Uji Normalitas Pengujian Data

Tabel 5.8. Hasil Pengujian Autokorelasi Sumber: Data Diolah Berdasarkan tabel 5.8 menunjukkan bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 1,742 yang berada diatara -2 dan +2. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak terdapat autokorekasi.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakahdalam model regresi terjadiketidaksamaan varians dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan yanglain. Jika varians dari residual satupengamatan ke pengamatan lain tetap,maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terdapat heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat menggunakan uji glejser. Jika nilai Sig variabel independen 0,05 maka terdapat gejala heteroskedastitas,sedangkan jika nilai Sig variabel independen 0,05 Model Summary b Mode l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .972 a .946 .864 2285942212 15.364 1.742 a. Predictors: Constant, LLPDYS, PAD, DP b. Dependent Variable: BD tidak terdapat gejala heteroskedastitas. Hasil pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 5.9. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas Sumber: Data Diolah Berdasarkan tabel 5.9 dapat dilihat bahwa nilai signifikan untuk ketiga variabel yaitu pendapatan asli daerah PAD sebesar 0,121, dana perimbangan DP sebesar 0,086, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah LLPDYS sebesar 0,109. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikan masing-masing variabel independen lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan tidak terjadi gejala heteroskedastisitas dalam model regresi. Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta Constant 39371884 2295.096 13077640 0525.503 3.011 .095 PAD .274 .105 .897 2.606 .121 DP -.537 .168 -1.467 -3.192 .086 LLPDYS .522 .188 1.062 2.780 .109 a. Dependent Variable: ABS_RES

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Analisis ini menggunakan program IBM SPSS Statistics 21. Tabel 5.10. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda Sumber: Data Diolah Hasil estimasi model dapat ditulis persamaan regresi sebagai berikut: Belanja Daerah = 2,407 + 2,984PAD – 2,503DP + 2,949LLPDYS Dari persamaan di atas dapat dijelaskan bahwa: a. Nilai konstanta α sebesar 2,407 menyatakan bahwa pada saat variabel independen yaitu Pendapatan Asli Daerah PAD, Dana Perimbangan DP, dan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah LLPDYS bernilai 0 X 1 =0, X 2 =0, X 3 =0 maka Belanja Daerah BD bernilai Rp2,407 satuan. Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.407E+12 7.724E+11 3.116 .089 PAD 2.984 .621 1.062 4.803 .041 DP -2.503 .993 -.744 -2.521 .128 LLPDYS 2.949 1.109 .653 2.659 .117 a. Dependent Variable: BD b. Koefisien regresi Pendapatan Asli Daerah PAD sebesar 2,984 artinya, jika Pendapatan Asli Daerah mengalami kenaikan sebesar satu persen 1 dan variabel independen lain bernilai tetap maka Belanja Daerah akan mengalami peningkatan sebesar 2,984 persen. c. Koefisien regresi Dana Perimbangan DP sebesar -2,503 artinya, jika Dana Perimbangan mengalami kenaikan sebesar satu persen 1 dan variabel independen lain bernilai tetap maka Belanja Daerah akan mengalami penurunan sebesar 2,503 persen. d. Koefisien regresi Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah LLPDYS sebesar 2,949 artinya, jika Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah mengalami kenaikan sebesar satu persen 1 dan variabel independen lain bernilai tetap maka Belanja Daerah akan mengalami peningkatan sebesar 2,949 persen.

4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini diukur dari nilaikoefisien determinasi, nilai statistik uji F dan nilai statistik uji t. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerahkritis daerah dimana Ho ditolak. Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai ujistatistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima Ghozali, 2006. Hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut: H 1 : Pendapatan Asli Daerah berpengaruh positif terhadap Belanja Daerah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

5 90 92

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (Pad), Dana Alokasi Umum (Dau), Dana Alokasi Khusus (Dak), Dan Dana Bagi Hasil (Dbh) Terhadap Belanja Langsung Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara Pada Tahun 2010-2013

3 91 94

Pengaruh Rasio Efektifitas Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Provinsi Riau

12 97 86

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Dan Luas Wilayah Terhadap Belanja Modal Dengan Dana Alokasi Khusus Sebagai Variabel Moderating Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

2 91 90

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 39 85

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Bagi Hasil Terhadap Kemandirian Daerah Melalui PDRB Per Kapita (Studi Kasus Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara)

1 55 108

Pengaruh Rasio Efektivitas Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Tingkat Kemandirian Pemerintahan Kabupaten/Kota di Propinsi Sumatera Utara

4 37 108

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

1 40 75

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah, dan Produk Domestik Regional Bruto pada Belanja Daerah serta Deteksi Ilusi Fiskal.

0 0 12

Pengaruh pendapatan asli daerah, dana perimbangan, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah terhadap belanja daerah di Kabupaten Bengkayang.

1 9 97