2. Siswa lebih cepat menangkap materi ajar karena guru menunjukkan
gambar-gambar mengenai materi yang dipelajari. 3.
Dapat meningkat daya nalar atau daya pikir siswa karena siswa disuruh guru untuk menganalisa gambar yang ada.
4. Dapat meningkatkan tanggung jawab siswa, sebab guru
menanyakan alasan siswa mengurutkan gambar. 5.
Pembelajaran lebih berkesan, sebab siswa dapat mengamati langsung gambar yang telah dipersiapkan oleh guru.
C. Kendala dalam Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Picture and picture
Beberapa kendala yang dialami dan upaya yang dilakukan peneliti saat melaksanakan penelitian diantaranya :
2. Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture membutuhkan waktu yang lama dalam penerapannya terutama saat proses
memasangkan atau mengurutkan gambar di papan tulis yang dilakukan oleh siswa. Kebanyakan siswa merasa bingung saat memasangkan gambar
karena tidak membaca dengan teliti perintah atau petuntuk pemasangan gambar pada LKS. Hal ini memberikan dampak dalam pelaksanaan siklus I,
waktu yang digunakan selama proses pembelajaran belum terkontrol dengan baik meskipun peneliti sudah membuat perencanaan pembelajaran
sebelumnya. Oleh karena itu, pada pelaksanaan pembelajaran siklus II peneliti memberikan batasan waktu untuk penempelan gambar di papan tulis
dan menegaskan kembali kepada siswa untuk membaca dengan teliti perintah atau petunjuk pemasangan gambar yang terdapat pada LKS.
3. Pada saat pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture siklus I tanggal 5 September terjadi mati listrik saat pembelajaran
berlangsung dan proses pembelajaran tidak bisa menggunakan proyektor. Untuk mengatasi masalah ini, peneliti mencetak atau membuat printout
tentang materi yang diajarkan, sehingga proses pembelajaran tetap bisa dilanjutkan kembali walaupun penjelasan dan beberapa pertanyaan evaluasi
dilakukan secara lisan. 4. Siswa baru mengenal pembelajaran kooperatif tipe picture and picture
sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk menjelaskan teknik pembelajaran model kooperatif tipe picture and picture . Untuk mengatasi
masalah ini, peneliti menjelaskan secara perlahan dengan menggunakan kata-kata yang sederhana, sehingga lebih mudah dipahami oleh siswa
95
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa 1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X PMIIA 2 SMA Xaverius Pringsewu pada materi Keanekaragaman Hayati. Pada siklus I
sebanyak 75,67 siswa tergolong dalam kategori tinggi dan sangat tinggi kemudian meningkat sebesar 100 siswa tergolong dalam
kategori tinggi dan sangat tinggi pada siklus II. 2. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas X PMIIA 2 SMA Xaverius Pringsewu pada materi Keanekaragaman Hayati. Persentase ketuntasan
belajar aspek kognitif siklus I sebesar 32,43 dan pada siklus II meningkat sebesar 86,48. Peningkatan juga terlihat pada nilai rata-
rata dari 62,21 pada siklus I menjadi 85,83 pada siklus II. Persentase hasil belajar afektif siklus I sebesar 75,67 siswa tergolong kategori
tinggi dan pada siklus II meningkat menjadi 100 siswa tergolong kategori tinggi.