37
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action Research. Penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam
kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Secara singkat PTK dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk
penelaahan penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan praktik-praktik pembelajaran
di kelas secara lebih profesional Basrowi, 2008.
B. Setting Penelitian
1. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas X PMIIA 2 SMA
Xaverius Pringsewu yang berjumlah 37 siswa. 2. Obyek Penelitian
Obyek dalam penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar siswa pada materi Keanekaragaman Hayati kelas X PMIIA 2 SMA Xaverius
Pringsewu 3. Tempat Penelitian
Tempat penelitian di SMA Xaverius Pringsewu Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu, Propinsi Lampung
4. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 5 September 2016 sampai 26
September 2016 semester I gasal. C.
Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah : 3. Variabel bebas : penerapan pembelajaran kooperatif tipe Picture and
Picture 4. Variabel terikat : motivasi dan hasi belajar siswa kelas X PMIIA 2
D. Rancangan Kegiatan
Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas Kemmis dan Mc Taggart, setiap siklus penelitian meliputi beberapa tahapan. Tahapan-tahapan
tersebut adalah : perencanaan planning, pelaksanaan acting, pengamatan observing dan refleksi reflecting. Hasil refleksi digunakan untuk mengetahui
tingkat perubahan yang terjadi dan tingkat pencapaian indikator yang telah ditetapkan. Desain PTK menurut Kemmis dan McTanggart disajikan dalam
gambar 3.1. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 3.1. Desain PTK Model Kemmis dan Mc Taggart Taniredja, 2011
Penelitian ini didesain dengan melakukan proses pembelajaran yang dibagi menjadi 2 siklus penelitian. Penjabaran rangkaian kegiatan
dilakukan selama proses penelitian adalah sebagai berikut : 1. Siklus I
Rancangan kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan sebanyak 2 x 45 menit, terdiri dari beberapa
tahapan. Tahapan kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
PERENCANAAN
REFLEKSI PENGAMATAN
SIKLUS I
PELAKSANAAN
PERENCANAAN PENGAMATAN
REFLEKSI SIKLUS II
PELAKSANAAN PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Perencanaan planning Rencana tindakan siklus I adalah sebagai berikut:
1 Menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi silabus, RPP dan LKS yang digunakan pada saat melakukan penelitian.
2 Mempersiapkan materi pembelajaran yang diajarkan. 3 Membuat instrumen pengumpulan data, yaitu:
a Membuat soal evaluasi tes awalpre-test dan tes akhirpost- test untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa secara
kognitif melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture.
b Membuat lembar observasi untuk mengetahui perkembangan hasil belajar siswa secara afektif di dalam kelompok
menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture.
c Membuat kuesioner untuk mengetahui motivasi siswa. b. Pelaksanaan acting dan Pegamatan observing
1 Tahap pelaksanaan acting a Siswa mengerjakan soal pre-test sebagai data mengenai
kemampuan awal siswa. b Menjaring motivasi awal siswa sebelum tindakan siklus I
menggunakan lembar kuesioner. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c Peneliti menjelaskan secara singkat proses pembelajaran yang akan dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Picture and Picture. d Peneliti memberikan pengenalan materi terlebih dahulu
mengenai materi Keanekaragaman Hayati yang akan dipelajari dengan bertanya kepada siswa dan menyampaikan tujuan
pembelajaran. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memotivasi dan mengaktifkan siswa agar lebih siap dalam menerima
pelajaran. e Peneliti mengajak siswa masuk ke dalam kelompok, setiap
kelompok beranggotakan 4-6 orang. Kelompok ini berdasarkan karakteristik kemampuan siswa yang heterogen.
f Peneliti membagikan gambar tentang Keanekaragaman Hayati ke setiap kelompok.
g Peneliti membagikan LKS kepada setiap kelompok untuk didiskusikan oleh siswa.
h Setelah diskusi selesai dengan waktu yang sudah ditentukan, peneliti memanggil siswa secara acak untuk memasangkan
atau mengurutkan gambar sesuai Tingkatan Keanekaragaman Hayati.
i Peneliti menanyakan alasan siswa menempelkan atau mengurutkan gambar tersebut.
j Peneliti mengklarifikasi hasil diskusi kelompok siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
k Siswa mengerjakan soal post-test di akhir setiap siklus. 2 Pengamatan observing
Tahap observasi ini dilaksanakan oleh peneliti, obsever guru biologi. Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan
kegiatan para siswa yang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data peneliti. Selain itu, dalam tahap ini, observer
melakukan kegiatan pengamatan atas dampak dan hasil dari pelaksanaan tindakan, yaitu aktivitas dan hasil belajar siswa selama
proses pembelajaran. Aktivitas belajar siswa didapatkan melalui lembar observasi yang dilakukan oleh observer pada siklus I.
