Tabel 5.3. Realisasi Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah Tahun 2010-2015
Tahun Target Rp
Realisasi Rp
2010
317.631.846.165,00 254.947.162.700,00
2011
399.588.286.878,44 415.610.143.290,00
2012
515.350.455.413,19 515.345.193.000,00
2013
686.269.516.828,00 669.955.801.300,00
2014
428.020.309.975,00 424.429.182.750,00
2015
558.199.447.625,00 505.704.934.625,00
Sumber: BPKAD Kota Balikpapan 4.
Belanja Daerah Tabel 5.4 menunjukkan bahwa realisasi Belanja Daerah kota
Balikpapan selalu mengalami peningkatan dan tidak melebihi target pada tahun 2010 sampai 2015. Berikut merupakan data target dan realisasi pengeluaran
daerah dalam belanja daerah dalam jangka waktu 6 enam tahun, yaitu tahun 2010 sampai 2015.
Tabel 5.4. Realisasi Belanja Daerah Tahun 2010-2015
Tahun Target Rp
Realisasi Rp
2010
1.641.154.771.229,90 1.377.337.385.051,36
2011
1.810.464.618.753,67 1.527.432.248.857,77
2012
2.399.400.871.072,42 1.671.847.876.316,97
2013
3.167.626.103.188,43 2.420.847.444.080,94
2014
3.171.727.528.472,00 2.499.585.182.573,13
2015
3.431.637.949.914,80 2.897.353.662.621,07
Sumber: BPKAD Kota Balikpapan
B. Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan bagian dari analisis data yang memberikan gambaran awal setiap variabel yang digunakan dalam
penelitian. Penelitian ini menggunakan 4 empat variabel yang terdiri dari 1 satu variabel dependen dan 3 tiga variabel independen. Variabel
dependen dalam penelitian ini adalah Belanja Daerah, sedangkan variabel indepnden dalam penelitian ini adalah Pendapatan Asli Daerah, Dana
Perimbangan, dan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah. Gambaran atau deskriptif data dapat dilihat dari nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-
rata mean, dan standar deviasi dari setiap variabel dalam penelitian dapat dilihat pada tabel sebagi berikut.
Tabel 5.5 Statistics Descriptive
Sumber: Data Diolah
a. Pendapatan Asli Daerah
1 Pendapatan Asli Daerah memiliki nilai minimum sebesar
Rp143.796.987.897,00. Hasil penelitian menunjukkan Pendapatan Asli Daerah terendah pada tahun 2010 yang menunjukkan bahwa
Kota Balikpapan masih sangat tergantung pada pemerintah pusat untuk membiayai belanja daerahnya, sehingga Balikpapan harus
meningkatkan pendapatan asli daerah dengan menggali segala
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation PAD
6 143796987897
752582581776 417317801696.70 220837036701.757
DP 6
844535994856 1339024155296 1180605024837.83 184481601087.960
LLPDYS 6
254947162700 669955801300
464332069610.83 137406897554.291 BD
6 1377337385051
2897353662621 2065733966583.54 620439944431.479 Valid N
listwise 6
potensi daerah yang dimilikinya sendiri baik secara intensifikasi dan ekstensifikasi.
2 Pendapatan Asli Daerah memiliki nilai maksimum sebesar
Rp752.582.581.776,00. Hasil penelitian menunjukkan Pendapatan Asli Daerah tertinggi kota Balikpapan adalah pada tahun 2014.
Tingginya PAD Kota Balikpapan pada tahun 2014 menunjukkan bahwa kota Balikpapan memiliki kemandirian otonomi daerah yang
lebih besar dalam membiayai pembangunan daerahnya sendiri. 3
Pendapatan Asli Daerah memiliki nilai rata-rata mean selama 6 enam tahun sebesar Rp417.317.801.696,70.
4 Pendapatan Asli Daerah memiliki standar deviasi sebesar
Rp220.837.036.701,75lebih kecil dari mean Rp417.317.801.696,70 menunjukkan bahwa distribusi data cenderung normal.
b. Dana Perimbangan
1 Dana
Perimbangan memiliki
nilai minimum
sebesar Rp844.535.994.856.
Hasil penelitian
menunjukkan Dana
Perimbangan terendah pada tahun 2010 yang menunjukkan bahwa Kota Balikpapan yang memiliki wilayah daerah tidak terlalu luas
bisa mandiri dalam membiayai pelaksanaan otonomi daerah. 2
Dana Perimbangan
memiliki nilai
maksimum sebesar
Rp1.339.024.155.296. Hasil penelitian menunjukkan Dana PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI