Bagi WidyaiswaraInstruktur Saran Cara Penggunaan Modul
                                                                                12 2.  Tujuan Penelitian Tindakan Kelas PTK
Beberapa tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas PTK di sekolah dinyatakan di bawah ini.
a.  Memperbaiki situasi saat ini b.  Meningkatkan mutu proses dan output
c.  Mengembangkan inovasi proses dan output d.  Meningkatkan  kinerja  yang  terkait  dengan  mutu,  inovasi,  keefektifan,
efisiensi, dan produkivitas e.  Meningkatkan kemampuan profesional sebagai pendidik
f.  Mengembangkan ilmu terapanpraktis. 3.  Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas PTK
Penelitian  tindakan  kelas  sangat  berbeda  bila  dibandingkan  dengan  jenis penelitian  yang  lain,  sehingga  direkomendasikan  untuk  diterapkan  di  sekolah-
sekolah.  Penyebabnya  adalah  karena  penelitian  tindakan  kelas  memiliki karakteristik sebagai berikut:
a.  Adanya tindakan nyata untuk menyelesaikan masalah  menghadapi tantangan  kegiatan inovasi
b.  Bersifat kualitatif, walaupun dapat menggunakan data kuantitatif c.  Didasarkan pada masalah atau tantangan nyata yang dihadapi pendidik
d.  Penelitian dilakukan sambil menunaikan tugas 4.  Model Penelitian Tindakan Kelas PTK
Ada  beberapa  model  penelitian  tindakan  kelas,  tiga  diantaranya  adalah:  model Kurt Lewin, model Kemis  Taggart, dan model John Elliott.
a.  Model Kurt Lewin Model Kurt Lewin menjadi acuan dari berbagai model penelitian tindakan yang
ada saat ini. Hal ini sangat wajar karena pada tahun 1934 Kurt Lewin sudah memperkenalkan istilah penelitian tindakan action research. Seiring dengan
berbagai  pengalaman  yang  dimiliki,  selanjutnya  pada  tahun  1940  an  Kurt Lewin  memberikan  penjelasan-penjelasan  yang  lebih  spesifik  tentang
penelitian  tindakan.  Penelitian  tindakan  ini  kemudian  berkembang  menjadi penelitian  tindakan  kelas.  Siklus  kegiatan  pada  model  ini  terdiri  atas  empat
13 tahapan,  yaitu:  perencanaan  planning,  tindakan  acting,  pengamatan
observing, dan refleksi reflecting. Siklus tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
b.  Model Kemmis  Taggart Pada model Kemmis  Taggart, siklus kegiatan terdiri atas tiga tahapan, yaitu:
perencanaan planning, tindakan dan pengamatan acting  observing, dan refleksi  reflecting.  Siklus  kegiatan  model  Kemmis    Taggart  disajikan  pada
gambar 2 di bawah ini. Perencanaan
planning
Observasi observing
Tindakan acting
Refleksi reflecting
Perencanaan planning
Tindakan dan Observasi acting observing
refleksi reflecting
Perencanaan planning
Tindakan dan Observasi acting observing
refleksi reflecting Gambar 2.1 Model Penelitian Tindakan Kelas Kurt Lewin
Gambar 2.2 Model Penelitian Tindakan Kelas Kemmis  Mc.Taggar
14 c.  Model John Elliott
Pada  model  John  Elliott,  siklus  kegiatan  terdiri  atas  empat  tahapan,  yaitu: perencanaan  umum  dan  langkah  tindakan,  implementasi  langkah  tindakan,
pemantauan  monitoring  implementasi  dan  efeknya,  dan  penjelasan kegagalan beserta efeknya.
Gambar 2.3 Model Penelitian Tindakan Kelas John Elliot
                                            
                