105
d. Pendukung Tambahan
1 Service manual Petunjuk Perbaikan 2 Datasheet Lembar Data Teknis
3 On-line Service melalui forum www.eserviceinfo.com
2. Fungsi Peralatan
a. Auto-Transformer Pengujian Kestabilan Power supply.
Kualitas Power supply setelah diperbaiki sebaiknya perlu dilakukan uji kestabilan. Auto traformer dapat digunakan untuk menguji tingkat kestabilan
khususnya Power supply. Dengan auto transformer tegangan jala-jala dapat diatur mulai dari nol sampai nilai maksimum dari tegangan jala-jala.
Gambar 4.3. Auto Transformator
b. LCR Meter Digital Pengujian parameter komponen induktif, kapasitif dan resistif
Agar lebih mudah untuk memahami karakteristik komponen seperti induktor, kapasitor dan resistor, maka perlu merubah bentuk fisis komponen-
komponentersebut kedalam
sebuah rangkaian
pengganti elektrik
pengukuran parameter kelistrikan menurut IEC-384-4 adalah sebagai berikut;
1 Arus patah leakage current 2 Induktance, Capasitance dan Resistance
3 Faktor kerugian dissipation factor akibat munculnya komponen parasit sepertitan
atau ESR 4 Impedansi Z
Metode pencarian kesalahan dengan menggunakan LCR meter adalah cara mudah, cepat, namun mahal untuk menguji komponen induktif Q tinggi.
106 Metode ini terutama sangat berguna dalam melakukan pemeriksaan cepat
pada pembelok horisontal flyback, keluaran transformator baris gambar dan komponen frekuensi tinggi lainnya seperti gulungan defleksi tabung
gambar dan transformer SMPS.
Gambar 4.4. LCR Meter Digital
c. Pengujian Komponen Induktif
Pengujian kurusakan untuk komponen induktif tidak semudah bila dibandingkan dengan pengujian komponen resistor. Pengujian komponen
resistor kita hanya perlu mengetahui berapa besarnya nilai resistansi dari resistor tersebut.Pengujian komponen induktor selain perlu mengetahui
berapa besarnya nilai induktansi suatu induktor, juga perlu mengetahui besarnya reaktansi seri dan faktor kualitas suatu induktor. Faktor kualitas
s ebuah induktor ditentukan oleh “RESISTANSI SERI”, sebuah induktor yang
baik memiliki nilai resistansi yang kecil. Cara untuk memperkecil nilai “RESISTANSI SERI” seri sebuah induktor dapat dengan menghubungkan
dua atau lebih induktor secara paralel.
Gambar 4.5. Komponen induktor dan rangkaian pengganti
107
d. Pengujian Komponen Kapasitif
Kapasitor selain mengandung kapasitansi, juga terdapat resistansi dan induktansi yang terhubung secara seri, untuk mendapatkan parameter-
parameter tersebut dapat dilakukan melalui pengukuran dengan arus bolak- balik sinusioda pada frekuensi tertentu. Biasanya frekuensi yang digunakan
adalah sebesar 100 Hz atau 120 Hz. Gambar 4.6. menunjukkan sebuah rangkaian ekivalen resonator sebuah
kapasitor, yang terdiri atas induktansi seri, resistansi seri yang merupakan ekuivalen dengan kerugian dielektrikum, dan senuah kapasitansi dengan
resistansi bocor paralel. Dengan mengabaikan tingkat kebocoran, maka rangkaian ekuivalen kapasitor membentuk sebuah resonansi seri dengan
persamaan seperti berikut:
L
S
R
S
R
P
C
Induktansi seri
Resistansi seri
Kapasitansi Resistansi Bocor
Gambar 4.6. Rangkaian ekivalen resonator sebuah kapasitor
Jenis kapasitor-kapasitor elektrolit dapat dioperasikan pada rentang frekuensi resonansi jauh dibawah 100kHz, hal ini menunjukan suatu
hambatan mengapa jenis ini tidak dapat dipergunakan untuk menghilangkan lonjakan-lonjakan dengan jangka waktu yang pendek atau cepat pada saat
tersambung dengan beban. Filter pada sebuah catu daya merupakan salah satu contoh permasalahan yang tidak bisa dihindarkan, dan salah satu cara
untuk mengatasi permasalahan ini biasanya pada rangkaian filter dihubungkan kapasitor paralel non polaritas sebesar 100nF
Karakteristik penting lainnya untuk sebuah kapasitor adalah bagaimana memperkecil kerugian-kerugian resistansi seri dan tanpa adanya resistansi
kebocoran akibat dielektrikum bahan. Diatas telah dijelaskan lihatrangkaian ekuivalen kapasitor, untuk frekuensi dibawah resonator besarnya efek
induktansi seri dapat diabaikan. Untuk mempermudah dalam melihat