120 mudah melakukan eksperimen. Penyusunan panduan eksperimen didasarkan analisis
kebutuhan siswa kelas III B dan juga berdasar pada 10 prinsip pengembangan materi menurut Tomlinson. Tomlinson merupakan salah satu ahli terkemuka dunia pada
bidang pengembangan materi untuk pembelajaran bahasa.
Pengalaman yang sudah direfleksikan diharapkan akan mendorong siswa untuk menentukan aksi nyata bagi lingkungan. Teknik peertutoring yang digunakan
dalam proses
pembelajaran diharapkan
dapat membantu
siswa dalam
mewujudnyatakan aksi mereka dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran yang ditawarkan merupakan cerminan dari pendidikan yang humanis. Siswa akan
terbimbing untuk berkembang dari “aku anak didik” kemudian berubah menjadi
“aku pendidik”, melalui penugasan untuk mentutori orang-orang lain di sekitarnya berdasarkan pada pengalaman belajar yang didapatkan.
4.2.2.2 Keterbatasan Materi
Materi Pendidikan
Kesadaran dan
Kepedulian Lingkungan
yang dikembangkan oleh peneliti tentunya memiliki keterbatasan baik dalam segi isi atau
cakupan dan teknis implementasi materi. Tujuan dari penyusunan materi adalah untuk memberikan pendidikan lingkungan agar siswa semakin sadar dan peduli terhadap
lingkungan sekitarnya. Proses pendidikan lingkungan tidak cukup dilakukan secara singkat, akan tetapi perlu dilaksanakan secara berlanjut. Isi materi yang
dikembangkan belum
dapat mengupayakan
pendidikan lingkungan
yang berkelanjutan panjang akan tetapi sudah diusahakan untuk berlanjut yakni selama dua
hari melalui implementasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP hari pertama dan kedua.
Permasalahan mengenai lingkungan dapat dikatakan termasuk hal yang abstrak sehingga siswa membutuhkan suatu pengalaman konkret agar dapat
memahaminya. Materi eksperimen yang disusun dalam materi masih terbatas pada konteks penyebab banjir dan fungsi akar, sehingga guru perlu menyusun materi
eksperimen sendiri untuk konteks permasalahan lingkungan yang berbeda. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
Pada bab ini akan dijelaskan kesimpulan dan keterbatasan penelitian, serta saran bagi penelitian selanjutnya.
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Proses pengembangan “Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian
Lingkungan” pada materi Kerusakan Alam serta Cara Menjaga Kelestarian Alam dan Perilaku Manusia Yang Peduli Lingkungan untuk Siswa kelas III B
SD N Jetis 1 Yogyakarta dilakukan berdasarkan 5 langkah pengembangan
materi menurut Tomlinson dalam Harsono, 2015 yaitu 1 menganalisis kebutuhan siswa melalui kegiatan observasi dan wawancara bersama siswa
kelas III B serta dengan guru dan kepala sekolah 2 mendesain materi berdasarkan 10 prinsip pengembangan materi menurut Tomlinson 2005,
3 mengimplementasikan materi di kelas III B SD N Jetis Yogyakarta, 4 mengevaluasi implementasi materi untuk mengetahui kelebihan dan
keterbatasan materi, dan 5 revisi materi sebagai usaha akhir dalam memperbaiki dan mengembangkan kualitas materi.
5.1.2 Kualitas Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan dapat
dikategorikan sangat layak digunakan oleh Guru dan Siswa kelas III B SD N Jetis 1 Yogyakarta, berdasarkan pada hasil validasi yang dilakukan oleh ahli
IPA, ahli bahasa, dan guru dengan mendapat skor rata-rata yakni 3,54 yang kemudian disesuaikan dengan kriteria skor skala empat menurut Sukardjo
2006. Hasil validasi dari ahli digunakan untuk merevisi materi sebelum diimplementasikan.
Panduan eksperimen “Penyebab Banjir” dan “Fungsi Akar” untuk siswa juga dapat dikategorikan layak digunakan berdasarkan
hasil wawancara kepada 24 siswa kelas III B dengan hasil secara umum PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI