96
Perbedaan Warna G-Y
Perbedaan Warna B-Y
Tingkat Akhir Tabung Gambar
Penguat Akhir Warna Merah VR
Penguat Warna Hijau VG
Penguat Warna Biru VB
97
F.  Rangkuman Proses Pembentukan Sinyal Video Standar NTSC  PAL
98
Gambar 1.6. Sinyal Video Negatif Istilah Jerman FBAS
99
G.  Umpan Balik dan Tindak Lanjut 1.  Umpan Balik
Setelah  mempelajari  kegiatan  pembelajaran  modul  ini,  peserta  dapat mengintegrasikan  pengetahuan  tentang  konsep  dasar  sistem  pengkode  TV
standar  PAL  pada  bidang  keilmuan  science,  serta  penulisan  laporan  dalam eksperimen ilmiah bidang rekayasa.
2.  Tindak Lanjut
Setelah  mempelajari  kegiatan  pembelajaran  modul  ini,  peserta  dapat menerapkan  konsep  rekayasa,  dan  melakukan  eksperimen  fokus  bahasan
sistem pengkode TV standar PAL pada bidang keilmuan science dan teknologi.
100
101
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: KESEHATAN KESELAMATAN KERJA K3
A.  Tujuan
Peserta diklat harus dapat: 1.  Menggunakan  alat  ukur  atau  peralatan  elektronik  katagori  klas  I  seperti
Ocilloscope dual dualmulti beam untuk keperluan perbaikan dan pencarian kerusakan sesuai kegunaaannya.
2.  Menjelaskan fungsi Electromagnetic Interference EMI berdasarkan kaedah kesehatan dan keselamatan Kerja.
3.  Menjelaskan  standar  arus  bocor  dan  tahanan  insulation  terhadap perlindungan konsumen
4.  Menggunakan  alat  ukur  atau  peralatan  elektronik  seperti  multimeter  sesuai dengan standar keselamatan kerja dan metode pengukuran secara benar.
5.  Menjelaskan  karakteristik  karakteristik  dan  ciri-ciri  khusus  komponen- komponen  pensaklaran  switching  componentsnon  linear  components
berdasarkan spesifikasi dan data teknis. 6.  Mengidentifikasi  ciri-ciri  khusus  komponen-komponen  elektronik  dalam
berbagai jenis SMPS yang berbeda-beda. 7.  Menerapkan metode pengosongan kapasitor utama perata pada sisi primer
keluaran  rangkaian  penyearah  jembatan  sebelum  penggantian  komponen yang rusak.
8.  Mengidentifikasi  komponen-komponen  yang  rusak  dan  mengganti  dengan komponen pengganti berdasarkan data teknis dengan fungsi yang sama.
9.  Mendeskripsikan  nilai  ambang  batas  arus  bocor  maksimum  berdasarkan standar internasional sebagai tindakan pencegahan kecelakaan.
B.  Indikator Pencapaian Kompetensi
1.  Menerapkan  penggunaan  transformator  pemisah  untuk  menghindari kecelakaan  kerja  dan  kerusakan  komponenselama  proses  perbaikan  dan
pencarian kerusakan peralatan elektronika konsumen.
102 2.  Mendemontrasikan  teknik  pengukuran,  penggunaan  alat  ukur,  tindakan
pencegahan  kerusakan  dan  keselamatan  kerja  dalam  perbaikan  peralatan elektronika konsumen.
3.  Menerapkan  metode  pencarian  kesalahan  dan  kerusakan  perbaikan peralatan  elektronik  rumah  tanggaberdasarkan  kaedah  kesehatan  dan
keselamatan Kerja. 4.  Menerapkan  tip  dan  trik  teknik  pencarian  kesalahan  pada  rangkaian  SMPS
dengan metode Series Light Bulb pada jenis kerusakan yang berbeda.
