65
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab IV ini, peneliti membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
A. Hasil Penelitian
Penelitian dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Matematika Kelas V Pada Materi Operasi Hitung Bilangan Bulat
Melalui Pembelajaran Kontekstual SD Negeri Tidar 1” yang telah dilaksanakan pada 12 Januari
– 20 Januari 2016 didapatkan hasil sebagai berikut : 1.
Proses Penelitian
Pembelajaran kontekstual
dalam penelitian
tindakan kelas
dilaksanakan dalam dua siklus. Masing-masing siklus dilaksanakan dua kali pertemuan dengan alokasi 2 jp 2 × 35 menit tiap pertemuan. Setiap siklus
dilaksanakan melalui empat tahap yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan releksi.
Siklus I
Pelaksanaan siklus I dilakukan sebanyak dua kali pertemuan dengan alokasi waktu setiap pertemuan 2 × 35 menit. Pelaksanaan siklus I
dilaksanakan pada tanggal 12 dan 14 Januari 2016.
a. Perencanaan Sebelum melakukan penelitian, tahapan pertama yang dilakukan
peneliti mengenai pembelajaran kontekstual sebagai upaya untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis matematika siswa kelas V pada materi Operasi Hitung Bilangan Bulat adalah meminta
ijin kepada kepala sekolah dan wali kelas V untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut. Selanjutnya peneliti melakukan wawancara dengan guru
kelas V untuk mengetahui kondisi awal hasil belajar materi Operasi Hitung Bilangan Bulat. Tahap selanjutnya peneliti mengkaji standar kompetensi
yang telah ditentukan yaitu 1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah. 1.3 Melakukan operasi hitung campuran
bilangan bulat. Pada siklus I peneliti membedakan materi yang diajarkan yaitu penjumlahan dan pengurangan pada pertemuan pertama dan
perkalian dan pembagian pada pertemuan kedua. Selanjutnya peneliti membuat perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP, bahan ajar, LKS,
dan lembar evaluasi siklus I. b. Pelaksanaan
Penelitian siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Masing-masing pertemuan beralokasikan waktu 2 JP 2 × 35 menit.
Pertemuan I Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada hari Senin 12
Januari 2016. Pada siklus I pertemuan pertama digunakan untuk pembahasan materi mengenai penjumlahan dan pengurangan. Pada
pertemuan pertama proses pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan penbelajaran kontekstual. Seperti pada karakteristik
pembelajaran kontekstual maka pada pembelajaran ini juga mengandung 7 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
komponen tersebut. yaitu siswa diajak bermain tepuk kelipatan modeling, siswa dijelaskan materi penjumlahan dan pengurangan dengan
menggunakan buku dan alat tulis yang dibawa oleh siswa contructivism. kemudian siswa dan guru juga melakukan tanya jawab seputar materi yang
dipelajari questioning. Setelah paham materi, siswa juga melakukan diskusi terhadap permasalahan yang diberikan guru community learning.
Ketika berdiskusi, siswa berusaha mencari penyelesaian dari permasalahan yang diberikan guru inquiry. Dan sebelum pembelajaran usai, siswa
mengerjakan kuis yang telah disiapkan oleh guru authentic assessment dan melakukan refleksi bersama guru mengenai pembelajaran yang telah
dilakukan reflection. Pertemuan II
Pertemuan kedua pada siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, 14 Januari 2016 dengan alokasi waktu 2 JP 2 × 35 menit. Adapun kegiatan
yang dilakukan pada pertemuan pertama siklus I adalah dengan menggunakan pembelajaran kontekstual yang memiliki karakteristik 1
contructivism, 2 modeling, 3 community learning, 4 inquiry, 5 questioning, 6 authentic assessment, dan 7 reflection. Kegiatan pertama
yang dilakukan pada pertemuan pertama ini yaitu guru mengulang materi penjumlahan dan pengurangan sebelum menjelaskan perkalian dan
pembagian, kegiatan ini bertujuan untuk mengulang ingatan siswa mengenai penjumlahan dan pengurangan contructivism. Selanjutnya
guru menjelaskan mengenai konsep perkalian dan pembagian dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menggunakan media uang mainan dan dakonmodeling, setelah siswa paham mengenai konsep perkalian dan pembagian, siswa dibagi kedalam
kelompok diskusi community learning. Ketika berdiskusi, siswa dituntut untuk menemukan cara penyelesaian dari permasalahan yang telah
diberikan guru inquiry. Siswa dan guru juga melakukan tanya jawab seputar materi perkalian dan pembagian agar siswa lebih memahami
materi questioning. Sebelum pembelajaran usai, siswa mengerjakan kuis yang telah disiap guru untuk dilakukan penilaian authentic assessment.
Kemudian siswa dan guru melakukan refleksi bersama mengenai proses pembelajaran yang telah dilakukan reflection.
c. Pengamatan Pengamatan observasi ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui
kemampuan berpikir kritis siswa SD Negeri Tidar 1 selama mengikuti pembelajaran. Observasi kemampuan berpikir kritis dilakukan dengan
menggunakan lembar observasi yang berbentuk kuisoner. Indikator kemampuan berpikir kritis yang digunakan dalam observasi ini yaitu: 1
mengenal masalah, 2 menemukan cara-cara yang dapat dipakai untuk menangani masalah-masalah, 3 mengumpulkan dan menyusun informasi
yang diperlukan, 4 menganalisis data, dan 5 menarik kesimpulan- kesimpulan dan kesamaan-kesamaan yang diperlukan. Proses observasi ini
dilakukan dengan memberi skor pada masing-masing siswa dengan melihat tingkah laku siswa berdasarkan indikator yang diamati.
d. Refleksi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Peneliti telah melakukan siklus 1 yaitu dengan melewati 2 kali pertemuan. Pada pertemuan pertama peneliti mengajarkan materi
penjumlahan dan pengurangan pada siswa kelas V. Peneliti menggunakan mediapemebelajaran misalnya buku-buku atau alat tulis yang dibawa
siswa. Peneliti menggunakan metode Contextual Teaching and Learning sehingga peneliti menggunakan media pembelajaran yang dibawa siswa
sehari-hari agar siswa dapat cepat memahami arti dan tujuan dari pembelajaran. Setelah memberikan sedikit materi, peneliti kemudian
membentuk kelompok-kelompok di dalam kelas, dan memberikan latihan soal atau masalah yang akan di dipecahkan oleh setiap kelompok. Setelah
mengerjakan soal, siswa dan peneliti membahas bersama masalah yang dihadapi dari latihan soal tersebut. Siswa yang belum jelas bisa bertanya
kepada peneliti. Setelah pertemuan I menjelaskan tentang penjumlahan dan
pengurangan, peneliti masuk ke pertemuan II, peneliti akan membahas materi tentang perkalian dan pembagian. Media pembelajaran yang
digunakan berupa uang mainan dan dakon yang berisi batu kerikil, kemudian peneliti membagi siswa kelas V menjadi beberapa kelompok.
Setiap kelompok diberi latihan soal dan masalah sehari-hari untuk dipecahkan. Setelah mengerjakan latihan soal, peneliti membahas bersama
soal dan masalah yang dihadapi. Kemudian peneliti memberikan soal evaluasi siklus 1 kepada siswanya.
Siklus II
Pelaksanaan tindakan pada siklus II dimulai pada hari Senin, 19 Januari 2016 dan pada hari Rabu, 21 Januari 2016. Penelitian siklus II
dilakukan sebanyak dua kali pertemuan, dengan alokasi waktu 2 JP 2 × 35 menit pada tiap pertemuannya. Pada siklus II kompetensi dasar yang
akan dipelajari yaitu 1.3 Melakukan operasi hitung campuran bilangan bulat.
a. Perencanaan Perencanaan yang dilakukan peneliti adalah mempersiapkan segala
sesuatu yang diperlukan dalam pelaksanaan tindakan siklus II. Persiapan tersebut meliputi silabus, RPP, LKS, soal evaluasi siklus II,
dan media yang diperlukan yaitu buku, alat tulis, uang mainan dan dakon.
b. Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan, kegiatan pembelajaran dilakukan
sebanyak dua pertemuan. Alokasi waktu pada masing-masing pertemuan yaitu 2 JP 2 × 35 menit.
Pertemuan I Pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan pada hari Senin, 19
Januari 2016 dengan alokasi waktu 2 JP 2 × 35 menit. Materi yang dibahas pada pertemuan pertama adalah operasi hitung campuran
penjumalahn, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Adapun kegiatan yang dilakukan pada pertemuan pertama siklus I adalah
dengan menggunakan pembelajaran kontekstual yang memiliki karakteristik 1 contructivism, 2 modeling, 3 community learning,
4 inquiry, 5 questioning, 6 authentic assessment, dan 7 reflection. Kegiatan pertama yang dilakukan pada pertemuan pertama ini yaitu
guru mengulang materi penjumlahan dan pengurangan sebelum menjelaskan perkalian dan pembagian, Kegiatan ini bertujuan untuk
mengulang ingatan siswa mengenai penjumlahan dan pengurangan contructivism. selanjutnya guru menjelaskan mengenai konsep
perkalian dan pembagian dengan menggunakan media uang mainan dan dakonmodeling, setelah siswa paham mengenai konsep perkalian dan
pembagian, siswa dibagi kedalam kelompok diskusi community learning. Ketika berdiskusi, siswa dituntut untuk menemukan cara
penyelesaian dari permasalahan yang telah diberikan guru inquiry. Siswa dan guru juga melakukan tanya jawab seputar materi perkalian
dan pembagian agar siswa lebih memahami materi questioning. Sebelum pembelajaran usai, siswa mengerjakan kuis yang telah disiap
guru untuk dilakukan penilaian authentic assessment. Kemudian siswa dan guru melakukan refleksi bersama mengenai proses
pembelajaran yang telah dilakukan reflection. Pertemuan II
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 21 Januari 2016 dengan alokasi waktu 2 JP 2 × 40 menit. Materi yang dibahas pada
pertemuan kedua siklus II yaitu operasi hitung campuran penjumlahan, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pengurangan, perkalian, dan pembagian. Adapun kegiatan yang dilakukan pada pertemuan kedua dengan menggunakan pembelajaran
kontekstual yaitu guru terlebih dahulu mengulang materi mengenai perkalian
dan pembagian
untuk mengulang
ingatan siswa
contructivism, selanjutnya guru menjelaskan materi penjumalahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian menggunakan uang mainan
modeling. Guru dan siswa melakukan tanya jawab terhadap materi yang belum dipahami siswa questioning. Selanjutnya guru membagi
siswa kedalam beberapa kelompok kecil untuk melakukan diskusi community learning. Guru memberikan beberapa permasalahan yang
berkaitan dengan FPB pada masing –masing kelompok untuk dicari
cara penyelesaiannya inquiry. Setelah seluruh siswa paham terhadap materi operasi hitung campuran, siswa mengerjakan soal evaluasi siklus
II dan soal evaluasi akhir yang terdiri dari 5 soal uraian pada masing- masing evaluasi authentic assessment. Setelah pembelajaran berakhir,
siswa dan guru melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan reflection.
c. Pengamatan Pengamatan observasi ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui
kemampuan berpikir kritis siswa SD Negeri Tidar 1 selama mengikuti pembelajaran. Observasi kemampuan berpikir kritis dilakukan dengan
menggunakan lembar observasi. Indikator kemampuan berpikir kritis yang digunakan dalam observasi ini yaitu: 1 mengenal masalah, 2
menemukan cara-cara yang dapat dipakai untuk menangani masalah- masalah, 3 mengumpulkan dan menyusun informasi yang diperlukan,
4 menganalisis data, dan 5 menarik kesimpulan-kesimpulan dan kesamaan-kesamaan yang diperlukan. Proses observasi ini dilakukan
dengan memberi skor pada masing-masing siswa dengan melihat tingkah laku siswa berdasarkan indikator yang diamati
d. Refleksi Setelah siklus II berakhir, peneliti melakukan refleksi terhadap
kegiatan pembelajaran selama penelitian. Siswa bermain sendiri- sendiri ketika mengikuti pembelajaran merupakan masalah yang belum
terselesaikan pada siklus I, sehingga pada siklus II peneliti merubah tempat duduk siswa, yang laki-laki duduk dengan siswa perempuan dan
sebaliknya supaya siswa tidak bermain sendiri-sendiri di dalam kelas saat proses pembelajaran berlangsung. Pada siklus II ini, peneliti tetap
menggunakan media dan sistem reward agar siswa tetap bersemangat mengikuti proses pembelajaran hingga selesai. Siswa juga termotivasi
untuk lebih aktif ketika mengikuti pembelajaran karena peneliti memberi hadiah pada 3 siswa yang memiliki bintang paling banyak.
Pada siklus II ini, kondisi kelas menjadi lebih kondusif, karena siswa menjadi lebih aktif bertanya dan menjawab pertanyaan.
2. Hasil Belajar
Kondisi awal hasil belajar siswa didapatkan dari nilai ulangan siswa kelas V satu tahun sebelumnya pada tahun pelajaran 20142015 dengan KKM
65. Hasil belajar siswa kelas V dilihat rata-rata, nilai tertinggi, nilai terendah, presentase siswa tuntas dan presentase siswa tidak tuntas pada tahun
20142015 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.1 Data Kondisi Awal Nilai Ulangan Matematika Kelas V
Tahun Pelajaran 20142015
Keterangan Hasil
Rata – rata
67,45 Nilai Tertinggi
95 Nilai Terendah
45 Presentase Siswa Tuntas
54,3 Presentase Siswa Tidak Tuntas
45,7
Berdasarkan tabel 4.1 didapatkan nilai rata-rata hasil ulangan matematika satu tahun terakhir pada materi perkalian dan pembagian diperoleh rata-rata
pada tahun 20132014 sebesar 67,45 dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 45. Persentase siswa tuntas sebesar 54,3 dan persentase siswa
tidak tuntas sebesar 45,7. Tabel secara lengkap dapat dilihat pada lampiran. Hasil belajar siswa didapatkan dari nilai evaluasi yang dilakukan di akhir
siklus I dengan Kriteria Kelulusan Minimal KKM 68 dengan mempertimbangkan masukan dari guru kelas. Data hasil belajar kognitif
siswa dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.2. Hasil Belajar Evaluasi Siklus I
No. Responden
Nilai Ketuntasan
Tuntas Tidak
Tuntas
1. Murid 1
65 -
√ 2.
Murid 2 70
√ -
3. Murid 3
70 √
- 4.
Murid 4 65
- √
5. Murid 5
60 -
√ 6.
Murid 6 80
√ -
7. Murid 7
60 -
√ 8.
Murid 8 80
√ -
9. Murid 9
85 √
- 10.
Murid 10 50
- √
11. Murid 11
80 √
- 12.
Murid 12 75
√ -
13. Murid 13
60 -
√ 14.
Murid 14 70
√ -
15. Murid 15
55 -
√ 16.
Murid 16 70
√ -
17. Murid 17
75 √
- 18.
Murid 18 55
- √
19. Murid 19
100 √
- 20.
Murid 20 75
√ -
21. Murid 21
60 -
√ 22.
Murid 22 80
√ -
23. Murid 23
60 -
√ 24.
Murid 24 45
- √
25. Murid 25
80 √
- 26.
Murid 26 90
√ -
27. Murid 27
60 -
√ 28.
Murid 28 75
√ -
29. Murid 29
80 √
- 30.
Murid 30 100
√ -
31. Murid 31
55 -
√ 32.
Murid 32 70
√ -
33. Murid 33
60 -
√ 34.
Murid 34 85
√ -
35. Murid 35
70 √
- 36.
Murid 36 60
- √
37. Murid 37
90 √
- 38.
Murid 38 70
√ -
39. Murid 39
50 -
√
Jumlah 2815
23 16
Rata-rata 72,18
Presentase Ketuntasan
KKM 68 57,5
42,5
Berdasarkan tabel 4.2 jumlah siswa sebanyak 39 siswa. Jumlah dari nilai keseluruhan siswa kelas V adalah 2815 dengan nilai rata-rata kelas yang
diperoleh adalah 72,18. Nilai tertinggi yang dapat diperoleh yaitu 100 dan nilai terendah pada siklus ini yaitu 45. Dari 39 siswa terdapat 23 siswa atau
sebesar 57,5 yang telah mencapai KKM 68. Sedangkan sebesar 42,5 atau 16 siswa belum mencapai KKM.
Berdasarkan hasil evaluasi yang telah diperoleh, target akhir yaitu rata- rata 75 belum tercapai pada siklus ini, sehingga peneliti melanjutkan
penelitian ke siklus II. Pada siklus II ini peneliti mencoba menaikkan kriteria ketuntasan minimal KKM menjadi 70 setelah berdiskusi dengan guru kelas.
Pada siklus II ini peneliti memberikan dua kali evaluasi, yakni evaluasi siklus II dan evaluasi akhir. Berikut data hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel
di bawah ini : Tabel 4.3. Hasil Belajar Evaluasi Siklus II
No Responden
Nilai Ketuntasan
Tuntas Tidak
Tuntas
1. Murid 1
55 -
√ 2.
Murid 2 75
√ -
3. Murid 3
70 √
- 4.
Murid 4 80
√ -
5. Murid 5
65 -
√ 6.
Murid 6 90
√ -
7. Murid 7
75 √
- 8.
Murid 8 80
√ -
9. Murid 9
85 √
- 10.
Murid 10 60
- √
11. Murid 11
70 √
- 12.
Murid 12 85
√ -
13. Murid 13
65 -
√ 14.
Murid 14 80
√ -
15. Murid 15
55 -
√ 16.
Murid 16 70
√ -
17. Murid 17
65 -
√ 18.
Murid 18 80
√ -
19. Murid 19
100 √
- 20.
Murid 20 85
√ -
21. Murid 21
70 √
- 22.
Murid 22 85
√ -
23. Murid 23
75 √
-
24. Murid 24
60 -
√ 25.
Murid 25 90
√ -
26. Murid 26
85 √
- 27.
Murid 27 70
√ -
28. Murid 28
80 √
- 29.
Murid 29 75
√ -
30. Murid 30
100 √
- 31.
Murid 31 65
- √
32. Murid 32
85 √
- 33.
Murid 33 60
- √
34. Murid 34
80 √
- 35.
