daerah tidak sama, tergantung pada kontribusi setiap daerah dalam meningkatkan pendapatan negara.
DBH merupakan sumber pendapatan daerah yang cukup potensial dan merupakan salah satu modal dasar pemerintah daerah
dalam mendapatkan dana pembangunan dan memenuhi belanja daerah yang bukan berasal dari PAD selain DAU dan DAK. Pola bagi hasil
penerimaan tersebut dilakukan dengan persentase tertentu yang didasarkan atas daerah penghasil. Penerimaan DBH pajak bersumber
dari : Pajak Bumi dan Bangunan PBB, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan BPHTB, Pajak Penghasilan PPh Pasal 25, PPh Pasal
29 Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri, dan PPh Pasal 21. Sedangkan penerimaan DBH nonpajak berasal dari sumber daya alam
bersumber dari: Kehutanan, Pertambangan Umum, Perikanan, Pertambangan Minyak Bumi, Pertambangan Gas Bumi, Pertambangan
Panas Bumi UU No. 33 Tahun 2004. b.
Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Umum adalah dana yang bersumber dari pendapatan
APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar-daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka
pelaksanaan desentralisasi. Fungsi DAU sebagai faktor pemerataan kapasitas fiskal dengan jumlah keseluruhan yang ditetapkan sekurang-
kurangnya 26 dua puluh enam persen dari pendapatan dalam negeri neto yang ditetapkan dalam APBN. DAU suatu daerah ditentukan atas
besar kecilnya celah fiskal fiscal gap suatu daerah, yang merupakan selisih antara kebutuhan daerah fiscal need dengan potensi daerah
fiscal capacity. Dana Alokasi Umum digunakan untuk menutup celah yang terjadi karena kebutuhan daerah melebihi dari potensi penerimaan
daerah yang ada. c.
Dana Alokasi Khusus Dana Alokasi Khusus adalah dana yang bersumber dari pendapatan
APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah
dan sesuai dengan prioritas nasional, khususnya untuk membiayai kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan dasar masyarakat yang
belum mencapai standar tertentu atau untuk mendorong percepatan pembangunan
daerah. Pelayanan
dasar masyarakat
meliputi pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan prasarana pemerintah daerah.
Sementara itu, untuk bidang teknis tertentu, seperti bidang kelautan dan perikanan, bidang pertanian, bidang lingkungan hidup, dan lain-lain.
Sesuai Pasal 41 UU No. 33 Tahun 2004, pemerintah daerah penerima DAK wajib menganggarkan dan menyediakan dana sekurang-
kurangnya 10 dari alokasi DAK dalam APBD. Meski demikian, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
wilayah dengan pengeluaran lebih besar dari penerimaan tidak perlu menyediakan dana penyesuaian. Tetapi perlu diketahui bahwa tidak
semua daerah menerima DAK karena DAK bertujuan untuk pemerataan dan untuk meningkatkan kondisi infrastruktur fisik yang dinilai sebagai
prioritas nasional.
6. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah merupakan pendapatan yang diterima oleh Pemerintah Daerah yang terdiri dari pendapatan hibah
danpendapatan dana darurat. Kelompok lain-lain pendapatan daerah yang sah mencakup:
a. Hibah berasal dari pemerintah, pemerintah daerah lainnya,
badanlembaga organisasi
swastadalam negeri,
kelompok masyarakatperorangan, dan lembaga luar negeri yang tidak mengikat;
b. Dana darurat dari pemerintah dalam rangka penanggulangan
korbankerusakan akibat bencana alam; c.
Dana bagi hasil pajak dari provinsi kepada kabupatenkota; d.
Dana penyesuaian dan dana otonomi khusus yang ditetapkan oleh pemerintah; dan
e. Bantuan keuangan dari provinsi atau dari pemerintah daerah lainnya.
Pendapatan hibah merupakan bantuan yang berupa uangdanatau jasa yang berasal dari Pemerintah, masyarakat, dan badan usaha dalamnegeri
atau luar negeri.Pendapatan dana darurat merupakan bantuan Pemerintah Pusat dari APBNkepada Pemerintah Daerah untuk mendanai keperluan
yang mendesak yang diakibatkan peristiwa tertentu yang tidak dapat ditanggulangi APBD. Bagi daerah,pemasukan kas daerah dari sumbangan
pendapatan lain-lain memang tidak begitubesar, namun diharapkan mampu membiayai
pengeluaran pembangunan
yangakan dilaksanakan.
Penghasilan yang termasuk dalam pendapatan lain-lain adalah:Jasa giro, angsuran cicilan rumah dinas, angsuran cicilan kendaraan bermotor
rodadua dan roda empat, penerimaan ganti rugi atas kekayaan daerah, pelelanganiklan, setoran pembinaan lembaga keuangan daerah, dan lain-
lain pendapatan.
B. Penelitian Terdahulu
Yanti 2016 melakukan penelitian tentang pengaruh pendapatan asli daerah, dana perimbangan, dan lain-lain pendapatan yang sah terhadap belanja
daerah di Kota Cimahi tahun anggaran 2005-2014. Untuk mengelola dan menganalisa data menggunakan metode statistik analisis regresi linier,
koefisien korelasi dan determinasi, dan pengujian hipotesis dengan ui F dan uji T. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pendapatan asli daerah, dana
perimbangan, dan lain-lain pendapatan yang sah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap belanja daerah.
Farizi 2014 melakukan penelitian tentang pengaruh pendapatan asli daerah dan dana perimbangan terhadap belanja daerah pada 9 pemerintah kota
di Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2013. Pengujian statistik yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, analisis korelasi, koefisien determinasi,
dan uji hipotesis. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pendapatan asli daerah dan dana perimbangan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
belanja daerah. Igna 2015 melakukan penelitian tentang pengaruh pendapatan asli
daerah, dana perimbangan, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah terhadap belanja daerah di Kabupaten Bengkayang dengan periode data tahun 2009-
2014. Pengolahan data menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dana perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang
sah secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah.
Wulansari 2015 meneliti tentang pengaruh pendapatan asli daerah dan dana perimbangan terhadap belanja daerah serta analisis flypaper effect studi
kasus pada pemerintah daerah kabupatenkota di Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat tahun 2012-2013. Alat analisis yang digunakan adalah
regresi berganda.Hasil penelitian menunjukkan bahwa PAD, DAU, dan DBH berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah, sedangkan DAK
tidak berpengaruh signifikan terhadap belanja daerah. Hipotesis kelima PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI