Kerangka Berpikir LANDASAN TEORI

38

2.3 Kerangka Berpikir

Pengalaman mengobservasi pembelajaran di kelas III B, memotivasi peneliti untuk terus mengobservasi sikap dan perilaku siswa terhadap lingkungan hingga peneliti menyelesaikan kegiatan PPL di SD N Jetis 1 Yogyakarta. Materi ajar yang berkaitan dengan lingkungan pada waktu pembelajaran berlangsung diyakini peneliti masih diajarkan sebatas pada ilmu lingkungan dan belum mengupayakan pendidikan lingkungan. Sikap dan perilaku siswa terhadap lingkungan terlihat baik dikarenakan perintah dari guru untuk melaksanakan program “SEMUTLIS”. Namun demikian, tidak terlihat lagi setelah program tersebut selesai dilaksanakan. Lokasi sekolah dan sebagian besar siswa berasal dari daerah Jetis, daerah yang berdekatan dengan Sungai Code dan masuk dalam salah satu kecamatan berpotensi mengalami kekeringan. Kelima siswa kelas III B menyatakan bahwa mereka terkadang masih merasa sulit memahami materi dikarenakan kurang jelas penyampaiannya. Guru mengusahakan pembelajaran yang bersifat praktik-praktik dikarenakan siswa menyukainya dan dianggap membantu siswa dalam memahami pembelajaran. Guru dipastikan menggunakan buku paket selama melaksanakan pratikum dikarenakan sudah terdapat rincian kegiatan pratikum dan panduannya. Tidak semua materi dalam buku paket sudah didesain dengan kegiatan pratikum serta panduan, sehingga guru perlu menyusun dan mempersiapkannya sendiri. Keterbatasan sumber dan media pembelajaran menjadi kendala pelaksanaan pembelajaran khususnya IPA. Guru kelas dan Kelima siswa sebagai wakil kelas III B, serta kepala sekolah mengharapkan sebuah materi eksperimen dan panduan berdasarkan wawancara analisis kebutuhan. Hasil dari analisis kebutuhan siswa, guru, dan kepala sekolah memotivasi peneliti untuk mengembangkan sebuah materi pembelajaran yang dapat digunakan untuk memberikan pendidikan lingkungan. Materi berjudul “Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan” dikembangkan oleh peneliti sebagai bentuk sumbangsih untuk mendidik siswa kelas III B dengan harapan akan semakin sadar dan peduli terhadap lingkungan sekitarnya . 39

BAB III METODE PENELITIAN

Pada Bab III ini dijelaskan jenis penelitian, setting penelitian, prosedur pengembangan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik analisis data.

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian dan Pengembangan atau lebih dikenal dengan istilah Research and Development RD. Terdapat beberapa macam desain metode penelitian dan pengembangan dari beberapa ahli seperti Borg Gall 1983 dan Dick Carey 2003. Penelitipun memutuskan untuk menggunakan desain penelitian dan pengembangan menurut Tomlinson. Penelitian ini menggunakan metode pengembangan menurut Tomlinson dikarenakan lebih memfokuskan pada pengembangan materi pembelajaran. Tomlinson 2005 menyampaikan bahwa yang dimaksud dengan pengembangan materi adalah pengembangan terhadap bahan-bahan apapun yang dapat digunakan untuk membantu pelaksanaan pembelajaran seperti buku teks, buku kerja LKS, kaset, CD-ROM, DVD, video, handout, dan dari internet. Penelitian ini mengembangkan materi berupa “Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan menggunakan Model Conservation Scout ” untuk memberikan pendidikan lingkungan kepada Siswa kelas III B SD Negeri Jetis 1 Yogyakarta. Pelaksanaan pengembangan materi disesuaikan dengan lima langkah pengembangan materi menurut Tomlinson. Kelima langkah pengembangan materi menurut Tomlinson dalam Harsono, 2015, yaitu: 1 Analisis kebutuhan siswa Students’s need analysis, 2 Desain Design, 3 Implementasi Implementation, 4 Evaluasi Evaluation, dan 5 Revisi Revision. Terdapat satu hal yang sebaiknya diperhatikan dalam penelitian ini. Instrumen dan materi yang sudah disusun sebaiknya dilakukan evaluasi materi oleh ahli, validasi dalam penelitian ini termasuk dalam bagian evaluasi materi. Penyusunan materi yang dikembangkan oleh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI