121
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
Pada bab ini akan dijelaskan kesimpulan dan keterbatasan penelitian, serta saran bagi penelitian selanjutnya.
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Proses pengembangan “Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian
Lingkungan” pada materi Kerusakan Alam serta Cara Menjaga Kelestarian Alam dan Perilaku Manusia Yang Peduli Lingkungan untuk Siswa kelas III B
SD N Jetis 1 Yogyakarta dilakukan berdasarkan 5 langkah pengembangan
materi menurut Tomlinson dalam Harsono, 2015 yaitu 1 menganalisis kebutuhan siswa melalui kegiatan observasi dan wawancara bersama siswa
kelas III B serta dengan guru dan kepala sekolah 2 mendesain materi berdasarkan 10 prinsip pengembangan materi menurut Tomlinson 2005,
3 mengimplementasikan materi di kelas III B SD N Jetis Yogyakarta, 4 mengevaluasi implementasi materi untuk mengetahui kelebihan dan
keterbatasan materi, dan 5 revisi materi sebagai usaha akhir dalam memperbaiki dan mengembangkan kualitas materi.
5.1.2 Kualitas Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan dapat
dikategorikan sangat layak digunakan oleh Guru dan Siswa kelas III B SD N Jetis 1 Yogyakarta, berdasarkan pada hasil validasi yang dilakukan oleh ahli
IPA, ahli bahasa, dan guru dengan mendapat skor rata-rata yakni 3,54 yang kemudian disesuaikan dengan kriteria skor skala empat menurut Sukardjo
2006. Hasil validasi dari ahli digunakan untuk merevisi materi sebelum diimplementasikan.
Panduan eksperimen “Penyebab Banjir” dan “Fungsi Akar” untuk siswa juga dapat dikategorikan layak digunakan berdasarkan
hasil wawancara kepada 24 siswa kelas III B dengan hasil secara umum PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122 sebanyak 22 siswa dapat melakukan eksperimen berdasarkan panduan secara
mandiri. Hasil observasi yang dilakukan selama implementasi materi menunjukkan bahwa materi sudah memenuhi 10 prinsip pengembangan
materi menurut Tomlinson sehingga kualitasnya “sangat layak”. Peneliti meyakini tercapainya 10 prinsip tersebut dengan bukti bahwa 1 siswa sudah
memegang dan membaca panduan, 2 siswa merasa nyaman dan bahagia sebab panduan berisikan penjelasan dengan bahasa yang mudah dipahami
serta berisikan gambar, 3 siswa bereksperimen dengan menggunakan panduan sehingga berkembang kepercayaan dirinya, 4 siswa bersedia
dibentuk menjadi beberapa kelompok secara acak sehingga memperhatikan latar belakang sosial, kognitif, afektif, dan psikomotorik, 5 siswa merasa
jelas terhadap maksud panduan, 6 siswa dapat melakukan eksperimen sebab terdapat langkah-langkah kegiatanpetunjuk kegiatan, 7 pembelajaran di
desain dengan berbagai macam metode yang memberdayakan panca indera, 8 siswa bersedia bekerja secara individu serta kelompok dan berhasil
bereksperimen berdasarkan panduan, 9 siswa berpartisipasi aktif dalam kegiatan demonstrasi dan eksperimen, serta 10 siswa mendapat respon
positif melalui aksi peer tutoring. 5.2
Keterbatasan dan Saran
Keterbatasan dari penelitian ini adalah belum seimbangnya penerapan 10 prinsip pengembangan materi menurut Tomlinson khususnya prinsip feedback, maka
dari itu, untuk penelitian selanjutnya materi dapat disusun dengan menyeimbangkan kesepuluh prinsip. Keterbatasan lain dari penelitian ini adalah implementasi materi
dilakukan oleh peneliti dan masih sebatas pada satu sekolah yakni di SD N Jetis 1 Yogyakarta, maka dari itu untuk penelitian selanjutnya, materi dapat diberikan
kepada guru di sekolah yang berbeda atau guru kelas yang sama di sekolah yang sama dalam artian kelas pararel untuk diimplementasikan sebelum diproduksi secara
masal sehingga kualitasnya semakin baik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
DAFTAR REFERENSI
Aneheim University. 2016. Brian Tomlinson, Ph.D., Online, www.anaheim.edu
diakses 01 September 2016. Apriyadi, A. 2016. 1500 meter kubik sampah sumbat pintu air di
Bantul, Online, www.jogja.tribunnews.com
, diakses 3 Juli 2016. Borg, W.R., dan Meredith D. Gall. 1983. Educational research: an introduction.
USA: Longman. Chawla, L., dan Debra F. Chusing. 2007. Education for Strategic Environmental
Behavior. Journal of Environmental Education Research, 13 4, pp. 437- 452, Online,
www.colorado.edu , diakses 18 Juli 2016.
Clayton, S. dan Gene Myers. 2014. Psikologi konservasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Crain, W. 2007. Teori perkembangan, konsep dan aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Creswell, J.W. 2014. Research Design: Pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Davis, J. 1998. Young children, environmental education and the future, Online, http:eprints.qut.edu.au13091davis.pdf
, diakses 18 Juli 2016. Driyarkara, N. 1980. Driyarkara tentang pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.
Ginintasasi, R. 2011. Kesadaran, Online, http:file.upi.edu
, diakses 7 Mei 2016. Hamzah, S. 2013. Pendidikan lingkungan: sekelumit wawasan pengantar. Bandung:
Refika Aditama. Handayani, A. 2013. Peningkatan sikap peduli lingkungan melalui implementasi
pendekatan STM dalam pembelajaran IP A Kelas IV di SD N Keputran “A”,
Online, http:eprints.uny.ac.id
. diakses 7 Mei 2016. Harsono, Y.M. 2015. Developing learning materials for specific purposes, Online.
http:journal.teflin.org , diakses 18 Juli 2016.
124 Iskandar, Tb.Z. 2013. Psikologi lingkungan: Metode dan aplikasi. Bandung: Refika
Aditama. Jamanti, R. 2014. Pengaruh berita banjir di koran KALTIM terhadap kesadaran
lingkungan masyarakat Kelurahan Temindung Permai Samarinda. E-Journal ilmu komunikasi, 2 1, 17-33, Online,
http:ejournal.ilkom.fisip- unmul.ac.id
diakses 7 Mei 2016. James Bell Associates. 2008. Understanding the Institutional Review Board IRB,
Online, http:www.jbassoc.comReportsPublicationsUnderstanding20the
20IRB.pdf , diakses 23 Januari 2016.
Keraf, S. 2014. Filsafat lingkungan hidup. Yogyakarta: Kanisius. Kresna, M. 2016. Risiko dan nasib buruk pembangunan hotel di
Yogyakarta, Online, www.tirto.id
, 3 Juli 2016. Lathiva dan Thia Destiani. 2016. Jogja darurat air jadi film gambarkan kekeringan
5 kecamatan di Kota Yogyakarta, Online, www.buton.harianbernas.com
diakses 20 September 2016. Moleong, L.J. 2015. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya. Montessori, M. 2002. The Montessori method. New York: Dover Publications.
Neolaka, A. 2008. Kesadaran lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta. Ningsih, W.I., dkk. 2013. Pengaruh implementasi pendekatan proses berbasis
lingkungan terhadap hasil belajar menulis dan sikap peduli lingkungan Siswa kelas V MIN Banyubiru Negara. E-Journal Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha, 1-10, Online, http:download.portalgaruda.org
diakses 7 Mei 2016. Nouri, A., dan Seyed M. Sajjadi. 2014. Emancipatory pedagogy in practice: aims,
principles, and curriculum orientation, Online, http:libjournal.uncg.eduijcparticleview228
, diakses 18 Juli 2016. Paus Fransiskus. 2015.
Ensiklik Laudato Si’, tentang perawatan rumah kita bersama. Penerjemah: Martin Harun, Jakarta: Obor.
125 Putra, N. 2015. Research Development: Penelitian dan pengembangan, suatu
pengantar. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Reksadjaja, B.S. 1979. Manusia dalam lingkungan. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Untuk Normalisasi Kehidupan Kampus.
Ritmawanti, D.F. 2014. Conservation scout: pengenalan mini konservasi di sekolah dasar untuk pembelajaran berbasis lingkungan. USD: PGSD.
Sanjaya, H.W. 2013. Penelitian pendidikan: jenis, metode, dan prosedur. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sari, W.W. 2014. Persepsi guru dan siswa SD di Yogyakarta terhadap program Conservation
Scout, Online,
http:bioedukatika.uad.ac.idwp- contentuploads2015087.-Jurnal-Bioedukatika-Wahyu-Wido-Sari-34-37-
vol.2-No.2-Desember-2014.pdf , diakses 18 Juli 2016.
Sastrapratedja, M. 2013. Pendidikan sebagai humanisasi. Jakarta: Pusat Kajian Filsafat dan Pancasila.
Schunk, D.H. 2012. Teori-teori Pembelajaran: Perspektif Pendidikan. Penerjemah: Eva Hamdiah dan Rahmat Fajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sihombing. 2015. Hubungan perilaku Martarombo dengan kepedulian Suku Batak Toba terhadap sesama Suku Batak Toba Online,
http:repository.usu.ac.id diakses 7 Mei 2016.
Steg, L., Agnes E. van den Berg, dan Judith L. M. de Groot. 2013. Environmental psychology. Oxford: John Wiley and Sons.
Slavin, R.E. 2009. Psikologi pendidikan: teori dan praktik. Jakarta Indeks. Slavin, R.E. 2011. Psikologi pendidikan: teori dan praktik. Jakarta: Indeks.
Solso, R., Otto H. Maclin, dan M. Kimberly Maclin. 2008. Psikologi kognitif. Jakarta: Erlangga.
Stapp, W.B. 1997. The concept of environmental education, Online, www.tandfonline.com
, diakses 18 Juli 2016. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126 Sugiyono. 2015. Metode penelitian pendidikan: pendekatan kuantitatif, kualitatif,
dan RD. Bandung: Alfabeta. Sukardjo. 2006. Kumpulan materi evaluasi pembelajaran. Prodi Teknologi
Pembelajaran: PPs UNY. Sukmadinata, N.S. 2011. Metode penelitian pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya. Suparno, P. 2001. Teori perkembangan Jean Piaget. Yogyakarta: Kanisius.
Suparno, P. 2015. Pembelajaran di Perguruan Tinggi Bergaya Paradigma Pedagogi Refleksi PPR. Yogyakarta: USD.
Suseno, P.Y. 2016. Pendidikan kesadaran dan kepedulian lingkungan pada anak melalui Model Conservation Scout. Yogyakarta: Symposium on Biology
Education, Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Ahmad Dahlan. Thomson, G. dan Jenn Hoffman. 2002. Measuring the success environmental
education programs, Online, http:www.peecworks.orgpeecpeec_instI01795F64.0ee-success.pdf
, diakses 18 Juli 2016.
Tomlinson. 2005. Materials development in language teaching. United Kingdom: Cambridge University Press.
Universitas Sanata Dharma. 2013. Seminar Hari Ilmiah Dies Natalis ke-58 Sanata Dharma, Online,
www.usd.ac.id diakses 21 November 2016.
Wardhana, W. 2013. Konsep pendidikan Driyarkara perlu dijabarkan, Online, www.Solopos.com
diakses 21 November 2016. Widodo, H.D.C. 2014. Mengupayakan anak mencintai lingkungan hidup dan sains
melalui eksperimen. USD: PGSD. Widoyoko, E.P. 2015. Evaluasi program pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127 Winarti, E., dan Brigita E.T. Anggadewi. 2015. Manusia pembelajar di dunia tarik
ulur, Bab 3: Pedagogi Ignasian sebagai pendidikan emansipatoris. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.
Zaman, B. 2012 Pendidikan ala Montessori, Online, http:file.upi.edubrowse.php?dir=DirektoriFIPJUR._PGTK197408062001
121-BADRU_ZAMAN diakses 18 Juli 2016.
128
LAMPIRAN
129
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian
130
Lampiran 2. Lembar Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa
LEMBAR WAWANCARA ANALISIS KEBUTUHAN SISWA
Nama :
Kelas :
HariTanggal : Waktu
: Wawancara ini dilakukan secara langsung dan hasil dari wawancara dicatat
oleh peneliti. Pertanyaan yang dijadikan panduan wawancara dimungkinkan berkembang.
1. Bagaimana kesanperasaan yang kamu rasakan selama mengikuti pembelajaran
IPA? 2.
Apakah kamu menemui kesulitan pada saat mengikuti pembelajaran IPA? 3.
Kesulitan apa saja yang kamu temui? 4.
Apakah kamu pernah mengikuti kegiatan pratikumeksperimen IPA di kelas? 5.
Apakah kamu dapat memahami maksud dari materi yang diajarkan oleh BapakIbu gurumu?
6. Apakah BapakIbu gurumu menggunakan panduan pratikumeksperimen IPA
pada saat mengajar di kelas? 7.
Apakah kamu membutuhkan panduan ketika pratikumeksperimen IPA sedang berlangsung?
8. Apakah dengan membaca panduan pratikumeksperimen kamu terbantu untuk
lebih mudah memahami materi yang diajarkan? 9.
Panduan pratikumeksperimen seperti apa yang kamu inginkan?
Yogyakarta,…………………… Pewawancara
………………………………… PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Lampiran 3. Lembar Wawancara Analisis Kebutuhan Guru
LEMBAR WAWANCARA ANALISIS KEBUTUHAN GURU KELAS
Nama :
Sekolah :
HariTanggal : Waktu
:
Wawancara ini dilakukan secara langsung dan hasil dari wawancara dicatat oleh peneliti. Pertanyaan yang dijadikan panduan wawancara dimungkinkan
berkembang.
1. Bagaimana kesan BapakIbu selama mengajar materi IPA di kelas?
2. Apakah BapakIbu mengalami kesulitan pada saat mengajarkan materi IPA di
kelas? 3.
Bagaimana BapakIbu menyikapi kendala yang dihadapi saat mengajar materi IPA di kelas?
4. Apakah BapakIbu biasa melakukan kegiatan pratikumeksperimen IPA bersama
anak-anak? 5.
Sejauh BapakIbu mengamati, bagaimana aktivitas belajar siswa pada saat melaksanakan kegiatan pratikumeksperimen?
6. Kesulitan apa saja yang BapakIbu jumpai selama melaksanakan kegiatan
pratikumeksperimen bersama anak-anak? 7.
Usaha apa yang BapakIbu lakukan ketika anak-anak mengalami kesulitan pada saat mengikuti kegiatan pratikumeskperimen?
8. Bagaimana pendapat BapakIbu, jika materi pratikumeksperimen digunakan
sebagai media pembelajaran di kelas? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132 9.
Apakah BapakIbu membutuhkan materi pratikumeksperimen IPA sebagai media pembelajaran di kelas?
10. Dalam pandangan BapakIbu Guru tentang materi eksperimen, kriteria apa saja
yang harus dipenuhi agar suatu materi eksperimen dapat dikatakan layak digunakan?
Yogyakarta,…………………… Pewawancara
…………………………………. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Lampiran 4. Lembar Wawancara Analisis Kebutuhan Kepala Sekolah
LEMBAR WAWANCARA ANALISIS KEBUTUHAN KEPALA SEKOLAH
Nama :
Sekolah :
HariTanggal : Waktu
:
Wawancara ini dilakukan secara langsung dan hasil dari wawancara dicatat oleh peneliti. Pertanyaan yang dijadikan panduan wawancara dimungkinkan
berkembang. 1.
Apakah BapakIbu Guru di SD N Jetis 1 sering melaksanakan kegiatan pratikumeksperimen pada saat mengajar IPA di kelas?
2. Apakah BapakIbu Guru di SD N Jetis 1 mengalami kesulitan pada saat
melaksanakan kegiatan pratikumeksperimen tentang materi IPA? 3.
Kesulitan apa saja yang dialami oleh BapakIbu Guru di SD N Jetis 1 pada saat melakukan kegiatan pratikumeksperimen?
4. Bagaimana BapakIbu Guru di SD N Jetis 1 mengatasi kesulitan tersebut?
5. Apakah BapakIbu Guru di SD N Jetis 1 menggunakan panduan
pratikumeksperimen pada saat melakukan kegiatan pratikumeksperimen? 6.
Apakah sekolah membutuhkan materi eksperimen IPA sebagai media pembelajaran di kelas?
7. Bagaimana pendapat BapakIbu jika materi eksperimen IPA digunakan dalam
pembelajaran? 8.
Dalam pandangan BapakIbu Kepala Sekolah tentang materi eksperimen, kriteria apa saja yang harus dipenuhi agar materi eksperimen tersebut dapat dikatakan
layak digunakan? Yogyakarta,……………………
Pewawancara
…………………………………. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran 5. Lembar Wawancara Validasi Materi oleh Siswa
LEMBAR WAWANCARA VALIDASI MATERI EKSPERIMEN OLEH SISWA
Nama :
Kelas :
HariTanggal : Waktu
:
Wawancara ini dilakukan secara langsung dan hasil dari wawancara dicatat oleh peneliti. Pertanyaan yang dijadikan panduan wawancara, dimungkinkan
berkembang.
1. Apakah kamu bisa melihat dan membaca dengan mudah seluruh isi
panduanmateri eksperimen? 2.
Apakah panduan ekperimen ini menarik untukmu? 3.
Apakah kamu dapat memahami maksud dari panduan eksperimen ini? 4.
Apakah bahasa yang digunakan dalam panduan eksperimen ini mudah dipahami? 5.
Bagaimana perasaanmu setelah membaca panduan eksperimen ini? 6.
Apakah kamu bisa melaksanakan eksperimen dengan bantuan panduan eksperimen ini?
Yogyakarta,…………………… Pewawancara
…………………………………. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lampiran 6. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa
1. Dialog Wawancara Siswa 1 dengan Kemampuan Tinggi
Peneliti :
Bagaimana kesanperasaan yang kamu rasakan selama mengikuti pembelajaran IPA?
Siswa :
Biasa saja Peneliti
: Apakah kamu menemui kesulitan pada saat mengikuti
pembelajaran IPA? Siswa
: Pernah. Kadang-kadang
Peneliti :
Kesulitan apa saja yang kamu temui? Siswa
: Materinya kurang jelas
Peneliti :
Apakah kamu pernah mengikuti kegiatan pratikumeksperimen IPA di kelas?
Siswa :
Pernah Peneliti
: Apakah kamu dapat memahami maksud dari materi yang diajarkan
oleh Ibu gurumu? Siswa
: Bisa
Peneliti :
Apakah BapakIbu
gurumu menggunakan
panduan pratikumeksperimen IPA pada saat mengajar di kelas?
Siswa :
Iya, Bu Guru menggunakan. Peneliti
: Apakah kamu membutuhkan panduan ketika pratikumeksperimen
IPA sedang berlangsung? Siswa
: Iya, sangat butuh.
Peneliti :
Apakah dengan membaca panduan pratikumeksperimen kamu terbantu untuk lebih mudah memahami materi yang diajarkan?
Siswa :
Iya, supaya lebih jelas Peneliti
: Panduan pratikumeksperimen seperti apa yang kamu inginkan?
Siswa :
Ada penjelasan setiap langkah-langkahnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
2. Dialog Wawancara Siswa 2 dengan Kemampuan Tinggi
Peneliti :
Bagaimana kesanperasaan yang kamu rasakan selama mengikuti pembelajaran IPA?
Siswa :
Baik-baik saja. Peneliti
: Apakah kamu menemui kesulitan pada saat mengikuti
pembelajaran IPA? Siswa
: Pernah.
Peneliti :
Kesulitan apa saja yang kamu temui? Siswa
: Materinya kurang jelas
Peneliti :
Apakah kamu pernah mengikuti kegiatan pratikumeksperimen IPA di kelas?
Siswa :
Pernah. Peneliti
: Apakah kamu dapat memahami maksud dari materi yang diajarkan
oleh Ibu gurumu? Siswa
: Bisa.
Peneliti :
Apakah BapakIbu
gurumu menggunakan
panduan pratikumeksperimen IPA pada saat mengajar di kelas?
Siswa :
Iya, Bu Guru menggunakan. Peneliti
: Apakah kamu membutuhkan panduan ketika pratikumeksperimen
IPA sedang berlangsung? Siswa
: Iya, sangat butuh.
Peneliti :
Apakah dengan membaca panduan pratikumeksperimen kamu terbantu untuk lebih mudah memahami materi yang diajarkan?
Siswa :
Iya, supaya lebih lebih pinter. Peneliti
: Panduan pratikumeksperimen seperti apa yang kamu inginkan?
Siswa :
Yang jelas pokoknya, menggunakan Bahasa Indonesia bukan Bahasa Jawa.
137
3. Dialog Wawancara Siswa 3 dengan Kemampuan Sedang
Peneliti :
Bagaimana kesanperasaan yang kamu rasakan selama mengikuti pembelajaran IPA?
Siswa :
Senang. Peneliti
: Apakah kamu menemui kesulitan pada saat mengikuti
pembelajaran IPA? Siswa
: Pernah.
Peneliti :
Kesulitan apa saja yang kamu temui? Siswa
: Materinya kurang jelas
Peneliti :
Apakah kamu pernah mengikuti kegiatan pratikumeksperimen IPA di kelas?
Siswa :
Pernah. Peneliti
: Apakah kamu dapat memahami maksud dari materi yang diajarkan
oleh Ibu gurumu? Siswa
: Bisa.
Peneliti :
Apakah BapakIbu
gurumu menggunakan
panduan pratikumeksperimen IPA pada saat mengajar di kelas?
Siswa :
Iya, Bu Guru menggunakan. Peneliti
: Apakah kamu membutuhkan panduan ketika pratikumeksperimen
IPA sedang berlangsung? Siswa
: Iya, sangat butuh.
Peneliti :
Apakah dengan membaca panduan pratikumeksperimen kamu terbantu untuk lebih mudah memahami materi yang diajarkan?
Siswa :
Iya, bisa lebih jelas Peneliti
: Panduan pratikumeksperimen seperti apa yang kamu inginkan?
Siswa :
Ada penjelasannya, terus bahasanya mudah dimengerti. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
4. Dialog Wawancara Siswa 4 dengan Kemampuan Sedang
Peneliti :
Bagaimana kesanperasaan yang kamu rasakan selama mengikuti pembelajaran IPA?
Siswa :
Biasa saja. Peneliti
: Apakah kamu menemui kesulitan pada saat mengikuti
pembelajaran IPA? Siswa
: Pernah.
Peneliti :
Kesulitan apa saja yang kamu temui? Siswa
: Materinya kurang jelas
Peneliti :
Apakah kamu pernah mengikuti kegiatan pratikumeksperimen IPA di kelas?
Siswa :
Pernah. Peneliti
: Apakah kamu dapat memahami maksud dari materi yang diajarkan
oleh Ibu gurumu? Siswa
: Bisa.
Peneliti :
Apakah BapakIbu
gurumu menggunakan
panduan pratikumeksperimen IPA pada saat mengajar di kelas?
Siswa :
Iya, Bu Guru menggunakan. Peneliti
: Apakah kamu membutuhkan panduan ketika pratikumeksperimen
IPA sedang berlangsung? Siswa
: Iya, sangat butuh.
Peneliti :
Apakah dengan membaca panduan pratikumeksperimen kamu terbantu untuk lebih mudah memahami materi yang diajarkan?
Siswa :
Iya, bisa lebih jelas Peneliti
: Panduan pratikumeksperimen seperti apa yang kamu inginkan?
Siswa :
Yang ada gambar-gambarnya sama bahasanya bisa dimengerti. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
5. Dialog Wawancara Siswa 5 dengan Kemampuan Rendah
Peneliti :
Bagaimana kesanperasaan yang kamu rasakan selama mengikuti pembelajaran IPA?
Siswa :
Baik-baik saja. Peneliti
: Apakah kamu menemui kesulitan pada saat mengikuti
pembelajaran IPA? Siswa
: Sering
Peneliti :
Kesulitan apa saja yang kamu temui? Siswa
: Bingung sama materinya.
Peneliti :
Apakah kamu pernah mengikuti kegiatan pratikumeksperimen IPA di kelas?
Siswa :
Pernah tapi sedikit lupa. Peneliti
: Apakah kamu dapat memahami maksud dari materi yang diajarkan
oleh Ibu gurumu? Siswa
: Belum.
Peneliti :
Apakah BapakIbu
gurumu menggunakan
panduan pratikumeksperimen IPA pada saat mengajar di kelas?
Siswa :
Iya, Bu Guru menggunakan. Peneliti
: Apakah kamu membutuhkan panduan ketika pratikumeksperimen
IPA sedang berlangsung? Siswa
: Iya, sangat butuh.
Peneliti :
Apakah dengan membaca panduan pratikumeksperimen kamu terbantu untuk lebih mudah memahami materi yang diajarkan?
Siswa :
Iya, supaya pinter. Peneliti
: Panduan pratikumeksperimen seperti apa yang kamu inginkan?
Siswa :
Yang cetha tulisannya sama yang besar hurufnya. Bentuknya kotak atau persegi panjang.
140
Lampiran 7. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Guru
Peneliti : Bagaimana kesan Ibu selama mengajar materi IPA di kelas? Guru :
Saya senang karena anak-anak sangat antusias apalagi kalau pembelajarannya praktik-praktik. Anak-anak sangat senang kalau
mereka yang praktik sendiri. Peneliti : Apakah Ibu mengalami kesulitan pada saat mengajarkan materi
IPA di kelas? Guru :
Saya mengalami kesulitan dalam mengelola anak-anak. Pada saat pratikum contohnya, meskipun sudah dibagi kelompok, tapi ada
beberapa anak yang menolak untuk bergabung dalam kelompok itu. Beberapa anak juga sering lupa kalau diminta membawa alat-
alat atau bahan untuk pratikum. Kemudian dari segi media, di sini medianya tidak ada. Contohnya itu LCD, saya sampai harus
bertukar kelas kalau mau menunjukkan video atau gambar. Peneliti : Apakah Ibu biasa melakukan kegiatan pratikumeksperimen IPA
bersama anak-anak? Guru :
Sudah pernah, ya yang waktu itu tentang tanam menanam mas sama waktu pratikum tentang sifat benda padat, cair, dan gas.
Peneliti : Sejauh Ibu mengamati, bagaimana aktivitas belajar siswa pada saat melaksanakan kegiatan pratikumeksperimen?
Guru : Pratikumnya kan sebenarnya nggak cuman sehari. Jauh-jauh hari
sebenarnya saya sudah meminta mereka untuk menyiapkan peralatan untuk pratikum. Baru praktiknya pada saat hari H tapi
kan pratikumnya berkelanjutan setelah mereka menanam. Saya minta mereka untuk mengukur tinggi tanaman masing-masing
yang sudah tumbuh. Saya buat tugas secara individu agar setiap siswa berlatih untuk bertanggungjawab.
Peneliti : Kesulitan apa saja yang Ibu jumpai selama melaksanakan kegiatan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141 pratikumeksperimen bersama anak-anak?
Guru : Nglatih anak tanggungjawab itu mas
Peneliti : Usaha apa yang Ibu lakukan ketika anak-anak mengalami kesulitan pada saat mengikuti kegiatan pratikumeskperimen?
Guru : Saya menggunakan panduan di buku paket. Waktu pratikum yang
menanam tanaman itu kan sudah ada petunjuknya di buku paket. Saya minta mereka untuk membaca petunjuk dulu sebelum
pratikum. Walaupun sudah saya minta untuk membaca, tapi pasti masih ada beberapa siswa yang masih bingung kemudian
bertanya-tanya. Saya ya berusaha untuk menjelaskan kembali, membacakan pelan-pelan sambil mencontohkan.
Peneliti : Bagaimana pendapat BapakIbu, jika materi pratikumeksperimen digunakan sebagai media pembelajaran di kelas?
Guru : Saya akan melakukan eksperimen di kelas jika memungkinkan.
Peneliti : Apakah BapakIbu membutuhkan materi pratikumeksperimen IPA sebagai media pembelajaran di kelas?
Guru : Iya dong mas, sangat penting untuk diberikan. Siswa akan lebih
dimudahkan untuk pratikum dan dalam memahami pembelajaran. Anak-anak juga bisa belajar dengan lebih nyaman dan lebih baik.
Peneliti : Dalam pandangan Ibu Guru tentang materi eksperimen, kriteria apa saja yang harus dipenuhi agar suatu materi eksperimen dapat
dikatakan layak digunakan? Guru :
Menurut saya itu yang sesuai dengan SK KD, lalu tidak membahayakan siswa. Walaupun bagus dan menarik tapi kalau
membahayakan untuk siswa ya sama saja. Kemudian sesuai dengan buku pegangan guru. Anak-anak juga jauh lebih tertarik
kalau berwarna, ada langkah-langkah kegiatan sama gambarnya. Tentu jauh akan lebih menarik dan anak pasti mau membacanya.
142
Lampiran 8. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Kepala Sekolah
Peneliti : Apakah BapakIbu Guru di SD N Jetis 1 sering melaksanakan kegiatan pratikumeksperimen pada saat mengajar IPA di kelas?
Guru : Kalau dibilang sering ya sering, mereka menggunakan alat peraga.
