Budaya
55
B. Bercerita dengan Benar
Kemampuan yang akan kamu miliki set elah mempelaj ari pelaj aran ini adal ah sebagai berikut :
• menent ukan pokok-pokok
cerit a; •
merangkai pokok-pokok cerit a menj adi urut an cerita yang baik dan menarik;
• bercerit a dengan urut an yang baik, suara, l af al , int onasi,
gest ur, dan mimik yang t epat .
Apakah kamu pandai bercerita atau mendongeng? Dengan pandai mendongeng, kamu akan lebih mudah bersosialisasi dan
memiliki banyak teman. Banyak orang yang suka bercakap- cakap dengan orang yang pandai mendongeng bercerita.
Di samping itu, kamu akan lebih menguasai keadaan ketika ditugaskan berbicara di depan umum. Sebuah cerita dapat kamu
peroleh dari buku cerita atau buku teks.
Bercerita atau mendongeng adalah kegiatan menceritakan kembali kisah-kisah legenda, fabel, kepahlawanan, atau cerita
lainnya dengan ragam lisan. Cerita yang didongengkan dapat berupa kejadian yang lucu, menegangkan, atau cerita yang
menyeramkan. Agar dongeng tersebut menarik dan seperti benar-benar terjadi ketika diceritakan, jalan ceritanya harus
runtut. Selain itu, kamu juga harus memperhatikan tekanan- tekanan suara dengan dukungan gerak dan raut wajah yang
sesuai dengan tuntutan jalan cerita.
Berikut ini temanmu akan menceritakan sebuah dongeng dengan memperhatikan suara, lafal, intonasi, dan gerak atau
mimiknya.
Tanda intonasi
: menaik : mendatar
: menurun Beberapa hal yang harus kamu lakukan pada saat bercerita
adalah sebagai berikut. 1. Kamu dapat memilih bahan atau sumber cerita.
2. Berkonsentrasilah pada saat membaca agar inti cerita dapat
kamu serap. 3. Setelah memahami cerita, kamu dapat menceritakan
kembali hasil bacaanmu. 4. Berceritalah dengan alur cerita yang runtut. Hindari alur yang
meloncat-loncat karena akan membingungkan pendengar. 5. Pada saat bercerita kamu dapat memperagakan gerakan-
gerakan yang mendukung cerita.
Tokoh
Sast ra
Tahukah kamu dengan Heru Prakoso? Dia adal ah
pendongeng hebat di negeri ini. Kak Heru
memul ai kegiat an men - dongengnya di Ancol .
Kak Heru kemudian berkenal an dengan Kak
Set o yang mengaj aknya ikut Fest ival Dongeng
Int er nasional . Kak Heru dapat berkel il ing Jepang
unt uk mendongeng. Ia j uga pernah mendongeng
di India. Ia j uga memenangi l omba
mendongeng nasional .
Sumber: Or bi t , No. 12,
Tahun 2004
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bahasa Indonesia Memperkaya Wawasanku unt uk Kel as VII
56
Asal Usul Nama Bitung
Teman-t eman, aku akan mencer i t akan sebuah dongeng t ent ang kot a kel ahi r anku,
Bi t ung. Aku m enget ahui dongeng i ni dar i kakekku. Begini cerit anya.
Daerah di sebel ah t imur Tonsea dahul u t er dapat banyak pohon. Hut an yang r umi t
dan t umbuhan yang bel um diket ahui namanya t umbuh di sana. Banyak pohon yang t umbuh
r am pi ng dengan cabang- cabang t er kul ai . Akan t et api, banyak j uga pohon raksasa yang
bercabang-cabang menj ul ang t inggi, berdaun rimbun, dan padat merindangkan. Daerah ini
t erl et ak di l ereng Gunung Dua Sudara. Suat u ket i ka, or ang- or ang di daer ah
Tonsea i ngi n m em per l uas kebun m er eka. Mer eka m enebang pohon di suat u daer ah
dengan car a menebang habi s. Mer eka i ngi n menj adi kan daer ah i t u daer ah per kebunan
dan perkampungan. Jadi, set el ah penebangan hut an, akan di adakan penanaman kembal i .