Murid 35 65
- √
36. Murid 36
80 √
- 37.
Murid 37 95
√ -
38. Murid 38
65 -
√ 39.
Murid 39 80
√ -
Jumlah 2950
28 11
Rata-rata 75,64
Presentase Ketuntasan
KKM 70 76,6
23,4
Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa nilai tertinggi yang dapat dicapai adalah 100, sedangkan nilai terendah pada evaluasi ini adalah 55. Jumlah nilai
keseluruhan siswa yaitu 2950 dengan rata-rata kelas 75,64. Target nilai rata- rata kelas 75 berhasil diperoleh peneliti. Presentase ketuntasan KKM sebesar
76,6 20 siswa. Sedangkan 11 dari 39 belum dapat mencapai KKM, sehingga presentase ketidaktuntasan mencapai 23,4.
Selanjutnya peneliti memberikan evaluasi akhir yaitu evaluasi gabungan dari siklus I dan siklus II untuk melihat hasil belajar siswa keseluruhan. Pada
evaluasi akhir ini peneliti KKM yang digunakan adalah 70. Data hasil belajar evaluasi siklus akhir dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.4 Hasil Belajar Evaluasi Akhir
No Responden
Nilai Ketuntasan
Tuntas Tidak
Tuntas
1. Murid 1
70 √
- 2.
Murid 2 80
√ -
3. Murid 3
70 √
- 4.
Murid 4 75
√ -
5. Murid 5
70 √
- 6.
Murid 6 85
√ -
7. Murid 7
85 √
- 8.
Murid 8 75
√ -
9. Murid 9
90 √
- 10.
Murid 10 70
√ -
11. Murid 11
75 √
- 12.
Murid 12 80
√ -
13. Murid 13
70 √
- 14.
Murid 14 80
√ -
15. Murid 15
75 √
- 16.
Murid 16 70
√ -
17. Murid 17
70 √
- 18.
Murid 18 80
√ -
19. Murid 19
95 √
- 20.
Murid 20 85
√ -
21. Murid 21
70 √
- 22.
Murid 22 85
√ -
23. Murid 23
75 √
- 24.
Murid 24 70
√ -
25. Murid 25
100 √
- 26.
Murid 26 80
√ -
27. Murid 27
75 √
- 28.
Murid 28 75
√ -
29. Murid 29
80 √
- 30.
Murid 30 90
√ -
31. Murid 31
70 √
- 32.
Murid 32 70
√ -
33. Murid 33
75 √
- 34.
Murid 34 85
√ -
35. Murid 35
75 √
- 36.
Murid 36 80
√ -
37. Murid 37
100 √
- 38.
Murid 38 75
√ -
39. Murid 39
85 √
-
Jumlah 3065
39 Rata-rata
78,6 Presentase
Ketuntasan KKM 68
100
Berdasarkan tabel 4.4 diatas, nilai tertinggi yang dapat diperoleh adalah 100 dan nilai terendah yaitu 70. Pada evaluasi akhir ini terjadi kenaikan rata-
rata menjadi 78,6. Dengan ketuntasan KKM mencapai 100. Tidak ada siswa yang mendapat nilai dibawah KKM. Berdasarkan hasil nilai tersebut,
target akhir nilai rata-rata kelas 75 telah tercapai karena pada evaluasi akhir ini rata-rata yang diperoleh 78,6.
Pada penelitian ini, peningkatan hasil belajar juga dapat dilihat dari perbandingan kondisi awal, hasil evaluasi siklus I, evaluasi siklus II dan
evaluasi akhir. Berikut peneliti sajikan data perbandingan hasil belajar matematika :
Tabel 4.5 Perbandingan Data Prestasi Belajar Siswa
No Indikator
Kondisi Awal
Evaluasi Siklus
I
Evaluasi Siklus
II
Evaluasi Akhir
1. Nilai rata-rata kelas
67,45 72,18
75,6 78,6
2. Presentase
ketercapaian KKM 54,3
57,5 76,6
100
Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa dari kondisi awal yang diperoleh dari data hasil belajar dua tahun sebelumnya
pada materi yang sama menunjukkan presentase ketercapaian KKM 65 sebesar 54,3 dengan nilai rata-rata kelas 67,45. Pada siklus I jumlah
presentase ketercapaian KKM 68 meningkat menjadi 57,5 dengan rata- rata kelas yang diperoleh yaitu 72,18. Selanjutnya peneliti melanjutkan
penelitian ke siklus II yang ternyata presentase ketercapaian KKM 70 meningkat menjadi 76,6 dengan perolehan rata-rata kelas 75,6 dan pada
evaluasi akhir presentase ketercapaian KKM 70 meningkat menjadi 100 dengan rata-rata yang diperoleh 78,6. Untuk lebih jelasnya akan dijabarkan
melalui diagram berikut ini : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54.30 57.50
100.00 70
80
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Kondisi awal
Siklus I Siklus II
Pencapaian Target
Gambar 4.1 Peningkatan Presentase Ketercapaian KKM Pada siklus I setelah menerapkan pembelajaran Contextual
Teaching and Learning, nilai rata rata yang diperoleh siswa mengalami peningkatan menjadi 72,18 dengan siswa 23 57,5 dari 39 siswa mencapai
KKM dan 13 siswa 42,5 dari 39 siswa yang tidak mencapai KKM. Perolehan hasil belajar pada siklus I dapat dikatakan belum berhasil karena
belum melampaui kriteria ketuntasan yang diharapkan peneliti yaitu 70 dengan KKM 68 siswa dapat mencapai KKM hanya sebesar 57,5.
Namun karena peneliti ingin meningkatkan lagi hasil belajar siswa, maka peneliti melanjutkan pada siklus II. Pada siklus II setelah menerapkan
pembelajaran Contextual Teaching and Learning perolehan hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan. Rata-rata yang didapatkan siswa sebesar
78,6 dengan siswa 100 dari 39 siswa mencapai KKM 70 dan tidak ada siswa 0 dari 39 siswa tidak mencapai mencapai KKM.
3. Berpikir Kritis
Kondisi awal keterampilan berpikir kritis matematika siswa didapatkan dari kuesioner yang diberikan sebelum pembelajaran berlangsung, pada hari
Senin, 12 Januari 2016. Hal ini dimaksudkan untuk melihat bagaimana kemampuan berpikir kritis siswa terhadap mata pelajaran matematika pada
materi operasi hitung campuran bilangan bulat. Peneliti menyajikan data kondisi awal kemampuan berpikir kritis setiap siswa untuk setiap
indikatornya sebagai berikut : Tabel 4.6 Skor Indikator 1 Kemampuan Berpikir Kritis Awal Setiap
Siswa
No. Nama
Item Skor
Kriteria 2
3 7
10
1. Murid 1
3 2
3 3
11 Tidak Kritis
2. Murid 2
4 3
3 2
12 Tidak Kritis
3. Murid 3
3 3
2 3
11 Tidak Kritis
4. Murid 4
3 2
4 4
13 Cukup Kritis
5. Murid 5
4 3
5 3
15 Cukup Kritis
6. Murid 6
4 3
4 3
15 Cukup Kritis
7. Murid 7
3 3
4 4
14 Cukup Kritis
8. Murid 8
3 4
2 4
13 Cukup Kritis
9. Murid 9
3 2
3 3
11 Tidak Kritis
10. Murid 10
2 3
4 4
13 Cukup Kritis
11. Murid 11
5 5
4 3
17 Kritis
12. Murid 12
3 3
4 4
14 Cukup Kritis
13. Murid 13
3 2
3 4
12 Tidak Kritis
14. Murid 14
3 2
3 3
11 Tidak Kritis
15. Murid 15
4 3
3 4
14 Cukup Kritis
16. Murid 16
5 4
2 5
16 Kritis
17. Murid 17
4 3
3 4
14 Cukup Kritis
18. Murid 18
3 2
3 4
12 Tidak Kritis
19. Murid 19
3 3
4 3
16 Kritis
20. Murid 20
4 1
3 3
11 Tidak Kritis
21. Murid 21
3 3
4 3
13 Cukup Kritis
22. Murid 22
3 5
5 4
17 Kritis
23. Murid 23
3 5
4 4
16 Kritis
24. Murid 24
2 2
3 4
11 Tidak Kritis
25. Murid 25
4 3
5 5
17 Kritis
26. Murid 26
3 4
2 4
13 Cukup Kritis
27. Murid 27
3 3
3 4
13 Cukup Kritis
28. Murid 28
3 2
4 5
14 Cukup Kritis
29. Murid 29
5 3
3 3
13 Cukup Kritis
30. Murid 30
3 4
4 5
16 Kritis
