Sinkronisasi Gambar Uraian Materi 1. Prinsip Pengiriman Gambar

25 Tabel 1.3. Saluran Frekuensi VHF dan UHF 8. Gambar Blok Pemancara dan Penerima Sinyal gambar seperti yang dijelaskan pada bahasan dimuka diproses pada pemancar televisi dengan gambar blok seperti diperlihatkan pada gambar 1.20 berikut. Kamera video dengan sinkronisasi yang dapat dikontrol memberikan sinyal gambar ke unit kontrol. Pulsa dari unit kontrol mengontrol pembelokan pada kamera dan menyediakan pulsa sinkronisasi. 26 Gambar 1.20. Blok Pemancar Televisi Hitam Putih Pulsa sinkronisasi dijumlahkan dengan sinyal gambar akan diperoleh sinyal komposit. Sinyal ini setelah dikuatkan dimodulasi secara amplitudo AM dengan tegangan berfrekuensi 38,9MHz. Frekuensi ini masih jauh lebih rendah dibanding frekuensi pancar, sehingga masih dimungkinkan dipotong band sisi nya. Tingkat berikutnya sinyal komposit yang sudah dimodulasi dipotong sisinya dengan menyisakan sekitar 1MHz sisinya dalam filter sisi sisa. Setelah sinyal dipotong sisi nya sinyal dicampur dengan tegangan berfrekuensi tinggi. Sehingga diperoleh frekuensi pancar yang diinginkan.Pada bagian suara dibangun lebih sederhana dibanding pada pemancar gambar. Setelah sinyal suara dimodulasi secara FM dikalikan hingga ke frekuensi pancar, dimana frekuensinya 5,5MHz lebih tinggi dari frekuensi pembawa gambar. Untuk dapat ditampilkan pada layar televisi, maka dilakukan proses kebalikannya sehingga diperoleh kembali sinyal gambar dan sinyal pembelok sinar dalam tabung gambar.Pada gambar 1.21 diperlihatkan gambar blok penerima televisi, setelah sinyal diterima antena bersama penguat IF Intermediate Frequency diseleksi sebuah pemancar. Maka diperolehlah sinyal IF gambar dengan frekuensi IF gambar 38,9MHz dan frekuensi IF suara 33,4MHz. Sinyal IF suara didemodulasi deteksi sehingga diperoleh sinyal suara yang menggerakkan loudspeaker. Sinyal IF gambar dengan frekuensi 38,9MHz didemodulasi sehingga diperoleh sinyal komposit kembali. Isi gambar dialirkan ke tabung, sementara untuk