Sejarah Kota Balikpapan GAMBARAN UMUM PEMERINTAH DAERAH
dan terkikis karena erosi, sehingga daerah ini tidak memungkinkan dapat dikembangkan tanaman pertanian pangan tetapi lebih cocok untuk
pengembangan tanaman kerasperkebunan. Sebagian kecil lain daerah ini terdiri dari tanah alluvial yang mempunyai tingkat kesuburan yang relatif baik
dan pasir kwarsa sebagai bahan dasar pembuatan kaca. Jenis batuan yang ada terdiri dari endapan permukaan dan batuan sedimen dan gunung api. Endapan
permukaan berupa endapan alluvium umumnya tersebar disepanjang pantai timur di sekitar Tanah Grogot, Teluk Adang, dan Teluk Balikpapan. Jenis
batuan sedimen dan gunung api, terdiri dari tiga formasi batuan yaitu Formasi Pulau Balang, Formasi Balikpapan, dan Formasi Kampung Baru.
Topografi Kota Balikpapan yang sebagian besar adalah berbukit berada di bagian utara seperti, Kecamatan Balikpapan Barat, Balikpapan Tengah, dan
Balikpapan Timur. Daerah ini dijadikan sebagai tempat penyangga kota, di antaranya hutan lindung kota di Kecamatan Balikpapan Selatan, lokasi
konservasi alam di Kecamatan Balikpapan Utara dan Balikpapan Selatan serta hutan lindung Sungai Wain di wilayah Balikpapan Utara dan Balikpapan Barat.
Bagian selatan, tepatnya di sepanjang Teluk Balikpapan, terbentang dataran landai di Kecamatan Balikpapan Selatan dan Tengah. Kegiatan perekonomian
Kota Balikpapan berpusat di daerah ini, bahkan industri pengolahan terutama minyak dan gas bumi terkonsentrasi di wilayah ini.
Balikpapan beriklim tropis memiliki musim yang hampir sama dengan wilayah Indonesia pada umumnya, yaitu musim penghujan dan musim
kemarau. Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Mei sampai dengan bukan Oktober, sedangkan musim penghujan terjadi pada bulan November
sampai dengan bulan April. Keadaan ini terus berlangsung setiap tahun yang diselingi dengan musim peralihan pancaroba pada bulan-bulan tertentu.
Suhu udara di suatu tempat antara lain ditentukan oleh tinggi rendahnya tempat tersebut dari permukaan laut dan jaraknya dari pantai. Secara umum,
kota Balikpapan beriklim panas dengan suhu udara pada Tahun 2014 berkisar antara 22,0˚C sampai dengan 34,7˚C. Sedangkan kelembaban udaranya berada
pada kisaran kelembaban sedang-tinggi yaitu antara 78 hingga 86 persen. Balikpapan berhawa panas dan lembab yang dipengaruhi oleh angin laut.
Hampir 75 luas Balikpapan masih berupa hutan yang ditumbuhi berbagai flora endemic Kalimantan Timur, seperti meranti, ulin, damar, kayu kapur,
rotan dan bermacam-macam tumbuhan pakis. Curah hujan di kota Balikpapan sangat bervariasi menurut bulan. Rata-
rata curah hujan tertinggi dan terendah selama tahun 2014 yang tercatat pada Stasiun Meteorologi Kota Balikpapan masing-masing sebesar 12,2 mm dan
421,9 mm. Selama tahun 2014, kecepatan angin berkisar antara 4,5 knot sampai dengan 6,3 knot.
Rata-rata penyinaran matahari yang terjadi di kota Balikpapan setiap bulan berkisar antara 38,0-52,5 persen, sedangkan untuk tekanan udara di Kota
Balikpapan mempunyai rata-rata tekanan udara sebesar 1.011,0 Mbs, dengan tekanan udara minimum sebesar 1.010 Mbs dan tekanan maksimum sebesar
1.011,9 Mbs. Adapun luas wilayah, dan tingkat kepadatan masing-masing Kecamatan
di kota Balikpapan adalah sebagai berikut: Tabel 4.1. Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di kota
Balikpapan
Sumber:Badan Pusat Statistik Balikpapan
KecamatanDistrict Luas Wilayah
Total Area Km
2
Kepadatan Penduduk per
Km
2
Population Density per Km
2
1 2
3 4
1 Balikpapan Selatan
37.818 3.331
2 Balikpapan Timur
137.158 513
3 Balikpapan Utara
132.166 1.015
4 Balikpapan Tengah
11.073 9.324
5 Balikpapan Barat
179.952 502
6 Balikpapan Kota
10.128 8.445
JumlahTotal
508.386 1200