Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

pemerintah daerah dalam menganggarkan belanja daerah disesuaikan dengan pendapatan daerah yang diterima. Ferdian 2013, Yanti 2016 dan Wulansari 2015 mengemukakan hasil penelitiannya yang menyatakan bahwa Pendapatan Asli Daerah PAD berpengaruh signifikan terhadap Belanja Daerah. Semakin tinggi pendapatan daerah yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah, maka semakin tinggi pula pengeluaran untuk Belanja Daerah. Melihat dari penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa Pendapatan Asli Daerah PAD merupakan pendapatan yang bersumber dari daerah itu sendiri dan merupakan elemen penting suatu daerah dalam memenuhi kebutuhan belanjanya dan melaksanakan penyelenggaraan pemerintah di daerah. Jika Pendapatan Asli Daerah PAD meningkat maka akan meningkatkan Belanja Daerah yang juga akan berdampak pada peningkatan kualitas pelayanan publik, peningkatan infrastruktur, dan pembangunan daerah itu sendiri. Berdasarkan pemaparan tersebut, maka ditarik hipotesis: H 1 : Pendapatan Asli Daerah berpengaruh terhadap Belanja Daerah. 2. Pengaruh Dana Perimbangan Terhadap Belanja Daerah Dana Perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi UU No. 33 Tahun 2004. Dana Perimbangan merupakan dana alokasi dari pemerintah pusat yang berfungsi untuk mendorong otonomi daerah. Untuk beberapa daerah yang memiliki Pendapatan Asli Daerah relatif kecil, jalannya roda pemerintahan akan bergantung pada tersedianya Dana Perimbangan dana transfer. Gamkhar dan Oates 1996 dalam Prakosa 2004, menyatakan studi tentang pengaruh transfer atau grants dari pemerintah terhadap keputusan pengeluaran atau belanja daerah sudah berjalan lebih dari 30 tahun. Menurut Bradford dan Oates 1971 dalam Prakosa 2004, secara teoritis respon tersebut mempunyai efek distributif alokatif yang tidak berbeda dengan sumber pendanaan lain, misalnya pendapatan pajak daerah. Namun, dalam studi empiris hal tersebut tidak selalu terjadi, artinya stimulus terhadap pengeluaran daerah yang ditimbulkan oleh transfer dana perimbangan atau grants tersebut sering lebih besar dibandingkan dengan stimulus dari pendapatan pajak daerah sendiri flypaper effect. Wulansari 2015 dan Ferdian 2013 mengemukakan hasil penelitiannya yang menyatakan bahwa Dana Perimbangan berpengaruh signifikan terhadap Belanja Daerah yang artinya jika Dana Perimbangan meningkat maka Belanja Daerah juga meningkat. Berbagai literatur ekonomi dan keuangan daerah menyatakan bahwa hubungan pendapatan dan belanja daerah didiskusikan secara luas sejak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI akhir dekade 1950-an dan berbagai hipotesis tentang hubungan diuji secara empiris menyatakan bahwa pendapatan mempengaruhi belanja. Holtz- Eakin, et al 1985 dalam Prakosa 2004 menyatakan bahwa terdapat keterkaitan sangat erat antara transfer dari Pemerintah Pusat dengan Belanja Pemerintah Daerah. Riyanto 2005 dalam Ferdian 2013 menyatakan bahwa peningkatan pengeluaran pemerintah daerah pada era desentralisasi ini disebabkan oleh aliran dana perimbangan yang juga meningkat dari pemerintah pusat ke daerah. Berdasarkan pemaparan tersebut, maka ditarik hipotesis: H 2 : Dana Perimbangan berpengaruh terhadap Belanja Daerah. 3. Pengaruh Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah Terhadap Belanja Daerah Lain-lain pendapatan daerah yang sah menurut UU No. 32 Tahun 2004 Pasal 164 Ayat 1 tentang Pemerintah Daerah merupakan seluruh pendapatan daerah selain PAD dan Dana Perimbangan, yang meliputi hibah, dana darurat, dan lain-lain pendapatan yang ditetapkan Pemerintah. Melalui hibah, pemerintah daerah menerima pendapatan melalui bantuan berupa uang, barang, danatau jasa yang berasal dari pemerintah, masyarakat, dan badan usaha dalam negeri atau luar negeri. Sedangkan pendapatan dana darurat diterima dari pemerintah pusat melalui APBN kepada pemerintah daerah untuk membiyai keperluan yang mendesak yang diakibatkan oleh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

5 90 92

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (Pad), Dana Alokasi Umum (Dau), Dana Alokasi Khusus (Dak), Dan Dana Bagi Hasil (Dbh) Terhadap Belanja Langsung Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara Pada Tahun 2010-2013

3 91 94

Pengaruh Rasio Efektifitas Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Provinsi Riau

12 97 86

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Dan Luas Wilayah Terhadap Belanja Modal Dengan Dana Alokasi Khusus Sebagai Variabel Moderating Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

2 91 90

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 39 85

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Bagi Hasil Terhadap Kemandirian Daerah Melalui PDRB Per Kapita (Studi Kasus Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara)

1 55 108

Pengaruh Rasio Efektivitas Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Tingkat Kemandirian Pemerintahan Kabupaten/Kota di Propinsi Sumatera Utara

4 37 108

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

1 40 75

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah, dan Produk Domestik Regional Bruto pada Belanja Daerah serta Deteksi Ilusi Fiskal.

0 0 12

Pengaruh pendapatan asli daerah, dana perimbangan, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah terhadap belanja daerah di Kabupaten Bengkayang.

1 9 97