C.  Uraian Materi 1.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3
Dalam perbaikan peralatan elektronik rumah tangga atau jenis pekerjaan seperti teknisi di bidang elektronik khususnya di bidang perbaikan repairing dibutuhkan
ketersediaan  peralatan-peralatan  pendukung  yang  standar.  Peralatan-peralatan standar
dapat mempermudah
dan mempercepat
proses pencarian
kerusakankesalahan  selama  perbaikan.  Selain  itu  ketersediaan  pelaratan standar dapat menghindari terjadinya kecelakaan kerja, baik itu kecelakaan yang
bersifat  teknis  maupun  kecelakaan  yang  bersifat  non  teknis.  Suasana  kondisi lingkungan kerja yang senantiasa terjaga kebersihannya dengan suasana tenang
dan  nyaman,  secara  tidak  langsung  akan  berdampak  positif  terhadap kesehatan.Beberapa  hal  penting  yang  perlu  diperhatikan  selama  bekerja  dalam
perbaikan  peralatan  elektronik  khususnya  perbaikan  pesawat  penerima  TV adalah:
a.  Masker Pelindung
Kenakan  masker  dan  kondisikan  selalu  ruang  bengkel  dengan  pintu  dan jendela  dalam  keadaan  terbuka  terutama  pada  saat  menyolder.  Masker
standar baik memiliki 3 lapisan penyaring yang dilengkapi kawat hidung agar tidak  ada  celah  dan  nyaman  dipakai  selama  bekerja.  Masker  yang  baik
memiliki tekstur berpori, sehingga pernafasan tidak terganggu.
103
Gambar 4.1. Kesehatan Kerja saat Menyolder
b.  Radiasi Sinar X X-RAY RADIATION
Elektromagnetik:  Gelombang  elektromagnetik  yang  dipancarkan  oleh monitor  CRT  dapat  mempengaruhi  kesehatan  terhadap fungsi  sel-sel  hidup
manusia.  Karena  letak  pembelok  elektron  berada  dibelakang  display,  maka radiasi sinar-X dari energi EM yang berasal dari pembangkit tegangan tinggi
akan lebih besar pengaruhnya ketika orang berada di belakang display bila dibandingkan  dengan  pengguna  display  yang  berada  didepan  layar  TV.
Intensitas  gelombang  elektromagnetik  merupakan  radiasi  pengion  dapat membahayakan  sel-sel  hidup  manusia  untuk  jangka  waktu  yang  lama.
Umumnya  radiasi  yang  dipancarkan  oleh  perangkat  elektronik  seperti  CRT mengemisikan  radiasi  yang  rendah,  meskipun  demikian  emisi  tersebut
memiliki efek untuk jangka panjang bagi kesehatan elektromagnetik bahaya radiasi dan Bio-elektromagnetik.
Radiasi  pengion:  CRT memancarkan  emisi  dalam jumlah  yang  sangat kecil dari  sinar-X  sebagai  hasil  dari  penembakan  berkas  elektron  dari  topeng
bayangankisi-kisi aperture dan fosfor. Hampir semua radiasi ini diblokir oleh kaca bertimbal tebal nempel di belakang permukaan layar, sehingga jumlah
radiasi yang melarikan diri atau terlepas dari depan monitor dapat direduksi sampai  pada  level  yang  tidak  berbahaya  bagi  kesehatan.  Menurut  badan
Drug  Administration  mengeluarkan  peraturan  nomor  21  CFR  1020 membatasi  secara  ketat  perihal  emisi  radiasi  sinar-X.  Untuk  perangkat
penerima  televisi  radiasi  sinar-X  yang  dipancarkan  tidak  boleh  melebihi  0,5 milliroentgens  per  jam  mRjam  0,13  μCkg.h  pada  jarak  5  cm.
Sedangkan  pada  kebanyakan  monitor  CRT  emisi  jatuh  jauh  lebih  kecil  di bawah batas yang ditentukan.