Latar Belakang Permasalahan PENDAHULUAN

2. Bagi Peneliti Lain dan Pembaca Hasil penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembaca. Peneliti lain juga dapat menjadikan penelitian ini sebagai referensi tentang pengaruh antara pendapatan asli daerah, dana perimbangan, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah terhadap belanja daerah di kota atau kabupaten lain di Indonesia. 3. Bagi Penulis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi penulis untuk membuat penelitian selanjutnya.

F. Sistematika Penulisan

Penulisan penelitian ini dikelompokkan menjadi enam bab, yaitu bab pendahuluan, bab tinjauan pustaka, bab metode penelitian, bab gambaran umum pemerintah, bab analisis data dan pembahasan, serta bab penutup. Bab I : Pendahuluan Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. Bab II : Tinjauan Pustaka Bab ini menjelaskan landasan teori yang digunakan dalam penelitian yang terdiri atas: tinjauan pustaka, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, serta perumusan hipotesis. Bab III : Metode Penelitian Bab ini terdiri atas: jenis penelitian, subjek dan objek penelitian, tempat dan waktu penelitian, jenis dan sumber data, definisi operasional variabel, desain penelitian, teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data. Bab IV : Gambaran Umum Pemerintah Bab ini menjelaskan secara garis besar tentang keadaan Pemerintah Kota Balikpapan berdasarkan data-data yang diperoleh. Bab V : Analisis Data dan Pembahasan Bab ini terdiri atas: deskripsi data, analisis data, serta pembahasan. Bab VI : Penutup Bab ini berisi mengenai kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Keuangan Daerah

Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan Pemerintah Daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut UU No. 32 Tahun 2004. Menurut UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Pasal 66 Ayat 1 disebutkan bahwa keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggungjawab dengan memperlihatkan keadilan, kepatuhan, dan manfaat untuk masyarakat. Secara umum, konsep ekonomis, efisien, efektif value for money, transparan, dan akuntabilitas tanggung jawab publik merupakan tiga dari delapan karakteristik tata kelola yang baik good governance versi United Nations Development Programme UNDP yang dapat diperankan akuntansi sektor publik Mardiasmo, 2002. Pengelolaan keuangan daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan daerah Peraturan Pemerintah No.58 Tahun 2005. Kemampuan pemerintah daerah dalam mengelola keuangan terdapat dalam APBD secara langsung maupun tidak langsung mencerminkan kemampuan pemerintah daerah dalam membiayai pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan sosial masyarakat. Penyelenggaraan fungsi Pemerintah Daerah akan terlaksana secara optimal apabila penyelenggaraan urusan Pemerintah diikuti dengan pemberian sumber-sumber penerimaan yang cukup kepada daerah, dengan mengacu kepada UU No.33 Tahun 2004 yang besarnya disesuaikan dan diselaraskan dengan pembagian kewenangan antara Pusat dan Daerah. Keuangan daerah di Indonesia meliputi keuangan Provinsi, KabupatenKota, serta Kecamatan dan Kelurahan. Pemerintah Daerah memiliki kewajiban untuk menyelenggarakan berbagai usaha guna melayani kepentingan masyarakat dan menjalankan program-program pembangunan yang sudah direncanakan dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, Pemerintah Daerah dituntut untuk dapat memperoleh dana yang cukup, untuk membiayai setiap pengeluaran Pemerintah Daerah.

2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Anggaran pendapatan dan belanja daerah adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

5 90 92

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (Pad), Dana Alokasi Umum (Dau), Dana Alokasi Khusus (Dak), Dan Dana Bagi Hasil (Dbh) Terhadap Belanja Langsung Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara Pada Tahun 2010-2013

3 91 94

Pengaruh Rasio Efektifitas Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Provinsi Riau

12 97 86

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Dan Luas Wilayah Terhadap Belanja Modal Dengan Dana Alokasi Khusus Sebagai Variabel Moderating Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

2 91 90

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 39 85

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Bagi Hasil Terhadap Kemandirian Daerah Melalui PDRB Per Kapita (Studi Kasus Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara)

1 55 108

Pengaruh Rasio Efektivitas Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Tingkat Kemandirian Pemerintahan Kabupaten/Kota di Propinsi Sumatera Utara

4 37 108

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

1 40 75

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah, dan Produk Domestik Regional Bruto pada Belanja Daerah serta Deteksi Ilusi Fiskal.

0 0 12

Pengaruh pendapatan asli daerah, dana perimbangan, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah terhadap belanja daerah di Kabupaten Bengkayang.

1 9 97