Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab IV ini, peneliti membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

A. Hasil Penelitian

Penelitian dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Matematika Kelas V Pada Materi Operasi Hitung Bilangan Bulat Melalui Pembelajaran Kontekstual SD Negeri Tidar 1” yang telah dilaksanakan pada 12 Januari – 20 Januari 2016 didapatkan hasil sebagai berikut : 1. Proses Penelitian Pembelajaran kontekstual dalam penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam dua siklus. Masing-masing siklus dilaksanakan dua kali pertemuan dengan alokasi 2 jp 2 × 35 menit tiap pertemuan. Setiap siklus dilaksanakan melalui empat tahap yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan releksi. Siklus I Pelaksanaan siklus I dilakukan sebanyak dua kali pertemuan dengan alokasi waktu setiap pertemuan 2 × 35 menit. Pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada tanggal 12 dan 14 Januari 2016. a. Perencanaan Sebelum melakukan penelitian, tahapan pertama yang dilakukan peneliti mengenai pembelajaran kontekstual sebagai upaya untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis matematika siswa kelas V pada materi Operasi Hitung Bilangan Bulat adalah meminta ijin kepada kepala sekolah dan wali kelas V untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut. Selanjutnya peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas V untuk mengetahui kondisi awal hasil belajar materi Operasi Hitung Bilangan Bulat. Tahap selanjutnya peneliti mengkaji standar kompetensi yang telah ditentukan yaitu 1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah. 1.3 Melakukan operasi hitung campuran bilangan bulat. Pada siklus I peneliti membedakan materi yang diajarkan yaitu penjumlahan dan pengurangan pada pertemuan pertama dan perkalian dan pembagian pada pertemuan kedua. Selanjutnya peneliti membuat perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP, bahan ajar, LKS, dan lembar evaluasi siklus I. b. Pelaksanaan Penelitian siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Masing-masing pertemuan beralokasikan waktu 2 JP 2 × 35 menit. Pertemuan I Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada hari Senin 12 Januari 2016. Pada siklus I pertemuan pertama digunakan untuk pembahasan materi mengenai penjumlahan dan pengurangan. Pada pertemuan pertama proses pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan penbelajaran kontekstual. Seperti pada karakteristik pembelajaran kontekstual maka pada pembelajaran ini juga mengandung 7 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI komponen tersebut. yaitu siswa diajak bermain tepuk kelipatan modeling, siswa dijelaskan materi penjumlahan dan pengurangan dengan menggunakan buku dan alat tulis yang dibawa oleh siswa contructivism. kemudian siswa dan guru juga melakukan tanya jawab seputar materi yang dipelajari questioning. Setelah paham materi, siswa juga melakukan diskusi terhadap permasalahan yang diberikan guru community learning. Ketika berdiskusi, siswa berusaha mencari penyelesaian dari permasalahan yang diberikan guru inquiry. Dan sebelum pembelajaran usai, siswa mengerjakan kuis yang telah disiapkan oleh guru authentic assessment dan melakukan refleksi bersama guru mengenai pembelajaran yang telah dilakukan reflection. Pertemuan II Pertemuan kedua pada siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, 14 Januari 2016 dengan alokasi waktu 2 JP 2 × 35 menit. Adapun kegiatan yang dilakukan pada pertemuan pertama siklus I adalah dengan menggunakan pembelajaran kontekstual yang memiliki karakteristik 1 contructivism, 2 modeling, 3 community learning, 4 inquiry, 5 questioning, 6 authentic assessment, dan 7 reflection. Kegiatan pertama yang dilakukan pada pertemuan pertama ini yaitu guru mengulang materi penjumlahan dan pengurangan sebelum menjelaskan perkalian dan pembagian, kegiatan ini bertujuan untuk mengulang ingatan siswa mengenai penjumlahan dan pengurangan contructivism. Selanjutnya guru menjelaskan mengenai konsep perkalian dan pembagian dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menggunakan media uang mainan dan dakonmodeling, setelah siswa paham mengenai konsep perkalian dan pembagian, siswa dibagi kedalam kelompok diskusi community learning. Ketika berdiskusi, siswa dituntut untuk menemukan cara penyelesaian dari permasalahan yang telah diberikan guru inquiry. Siswa dan guru juga melakukan tanya jawab seputar materi perkalian dan pembagian agar siswa lebih memahami materi questioning. Sebelum pembelajaran usai, siswa mengerjakan kuis yang telah disiap guru untuk dilakukan penilaian authentic assessment. Kemudian siswa dan guru melakukan refleksi bersama mengenai proses pembelajaran yang telah dilakukan reflection. c. Pengamatan Pengamatan observasi ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa SD Negeri Tidar 1 selama mengikuti pembelajaran. Observasi kemampuan berpikir kritis dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang berbentuk kuisoner. Indikator kemampuan berpikir kritis yang digunakan dalam observasi ini yaitu: 1 mengenal masalah, 2 menemukan cara-cara yang dapat dipakai untuk menangani masalah-masalah, 3 mengumpulkan dan menyusun informasi yang diperlukan, 4 menganalisis data, dan 5 menarik kesimpulan- kesimpulan dan kesamaan-kesamaan yang diperlukan. Proses observasi ini dilakukan dengan memberi skor pada masing-masing siswa dengan melihat tingkah laku siswa berdasarkan indikator yang diamati. d. Refleksi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Peneliti telah melakukan siklus 1 yaitu dengan melewati 2 kali pertemuan. Pada pertemuan pertama peneliti mengajarkan materi penjumlahan dan pengurangan pada siswa kelas V. Peneliti menggunakan mediapemebelajaran misalnya buku-buku atau alat tulis yang dibawa siswa. Peneliti menggunakan metode Contextual Teaching and Learning sehingga peneliti menggunakan media pembelajaran yang dibawa siswa sehari-hari agar siswa dapat cepat memahami arti dan tujuan dari pembelajaran. Setelah memberikan sedikit materi, peneliti kemudian membentuk kelompok-kelompok di dalam kelas, dan memberikan latihan soal atau masalah yang akan di dipecahkan oleh setiap kelompok. Setelah mengerjakan soal, siswa dan peneliti membahas bersama masalah yang dihadapi dari latihan soal tersebut. Siswa yang belum jelas bisa bertanya kepada peneliti. Setelah pertemuan I menjelaskan tentang penjumlahan dan pengurangan, peneliti masuk ke pertemuan II, peneliti akan membahas materi tentang perkalian dan pembagian. Media pembelajaran yang digunakan berupa uang mainan dan dakon yang berisi batu kerikil, kemudian peneliti membagi siswa kelas V menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok diberi latihan soal dan masalah sehari-hari untuk dipecahkan. Setelah mengerjakan latihan soal, peneliti membahas bersama soal dan masalah yang dihadapi. Kemudian peneliti memberikan soal evaluasi siklus 1 kepada siswanya. Siklus II Pelaksanaan tindakan pada siklus II dimulai pada hari Senin, 19 Januari 2016 dan pada hari Rabu, 21 Januari 2016. Penelitian siklus II dilakukan sebanyak dua kali pertemuan, dengan alokasi waktu 2 JP 2 × 35 menit pada tiap pertemuannya. Pada siklus II kompetensi dasar yang akan dipelajari yaitu 1.3 Melakukan operasi hitung campuran bilangan bulat. a. Perencanaan Perencanaan yang dilakukan peneliti adalah mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam pelaksanaan tindakan siklus II. Persiapan tersebut meliputi silabus, RPP, LKS, soal evaluasi siklus II, dan media yang diperlukan yaitu buku, alat tulis, uang mainan dan dakon. b. Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan, kegiatan pembelajaran dilakukan sebanyak dua pertemuan. Alokasi waktu pada masing-masing pertemuan yaitu 2 JP 2 × 35 menit. Pertemuan I Pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan pada hari Senin, 19 Januari 2016 dengan alokasi waktu 2 JP 2 × 35 menit. Materi yang dibahas pada pertemuan pertama adalah operasi hitung campuran penjumalahn, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Adapun kegiatan yang dilakukan pada pertemuan pertama siklus I adalah dengan menggunakan pembelajaran kontekstual yang memiliki karakteristik 1 contructivism, 2 modeling, 3 community learning, 4 inquiry, 5 questioning, 6 authentic assessment, dan 7 reflection. Kegiatan pertama yang dilakukan pada pertemuan pertama ini yaitu guru mengulang materi penjumlahan dan pengurangan sebelum menjelaskan perkalian dan pembagian, Kegiatan ini bertujuan untuk mengulang ingatan siswa mengenai penjumlahan dan pengurangan contructivism. selanjutnya guru menjelaskan mengenai konsep perkalian dan pembagian dengan menggunakan media uang mainan dan dakonmodeling, setelah siswa paham mengenai konsep perkalian dan pembagian, siswa dibagi kedalam kelompok diskusi community learning. Ketika berdiskusi, siswa dituntut untuk menemukan cara penyelesaian dari permasalahan yang telah diberikan guru inquiry. Siswa dan guru juga melakukan tanya jawab seputar materi perkalian dan pembagian agar siswa lebih memahami materi questioning. Sebelum pembelajaran usai, siswa mengerjakan kuis yang telah disiap guru untuk dilakukan penilaian authentic assessment. Kemudian siswa dan guru melakukan refleksi bersama mengenai proses pembelajaran yang telah dilakukan reflection. Pertemuan II Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 21 Januari 2016 dengan alokasi waktu 2 JP 2 × 40 menit. Materi yang dibahas pada pertemuan kedua siklus II yaitu operasi hitung campuran penjumlahan, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pengurangan, perkalian, dan pembagian. Adapun kegiatan yang dilakukan pada pertemuan kedua dengan menggunakan pembelajaran kontekstual yaitu guru terlebih dahulu mengulang materi mengenai perkalian dan pembagian untuk mengulang ingatan siswa contructivism, selanjutnya guru menjelaskan materi penjumalahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian menggunakan uang mainan modeling. Guru dan siswa melakukan tanya jawab terhadap materi yang belum dipahami siswa questioning. Selanjutnya guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok kecil untuk melakukan diskusi community learning. Guru memberikan beberapa permasalahan yang berkaitan dengan FPB pada masing –masing kelompok untuk dicari cara penyelesaiannya inquiry. Setelah seluruh siswa paham terhadap materi operasi hitung campuran, siswa mengerjakan soal evaluasi siklus II dan soal evaluasi akhir yang terdiri dari 5 soal uraian pada masing- masing evaluasi authentic assessment. Setelah pembelajaran berakhir, siswa dan guru melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan reflection. c. Pengamatan Pengamatan observasi ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa SD Negeri Tidar 1 selama mengikuti pembelajaran. Observasi kemampuan berpikir kritis dilakukan dengan menggunakan lembar observasi. Indikator kemampuan berpikir kritis yang digunakan dalam observasi ini yaitu: 1 mengenal masalah, 2 menemukan cara-cara yang dapat dipakai untuk menangani masalah- masalah, 3 mengumpulkan dan menyusun informasi yang diperlukan, 4 menganalisis data, dan 5 menarik kesimpulan-kesimpulan dan kesamaan-kesamaan yang diperlukan. Proses observasi ini dilakukan dengan memberi skor pada masing-masing siswa dengan melihat tingkah laku siswa berdasarkan indikator yang diamati d. Refleksi Setelah siklus II berakhir, peneliti melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran selama penelitian. Siswa bermain sendiri- sendiri ketika mengikuti pembelajaran merupakan masalah yang belum terselesaikan pada siklus I, sehingga pada siklus II peneliti merubah tempat duduk siswa, yang laki-laki duduk dengan siswa perempuan dan sebaliknya supaya siswa tidak bermain sendiri-sendiri di dalam kelas saat proses pembelajaran berlangsung. Pada siklus II ini, peneliti tetap menggunakan media dan sistem reward agar siswa tetap bersemangat mengikuti proses pembelajaran hingga selesai. Siswa juga termotivasi untuk lebih aktif ketika mengikuti pembelajaran karena peneliti memberi hadiah pada 3 siswa yang memiliki bintang paling banyak. Pada siklus II ini, kondisi kelas menjadi lebih kondusif, karena siswa menjadi lebih aktif bertanya dan menjawab pertanyaan. 2. Hasil Belajar Kondisi awal hasil belajar siswa didapatkan dari nilai ulangan siswa kelas V satu tahun sebelumnya pada tahun pelajaran 20142015 dengan KKM 65. Hasil belajar siswa kelas V dilihat rata-rata, nilai tertinggi, nilai terendah, presentase siswa tuntas dan presentase siswa tidak tuntas pada tahun 20142015 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.1 Data Kondisi Awal Nilai Ulangan Matematika Kelas V Tahun Pelajaran 20142015 Keterangan Hasil Rata – rata 67,45 Nilai Tertinggi 95 Nilai Terendah 45 Presentase Siswa Tuntas 54,3 Presentase Siswa Tidak Tuntas 45,7 Berdasarkan tabel 4.1 didapatkan nilai rata-rata hasil ulangan matematika satu tahun terakhir pada materi perkalian dan pembagian diperoleh rata-rata pada tahun 20132014 sebesar 67,45 dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 45. Persentase siswa tuntas sebesar 54,3 dan persentase siswa tidak tuntas sebesar 45,7. Tabel secara lengkap dapat dilihat pada lampiran. Hasil belajar siswa didapatkan dari nilai evaluasi yang dilakukan di akhir siklus I dengan Kriteria Kelulusan Minimal KKM 68 dengan mempertimbangkan masukan dari guru kelas. Data hasil belajar kognitif siswa dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 4.2. Hasil Belajar Evaluasi Siklus I No. Responden Nilai Ketuntasan Tuntas Tidak Tuntas 1. Murid 1 65 - √ 2. Murid 2 70 √ - 3. Murid 3 70 √ - 4. Murid 4 65 - √ 5. Murid 5 60 - √ 6. Murid 6 80 √ - 7. Murid 7 60 - √ 8. Murid 8 80 √ - 9. Murid 9 85 √ - 10. Murid 10 50 - √ 11. Murid 11 80 √ - 12. Murid 12 75 √ - 13. Murid 13 60 - √ 14. Murid 14 70 √ - 15. Murid 15 55 - √ 16. Murid 16 70 √ - 17. Murid 17 75 √ - 18. Murid 18 55 - √ 19. Murid 19 100 √ - 20. Murid 20 75 √ - 21. Murid 21 60 - √ 22. Murid 22 80 √ - 23. Murid 23 60 - √ 24. Murid 24 45 - √ 25. Murid 25 80 √ - 26. Murid 26 90 √ - 27. Murid 27 60 - √ 28. Murid 28 75 √ - 29. Murid 29 80 √ - 30. Murid 30 100 √ - 31. Murid 31 55 - √ 32. Murid 32 70 √ - 33. Murid 33 60 - √ 34. Murid 34 85 √ - 35. Murid 35 70 √ - 36. Murid 36 60 - √ 37. Murid 37 90 √ - 38. Murid 38 70 √ - 39. Murid 39 50 - √ Jumlah 2815 23 16 Rata-rata 72,18 Presentase Ketuntasan KKM 68 57,5 42,5 Berdasarkan tabel 4.2 jumlah siswa sebanyak 39 siswa. Jumlah dari nilai keseluruhan siswa kelas V adalah 2815 dengan nilai rata-rata kelas yang diperoleh adalah 72,18. Nilai tertinggi yang dapat diperoleh yaitu 100 dan nilai terendah pada siklus ini yaitu 45. Dari 39 siswa terdapat 23 siswa atau sebesar 57,5 yang telah mencapai KKM 68. Sedangkan sebesar 42,5 atau 16 siswa belum mencapai KKM. Berdasarkan hasil evaluasi yang telah diperoleh, target akhir yaitu rata- rata 75 belum tercapai pada siklus ini, sehingga peneliti melanjutkan penelitian ke siklus II. Pada siklus II ini peneliti mencoba menaikkan kriteria ketuntasan minimal KKM menjadi 70 setelah berdiskusi dengan guru kelas. Pada siklus II ini peneliti memberikan dua kali evaluasi, yakni evaluasi siklus II dan evaluasi akhir. Berikut data hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.3. Hasil Belajar Evaluasi Siklus II No Responden Nilai Ketuntasan Tuntas Tidak Tuntas 1. Murid 1 55 - √ 2. Murid 2 75 √ - 3. Murid 3 70 √ - 4. Murid 4 80 √ - 5. Murid 5 65 - √ 6. Murid 6 90 √ - 7. Murid 7 75 √ - 8. Murid 8 80 √ - 9. Murid 9 85 √ - 10. Murid 10 60 - √ 11. Murid 11 70 √ - 12. Murid 12 85 √ - 13. Murid 13 65 - √ 14. Murid 14 80 √ - 15. Murid 15 55 - √ 16. Murid 16 70 √ - 17. Murid 17 65 - √ 18. Murid 18 80 √ - 19. Murid 19 100 √ - 20. Murid 20 85 √ - 21. Murid 21 70 √ - 22. Murid 22 85 √ - 23. Murid 23 75 √ - 24. Murid 24 60 - √ 25. Murid 25 90 √ - 26. Murid 26 85 √ - 27. Murid 27 70 √ - 28. Murid 28 80 √ - 29. Murid 29 75 √ - 30. Murid 30 100 √ - 31. Murid 31 65 - √ 32. Murid 32 85 √ - 33. Murid 33 60 - √ 34. Murid 34 80 √ - 35. Murid 35 65 - √ 36. Murid 36 80 √ - 37. Murid 37 95 √ - 38. Murid 38 65 - √ 39. Murid 39 80 √ - Jumlah 2950 28 11 Rata-rata 75,64 Presentase Ketuntasan KKM 70 76,6 23,4 Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa nilai tertinggi yang dapat dicapai adalah 100, sedangkan nilai terendah pada evaluasi ini adalah 55. Jumlah nilai keseluruhan siswa yaitu 2950 dengan rata-rata kelas 75,64. Target nilai rata- rata kelas 75 berhasil diperoleh peneliti. Presentase ketuntasan KKM sebesar 76,6 20 siswa. Sedangkan 11 dari 39 belum dapat mencapai KKM, sehingga presentase ketidaktuntasan mencapai 23,4. Selanjutnya peneliti memberikan evaluasi akhir yaitu evaluasi gabungan dari siklus I dan siklus II untuk melihat hasil belajar siswa keseluruhan. Pada evaluasi akhir ini peneliti KKM yang digunakan adalah 70. Data hasil belajar evaluasi siklus akhir dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.4 Hasil Belajar Evaluasi Akhir No Responden Nilai Ketuntasan Tuntas Tidak Tuntas 1. Murid 1 70 √ - 2. Murid 2 80 √ - 3. Murid 3 70 √ - 4. Murid 4 75 √ - 5. Murid 5 70 √ - 6. Murid 6 85 √ - 7. Murid 7 85 √ - 8. Murid 8 75 √ - 9. Murid 9 90 √ - 10. Murid 10 70 √ - 11. Murid 11 75 √ - 12. Murid 12 80 √ - 13. Murid 13 70 √ - 14. Murid 14 80 √ - 15. Murid 15 75 √ - 16. Murid 16 70 √ - 17. Murid 17 70 √ - 18. Murid 18 80 √ - 19. Murid 19 95 √ - 20. Murid 20 85 √ - 21. Murid 21 70 √ - 22. Murid 22 85 √ - 23. Murid 23 75 √ - 24. Murid 24 70 √ - 25. Murid 25 100 √ - 26. Murid 26 80 √ - 27. Murid 27 75 √ - 28. Murid 28 75 √ - 29. Murid 29 80 √ - 30. Murid 30 90 √ - 31. Murid 31 70 √ - 32. Murid 32 70 √ - 33. Murid 33 75 √ - 34. Murid 34 85 √ - 35. Murid 35 75 √ - 36. Murid 36 80 √ - 37. Murid 37 100 √ - 38. Murid 38 75 √ - 39. Murid 39 85 √ - Jumlah 3065 39 Rata-rata 78,6 Presentase Ketuntasan KKM 68 100 Berdasarkan tabel 4.4 diatas, nilai tertinggi yang dapat diperoleh adalah 100 dan nilai terendah yaitu 70. Pada evaluasi akhir ini terjadi kenaikan rata- rata menjadi 78,6. Dengan ketuntasan KKM mencapai 100. Tidak ada siswa yang mendapat nilai dibawah KKM. Berdasarkan hasil nilai tersebut, target akhir nilai rata-rata kelas 75 telah tercapai karena pada evaluasi akhir ini rata-rata yang diperoleh 78,6. Pada penelitian ini, peningkatan hasil belajar juga dapat dilihat dari perbandingan kondisi awal, hasil evaluasi siklus I, evaluasi siklus II dan evaluasi akhir. Berikut peneliti sajikan data perbandingan hasil belajar matematika : Tabel 4.5 Perbandingan Data Prestasi Belajar Siswa No Indikator Kondisi Awal Evaluasi Siklus I Evaluasi Siklus II Evaluasi Akhir 1. Nilai rata-rata kelas 67,45 72,18 75,6 78,6 2. Presentase ketercapaian KKM 54,3 57,5 76,6 100 Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa dari kondisi awal yang diperoleh dari data hasil belajar dua tahun sebelumnya pada materi yang sama menunjukkan presentase ketercapaian KKM 65 sebesar 54,3 dengan nilai rata-rata kelas 67,45. Pada siklus I jumlah presentase ketercapaian KKM 68 meningkat menjadi 57,5 dengan rata- rata kelas yang diperoleh yaitu 72,18. Selanjutnya peneliti melanjutkan penelitian ke siklus II yang ternyata presentase ketercapaian KKM 70 meningkat menjadi 76,6 dengan perolehan rata-rata kelas 75,6 dan pada evaluasi akhir presentase ketercapaian KKM 70 meningkat menjadi 100 dengan rata-rata yang diperoleh 78,6. Untuk lebih jelasnya akan dijabarkan melalui diagram berikut ini : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54.30 57.50 100.00 70 80 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Kondisi awal Siklus I Siklus II Pencapaian Target Gambar 4.1 Peningkatan Presentase Ketercapaian KKM Pada siklus I setelah menerapkan pembelajaran Contextual Teaching and Learning, nilai rata rata yang diperoleh siswa mengalami peningkatan menjadi 72,18 dengan siswa 23 57,5 dari 39 siswa mencapai KKM dan 13 siswa 42,5 dari 39 siswa yang tidak mencapai KKM. Perolehan hasil belajar pada siklus I dapat dikatakan belum berhasil karena belum melampaui kriteria ketuntasan yang diharapkan peneliti yaitu 70 dengan KKM 68 siswa dapat mencapai KKM hanya sebesar 57,5. Namun karena peneliti ingin meningkatkan lagi hasil belajar siswa, maka peneliti melanjutkan pada siklus II. Pada siklus II setelah menerapkan pembelajaran Contextual Teaching and Learning perolehan hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan. Rata-rata yang didapatkan siswa sebesar 78,6 dengan siswa 100 dari 39 siswa mencapai KKM 70 dan tidak ada siswa 0 dari 39 siswa tidak mencapai mencapai KKM. 3. Berpikir Kritis Kondisi awal keterampilan berpikir kritis matematika siswa didapatkan dari kuesioner yang diberikan sebelum pembelajaran berlangsung, pada hari Senin, 12 Januari 2016. Hal ini dimaksudkan untuk melihat bagaimana kemampuan berpikir kritis siswa terhadap mata pelajaran matematika pada materi operasi hitung campuran bilangan bulat. Peneliti menyajikan data kondisi awal kemampuan berpikir kritis setiap