1 Materi yang diajarkan lebih terarah karena pada awal pembelajaran guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai dan materi secara
singkat terlebih dahulu. 2 Siswa lebih cepat menangkap materi ajar karena guru menunjukkan
gambar-gambar mengenai materi yang dipelajari. 3 Dapat meningkat daya nalar atau daya pikir siswa karena siswa
disuruh guru untuk menganalisa gambar yang ada. 4 Dapat meningkatkan tanggung jawab siswa, sebab guru menanyakan
alasan siswa mengurutkan gambar. 5 Pembelajaran lebih berkesan, sebab siswa dapat mengamati langsung
gambar yang telah dipersiapkan oleh guru. b. Kelemahan Metode Picture and Picture
Menurut Trianto 2009, kelemahan metode Picture and Picture adalah: 1 Memakan banyak waktu saat memasangkan gambar atau
mengurutkan gambar. 2 Dapat terjadi kekacauan atau kegaduhan di kelas.
3 Dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai.
G. Keanekaragaman Hayati
Materi Tingkatan Keanekaragaman Hayati terangkum dalam Kompetensi Dasar 3.2 Menganalisis data hasil obervasi tentang berbagai tingkat
keanekaragaman hayati gen, jenis dan ekosistem di Indonesia serta Kompetensi Dasar 4.2 Menyajikan hasil identifikasi usulan upaya pelestarian keanekaragaman
hayati Indonesia berdasarkan hasil analisis data ancaman kelestarian berbagai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
keanekaragaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi, berdasarkan kurikulum 2013. Secara
umum materi yang akan dipelajari dalam sub bab Tingkatan Keanekaragaman Hayati, yaitu :
1. Tingkat Keanekaragaman Hayati
2. Tipe Ekosistem
3. Keanekaragaman Hayati Indonesia
4. Menghilangnya Keanekaragaman Hayati
5. Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati
H. Pembelajaran Keanekaragaman Hayati dengan metode Picture and
Picture
Setiap siswa membentuk kelompok 4-6 orang siswa di dalamnya. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa dan gambar-gambar yang memuat tentang
Keanekaragaman Hayati. Kemudian siswa berdiskusi untuk menjawab soal pada LKS dan guru memanggil atau menunjuk siswa secara bergantian untuk
memasang gambar-gambar sesuai dengan Tingkatan Keanekaragaman Hayati. Siswa yang dipanggil untuk memasang gambar harus mampu menjelaskan alasan
memasang gambar tersebut pada Tingkatan Keanekaragaman Hayati. Dengan menggunakan metode Picture and Picture pada materi
Keanekaragaman Hayati, siswa menjadi lebih mudah memahami materi yang diberikan oleh guru. Siswa dapat secara aktif mengikuti proses pembelajaran. Hal
ini dikarenakan pada metode Picture and Picture siswa akan ditunjuk oleh guru secara acak untuk memasangkan gambar dan memberi alasan pemasangan gambar
tersebut. Pada metode Picture and Picture, siswa juga diberi waktu untuk berdiskusi bersama teman-temannya, sehingga setiap siswa dapat aktif
berpendapat dan dapat memecahkan masalah bersama.
I. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Ajeng Aprilia Lestari 2016, dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture Untuk
Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 10 Yogyakarta Pada Materi Sistem Reproduksi Manusia. Tipe Picture and Picture
yang digunakan adalah tipe mencocokkan gambar. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa. Hasil belajar meningkat dari
rata-rata siklus I adalah 72,00 menjadi 81,66 pada siklus II. Motivasi siswa pada
siklus I adalah 56,66 dan pada siklus II adalah 80 tinggi.
Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Sugiarti 2013, dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Picture And Picture Untuk Meningkatkan
Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Saraf Manusia Kelas XI IPA-1 di SMA Negeri 11 Banda Aceh menyatakan bahwa, model pembelajaran
Picture And Picture dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Tipe Picture and Picture yang digunakan adalah tipe mengurutkan gambar.. Hasil
analisis data diperoleh siklus I persentase aktivitas siswa 88,64 dan ketuntasan belajar klasikal 47, kemudian pada siklus II persentase aktivitas siswa 93,18
dan ketuntasan belajar klasikal 68,7, dan pada siklus III persentase aktivitas siswa 95,4, dan ketuntasan belajar klasikal 87,5. Dapat disimpulkan bahwa
penerapan model pembelajaran picture and picture pada materi sistem saraf PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
manusia mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI IPA-1 di SMA Negeri 11 Banda Aceh Tahun 2013.
J. Kerangka Berpikir