Observasi ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran Biologi pada materi Keanekaragaman Hayati yang
dilaksanakan peneliti dan siswa. Peneliti dan observer mengamati, mengenali dan mendokumentasikan proses, hasil pengaruh dan
kemungkinan permasalahan baru yang muncul selama tindakan kelas dilakukan. Data hasil tes kognitif dan lembar observasi
aktivitas siswa akan dijadikan bahan analisis atau dasar refleksi terhadap tindakan yang telah dilakukan dan bagi penyusun rencana
tindakan berikutnya.
c. Refleksi Reflecting Pada tahap ini, hasil yang telah diperoleh selama pembelajaran
baik berupa hasil tes, kuesioner awal maupun pengamatan yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dilakukan oleh observer dianalisis dan didiskusikan dengan guru pengampu biologi, kemudian diidentifikasi kelemahan serta kelebihan
selama kegiatan belajar mengajar berlangsung dan apa saja yang belum tercapai pada siklus I. Hasil analisis tersebut kemudian
digunakan untuk memperbaiki kekurangan yang ada dengan memperbaharui pembelajaran dengan dilaksanakan siklus II.
2. Siklus II Pada tahapan siklus II secara umum sama halnya dengan kegiatan
yang dilakukan pada siklus I. a. Perencanaan planning
1 Identifikasi masalah dan perumusan masalah berdasarkan hasil dan refleksi pada siklus I.
2 Peneliti dan guru menggali data hasil refleksi siklus I mengenai karakteristik siswa untuk memetakan kembali kelompok baru
siswa. 3 Kelompok baru beranggotakan 4-6 siswa dengan tetap
memperhatikan sifat heterogen pada anggota kelompok, contohnya siswa dengan prestasi tinggi, sedang, dan rendah,
perempuan dan laki-laki dengan latar belakang etnik yang berbeda. Kelompok ini dibentuk berdasarkan hasil evaluasi siklus
I. 4 Menyiapkan seluruh instrumen pembelajaran dan instrumen
pengumpulan data. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Pelaksanaan acting dan pemantauan observing 1 Tahap pelaksanaan acting
a Peneliti menjelaskan secara singkat proses pembelajaran yang
akan dilakukan
dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture.
b Peneliti memberikan pengenalan materi terlebih dahulu mengenai materi Keanekaragaman Hayati yang akan
dipelajari dengan bertanya kepada siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan ini dimaksudkan untuk
memotivasi dan mengaktifkan siswa agar lebih siap dalam menerima pelajaran.
c Peneliti mengajak siswa masuk ke dalam kelompok, setiap kelompok
beranggotakan 4-6
orang. Kelompok
ini berdasarkan karakteristik kemampuan siswa yang heterogen.
d Peneliti membagikan LKS dan gambar kepada setiap kelompok untuk didiskusikan oleh siswa.
e Setelah diskusi selesai dengan waktu yang sudah ditentukan, guru memanggil siswa secara acak dan siswa yang nomornya
terpanggil maju ke depan untuk memasangkan gambar atau mengurutkan gambar sesuai dengan materi Tingkatan
Keanekaragaman Hayati. f Peneliti menanyakan alasan siswa menempelkan atau
mengurutkan gambar tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
g Peneliti mengklarifikasi hasil diskusi h Siswa mengerjakan soal post-test di akhir setiap siklus.
i Menjaring motivasi belajar siswa sesudah tindakan siklus II menggunakan lembar kuesioner setelah pembelajaran
berakhir. 2 Pengamatan observing
Tahap observasi siklus II, secara operasional masih sama seperti pada siklus I. Pada tahap ini penelitiobserver mengadakan
pengamatan atas dampak dan hasil dari pelaksanaan tindakan hanya pada ranah afektif menggunakan lembar observasi.
Pengamatan juga menggunakan kamera foto. Pengisian kuesioner motivasi dilakukan sesudah tindakan pembelajaran akhir siklus II
dan tes hasil belajar secara teknis sama seperti siklus I. 3 Refleksi reflecting
Tahap ini hasil yang diperoleh dari observasi selama proses belajar mengajar, kuesioner, hasil tes dan hasil dari lembar
observasi dibahas, setelah itu ditarik kesimpulan apakah tindakan berhasil atau tidak. Diharapkan pada akhir siklus ini motivasi dan
hasil belajar siswa kelas X PMIIA 2 SMA Xaverius Pringsewu meningkat.
E. Instrumen Penelitian