Pengujian Komponen Kapasitif Fungsi Peralatan

113

3. Pengukuran Setelah Perbaikan

a. Perlindungan Konsumen

Jenis pekerjaan seperti di bidang desainer, produsen suatu produk atau semua pekerjaan di bidang pelayanan seperti perbaikan perangkat elektronik, harus mengutamakan keselamatan dan memberikan kepastian keamanan terhadap kualias hasil produknya, sehingga penggunakonsumen tidak mengalami kecelakaan atau terluka pada saat ketika produk tersebut digunakan oleh konsumen. Dua hal penting yang perlu diperhatikan terhadap perlindungan keselamatan konsumen mengenai perangkat elektronik yang telah selesai diperbaiki sebelum diberikan kembali kepada konsumen meliputi:

b. Perlindungan terhadap arus bocor

Semua peralatan elektronik untuk keperluan rumah tangga seperti pesawat penerima TV yang telah selesai diproduksi diperbaiki, sebelum peralatan tersebut dijual ke pasar atau dikembalikan ke pengguna, maka terlebih dahulu pesawat penerima TV tersebut harus dilakukan pemeriksaan kebocoran arus AC untuk semua bagian yang terkena logam pada bagian dari kabinet, seperti antena, terminal, dll, hal ini untuk memastikan bahwa TV tersebut aman tanpa kerusakan dan tidak terjadi kejutan listrik.

c. Pengukuran Arus Bocor

Perangkat elektronik dengan katagori steker AC klas II memiliki tahanan isolasi antara bagian logam terminal antena terhadap jalur kembali ke chassis dan ketika diukur dengan ohm-meter memiliki nilai resistansi antara 1M  dan 5.2M. Dan jika antara logam terminal antena terhadap steker AC tidak memiliki jalur kembali ke chassis, maka tahanan isolasi yang terbaca dalam ohm-meter adalah tetap sama dan terbatas. Dan bila terdapat kelainan atau tidak normal, maka harus diperbaiki lagi sebelum perangkat tersebut dikembalikan kepada pengguna. 114 1 Pengukuran Arus Bocor Sisi Sekunder Leakage Current COLD Test Lepaskan steker AC dari sumber jala-jala 220V, hubungkan kabel jumper diantara steker AC tersebut. Tempatkan posisi switch AC dalam dalam kondisi “ON”, lalu hubungkan ohm-meter antara ke konektor steker AC bagian logam terminal antena. Gambar 4.14. Pengukuran tahahan isolasi sisi sekunder 2 Arus Bocor Sisi Primer Leakage Current HOT Test Untuk menghindari dan melindungi pengguna terhadap arus kejut ketika menghubungkan kabel antena ke sistem penerima TV, untuk itu diperlukan data pengukuran arus bocor Leakage Current Test. Semua peralatan elektronik katogori stop kontak klas II setelah dilakukan perbaikan, wajib dilakukan pengujian arus bocor sebelum alat tersebut dikembalikan kepada Pengguna. Besarnya arus bocor yang diperbolehkan tidak boleh melebihi 0,5mA. Alat ukur yang dipergunakan untuk menguji arus bocor peralatan elektronik katagori stop kontak klas II berbeda dengan alat ukur yang digunakan untuk menguji arus bocor sistem pentanahan instalasi listrik. Gambar 4.15 memperlihatkan metode pengujian arus bocor perangkat elektronik, jika tidak memiliki alat ukur khusus untuk pengujian arus bocor. 115 Gambar 4.15. Pengukuran Arus Bocor

d. Langkah Pengukuran Arus Bocor

1 Colokkan kabel AC langsung ke stopkontak listrik. 2 Jangan menggunakan Transformer Isolasi selama pengukuran arus bocor. 3 Hubungkan resistor 1,5K10watt secara paralel dengan kapasitor 0,15uF antara tanah bumi yang baik Air Pipa, Conduit, dll dan bagian-bagian logam. 4 Ukur tegangan AC di resistor menggunakan AC voltmeter dengan sensitivitas 1000 volt atau lebih. 5 Lepas dan pasang kembali kabel AC dalam posisi terbalik dengan posisi pertama ke sumber tegangan dan ulangi pengukuran tegangan AC untuk setiap bagian logam yang terbuka. Setiap tegangan terhadap logam yang telah diukur tidak boleh melebihi 0,75 volt RMS dengan arus  0.5mA. 6 Jika hasil pengukuran melebihi batas yang ditentukan, maka kemungkinan bahaya sengatan listrik terhadap pengguna ketika memasukan kabel antena, untuk itu pesawat TV harus diperiksa dan diperbaiki sebelum dikembalikan kepada pelanggan.