31. Murid 31
3 3
4 5
15 Cukup Kritis
32. Murid 32
2 1
4 5
12 Tidak Kritis
33. Murid 33
4 3
4 4
15 Cukup Kritis
34. Murid 34
5 2
2 4
13 Cukup Kritis
35. Murid 35
4 2
3 4
13 Cukup Kritis
36. Murid 36
3 2
3 3
11 Tidak Kritis
37. Murid 37
3 4
3 4
14 Cukup Kritis
38. Murid 38
3 3
4 3
13 Kritis
39. Murid 39
2 2
4 4
12 Tidak Kritis
Jumlah Skor Kelas 523
Rata-rata Skor Kelas 13,41
Cukup kritis Nilai Rata-rata Kelas
67,05 Cukup kritis
Jumlah Siswa yang Minimal Cukup Kritis 27
Persentase Jumlah Siswa Minimal Cukup Kritis 69,23
Berdasarkan tabel 4.6 dengan dasar kriteria tabel 3.15 telah diperoleh jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria cukup kritis sebanyak 27 siswa
dengan persentase 69,23. Tabel 4.7 Skor Indikator 2 Kemampuan Berpikir Kritis Awal Setiap Siswa
No. Nama
Item Skor
Kriteria 6
12
1. Murid 1
2 4
6 Tidak Kritis
2. Murid 2
1 5
6 Tidak Kritis
3. Murid 3
2 4
6 Tidak Kritis
4. Murid 4
2 4
6 Tidak Kritis
5. Murid 5
3 3
6 Tidak Kritis
6. Murid 6
3 4
7 Cukup Kritis
7. Murid 7
3 5
8 Kritis
8. Murid 8
4 2
6 Tidak Kritis
9. Murid 9
4 3
7 Cukup Kritis
10. Murid 10
3 4
7 Cukup Kritis
11. Murid 11
2 4
6 Tidak Kritis
12. Murid 12
1 5
6 Tidak Kritis
13. Murid 13
3 3
6 Tidak Kritis
14. Murid 14
2 4
6 Tidak Kritis
15. Murid 15
3 4
7 Cukup Kritis
16. Murid 16
3 4
7 Cukup Kritis
17. Murid 17
2 4
6 Tidak Kritis
18. Murid 18
3 4
7 Cukup Kritis
19. Murid 19
4 4
8 Kritis
20. Murid 20
3 4
7 Cukup Kritis
21. Murid 21
2 4
6 Tidak Kritis
22. Murid 22
1 5
6 Tidak Kritis
23. Murid 23
3 4
7 Cukup Kritis
24. Murid 24
3 3
6 Tidak Kritis
25. Murid 25
4 4
8 Kritis
26. Murid 26
4 4
8 Kritis
27. Murid 27
2 4
6 Tidak Kritis
28. Murid 28
3 3
6 Tidak Kritis
29. Murid 29
2 4
6 Tidak Kritis
30. Murid 30
4 4
8 Kritis
31. Murid 31
3 4
7 Cukup Kritis
32. Murid 32
3 3
6 Tidak Kritis
33. Murid 33
4 3
7 Cukup Kritis
34. Murid 34
4 3
7 Cukup Kritis
35. Murid 35
2 5
7 Cukup Kritis
36. Murid 36
2 4
6 Tidak Kritis
37. Murid 37
3 4
7 Cukup Kritis
38. Murid 38
3 4
7 Cukup Kritis
39. Murid 39
2 4
6 Tidak Kritis
Jumlah Skor Kelas 256
Rata-rata Skor Kelas 6,56
Cukup Kritis
Nilai Rata-rata Kelas 65,6
Cukup Kritis
Jumlah Siswa yang Minimal Cukup Kritis 19
Persentase Jumlah Siswa Minimal Cukup Kritis 48,72
Berdasarkan tabel 4.7 dengan dasar kriteria tabel 3.16 telah diperoleh jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria cukup kritis sebanyak 19 siswa
dengan persentase 48,72. Tabel 4.8 Skor Indikator 3 Kemampuan Berpikir Kritis Awal Setiap Siswa
No. Nama
Item Skor
Kriteria 1
9
1. Murid 1
4 2
6 Tidak Kritis
2. Murid 2
4 3
7 Cukup Kritis
3. Murid 3
1 5
6 Tidak Kritis
4. Murid 4
2 5
7 Cukup Kritis
5. Murid 5
3 4
7 Cukup Kritis
6. Murid 6
5 1
6 Tidak Kritis
7. Murid 7
5 1
6 Tidak Kritis
8. Murid 8
3 3
6 Tidak Kritis
9. Murid 9
3 4
7 Cukup Kritis
10. Murid 10
3 3
6 Tidak Kritis
11. Murid 11
2 4
6 Tidak Kritis
12. Murid 12
3 3
6 Tidak Kritis
13. Murid 13
2 4
6 Tidak Kritis
14. Murid 14
3 3
6 Tidak Kritis
15. Murid 15
2 4
6 Tidak Kritis
16. Murid 16
4 4
8 Kritis
17. Murid 17
5 2
7 Cukup Kritis
18. Murid 18
2 4
6 Tidak Kritis
19. Murid 19
5 3
8 Kritis
20. Murid 20
1 5
6 Tidak Kritis
21. Murid 21
2 4
6 Tidak Kritis
22. Murid 22
4 3
7 Cukup Kritis
23. Murid 23
2 5
7 Cukup Kritis
24. Murid 24
3 3
6 Tidak Kritis
25. Murid 25
5 3
8 Kritis
26. Murid 26
4 3
7 Cukup Kritis
27. Murid 27
5 1
6 Tidak Kritis
28. Murid 28
2 4
6 Tidak Kritis
29. Murid 29
2 4
6 Tidak Kritis
30. Murid 30
4 4
8 Kritis
31. Murid 31
4 3
7 Cukup Kritis
32. Murid 32
4 2
6 Tidak Kritis
33. Murid 33
4 3
7 Cukup Kritis
34. Murid 34
4 2
6 Tidak Kritis
35. Murid 35
3 4
7 Cukup Kritis
36. Murid 36
2 5
7 Cukup Kritis
37. Murid 37
4 3
7 Cukup Kritis
38. Murid 38
2 4
6 Tidak Kritis
39. Murid 39
3 3
6 Tidak Kritis
Jumlah Skor Kelas 255
Rata-rata Skor Kelas 6,53
Cukup Kritis
Nilai Rata-rata Kelas 65,3
Cukup Kritis
Jumlah Siswa yang Minimal Cukup Kritis 17
Persentase Jumlah Siswa Minimal Cukup Kritis 43,59
Berdasarkan tabel 4.8 dengan dasar kriteria tabel 3.16 telah diperoleh jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria cukup kritis sebanyak 17 siswa
dengan persentase 43,59.
Tabel 4.9 Skor Indikator 4 Kemampuan Berpikir Kritis Awal Setiap Siswa
No. Nama
Item Skor
Kriteria 4
5 13
14 16
18 1.
Murid 1 4
3 3
2 2
3 17
Tidak Kritis 2.
Murid 2 4
4 4
3 1
4 20
Cukup Kritis
3. Murid 3
5 3
4 2
5 2
21
Cukup Kritis
4. Murid 4
3 3
2 2
4 4
18 Tidak Kritis
5. Murid 5
3 3
3 3
5 4
21
Cukup Kritis
6. Murid 6
3 4
2 3
3 5
20
Cukup Kritis
7. Murid 7
2 2
3 3
3 4
17 Tidak Kritis
8. Murid 8
2 3
3 2
3 4
17 Tidak Kritis
9. Murid 9
3 4
3 2
5 4
21
Cukup Kritis
10. Murid 10
3 3
4 3
2 3
18 Tidak Kritis
11. Murid 11
3 5
3 3
4 4
22
Cukup Kritis
12. Murid 12
3 4
4 1
5 4
21
Cukup Kritis
13. Murid 13
4 3
3 2
3 4
19 Tidak Kritis
14. Murid 14
2 4
4 3
4 5
22
Cukup Kritis
15. Murid 15
2 4
2 3
4 5
20
Cukup Kritis
16. Murid 16
5 3
2 2
5 5
22
Cukup Kritis
17. Murid 17
4 4
4 3
3 4
22
Cukup Kritis
18. Murid 18
5 4
2 3
3 4
21
Cukup Kritis
19. Murid 19
5 4
3 3
5 4
24 Kritis
20. Murid 20
4 3
2 3
4 4
20 Cukup Kritis
21. Murid 21
2 2
3 3
3 4
17 Tidak Kritis
22. Murid 22
4 4
2 2
3 4
19 Tidak Kritis
23. Murid 23
4 3
2 2
2 4
17 Tidak Kritis
24. Murid 24
4 3
2 1
3 5
18 Tidak Kritis
25. Murid 25
3 3
4 3
4 5
22 Cukup Kritis
26. Murid 26
4 2
3 2
3 4
18 Tidak Kritis
27. Murid 27
3 1
3 2
4 4
17 Tidak Kritis
28. Murid 28
2 3
3 3
3 3
17 Tidak Kritis
29. Murid 29
3 3
3 1
5 4
19 Tidak Kritis
30. Murid 30
4 4
3 3
4 4
22 Cukup Kritis
31. Murid 31
4 3
4 2
3 3
19 Tidak Kritis
32. Murid 32
4 4
2 1
3 4
18 Tidak Kritis
33. Murid 33
2 4
2 3
3 4
18 Tidak Kritis
34. Murid 34
4 3
4 2
2 2
17 Tidak Kritis
35. Murid 35
4 3
2 3
3 4
19 Tidak Kritis
36. Murid 36
4 2
3 3
4 5
21 Cukup Kritis
37. Murid 37
4 3
3 3
2 5
20 Cukup Kritis
38. Murid 38
4 4
2 2
4 4
20 Cukup Kritis
39. Murid 39
4 4
2 3
3 5
21 Cukup Kritis
Jumlah Skor Kelas 762
Rata-rata Skor Kelas 19,54
Cukup Kritis
Nilai Rata-rata Kelas 65,13
Cukup Kritis
Jumlah Siswa yang Minimal Cukup Kritis 20
Persentase Jumlah Siswa Minimal Cukup Kritis 51,28
Berdasarkan tabel 4.9 dengan dasar kriteria tabel 3.17 telah diperoleh jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria cukup kritis sebanyak 20 siswa
dengan persentase 51,28. Tabel 4.10 Skor Indikator 5 Kemampuan Berpikir Kritis Awal Setiap Siswa
No. Nama
Item Skor
Kriteria 11
17
1. Murid 1
4 2
6 Tidak Kritis
2. Murid 2
5 2
7 Cukup Kritis
3. Murid 3
4 2
6 Tidak Kritis
4. Murid 4
4 3
7 Cukup Kritis
5. Murid 5
4 2
6 Tidak Kritis
6. Murid 6
4 2
6 Tidak Kritis
7. Murid 7
4 2
6 Tidak Kritis
8. Murid 8
4 3
7 Cukup Kritis
9. Murid 9
4 2
6 Tidak Kritis
10. Murid 10
4 4
8 Kritis
11. Murid 11
4 3
7 Cukup Kritis
12. Murid 12
4 3
7 Cukup Kritis
13. Murid 13
3 4
7 Cukup Kritis
14. Murid 14
4 3
7 Cukup Kritis
15. Murid 15
3 4
7 Cukup Kritis
16. Murid 16
3 4
7 Cukup Kritis
17. Murid 17
4 2
6 Tidak Kritis
18. Murid 18
3 3
6 Tidak Kritis
19. Murid 19
5 3
8 Kritis
20. Murid 20
5 2
7 Cukup Kritis
21. Murid 21
4 3
7 Cukup Kritis
22. Murid 22
3 4
7 Cukup Kritis
23. Murid 23
4 3
7 Cukup Kritis
24. Murid 24
4 2
6 Tidak Kritis
25. Murid 25
4 4
8 Kritis
26. Murid 26
5 2
7 Cukup Kritis
27. Murid 27
4 2
6 Tidak Kritis
28. Murid 28
4 2
6 Tidak Kritis
29. Murid 29
5 1
6 Tidak Kritis
30. Murid 30
5 2
7 Cukup Kritis
31. Murid 31
5 2
7 Cukup Kritis
32. Murid 32
4 3
7 Cukup Kritis
33. Murid 33
4 3
7 Cukup Kritis
34. Murid 34
4 3
7 Cukup Kritis
35. Murid 35
3 4
7 Cukup Kritis
36. Murid 36
2 4
6 Tidak Kritis
37. Murid 37
5 1
6 Tidak Kritis
38. Murid 38
5 2
7 Cukup Kritis
39. Murid 39
4 2
6 Tidak Kritis
Jumlah Skor Kelas 257
Rata-rata Skor Kelas 6,59
Cukup Kritis
Nilai Rata-rata Kelas 65,9
Cukup Kritis
Jumlah Siswa yang Minimal Cukup Kritis 24
Persentase Jumlah Siswa Minimal Cukup Kritis 61,54
Berdasarkan tabel 4.10 dengan dasar kriteria tabel 3.16 telah diperoleh jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria cukup kritis sebanyak 24 siswa
dengan persentase 53,85. Tabel 4.11 Skor Indikator 6 Kemampuan Berpikir Kritis Awal Setiap Siswa
No. Nama
Item Skor
Kriteria 8
15 19
20
1. Murid 1
4 1
3 3
11 Tidak Kritis
2. Murid 2
4 2
4 4
14 Cukup Kritis
3. Murid 3
3 2
5 3
13 Cukup Kritis
4. Murid 4
2 1
4 4
12 Tidak Kritis
5. Murid 5
2 3
4 4
13 Cukup Kritis
6. Murid 6
5 1
3 4
13 Cukup Kritis
7. Murid 7
4 1
4 2
11 Tidak Kritis
8. Murid 8
4 3
5 2
14 Cukup Kritis
9. Murid 9
4 2
4 4
14 Cukup Kritis
10. Murid 10
4 3
3 3
13 Cukup Kritis
11. Murid 11
4 3
3 2
13 Cukup Kritis
12. Murid 12
3 4
3 4
14 Cukup Kritis
13. Murid 13
2 2
4 5
13 Cukup Kritis
14. Murid 14
3 4
2 4
13 Cukup Kritis
15. Murid 15
2 3
5 4
15 Cukup Kritis
16. Murid 16
4 2
4 3
13 Cukup Kritis
17. Murid 17
5 2
5 5
17 Kritis
18. Murid 18
4 2
3 3
12 Tidak Kritis
19. Murid 19
3 4
5 4
16 Kritis
20. Murid 20
2 3
4 4
14 Cukup Kritis
21. Murid 21
4 3
3 4
14 Cukup Kritis
22. Murid 22
3 2
4 3
11 Tidak Kritis
23. Murid 23
3 3
2 4
12 Tidak Kritis
24. Murid 24
4 3
2 3
12 Tidak Kritis
25. Murid 25
4 3
5 5
17 Kritis
26. Murid 26
3 3
2 4
12 Tidak Kritis
27. Murid 27
3 3
3 2
11 Tidak Kritis
28. Murid 28
4 1
3 3
11 Tidak Kritis
29. Murid 29
3 2
3 4
12 Tidak Kritis
30. Murid 30
4 3
5 5
17 Kritis
31. Murid 31
4 3
4 3
13 Cukup Kritis
32. Murid 32
1 3
3 4
11 Tidak Kritis
33. Murid 33
2 1
4 4
11 Tidak Kritis
34. Murid 34
3 2
3 4
12 Tidak Kritis
35. Murid 35
5 1
2 3
15 Cukup Kritis
36. Murid 36
3 1
3 4
12 Tidak Kritis
37. Murid 37
4 1
3 3
11 Tidak Kritis
38. Murid 38
2 3
3 4
12 Tidak Kritis
39. Murid 39
3 2
4 3
12 Tidak Kritis
Jumlah Skor Kelas 497
Rata-rata Skor Kelas 12,74
Tidak Kritis Nilai Rata-rata Kelas
63,7 Tidak Kritis
Jumlah Siswa yang Minimal Cukup Kritis 21
Persentase Jumlah Siswa Minimal Cukup Kritis 53,85
Berdasarkan tabel 4.11 dengan dasar kriteria tabel 3.15 telah diperoleh jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria cukup kritis sebanyak 21 siswa
dengan persentase 53,85. Skor yang diperoleh untuk keseluruhan indikator pada kondisi awal sebagai berikut:
Tabel 4.12 Skor Keseluruhan Indikator Kondisi Awal
Nama Siswa Indikator
Jumlah Keterangan
1 2
3 4
5 6
Murid 1 11
6 6
17 6
11 57
Tidak Kritis Murid 2
12 6
4 20
7 14
63 Tidak Kritis
Murid 3 11
6 7
21 6
13 64
Tidak Kritis Murid 4
13 6
8 18
7 11
63 Tidak Kritis
Murid 5 15
6 9
21 6
13 70
Cukup Kritis
Murid 6 14
7 6
20 6
13 66
Cukup Kritis
Murid 7 14
8 4
17 6
11 60
Tidak Kritis Murid 8
13 6
6 17
7 14
63 Tidak Kritis
Murid 9 11
7 7
21 6
14 66
Cukup Kritis
Murid 10 16
7 5
18 8
13 67
Cukup Kritis
Murid 11 17
6 7
22 7
12 71
Cukup Kritis
Murid 12 14
6 5
21 7
14 67
Cukup Kritis
Murid 13 12
6 7
19 7
13 64
Tidak Kritis Murid 14
12 6
5 22
7 13
65 Cukup Kritis
Murid 15 14
7 8
20 7
14 70
Cukup Kritis
Murid 16 16
7 9
22 7
13 74
Cukup Kritis
Murid 17 14
6 4
22 6
13 69
Cukup Kritis
Murid 18 13
7 9
21 6
17 69
Cukup Kritis
Murid 19 13
8 7
24 8
16 76
Cukup Kritis
Murid 20 12
7 6
20 7
13 65
Cukup Kritis
Murid 21 13
6 6
17 7
13 62
Tidak Kritis Murid 22
17 6
7 19
7 13
69 Cukup Kritis
Murid 23 16
7 7
17 7
11 65
Cukup Kritis
Murid 24 11
6 6
18 6
10 57
Tidak Kritis Murid 25
17 8
8 22
8 17
80 Kritis
Murid 26 12
8 7
18 7
12 64
Tidak Kritis Murid 27
13 6
6 17
2 11
55 Tidak Kritis
Murid 28 14
6 6
17 6
11 60
Tidak Kritis Murid 29
14 6
6 29
6 12
63 Tidak Kritis
Murid 30 16
8 8
22 7
17 78
Cukup Kritis
Murid 31 15
7 7
19 7
14 69
Cukup Kritis
Murid 32 12
6 6
18 7
11 60
Tidak Kritis Murid 33
10 7
7 18
7 11
60 Tidak Kritis
Murid 34 13
7 6
17 7
12 62
Tidak Kritis Murid 35
13 7
7 19
7 11
64 Tidak Kritis
Murid 36 11
6 7
21 6
11 62
Tidak Kritis Murid 37
14 7
7 20
6 11
65 Cukup Kritis
Murid 38 13
5 6
20 7
12 63
Tidak Kritis Murid 39
12 6
6 21
6 12
63 Tidak Kritis
Jumlah Skor Kelas 2550
Rata-rata Skor Kelas 65,38
Cukup Kritis
Nilai Rata-rata Kelas 65,38
Cukup Kritis
Jumlah Siswa yang Minimal Cukup Kritis 19
Persentase Jumlah Siswa Minimal Cukup Kritis 48,72
Berdasarkan tabel 4.12 telah diperoleh untuk keseluruhan indikator terdapat hampir setengah kelas dengan kriteria cukup kritis dengan persentase
48,72 dan nilai rata-rata kelas 65,38 dengan kriteria sangat tidak kritis. Berdasarkan uraian tabel diatas peneliti merangkum skor rata-rata
kemampuan berpikir kritis siswa untuk kondisi awal sebagai berikut : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.13 Skor Setiap Indikator Kondisi Awal Kemampuan Berpikir Kritis
No Indikator Berpikir Kritis
Skor Rata-rata Yang Di Capai
Nilai Kriteri
a Berpik
ir Kritis
Persentase
1. Menganalisis argument
13,1 65,5
65,5 2.
Mampu bertanya 6,45
64,5 64,5
3. Mampu menjawab pertanyaan
6,45 64,5
64,5 4.
Memecahkan masalah 19,15
63,83 63,83
5. Membuat kesimpulan
6,55 65,5
65,5 6.
Ketrampilan mengevaluasi
dan menilai hasil dari pengamatan
12,58 62,9
62,9
Keseluruhan
65,38 65,38
48,72
Berdasarkan tabel 4.13 data kondisi awal kemampuan berpikir kritis untuk indikator mengenal masalah sebesar 13,1 dan nilai berpikir kritisnya
hanya mendapat 6,45. Pada indikator kedua yaitu menemukan cara –cara yang
dapat dipakai untuk menangani masalah-masalah sebesar 6,45 dan nilai berpikir kritisnya adalah 65,5. Pada indikator ketiga yaitu mengumpulkan dan
menyusun informasi yang diperlukan mendapat 6,45 dan nilai berpikir kritisnya hanya mendapat 64,5. Pada indikator keempat yaitu menganalisis
data sebesar 19,15 dan nilai berpikir kritisnya hanya mendapat 79,79. Pada indikator kelima yaitu menguji kesamaan
–kesamaan dan kesimpulan– kesimpulan yang seorang ambil sebesar 6,55 dan nilai berpikir kritisnya
hanya mendapat 65,5. Sedangkan indikator keenam yaitu membuat penilaian yang tepat tentang hal-hal dan kualitas-kualitas tertentu dalam kehidupan
sehari-hari sebesar 12,575 dan nilai berpikir kritisnya hanya mendapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62,875. Data kondisi awal kemampuan berpikir kritis lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
Kemampuan berpikir kritis siswa diperoleh dari hasil kuesioner yang telah dibagikan kepada siswa setelah pembelajaran disiklus II selesai. Skor
rata-rata untuk setiap indikator sebagai berikut : Tabel 4.14 Skor Indikator 1 Kemampuan Berpikir Kritis Akhir Setiap Siswa
No. Nama
Item Skor
Kriteria 2
3 7
10
1. Murid 1
1 4
4 2
11 Tidak Kritis
2. Murid 2
3 3
4 4
14 Cukup Kritis
3. Murid 3
3 4
4 4
15 Cukup Kritis
4. Murid 4
3 3
5 3
14 Cukup Kritis
5. Murid 5
2 3
5 3
13 Cukup Kritis
6. Murid 6
3 3
4 3
13 Cukup Kritis
7. Murid 7
3 4
4 4
16 Kritis
8. Murid 8
2 4
4 5
15 Cukup Kritis
9. Murid 9
3 3
4 4
14 Cukup Kritis
10. Murid 10
2 2
4 4
12 Tidak Kritis
11. Murid 11
2 5
5 5
17 Kritis
12. Murid 12
3 4
3 4
14 Cukup Kritis
13. Murid 13
3 3
4 3
13 Cukup Kritis
14. Murid 14
3 4
4 5
16 Kritis
15. Murid 15
3 4
3 3
13 Cukup Kritis
16. Murid 16
3 3
4 4
15 Cukup Kritis
17. Murid 17
2 3
4 4
13 Cukup Kritis
18. Murid 18
2 4
3 4
13 Cukup Kritis
19. Murid 19
4 5
4 4
17 Kritis
20. Murid 20
3 2
3 3
11 Tidak Kritis
21. Murid 21
3 3
4 3
13 Cukup Kritis
22. Murid 22
4 5
3 5
17 Kritis
23. Murid 23
2 3
3 3
11 Cukup Kritis
24. Murid 24
2 3
4 3
12 Tidak Kritis
25. Murid 25
2 5
4 5
16 Kritis
26. Murid 26
3 4
2 4
13 Cukup Kritis
27. Murid 27
3 3
3 4
13 Cukup Kritis
28. Murid 28
3 3
4 4
14 Cukup Kritis
29. Murid 29
3 3
3 4
13 Cukup Kritis
30. Murid 30
2 5
5 5
17 Kritis
31. Murid 31
2 4
4 5
15 Cukup Kritis
32. Murid 32
2 3
4 5
14 Cukup Kritis
33. Murid 33
4 3
4 2
13 Cukup Kritis
34. Murid 34
3 3
3 4
13 Cukup Kritis
35. Murid 35
4 2
4 5
15 Cukup Kritis
36. Murid 36
3 3
4 3
13 Cukup Kritis
37. Murid 37
3 2
3 4
12 Tidak Kritis
38. Murid 38
3 3
3 4
13 Cukup Kritis
39. Murid 39
3 2
3 3
11 Tidak Kritis
Jumlah Skor Kelas 535
Rata-rata Skor Kelas 13,72
Cukup Kritis
Nilai Rata-rata Kelas 68,6
Cukup Kritis
Jumlah Siswa yang Minimal Cukup Kritis 33
Persentase Jumlah Siswa Minimal Cukup Kritis 84,62
Berdasarkan tabel 4.14 dengan dasar kriteria tabel 3.15 telah diperoleh jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria cukup kritis sebanyak 33 siswa
dengan persentase 84,62. Tabel 4.15 Skor Indikator 2 Kemampuan Berpikir Kritis Akhir Setiap Siswa
No. Nama
Item Skor
Kriteria 6
12
1. Murid 1
4 2
6 Tidak Kritis
2. Murid 2
5 2
7 Cukup Kritis
3. Murid 3
4 3
7 Cukup Kritis
4. Murid 4
5 2
7 Cukup Kritis
5. Murid 5
4 3
7 Cukup Kritis
6. Murid 6
4 4
8 Kritis
7. Murid 7
5 2
7 Cukup Kritis
8. Murid 8
5 2
7 Cukup Kritis
9. Murid 9
5 2
7 Cukup Kritis
10. Murid 10
5 1
6 Tidak Kritis
11. Murid 11
5 2
7 Cukup Kritis
12. Murid 12
5 2
7 Cukup Kritis
13. Murid 13
5 3
8 Kritis
14. Murid 14
3 4
7 Cukup Kritis
15. Murid 15
4 3
7 Cukup Kritis
16. Murid 16
5 2
7 Cukup Kritis
17. Murid 17
3 4
7 Cukup Kritis
18. Murid 18
5 3
8 Kritis
19. Murid 19
5 3
8 Kritis
20. Murid 20
4 3
7 Cukup Kritis
21. Murid 21
4 2
6 Tidak Kritis
22. Murid 22
5 2
7 Cukup Kritis
23. Murid 23
5 2
7 Cukup Kritis
24. Murid 24
5 1
6 Tidak Kritis
25. Murid 25
5 3
8 Kritis
26. Murid 26
4 3
7 Cukup Kritis
27. Murid 27
3 4
7 Cukup Kritis
28. Murid 28
5 2
7 Cukup Kritis
29. Murid 29
4 2
6 Tidak Kritis
30. Murid 30
3 5
8 Kritis
31. Murid 31
5 2
7 Cukup Kritis
32. Murid 32
4 3
7 Cukup Kritis
33. Murid 33
3 4
7 Cukup Kritis
34. Murid 34
5 3
8 Kritis
35. Murid 35
4 3
7 Cukup Kritis
36. Murid 36
5 2
7 Cukup Kritis
37. Murid 37
4 4
8 Kritis
38. Murid 38
5 2
7 Cukup Kritis
39. Murid 39
4 3
7 Cukup Kritis
Jumlah Skor Kelas 276
Rata-rata Skor Kelas 13,72
Nilai Rata-rata Kelas 68,6
Jumlah Siswa yang Minimal Cukup Kritis 34
Persentase Jumlah Siswa Minimal Cukup Kritis 84,62
Berdasarkan tabel 4.15 dengan dasar kriteria tabel 3.16 telah diperoleh jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria cukup kritis
sebanyak 34 siswa dengan persentase 87,18. Tabel 4.16 Skor Indikator 3 Kemampuan Berpikir Kritis Akhir Setiap Siswa
No. Nama
Item Skor
Kriteria 1
9
1. Murid 1
4 2
6 Tidak Kritis
2. Murid 2
4 3
7 Cukup Kritis
3. Murid 3
2 4
6 Tidak Kritis
4. Murid 4
4 3
7 Cukup Kritis
5. Murid 5
4 3
7 Cukup Kritis
6. Murid 6
4 3
7 Cukup Kritis
7. Murid 7
4 3
7 Cukup Kritis
8. Murid 8
4 3
7 Cukup Kritis
9. Murid 9
4 2
6 Tidak Kritis
10. Murid 10
4 3