Orang-orang yang dat ang dari daerah di sekit ar daer ah i ni mul ai mengadakan penebangan
dengan cara penebangan hut an kira-kira seluas empat pul uh hekt ar.
Se t e l ah se l e sai m e n e b an g, m e r e k a mel ihat dari kej auhan ada sebuah pohon yang
sangat besar, yait u pohon bit ung. Pohon it u bergaris t engah kira-kira empat bel as met er.
Berdekat an dengan pohon ini t erdapat pul a pohon yang l ebih besar, yait u pohon beringin.
Pohon ini t umbuh menghij au. Daunnya kecil ber bent uk bul at t el ur yang m er unci ng ke
uj ung. Tumbuhnya di daerah berhawa panas. Pohon b er i ngi n i t u hanya d i t em p at i
burung-burung besar dan menakut kan, sepert i bur ung manguni , bur ung doyot , dan angko
kera. Pohon bit ung dihinggapi berj enis-j enis burung.
Ket ika orang-orang melihat dan mendekat i pohon bi t ung, t er dengar l ah suar a r i uh dan
merdu. Berj enis-j enis burung hinggap di pohon it u. Mereka merasa kagum dan t akj ub mel ihat
keindahan burung-burung beraneka warna. Mereka t ercengang dan berkat a sat u sama
lain bahwa t empat ini serat us t ahun yang akan dat ang akan menj adi kot a besar dan banyak pe-
ngunj ungnya. Orang akan dat ang dari berbagai b an gsa d an d ar i sel u r u h p en j u r u d u n i a.
Demikianl ah, kisah Kot a Bit ung yang berasal dar i pohon bi t ung yang t i nggi dan ber daun
l ebar, mirip pohon ket apang.
Sumber: Cer i t a Rakyat dar i Mi nahasa, 1997
dengan penyesuaian
Sumber: www. nor t h-sul awesi . or g
Di unduh dari : Bukupaket.com
Budaya
57
Setelah kamu belajar bercerita, perankanlah cerita dalam dongeng tersebut dengan baik dengan menggunakan suara,
lafal, intonasi, gestur, dan mimik. Perhatikanlah temanmu yang sedang bercerita dengan saksama. Komentarilah gaya bercerita
yang dilakukan temanmu.
Pokok cerita dalam dongeng tersebut adalah menceritakan tentang Asal-Usul Nama Bitung.
Pokok cerita tersebut dapat dirangkai menjadi urutan cerita yang baik dan menarik, yaitu sebagai berikut .
1. Bacalah dongeng berikut dengan saksama.
Banj ir Air Mata si Lancang
Al ki sah t er sebut l ah sebuah cer i t a, di Kam p ar zam an d ahul u k al a t i nggal l ah si
Lancang bersama ibunya dalam keadaan sangat miskin. la sudah t idak memiliki ayah lagi, hidup
mengharapkan dari penghasil an seorang ibu mengambil upah mengerj akan l adang orang.
Si Lancang sendiri t ukang usir ayam makanan padi t et angganya.
Suat u mal am di sur au pengaj i an, ber - cerit al ah guru mengaj i kepada para muridnya:
. . . or ang r aj i n sembahyang ke mana pun mer ant au, ber bekal si f at j uj ur dan pandai
membawa diri selalu berhasil menj adi saudagar kaya-raya . . . .
Kat a sang guru it u l agi, Hiu bel i bel anak beli, ikan panj ang beli dahulu. Aj ar beliau pula
sel anj ut nya, Kal au pandai berkain panj ang, l ebih baik daripada berkain sarung. Kal aul ah
pandai berinduk semang, l ebih baik daripada saudara kandung.
