Eyang.
Sumber: Bobo, November 2004
Kreat ivit as
159
Di unduh dari : Bukupaket.com
1. Dengarkanlah cerpen berikut yang akan dibacakan oleh
salah seorang temanmu.
Hiruk-Pikuk Pasar
Karya Syarah Fauziah Da, mau ikut Mama ke pasar, enggak?
uj ar Mama mengaj akku. Enggak, Ma. Nanda sudah mandi, nant i
kot or l agi, t ol akku. Eh, pasar i t u bi ar kot or, t api bar ang-
bar angnya kompl et dan mur ah, kat a Mama meral at ucapanku.
Yah, sudah, Nanda mau uj arku akhirnya. Nah, gi t u dong. Nant i kan ada yang
membawa belanj aan Mama, kat a Mama dengan girang.
Tapi, j angan lama-lama ya, Ma? kat aku. Akhirnya, aku dan mama pergi ke pasar.
Dal am per j al anan aku ber t anya, Ma, kok pasar it u selalu kot or? Enggak sepert i di
supermarket . Nant i makannya enggak bersih dong, Ma.
Pasar it u biar pun t empat nya kot or, t et api makanan dan barangnya bersih-bersih. Lagi pula
sesampainya di rumah kan past i dicuci dulu. Kalau di supermarket sih yang disediakannya
Setelah membaca cerpen tersebut, kamu dapat me nanggapi- nya dari berbagai aspek. Ditinjau dari aspek pembacaannya,
kamu dapat menanggapinya, seperti contoh berikut. 1. Intonasi dan lafal terdengar dengan jelas sehingga jalan
ceritanya bisa diikuti dengan baik. Tidak terlalu cepat juga tidak terlalu lambat. Hanya saja pada aspek ekspresi masih
lemah. Hal tersebut tampak pada dialog para tokohnya. Ekspresi tokoh yang sedih dengan yang sedang gembira
hampir sama. Oleh karena itu, penghayatanmu terhadap cerpen perlu diperdalam.
2. Saya terharu dengan cerita yang dibacakan tadi. Kamu membacakan cerpen tersebut benar-benar dengan penuh
penjiwaan. Para tokoh cerita tersebut seakan-akan hadir di kelas ini. Saya beri acungan jempol untuk penampilanmu
tadi. Ditinjau dari isi dan pesan yang disampaikan, dapat kamu
ungkapkan, seperti berikut ini. 1. Setiap orangtua pasti menyayangi anaknya.
2. Seharusnya Bunda Via tidak memarahi pembantunya. 3. Bagaimanapun keadaannya, Via tidak boleh membenci
ibunya. 5. Setiap anak menginginkan kasih sayang orangtua nya.
Latihan
Bahasa Indonesia Memperkaya Wawasanku unt uk Kel as VII
160
Di unduh dari : Bukupaket.com
hanya pr oduk buat an pabr i k yang t er t ut up. Jadi, ya t empat nya lebih bersih, kat a Mama
menerangkan. Te t a p i k a n l e b i h e n a k b e l a n j a k e
super m ar ket . Tem pat nya ber si h, t er at ur, enggak ber desak-desakan seper t i di pasar,
kat aku menj el askan. Tak t er asa kami ber dua sudah t i ba di
pasar. Sepert i yang kuduga, pasar sangat penuh dan berdesak-desakkan.
Set el ah mendengar kan penj el asan dar i Mama, aku t idak risih lagi pergi ke pasar.
Da, pegangan t er us pada Mam a, ya? Kal au enggak, kamu bisa hil ang, kat a Mama
memberi t ahu. Iya, j aw abku sambi l memegang er at
Mama. Kami l angsung masuk ke dal am pasar. Suasana dal am pasar sangat r amai . Kul i hat
Mama mendekap erat t asnya, di ant ara ket iak- nya. Aku t ahu maksud nya, agar Mama t idak
men j adi korban pencopet an. Mama berhent i di kios sayur unt uk membel i sayur.