7 Cukup Kritis
11. Murid 11
4 2
6 Tidak Kritis
12. Murid 12
4 3
7 Cukup Kritis
13. Murid 13
4 3
7 Cukup Kritis
14. Murid 14
5 2
7 Cukup Kritis
15. Murid 15
4 2
6 Tidak Kritis
16. Murid 16
5 2
7 Cukup Kritis
17. Murid 17
4 4
8 Kritis
18. Murid 18
5 2
7 Cukup Kritis
19. Murid 19
5 3
8 Kritis
20. Murid 20
5 2
7 Cukup Kritis
21. Murid 21
4 3
7 Cukup Kritis
22. Murid 22
5 2
7 Cukup Kritis
23. Murid 23
4 2
6 Tidak Kritis
24. Murid 24
5 1
6 Tidak Kritis
25. Murid 25
5 3
8 Kritis
26. Murid 26
5 2
7 Cukup Kritis
27. Murid 27
5 2
7 Cukup Kritis
28. Murid 28
5 2
7 Cukup Kritis
29. Murid 29
5 2
7 Cukup Kritis
30. Murid 30
4 4
8 Kritis
31. Murid 31
4 3
7 Cukup Kritis
32. Murid 32
4 2
6 Tidak Kritis
33. Murid 33
4 3
7 Cukup Kritis
34. Murid 34
5 2
7 Cukup Kritis
35. Murid 35
4 3
7 Cukup Kritis
36. Murid 36
5 2
7 Cukup Kritis
37. Murid 37
5 2
7 Cukup Kritis
38. Murid 38
5 3
8 Kritis
39. Murid 39
4 3
7 Cukup Kritis
Jumlah Skor Kelas 270
Rata-rata Skor Kelas 6,92
Nilai Rata-rata Kelas 69,2
Jumlah Siswa yang Minimal Cukup Kritis 31
Persentase Jumlah Siswa Minimal Cukup Kritis 79,49
Berdasarkan tabel 4.16 dengan dasar kriteria tabel 3.15 telah diperoleh jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria cukup kritis sebanyak 31 siswa
dengan persentase 79,49. Tabel 4.17 Skor Indikator 4 Kemampuan Berpikir Kritis Akhir Setiap Siswa
No. Nama
Item Skor
Kriteria 4
5 13
14 16
18 1.
Murid 1 4
4 2
1 3
2 16
Tidak Kritis 2.
Murid 2 4
5 3
3 2
3 20
Cukup Kritis
3. Murid 3
5 4
3 3
4 2
21 Cukup Kritis
4. Murid 4
4 4
1 3
3 1
16 Tidak Kritis
5. Murid 5
5 3
2 5
5 2
22 Cukup Kritis
6. Murid 6
4 5
2 3
3 3
23 Cukup Kritis
7. Murid 7
5 3
2 3
3 4
20 Cukup Kritis
8. Murid 8
4 3
2 4
3 2
21 Cukup Kritis
9. Murid 9
4 4
2 4
2 4
20 Cukup Kritis
10. Murid 10
3 5
3 4
4 3
23 Cukup Kritis
11. Murid 11
4 4
3 4
2 3
20 Cukup Kritis
12. Murid 12
4 4
3 4
4 2
21 Cukup Kritis
13. Murid 13
4 4
3 5
4 4
24 Kritis
14. Murid 14
4 4
3 4
3 2
20 Cukup Kritis
15. Murid 15
5 4
3 3
5 4
24 Kritis
16. Murid 16
5 4
2 2
4 3
21 Cukup Kritis
17. Murid 17
4 3
1 3
4 2
17 Tidak Kritis
18. Murid 18
4 2
2 4
4 2
18 Tidak Kritis
19. Murid 19
4 4
3 5
5 4
25 Kritis
20. Murid 20
4 4
2 4
3 4
21 Cukup Kritis
21. Murid 21
5 4
1 3
3 1
17 Tidak Kritis
22. Murid 22
4 4
2 4
3 1
18 Tidak Kritis
23. Murid 23
5 4
2 5
4 2
22 Cukup Kritis
24. Murid 24
4 4
2 3
2 2
17 Tidak Kritis
25. Murid 25
4 5
2 5
4 3
23 Cukup Kritis
26. Murid 26
4 4
1 4
3 2
18 Tidak Kritis
27. Murid 27
3 4
1 5
5 1
19 Tidak Kritis
28. Murid 28
4 4
1 4
4 1
18 Tidak Kritis
29. Murid 29
5 5
2 4
5 1
22 Cukup Kritis
30. Murid 30
4 3
4 3
3 4
21 Cukup Kritis
31. Murid 31
4 5
1 5
5 2
22 Cukup Kritis
32. Murid 32
5 3
3 4
5 2
22 Cukup Kritis
33. Murid 33
4 4
2 3
3 1
17 Tidak Kritis
34. Murid 34
4 5
2 4
3 2
20 Cukup Kritis
35. Murid 35
4 4
2 1
4 4
19 Tidak Kritis
36. Murid 36
5 5
2 5
5 1
22 Cukup Kritis
37. Murid 37
5 2
3 4
3 3
20 Cukup Kritis
38. Murid 38
5 3
2 3
4 4
21 Cukup Kritis
39. Murid 39
4 4
4 3
5 2
22 Cukup Kritis
Jumlah Skor Kelas 785
Rata-rata Skor Kelas 20,13
Nilai Rata-rata Kelas 67,09
Jumlah Siswa yang Minimal Cukup Kritis 27
Persentase Jumlah Siswa Minimal Cukup Kritis 69,23
Berdasarkan tabel 4.17 dengan dasar kriteria tabel 3.17 telah diperoleh jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria cukup kritis sebanyak 27 siswa
dengan persentase 69,23. Tabel 4.18 Skor Indikator 5 Kemampuan Berpikir Kritis Akhir Setiap Siswa
No. Nama
Item Skor
Kriteria 11
17
1. Murid 1
2 4
6 Tidak Kritis
2. Murid 2
3 4
7 Cukup Kritis
3. Murid 3
3 4
7 Cukup Kritis
4. Murid 4
2 5
7 Cukup Kritis
5. Murid 5
2 4
6 Tidak Kritis
6. Murid 6
4 3
7 Cukup Kritis
7. Murid 7
4 3
7 Cukup Kritis
8. Murid 8
1 5
6 Tidak Kritis
9. Murid 9
3 4
7 Cukup Kritis
10. Murid 10
3 4
7 Cukup Kritis
11. Murid 11
3 4
7 Cukup Kritis
12. Murid 12
4 4
8 Kritis
13. Murid 13
3 4
7 Cukup Kritis
14. Murid 14
3 4
7 Cukup Kritis
15. Murid 15
2 5
7 Cukup Kritis
16. Murid 16
2 5
7 Cukup Kritis
17. Murid 17
3 3
6 Tidak Kritis
18. Murid 18
2 5
7 Cukup Kritis
19. Murid 19
4 4
8 Kritis
20. Murid 20
4 3
7 Cukup Kritis
21. Murid 21
3 4
7 Cukup Kritis
22. Murid 22
2 5
7 Cukup Kritis
23. Murid 23
2 5
7 Cukup Kritis
24. Murid 24
2 4
6 Tidak Kritis
25. Murid 25
4 4
8 Kritis
26. Murid 26
3 4
7 Cukup Kritis
27. Murid 27
3 3
6 Tidak Kritis
28. Murid 28
2 4
6 Tidak Kritis
29. Murid 29
3 4
7 Cukup Kritis
30. Murid 30
2 5
7 Cukup Kritis
31. Murid 31
3 4
7 Cukup Kritis
32. Murid 32
2 4
6 Tidak Kritis
33. Murid 33
3 4
7 Cukup Kritis
34. Murid 34
2 4
6 Tidak Kritis
35. Murid 35
3 3
6 Tidak Kritis
36. Murid 36
2 5
7 Cukup Kritis
37. Murid 37
2 5
7 Cukup Kritis
38. Murid 38
3 4
7 Cukup Kritis
39. Murid 39
2 5
7 Cukup Kritis
Jumlah Skor Kelas 263
Rata-rata Skor Kelas 6,74
Nilai Rata-rata Kelas 67,4
Jumlah Siswa yang Minimal Cukup Kritis 29
Persentase Jumlah Siswa Minimal Cukup Kritis 74,36
Berdasarkan tabel 4.18 dengan dasar kriteria tabel 3.16 telah diperoleh jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria cukup kritis sebanyak 29 siswa
dengan persentase 74,36. Tabel 4.19 Skor Indikator 6 Kemampuan Berpikir Kritis Akhir Setiap Siswa
No. Nama
Item Skor
Kriteria 8
15 19
20
1. Murid 1
3 4
2 2
11 Tidak Kritis
2. Murid 2
4 4
2 3
13 Cukup Kritis
3. Murid 3
3 3
5 4
15 Cukup Kritis
4. Murid 4
5 4
3 3
15 Cukup Kritis
5. Murid 5
5 4
3 4
16 Kritis
6. Murid 6
4 3
4 1
12 Tidak Kritis
7. Murid 7
3 3
3 2
11 Tidak Kritis
8. Murid 8
4 3
2 2
11 Tidak Kritis
9. Murid 9
4 4
2 3
13 Cukup Kritis
10. Murid 10
4 3
3 4
14 Cukup Kritis
11. Murid 11
4 4
3 3