Ter m akanl ah pi ki r an si Lancang i ngi n merant au sepert i pengaran sang guru it u, dan
ia pun bermohon mint a keizinan ibunya. Kalaulah engkau ingin j uga pergi merant au,
anakku Lancang, bai kl ah Ibu i zi nkan, kat a i bunya. Tet api i bu ber pesan, j i ka sudah di
rant au orang kelak, selalulah engkau kenangkan ibumu yang di rumah. Pulang segera, bila rezeki
Keindahan kot a Bit ung yang dahul unya t er dapat banyak pohon yang t umbuh r ampi ng dengan cabang-cabang t er kul ai
dan berdaun rimbun. Let ak kot a Bit ung sangat st rat egis dan nyaman karena t erl et ak di l ereng Gunung Dua Saudara. Banyak
pohon-pohon besar yang hanya dit empat i burung-burung. Set iap or ang yang mel i hat nya akan mer asa kagum dan apal agi j i ka
t akj ub apal agi j ika mel ihat keindahan burung-burung beraneka warna.
Dapatkah kamu menemukan pokok cerita menarik lainnya dalam dongeng tersebut. Ceritakanlah kepada teman-
temanmu.
Latihan
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bahasa Indonesia Memperkaya Wawasanku unt uk Kel as VII
58
2. Tandailah dongeng tersebut dengan tanda lafal dan tanda intonasi dengan tepat.
3. Ceritakan dongeng tersebut di depan teman-teman dengan memperhatikan keruntutan cerita, suara, lafal dan tekanan suara,
serta gerak dan mimik. 4. Amati ketika temanmu sedang mendongeng. Isilah format berikut
di buku tulismu.
No. Nama
Aspek yang Diamati Jumlah
Nilai Kurang
Runtut
0–4 Cukup
Runtut 5–7
Runtut 8–10
Keruntutan Cerita Lafal dan Tekanan Suara
Kurang Tepat
0–4 Cukup
Tepat 5–7
Tepat 8–10
Gerak dan Mimik Kurang
Baik 0–4
Cukup Baik
5–7
Baik 8–10
Format Penilaian Mendongeng
sudah didapat i, sekerat -sepot ong pun ingin j uga ibu rasai.
Baiklah Emak, Lancang t urut kehendak Emak, kat a si Lancang seraya menyembah lut ut
ibunya unt uk mint a berkah. Ibunya pun suj ud menyerahkan bungkusan lamping dodak, sej enis
kue kegemaran si Lancang semasa kecil unt uk dij adikan bekal dalam perj alanan j auh it u.
Konon, set el ah bert ahun-t ahun berusaha di rant au orang, berhasillah si Lancang menj adi
saudagar cukup t er nam a. Ber pul uh- pul uh buah kapal dagang dapat dibel inya. Seimbang
dengan kekayaan yang dimil ikinya pul a, ia pun berist ri t uj uh orang gadis j el it a anak orang-
orang kaya. Ibu si Lancang di kampung, sebagaimana
di cer i t akan yang empunya cer i t a, cukupl ah menderit a lahir bat in. Dalam hidup miskin di hari
t ua, siang-malam rindukan si Lancang sudah lima belas t ahun t idak pulang-pulang ke kampung.
Jangankan pulang, kabar berit anya pun t idak pernah t erdengar ent ah hidup ent ah mat inya.
Pada suat u ket ika si Lancang mengumpulkan ket uj uh orang ist rinya, hendak dibawanya ber-
layar ke Andalas. Apa pun perbekalan yang di- mint a para ist ri t ercint a dipenuhinya, sepert i
al at m usi k gung, t am bur i n, sul i ng naf i r i , gendang dan t elempong. Sement ara it u, kain
kasa sut ra, aneka hiasan emas-perak dan int an- berlian, j uga dipersiapkan.
Bet apa gegap-gempi t a bunyi nya or ang beregung bercanang dan bert el ompong sert a
t iupan serunai-na
fi
ri, riuh-rendah di gel adak kapal si Lancang t at kal a mudi k ke Sungai
Kampar t empat kelahirannya di Andalas bagian t imur it u.
Sumber: Cerit a Rakyat dar i Ri au 2, 1995
dengan penyesuaian
Di unduh dari : Bukupaket.com
Budaya
59
C. Menulis Surat Pribadi