Bu, ber apa har ga saw i i ni seki l onya? t anya Mama.
Dua ribu lima rat us, j awab sang Pedagang. Wah, mahal sekal i. Dua ribu rupiahl ah
Mama menawar. Wah, bel um bisa, Bu kat a Pedagang
it u. Ya, sudah, kat a Mama sambil meninggal-
kan kios it u. Ma, kok enggak dibel i? Padahal , cuma
beda l ima rat us rupiah. Nanda ada uang nih, kal au hanya l ima rat us rupiah, kat aku.
Buk an b egi t u, Nand a. Mem ang j ual bel i it u harus sepert i t adi. Harus ada t awar-
menawar, kat a Mama menj el askan. Oh, begit u, kat aku mulai mengert i.
Tak l ama kemudian, mama ber hent i di t oko yang menj ual daging. Mama menunj uk
ke arah daging dan berkat a, Pak, it u berapa harganya?
Oh, dagi ng i ni , sat u ki l o sepul uh r i bu rupiah.
Saya bel i dua ki l o, Pak, kat a Mama sambil mengambil uang pul uhan ribu rupiah.
Sudah hampir sat u set engah j am Mama dan aku berada di pasar. Kami berkeliling pasar
unt uk mencar i bar ang yang mur ah, t et api berkual it as.
Akhi r nya, kami sampai di ki os bumbu d ap ur. Tam p ak k i os i t u p enuh sesak d an
l aris manis. Lain hal nya dengan kios yang di sebel ahnya. Padahal , kios it u sama menj ual
bumbu-bumbu dapur. Ma, bel inya di sana saj a, kosong. Lagian
ini sama saj a, kat aku. Nanda, bar angnya bol eh sam a, t api
kual it as nya beda-beda. Bukt inya t oko ini l aku kar ena bar ang-bar angnya bagus, sedangkan
yang it u, lihat saj a cabainya sudah busuk, kat a Mama membandingkan.
Oh, begit u, kat aku mengert i. Set el ah Mama membel i sayur, kami l angsung pul ang ke
rumah. Aku sudah mengert i sekarang t ent ang sel uk bel uk pasar.
Sumber: Pi ki r an Rakyat , 23 Desember 2005
2. Kemukakan tanggapan terhadap cara pembacaan cerpen yang dilakukan oleh temanmu. Berikan tanda centang √
pada kolom penilaian berikut.
Kreat ivit as
161
Di unduh dari : Bukupaket.com
Taman Bahasa
Perhatikan kalimat berikut. Tapi jangan lama-lama, ya, Ma? kataku. Akhirnya, aku
dan Mama pergi ke pasar. Kalimat tersebut termasuk ke dalam kalimat larangan.
Kalimat larangan ditandai dengan penggunaan kata jangan. Selain itu, kalimat larangan juga menggunakan kata tidak boleh
atau dilarang. Perhatikan pula contoh kalimat larangan berikut.
1. Jangan minum es pagi-pagi, nanti sakit perut. 2. Dilarang bermain layangan di tengah jalan, berbahaya.
3. Kita tidak boleh jajan di sembarang tempat.
Nama Aspek yang Diamati
Komentar Tidak
Tepat Kurang
Tepat Tepat
Lafal Lafal dan Tekanan Suara
Tidak Tepat
Kurang Tepat
Tepat Gerak atau Mimik
Tidak Sesuai
Kurang Sesuai Sesuai
1. Bentuklah kelompok yang beranggotakan tiga orang. Kemudian, bacalah sebuah cerita pendek.
2. Tulislah isi, pesan, dan suasana dari cerpen tersebut. 3. Bacakan cerpen tersebut secara nyaring di depan teman-teman.
Mintalah temanmu dari kelompok lain untuk mengomentari penampilan kelompokmu.
Format Penilaian Cara Membacakan Cerpen
Latihan Tambahan
Bahasa Indonesia Memperkaya Wawasanku unt uk Kel as VII
162
Di unduh dari : Bukupaket.com
C. Menuliskan Pesan Singkat