Maka dari sumua yang telah disimpulkan dapat dikatakan bahwa pemahaman konsep adalah hubungan ide-ide abstrak yang telah dipahami
dan dimengerti dengan tepat.
7. Materi Penerapan Teorema Pythagoras pada Bangun Ruang
Dalam penerapan Teorema Pythagoras pada bangun ruang akan dibahas beberapa penerapannya. Penggunaan Teorema Pythagoras ini
untuk menyelesaiakan soal-soal dengan bangun ruang. Standar kompetensi yang ingin dicapai adalah menggunakan Teorema Pythagoras dalam
pemecahan masalah. Dengan kompetensi dasar yaitu memecahkan masalah pada bangun datar dan bangun ruang yang berkaitan dengan
Teorema Pythagoras. Materi pokok adalah penerapan Teorema
Pythagoras. Pada materi ini bangun ruang yang digunakan adalah balok, kubus,
dan limas. Hal ini dikarenakan bangun-bangun tersebut merupakan yang paling sering digunakan dalam soal. Pada balok dan kubus penggunaan
Teorema Pythagoras untuk menghitung diagonal sisi, diagonal ruang, serta aplikasinya yang diterapkan dalam soal. Sedangkan pada limas
penggunaan Teorema Pythagoras untuk menghitung sisi miring limas, garis tinggi, dan diagonal alas.
Diagonal sisi adalah garis yang menghubungkan dua titik sudut yang tidak bersebelahan pada bidang sisi. Diagonal ruang adalah garis
yang menghubungkan titik sudut pada alas dengan titik sudut pada bidang
atas yang tidak terletak pada sisi tegak yang sama. Berikut ini contoh gambar diagonal sisi dan diagonal ruang pada Kubus.
Gambar dibawah ini merupakan gambar diagonal sisi dan diagonal ruang pada balok.
Sedangkan untuk cantoh diagonal sisi alas, garis tinggi dan sisi miring dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gb. 2.2 Diagonal Sisi pada
Gb. 2.3 Diagonal Ruang pada Kubus
Gb. 2.4 Diagonal Sisi pada Balok Gb. 2.4 Diagonal Ruang pada Balok
Gb. 2.5 Diagonal Sisi, Garis Tinggi dan Sisi Miring pada Limas
B. Kerangka Berpikir
Pembelajaran direncanakan menggunakan program Cabri 3D. Peneliti menggunakan program Cabri 3D untuk membantu siswa memahami materi
yang akan disampaikan. Kemudian tampilan dari program Cabri 3D digunakan dalam pembelajaran di kelas. Diharapkan siswa dapat
menkonstruksi ide-ide dan pemikirannya dalam memahami konsep siku-siku dalam penerapan
Teorema Pythagoras dalam bangun ruang.
Selain menggunakan program Cabri 3D, peneliti juga menyusun pembelajaran
konvensional dengan instrumen yang sama. Dari kedua kelas tersebut setelah melaksanakan proses pembelajaran dilakukan proses evaluasi untuk melihat
hasil belajar. Kemudian dari hasil belajar tersebut dibandingkan untuk melihat efektivitas pembelajaran yang menggunakan program Cabri 3D dan metode
konvensional untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep siku-siku dalam penerapan Teorema Pythagoras pada bangun ruang. Diharapkan
pembelajaran yang menggunakan program Cabri 3D lebih efektif membantu siswa untuk meningkatkan pemahaman siswa sehingga hasil belajar siswa
meningkat.