No  Indikator Motivasi Belajar Bentuk Pernyataan
Jumlah Pernyataan
` Pernyataan
Positif Pernyataan
Negatif
5. Keseriusan
a. Keseriusan siswa selama
mengikuti pembelajaran 2,6
12,20 4
6. Penguasaan Materi
a. Perasaan siswa ketika
mengikuti pembelajaran 9
14,18 3
Jumlah Pernyataan 20
E. Validitas Instrumen
Validitas digunakan untuk mengukur atau menentukan apakah satu Test sungguh mengukur apa yang mau diukur yaitu apakah sesuai dengan
tujuan.  Validitas  menunjukkan  pada  kesesuaian,  penuh  arti,  bergunanya kesimpulan yang dibuat oleh peneliti berdasarkan data yang dikumpulkan.
Kesimpulan valid bila sesuai dengan tujuan penelitian Suparno,2007. Dalam  penelitian  ini  dilakukan  dengan  mempertimbangkan
validitas isi content validity. Yang akan diuji dalam penelitian ini adalah keabsahannya yaitu dengan cara sebagai berikut :
1. Instrumen Tes
Validitas instrumen tes dilakukan dengan mempertimbangkan validitas isi.  Validitas  isi  berkenaan  dengan  kesanggupan  alat  penilaian  dalam
mengukur  isi  yang  seharusnya.  Artinya,  tes  tersebut  mampu mengungkapkan  isi  suatu konsep atau variabel  yang hendak dibentuk.
Selanjutnya,  akan  meminta  bantuan  ahli  yang  berkompeten dibidangnya  untuk  menilai  apakah  instrumen  yang  dibuat  telah
memenuhi kelayakan sebagai alat pengumpul data Sudjana,2010.
2. Instrumen bentuk Non Tes
Validitas  instrumen  non  tes  yang  meliputi  kuisioner,  dan  observasi siswa.  Validitas  dalam  hal  ini  yaitu  dengan  membuat  kisi-kisi.
Selanjutnya,  akan  meminta  bantuan  ahli  yang  berkompeten dibidangnya  untuk  menilai  apakah  instrumen  yang  dibuat  telah
memenuhi kelayakan sebagai alat pengumpul data Sudjana,2010.
F. Analisis Data
a. KuisionerAngket Motivasi Belajar
Menurut Arikunto 2010, angket merupakan sejumlah pertanyaan tertulis  yang  digunakan  untuk  memperoleh  informasi  dari  responden
dalam  arti  laporan  tentang  pribadinya  atau  hal-hal  yang  diketahui. Angket  dalam  penelitian  ini  terdiri  dari  daftar-daftar  butir  pertanyaan
yang  dibagikan  kepada  responden  dan  dipergunakan  untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan motivasi belajar siswa dan
metode pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing. Pada  penelitian  ini,  kuisioner  motivasi  belajar  siswa  yang
digunakan  terdiri  dari  20  item.  Tiap-tiap  pernyataan  disediakan  4 alternatif  jawaban  dimana  siswa  harus  memilih  salah  satu  jawaban.
Empat alternatif jawaban tersebut antara lain sangat tidak setuju STS, tidak  setuju  ST,  setuju  S,  dan  sangat  setuju  SS.  Pernyataan-
pernyataan tersebut terdiri dari item positif dan item negatif.
Tabel 3.4 Penetapan Skor Kuisioner
Pilihan Jawaban Skor
Pernyataan Positif
Pernyataan Negatif
Sangat Setuju 4
1 Setuju
3 2
Tidak Setuju 2
3 Sangat Tidak Setuju
1 4
Skor  yang  diperoleh  siswa  dalam  kuisioner  kemudian  dicari  skor keseluruhannya  sehingga  diperoleh  data  skor  setiap  siswa,  kemudian  dari
skor  tersebut  dicari  prosentase  motivasi  siswa  dengan  menggunakan perhitungan sebagai berikut :
Prosentase motivasi = 100
Seluruh prosentase
skor masing-masing
siswa dikategorikan dengan acuan sebagai berikut :
Tabel 3.5 Kriteria Motivasi Siswa
Skor Kategori
0-20 Sangat Rendah
21-40 Rendah
41-60 Sedang
61-80 Tinggi
81-100 Sangat Tinggi
Kemudian  untuk  menghitung  prosentase  jumlah  siswa  dengan motivasi minimal tinggi digunakan perhitungan sebagai berikut :
P =
100
Keterangan : P
=  prosentase motivasi kelas b.
Hasil Belajar Data  hasil  belajar  dalam  penelitian  ini  mencakup  2  ranah,  yaitu
ranah kognitif dan ranah afektif. Setiap ranah memiliki penilaian yang berbeda.  Untuk  mengetahui  tingkat  hasil  belajar  pada  ranah  kognitif,
peneliti berpedoman pada hasil tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda dan  uraian.  Sedangkan  untuk  mengetahui  tingkat  hasil  belajar  ranah
afektif  peneliti  berpedoman  pada  lembar  observasi.  Perhitungan  hasil belajar pada setiap ranah adalah sebagai berikut :
1 Ranah Kognitif
Pengukuran  hasil  belajar  siswa  pada  ranah  kognitif menggunakan tes tertulis.
Adapun teknik penskoran adalah sebagai berikut : a
Ketuntasan Individu Setiap  siswa  dalam  proses  belajar  mengajarnya  dikatakan
tuntas  jika  memperoleh  nilai ≥  76  KKM.  Tes  kognitif
dilaksanakan  setiap  akhir  siklus  yang  ditujukan  untuk mengetahui hasil belajar siswa.
Adapun  rumus  untuk  mengetahui  ketuntasan  individual adalah sebagai berikut :
Nilai Individu =
∑ ∑
100
Tabel 3.6 Kriteria Skor Ketuntasan Individu
Untuk mengetahui skor rata-rata kelas menggunakan rumus sebagai berikut :
Skor Rata-rata =
∑ ∑
b Ketuntasan Klasikal
Ketuntasan  klasikal  dikatakan  telah  dicapai  siswa memenuhi  KKM  dengan  target  pencapaian  ideal
≥ 76  dari jumlah siswa dalam kelas.
Untuk mengetahui ketuntasan secara klasikal menggunakan rumus sebagai berikut :
KK = 100
Nilai Individu Keterangan
≤ 75 dari KKM Tidak Tuntas
≥ 76 dari KKM Tuntas
Keterangan : KK
= Ketuntasan Klasikal n1
= Jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥ 76
n2 = Jumlah siswa yang ikut tes banyaknya siswa
2 Ranah Afektif
Untuk  mengukur  hasil  belajar  siswa  pada  ranah  afektif menggunakan  lembar  observasi.  Penilaian  hasil  belajar  ranah
afektif  dapat  dilihat  dari  skor  pada  lembar  observasi  aspek  afektif yang diperoleh. Perolehan skor pada lembar observasi aspek afektif
digunakan  untuk  menentukan  seberapa  besar  tanggapan  dan partisipasi  siswa  dalam  mengikuti  proses  pembelajaran  metode
kooperatif tipe Snowball Throwing. Data  rata-rata  prosentase  ranah  afektif  siswa  diperoleh  dari
pertemuan  pembelajaran  setiap  siklus,  ranah  afektif  siswa dianalisis dengan menggunakan deskriptif kuantitatif, yaitu dengan
mencari  prosentase  tertinggi  pada  tiap  kategori  kemudian  diambil rata-rata  keseluruhan  kategori  seluruh  siswa  berdasarkan
pengamatan  dari  observer.  Rumus  yang  digunakan  adalah  sebagai berikut :
p
=
100
Keterangan : p
= presentase skor hasil observasi kelompok siswa q
= jumlah keseluruhan skor yang diperoleh kelompok r
= skor maksimal total skor Adapun  kriteria  prosentase  skor  hasil  belajar  ranah  afektif
siswa adalah sebagai berikut : Tabel 3.7
Kriteria ranah afektif siswa Skor
Kategori 0-20
Sangat Rendah 21-40
Rendah 41-60
Sedang 61-80
Tinggi 81-100
Sangat Tinggi
Setelah  data  observasi  ranah  afektif  siswa  secara  kelompok diperoleh,  kemudian  menentukan  prosentase  jumlah  kelompok  siswa
dengan  hasil  belajar  ranah  afektif  minimal  tinggi  digunakan  perhitungan sebagai berikut :
Prosentase afektif siswa =
100
Sehingga peneliti dapat menentukan kesimpulan berdasarkan target yang  ingin  dicapai  dalam  penelitian  ini.  Peningkatan  hasil  belajar  siswa
ranah  afektif  selama  mengikuti  proses  pembelajaran  lebih  atau  sama dengan 70 termasuk dalam kategori tinggi.
G. Indikator Keberhasilan