Kita juga ada supervisi, dalam 1 semester itu wajib dilaksanakan 2 kali. Saat melakukan supervisi, guru-guru itu sering menggunakan
kegiatan praktik pada saat pembelajaran. Peneliti : Apakah BapakIbu Guru di SD N Jetis 1 mengalami kesulitan pada
saat melaksanakan kegiatan pratikumeksperimen tentang materi IPA?
Guru : Iya kalau yang namanya kesulitan itu pasti ada, baik dari siswanya,
sumber belajarnya, dan media pembelajarannya. Anak-anak yang kelas bawah pasti suka ramai, jadi ada kesulitan dalam hal
mengelola kelas juga. Peneliti : Kesulitan apa saja yang dialami oleh BapakIbu Guru di SD N
Jetis 1 pada saat melakukan kegiatan pratikumeksperimen? Guru :
Kalau dari segi media pembelajarannya, kesulitannya ada karena alat peraganya kurang mendukung dan tidak lengkap. Kalau pun
ada alat peraga, itu juga sudah rusak karena dimakan usia. Karena sudah lama, sudah tua, jadi ada yang dimakan rayap. Kita mencoba
menyelamatkan tetapi tidak bisa semua karena keterbatasan dana, yang bisa kita selamatkan kita rawat lalu kita simpan dalam almari
di laboratorium IPA. Peneliti : Bagaimana BapakIbu Guru di SD N Jetis 1 mengatasi kesulitan
tersebut? Guru :
Kalau alat peraganya bisa diperbaiki ya diperbaiki dengan menggunakan dana bantuan BOSBOSDA. Kalau tidak bisa ya
menggunakan alat peraga seadanya, guru harus kreatif PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143 mempersiapkannya.
Peneliti : Apakah BapakIbu Guru di SD N Jetis 1 menggunakan panduan pratikumeksperimen
pada saat
melakukan kegiatan
pratikumeksperimen? Guru :
Iya, BapakIbu guru pasti menggunakan panduan pada saat melakukan pratikum. Di buku paket kan sudah ada, tinggal
menjalankannya saja. Kalau semisal panduannya tidak ada, guru harus mempersiapkannya sendiri atau pun kalau dirasa kurang
lengkap guru bisa mencari referensi-referensi lain. Namun untuk kelas IV dan V ada panduannya sendiri.
Peneliti : Apakah sekolah membutuhkan materi eksperimen IPA sebagai media pembelajaran di kelas?
Guru : Kalau tanpa panduan bisa kerepotan. Semua hampir ada
panduannya. Namun ada beberapa guru yang membuat sendiri. Bu P Guru Kelas I A itu setiap hari menggunakan media. Ya
harapannya anak-anak kan bisa selalu bahagia saat belajar. Kalau perasaannya bahagia kan akan lebih mudah menerima
pembelajaran, itu harapannya. Peneliti : Bagaimana pendapat BapakIbu jika materi eksperimen IPA
digunakan dalam pembelajaran? Guru :
Harapannya penggunaan pratikum dalam pembelajaran tidak hanya berbentuk verbalisme, tetapi juga mengupayakan
perkembangan kemampuan psikomotorik seperti audio-visual. Anak-anak bisa melihat, membaca, mendengar, dan melakukan
praktik langsung. Melalui kegiatan praktik secara langsung, anak- anak bisa mendapat pengalaman baru dan belajar hal-hal baru atau
learning by doing. Peneliti : Dalam pandangan BapakIbu Kepala Sekolah tentang materi
144 eksperimen, kriteria apa saja yang harus dipenuhi agar materi
eksperimen tersebut dapat dikatakan layak digunakan? Guru :
Banyak yang harus dipertimbangkan tapi yang jelas ya harus sesuai dengan SKKD, sesuai dengan kurikulum, alat peraga harus
sinkron dengan materi, ada petunjuk penggunaannya, harus kreatif, mencari berbagai macam referensi, ada gambarnya, dipraktikkan
sendiri terlebih dahulu. Kalau sudah dipraktikkan dulu kan bisa tahu kelemahannya dan nantinya bisa diantisipasi.
Selain itu juga tidak membahayakan, bisa bermanfaat dan bisa membantu sekolah, tidak terlalu mahal sehingga kalau sekolah
mau membuat bisa terjangkau. Kalau hubungannya dengan penelitian ini, ya diharapkan anak-anak bisa peduli terhadap
lingkungan. Anak-anak kan tinggal dengan lingkungan maka perilaku anak agar peduli terhadap lingkungan perlu
dikembangkan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Lampiran 9. Hasil Wawancara Validasi Materi oleh Siswa
1. Dialog Wawancara Siswa 1 dengan Kemampuan Tinggi
Peneliti :
Apakah kamu bisa melihat dan membaca dengan mudah seluruh isi panduanmateri eksperimen?
Siswa :
Bisa Peneliti
: Apakah panduan ekperimen ini menarik untukmu?
Siswa :
Iya menarik, karena belum pernah baca panduan kayak ini. Peneliti
: Apakah kamu dapat memahami maksud dari panduan eksperimen
ini? Siswa
: Bisa.
Peneliti :
Apakah bahasa yang digunakan dalam panduan eksperimen ini mudah dipahami?
Siswa :
Bisa Peneliti
: Bagaimana perasaanmu setelah membaca panduan eksperimen ini?
Siswa :
Senang Peneliti
: Apakah kamu bisa melaksanakan eksperimen dengan bantuan
panduan eksperimen ini? Siswa
: Bisa
2. Dialog Wawancara Siswa 2 dengan Kemampuan Tinggi
Peneliti :
Apakah kamu bisa melihat dan membaca dengan mudah seluruh isi panduanmateri eksperimen?
Siswa :
Bisa Peneliti
: Apakah panduan ekperimen ini menarik untukmu?
Siswa :
Menarik, gambarnya bagus, tulisannya jelas. Peneliti
: Apakah kamu dapat memahami maksud dari panduan eksperimen
ini? Siswa
: Bisa
146 Peneliti
: Apakah bahasa yang digunakan dalam panduan eksperimen ini
mudah dipahami? Siswa
: Bisa, mudah.
Peneliti :
Bagaimana perasaanmu setelah membaca panduan eksperimen ini? Siswa
: Senang.
Peneliti :
Apakah kamu bisa melaksanakan eksperimen dengan bantuan panduan eksperimen ini?
Siswa :
Bisa, yakin.
3. Dialog Wawancara Siswa 3 dengan Kemampuan Sedang
Peneliti :
Apakah kamu bisa melihat dan membaca dengan mudah seluruh isi panduanmateri eksperimen?
Siswa :
Bisa Peneliti
: Apakah panduan ekperimen ini menarik untukmu?
Siswa :
Menarik banget, ada gambarnya, ada tulisannya, ada penjelasannya juga.
Peneliti :
Apakah kamu dapat memahami maksud dari panduan eksperimen ini?
Siswa :
Bisa Peneliti
: Apakah bahasa yang digunakan dalam panduan eksperimen ini
mudah dipahami? Siswa
: Mudah
Peneliti :
Bagaimana perasaanmu setelah membaca panduan eksperimen ini? Siswa
: Senang soalnya bisa paham
Peneliti :
Apakah kamu bisa melaksanakan eksperimen dengan bantuan panduan eksperimen ini?
Siswa :
Bisa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
4. Dialog Wawancara Siswa 4 dengan Kemampuan Sedang
Peneliti :
Apakah kamu bisa melihat dan membaca dengan mudah seluruh isi panduanmateri eksperimen?
Siswa :
Bisa Peneliti
: Apakah panduan ekperimen ini menarik untukmu?
Siswa :
Menarik banget, banget. Soalnya ada panduan dan gambarnya Peneliti
: Apakah kamu dapat memahami maksud dari panduan eksperimen
ini? Siswa
: Bisa.
Peneliti :
Apakah bahasa yang digunakan dalam panduan eksperimen ini mudah dipahami?
Siswa :
Bisa Peneliti
: Bagaimana perasaanmu setelah membaca panduan eksperimen ini?
Siswa :
Senang Peneliti
: Apakah kamu bisa melaksanakan eksperimen dengan bantuan
panduan eksperimen ini? Siswa
: Bisa
148
Lampiran 10. Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran
INSTRUMEN VALIDASI KUALITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN
MENGACU PADA KURIKULUM KTSP UNTUK SISWA KELAS III SD N JETIS 1 YOGYAKARTA
Nomor dan Nama Mahasiswa : 1. Paulus Yuli Suseno 131134064
2. Adelia Surya Putri 131134084 Fakultas
: Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi
: Pendidikan Guru Sekolah Dasar PGSD Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam IPA
Petunjuk:
Mohon untuk melingkari angka dalam kolom skor sesuai dengan kemampuan mahasiswa dengan memperhatikan rambu-rambu penskoran sebagai berikut:
Rentang skor 1-4 dengan kualifikasi sebagai berikut: 4= sangat baik, 3= baik, 2= cukup, 1= kurang
No KOMPONEN RENCANA PEMBELAJARAN
SKOR CATATAN
A. Identitas RPP
1. Kelengkapan unsur identitas RPP satuan
pendidikan, kelas, mata pelajaran, semester, alokasi waktu
1 2 3 4 B.
Perumusan Indikator Keberhasilan Belajar
1. Rumusan indikator dikembangkan sesuai dengan
tingkat ranah kognitif, afektif dan psikomotor pada setiap kompetensi dasar
1 2 3 4 2.
Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang diukur
1 2 3 4 3.
Kesesuaian dengan aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan
1 2 3 4 4.
Rumusan indikator menunjukkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
1 2 3 4 C.
Perumusan Tujuan Pembelajaran
1. Kesesuaian
tujuan pembelajaran
dengan kompetensi dasar dan indikator
1 2 3 4 2.
Kelengkapan komponen
ABCD audience,
behavior, condition, degree dalam rumusan 1 2 3 4