14 Cukup Kritis
12. Murid 12
4 3
2 4
13 Cukup Kritis
13. Murid 13
4 5
4 2
15 Cukup Kritis
14. Murid 14
3 5
5 4
17 Kritis
15. Murid 15
4 4
4 2
14 Cukup Kritis
16. Murid 16
3 4
4 3
14 Cukup Kritis
17. Murid 17
4 4
4 2
15 Cukup Kritis
18. Murid 18
4 3
2 4
13 Cukup Kritis
19. Murid 19
4 5
4 4
17 Kritis
20. Murid 20
5 3
3 4
14 Cukup Kritis
21. Murid 21
3 3
3 4
13 Cukup Kritis
22. Murid 22
4 4
3 2
13 Cukup Kritis
23. Murid 23
5 4
4 2
15 Cukup Kritis
24. Murid 24
2 4
2 3
11 Tidak Kritis
25. Murid 25
5 5
5 2
17 Kritis
26. Murid 26
4 4
4 2
14 Cukup Kritis
27. Murid 27
3 4
5 2
14 Cukup Kritis
28. Murid 28
4 5
4 3
15 Cukup Kritis
29. Murid 29
3 3
4 3
13 Cukup Kritis
30. Murid 30
4 5
5 3
17 Kritis
31. Murid 31
3 4
3 3
13 Cukup Kritis
32. Murid 32
3 2
4 2
11 Tidak Kritis
33. Murid 33
4 4
3 3
14 Cukup Kritis
34. Murid 34
2 4
4 `3
13 Cukup Kritis
35. Murid 35
4 3
2 1
12 Tidak Kritis
36. Murid 36
5 4
4 1
14 Cukup Kritis
37. Murid 37
4 4
4 2
14 Cukup Kritis
38. Murid 38
4 4
3 2
13 Cukup Kritis
39. Murid 39
3 4
3 2
12 Tidak Kritis
Jumlah Skor Kelas 533
Rata-rata Skor Kelas 13,67
Nilai Rata-rata Kelas 68,35
Jumlah Siswa yang Minimal Cukup Kritis 31
Persentase Jumlah Siswa Minimal Cukup Kritis 79,49
Berdasarkan tabel 4.19 dengan dasar kriteria tabel 3.15 telah diperoleh jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria cukup kritis sebanyak 31 siswa
dengan persentase 79,49. Berdasarkan uraian tabel diatas peneliti merangkum skor rata-rata
kemampuan berpikir kritis siswa untuk kondisi akhir sebagai berikut : Tabel 4.20 Skor Keseluruhan Indikator Kondisi Akhir
Nama Siswa Indikator
Jumlah Keterangan
1 2
3 4
5 6
Murid 1 11
6 6
16 6
11 56
Tidak Krtitis Murid 2
14 7
7 20
7 13
68 Cukup Kritis
Murid 3 15
7 6
21 7
15 71
Cukup Kritis
Murid 4 14
7 7
16 7
15 66
Cukup Kritis
Murid 5 13
7 7
22 6
16 71
Cukup Kritis
Murid 6 13
8 7
20 7
12 67
Cukup Kritis
Murid 7 15
7 7
20 7
11 67
Cukup Kritis
Murid 8 15
7 7
18 6
11 64
Tidak Krtitis Murid 9
14 7
6 18
7 13
65 Cukup Kritis
Murid 10 12
6 7
22 7
14 68
Cukup Kritis
Murid 11 17
7 6
20 7
14 71
Cukup Kritis
Murid 12 14
7 7
21 8
13 70
Cukup Kritis
Murid 13 13
8 7
24 7
15 74
Cukup Kritis
Murid 14 16
7 7
20 7
17 74
Cukup Kritis
Murid 15 13
7 6
24 7
14 71
Cukup Kritis
Murid 16 14
7 7
19 7
14 68
Cukup Kritis
Murid 17 13
7 8
16 6
14 64
Tidak Krtitis Murid 18
13 8
7 21
7 13
69 Cukup Kritis
Murid 19 17
8 8
25 8
17 83
Kritis
Murid 20 11
7 7
21 7
15 68
Cukup Kritis
Murid 21 13
6 7
17 7
13 63
Tidak Krtitis Murid 22
17 7
7 18
7 13
69 Cukup Kritis
Murid 23 11
7 6
22 7
15 68
Cukup Kritis
Murid 24 12
6 6
17 6
10 57
Tidak Krtitis Murid 25
16 8
8 23
8 18
81 Kritis
Murid 26 13
7 7
18 7
14 66
Cukup Kritis
Murid 27 13
7 7
19 3
14 63
Tidak Kritis Murid 28
14 7
7 18
6 15
67 Cukup Kritis
Murid 29 13
6 7
22 7
13 68
Cukup Kritis
Murid 30 17
8 8
21 7
17 78
Cukup Kritis
Murid 31 15
7 7
22 7
13 71
Cukup Kritis
Murid 32 14
7 6
22 6
11 66
Cukup Kritis
Murid 33 13
7 7
17 7
14 65
Cukup Kritis
Murid 34 13
8 7
20 6
13 67
Cukup Kritis
Murid 35 15
7 7
19 6
10 64
Tidak Krtitis Murid 36
13 7
7 23
7 14
71 Cukup Kritis
Murid 37 12
8 7
20 7
14 68
Cukup Kritis
Murid 38 13
7 8
21 7
13 69
Cukup Kritis
Murid 39 11
7 7
22 7
12 66
Cukup Kritis
Jumlah Skor Kelas 2662
Rata-rata Skor Kelas 68,26
Cukup Kritis
Nilai Rata-rata Kelas 68,26
Cukup Kritis
Jumlah Siswa yang Minimal Cukup Kritis 32
Persentase Jumlah Siswa Minimal Cukup Kritis 82,51
Berdasarkan uraian tabel diatas peneliti merangkum skor rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa untuk kondisi awal sebagai berikut :
Tabel 4.21 Skor Setiap Indikator Kondisi Akhir Kemampuan Berpikir Kritis
No Indikator Berpikir Kritis
Skor Rata-rata Yang Di Capai
Nilai Kriteria
Berpikir Kritis
Persentase
1.
Menganalisis argument
13,4 67
67 2.
Mampu bertanya
6,95 69,5
69,5 3.
Mampu menjawab pertanyaan
6,83 68,3
68,3 4.
Memecahkan masalah
19,73 63,3
63,3 5.
Membuat kesimpulan
6,7 67
67 6.
Ketrampilan mengevaluasi dan
13,48 67,4
67,4
menilai hasil dari pengamatan
Keseluruhan
68,28 68,26
82,51
Dari tabel 4.21 diatas, dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V sebelum dilakukan penelitian
dengan sesudah dilakukan penelitian. Hal ini lebih jelasnya akan dijabarkan dengan menggunakan diagram.
Diagram peningkatan kemampuan berpikir kritis dapat dilihat sebagai berikut :
65.5
64.5 64.5
79.79 65.5
62.875
65.28
67 69.5
68.25
82.19 67
67.38
68.26
10 20
30
40 50
60 70
80 90
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Indikator 5 Indikator 6 Keseluruhan
Kondisi Awal Kondisi Akhir
Gambar 4.2. Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Berdasarkan gambar 4.2 dapat dilihat terjadi kenaikan nilai berpikir kritis
yang diperoleh pada masing-masing indikator. Sebelum penelitian kemampuan berpikir kritis pada indikator. 1 memperoleh nilai berpikir kritis
49,15 dan meningkat menjadi 53,40 setelah penelitian. Sedangkan pada indikator 2 nilai awal berpikir kritis yang diperoleh 46,30 meningkat menjadi
56,50. Pada indikator 3 sebelum penelitian nilai berpikir kritis awal 44,50 meningkat menjadi 54,80 setelah penelitian. Pada indikator 4 nilai berpikir
kritis awal 51,46 meningkat menjadi 61,17. Pada indikator 5 nilai awal kemampuan berpikir kritis siswa 47,30 meningkat menjadi 52,30, sedangkan
pada indikator 6 nilai berpikir kritis awal siswa 44,40 meningkat menjadi 54,75 setelah penelitian. Peneliti juga menambahkan keseluruhan berpikir
kritis siswa yaitu 65,28 pada kondisi awal dan meningkat menjadi 68,26 pada kondisi akhir.
B. Pembahasan