siswa untuk setiap indikatornya sebagai berikut : Tabel 4.6 Skor Indikator 1 Kemampuan Berpikir Kritis Awal Setiap Siswa No. Nama Item Skor Kriteria 2 3 7 10 1. Murid 1 3 2 3 3 11 Tidak Kritis 2. Murid 2 4 3 3 2 12 Tidak Kritis 3. Murid 3 3 3 2 3 11 Tidak Kritis 4. Murid 4 3 2 4 4 13 Cukup Kritis 5. Murid 5 4 3 5 3 15 Cukup Kritis 6. Murid 6 4 3 4 3 15 Cukup Kritis 7. Murid 7 3 3 4 4 14 Cukup Kritis 8. Murid 8 3 4 2 4 13 Cukup Kritis 9. Murid 9 3 2 3 3 11 Tidak Kritis 10. Murid 10 2 3 4 4 13 Cukup Kritis 11. Murid 11 5 5 4 3 17 Kritis 12. Murid 12 3 3 4 4 14 Cukup Kritis 13. Murid 13 3 2 3 4 12 Tidak Kritis 14. Murid 14 3 2 3 3 11 Tidak Kritis 15. Murid 15 4 3 3 4 14 Cukup Kritis 16. Murid 16 5 4 2 5 16 Kritis 17. Murid 17 4 3 3 4 14 Cukup Kritis 18. Murid 18 3 2 3 4 12 Tidak Kritis 19. Murid 19 3 3 4 3 16 Kritis 20. Murid 20 4 1 3 3 11 Tidak Kritis 21. Murid 21 3 3 4 3 13 Cukup Kritis 22. Murid 22 3 5 5 4 17 Kritis 23. Murid 23 3 5 4 4 16 Kritis 24. Murid 24 2 2 3 4 11 Tidak Kritis 25. Murid 25 4 3 5 5 17 Kritis 26. Murid 26 3 4 2 4 13 Cukup Kritis 27. Murid 27 3 3 3 4 13 Cukup Kritis 28. Murid 28 3 2 4 5 14 Cukup Kritis 29. Murid 29 5 3 3 3 13 Cukup Kritis 30. Murid 30 3 4 4 5 16 Kritis 31. Murid 31 3 3 4 5 15 Cukup Kritis 32. Murid 32 2 1 4 5 12 Tidak Kritis 33. Murid 33 4 3 4 4 15 Cukup Kritis 34. Murid 34 5 2 2 4 13 Cukup Kritis 35. Murid 35 4 2 3 4 13 Cukup Kritis 36. Murid 36 3 2 3 3 11 Tidak Kritis 37. Murid 37 3 4 3 4 14 Cukup Kritis 38. Murid 38 3 3 4 3 13 Kritis 39. Murid 39 2 2 4 4 12 Tidak Kritis Jumlah Skor Kelas 523 Rata-rata Skor Kelas 13,41 Cukup kritis Nilai Rata-rata Kelas 67,05 Cukup kritis Jumlah Siswa yang Minimal Cukup Kritis 27 Persentase Jumlah Siswa Minimal Cukup Kritis 69,23 Berdasarkan tabel 4.6 dengan dasar kriteria tabel 3.15 telah diperoleh jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria cukup kritis sebanyak 27 siswa dengan persentase 69,23. Tabel 4.7 Skor Indikator 2 Kemampuan Berpikir Kritis Awal Setiap Siswa No. Nama Item Skor Kriteria 6 12 1. Murid 1 2 4 6 Tidak Kritis 2. Murid 2 1 5 6 Tidak Kritis 3. Murid 3 2 4 6 Tidak Kritis 4. Murid 4 2 4 6 Tidak Kritis 5. Murid 5 3 3 6 Tidak Kritis 6. Murid 6 3 4 7 Cukup Kritis 7. Murid 7 3 5 8 Kritis 8. Murid 8 4 2 6 Tidak Kritis 9. Murid 9 4 3 7 Cukup Kritis 10. Murid 10 3 4 7 Cukup Kritis 11. Murid 11 2 4 6 Tidak Kritis 12. Murid 12 1 5 6 Tidak Kritis 13. Murid 13 3 3 6 Tidak Kritis 14. Murid 14 2 4 6 Tidak Kritis 15. Murid 15 3 4 7 Cukup Kritis 16. Murid 16 3 4 7 Cukup Kritis 17. Murid 17 2 4 6 Tidak Kritis 18. Murid 18 3 4 7 Cukup Kritis 19. Murid 19 4 4 8 Kritis 20. Murid 20 3 4 7 Cukup Kritis 21. Murid 21 2 4 6 Tidak Kritis 22. Murid 22 1 5 6 Tidak Kritis 23. Murid 23 3 4 7 Cukup Kritis 24. Murid 24 3 3 6 Tidak Kritis 25. Murid 25 4 4 8 Kritis 26. Murid 26 4 4 8 Kritis 27. Murid 27 2 4 6 Tidak Kritis 28. Murid 28 3 3 6 Tidak Kritis 29. Murid 29 2 4 6 Tidak Kritis 30. Murid 30 4 4 8 Kritis 31. Murid 31 3 4 7 Cukup Kritis 32. Murid 32 3 3 6 Tidak Kritis 33. Murid 33 4 3 7 Cukup Kritis 34. Murid 34 4 3 7 Cukup Kritis 35. Murid 35 2 5 7 Cukup Kritis 36. Murid 36 2 4 6 Tidak Kritis 37. Murid 37 3 4 7 Cukup Kritis 38. Murid 38 3 4 7 Cukup Kritis 39. Murid 39 2 4 6 Tidak Kritis Jumlah Skor Kelas 256 Rata-rata Skor Kelas 6,56 Cukup Kritis Nilai Rata-rata Kelas 65,6 Cukup Kritis Jumlah Siswa yang Minimal Cukup Kritis 19 Persentase Jumlah Siswa Minimal Cukup Kritis 48,72 Berdasarkan tabel 4.7 dengan dasar kriteria tabel 3.16 telah diperoleh jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria cukup kritis sebanyak 19 siswa dengan persentase 48,72. Tabel 4.8 Skor Indikator 3 Kemampuan Berpikir Kritis Awal Setiap Siswa No. Nama Item Skor Kriteria 1 9 1. Murid 1 4 2 6 Tidak Kritis 2. Murid 2 4 3 7 Cukup Kritis 3. Murid 3 1 5 6 Tidak Kritis 4. Murid 4 2 5 7 Cukup Kritis 5. Murid 5 3 4 7 Cukup Kritis 6. Murid 6 5 1 6 Tidak Kritis 7. Murid 7 5 1 6 Tidak Kritis 8. Murid 8 3 3 6 Tidak Kritis 9. Murid 9 3 4 7 Cukup Kritis 10. Murid 10 3 3 6 Tidak Kritis 11. Murid 11 2 4 6 Tidak Kritis 12. Murid 12 3 3 6 Tidak Kritis 13. Murid 13 2 4 6 Tidak Kritis 14. Murid 14 3 3 6 Tidak Kritis 15. Murid 15 2 4 6 Tidak Kritis 16. Murid 16 4 4 8 Kritis 17. Murid 17 5 2 7 Cukup Kritis 18. Murid 18 2 4 6 Tidak Kritis 19. Murid 19 5 3 8 Kritis 20. Murid 20 1 5 6 Tidak Kritis 21. Murid 21 2 4 6 Tidak Kritis 22. Murid 22 4 3 7 Cukup Kritis 23. Murid 23 2 5 7 Cukup Kritis 24. Murid 24 3 3 6 Tidak Kritis 25. Murid 25 5 3 8 Kritis 26. Murid 26 4 3 7 Cukup Kritis 27. Murid 27 5 1 6 Tidak Kritis 28. Murid 28 2 4 6 Tidak Kritis 29. Murid 29 2 4 6 Tidak Kritis 30. Murid 30 4 4 8 Kritis 31. Murid 31 4 3 7 Cukup Kritis 32. Murid 32 4 2 6 Tidak Kritis 33. Murid 33 4 3 7 Cukup Kritis 34. Murid 34 4 2 6 Tidak Kritis 35. Murid 35 3 4 7 Cukup Kritis 36. Murid 36 2 5 7 Cukup Kritis 37. Murid 37 4 3 7 Cukup Kritis 38. Murid 38 2 4 6 Tidak Kritis 39. Murid 39 3 3 6 Tidak Kritis Jumlah Skor Kelas 255 Rata-rata Skor Kelas 6,53 Cukup Kritis Nilai Rata-rata Kelas 65,3 Cukup Kritis Jumlah Siswa yang Minimal Cukup Kritis 17 Persentase Jumlah Siswa Minimal Cukup Kritis 43,59 Berdasarkan tabel 4.8 dengan dasar kriteria tabel 3.16 telah diperoleh jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria cukup kritis sebanyak 17 siswa dengan persentase 43,59. Tabel 4.9 Skor Indikator 4 Kemampuan Berpikir Kritis Awal Setiap Siswa No. Nama Item Skor Kriteria 4 5 13 14 16 18 1. Murid 1 4 3 3 2 2 3 17 Tidak Kritis 2. Murid 2 4 4 4 3 1 4 20 Cukup Kritis 3. Murid 3 5 3 4 2 5 2 21 Cukup Kritis 4. Murid 4 3 3 2 2 4 4 18 Tidak Kritis 5. Murid 5 3 3 3 3 5 4 21 Cukup Kritis 6. Murid 6 3 4 2 3 3 5 20 Cukup Kritis 7. Murid 7 2 2 3 3 3 4 17 Tidak Kritis 8. Murid 8 2 3 3 2 3 4 17 Tidak Kritis 9. Murid 9 3 4 3 2 5 4 21 Cukup Kritis 10. Murid 10 3 3 4 3 2 3 18 Tidak Kritis 11. Murid 11 3 5 3 3 4 4 22 Cukup Kritis 12. Murid 12 3 4 4 1 5 4 21 Cukup Kritis 13. Murid 13 4 3 3 2 3 4 19 Tidak Kritis 14. Murid 14 2 4 4 3 4 5 22 Cukup Kritis 15. Murid 15 2 4 2 3 4 5 20 Cukup Kritis 16. Murid 16 5 3 2 2 5 5 22 Cukup Kritis 17. Murid 17 4 4 4 3 3 4 22 Cukup Kritis 18. Murid 18 5 4 2 3 3 4 21 Cukup Kritis 19. Murid 19 5 4 3 3 5 4 24 Kritis 20. Murid 20 4 3 2 3 4 4 20 Cukup Kritis 21. Murid 21 2 2 3 3 3 4 17 Tidak Kritis 22. Murid 22 4 4 2 2 3 4 19 Tidak Kritis 23. Murid 23 4 3 2 2 2 4 17 Tidak Kritis 24. Murid 24 4 3 2 1 3 5 18 Tidak Kritis 25. Murid 25 3 3 4 3 4 5 22 Cukup Kritis 26. Murid 26 4 2 3 2 3 4 18 Tidak Kritis 27. Murid 27 3 1 3 2 4 4 17 Tidak Kritis 28. Murid 28 2 3 3 3 3 3 17 Tidak Kritis 29. Murid 29 3 3 3 1 5 4 19 Tidak Kritis 30. Murid 30 4 4 3 3 4 4 22 Cukup Kritis 31. Murid 31 4 3 4 2 3 3 19 Tidak Kritis 32. Murid 32 4 4 2 1 3 4 18 Tidak Kritis 33. Murid 33 2 4 2 3 3 4 18 Tidak Kritis 34. Murid 34 4 3 4 2 2 2 17 Tidak Kritis 35. Murid 35 4 3 2 3 3 4 19 Tidak Kritis 36. Murid 36 4 2 3 3 4 5 21 Cukup Kritis 37. Murid 37 4 3 3 3 2 5 20 Cukup Kritis 38. Murid 38 4 4 2 2 4 4 20 Cukup Kritis 39. Murid 39 4 4 2 3 3 5 21 Cukup Kritis Jumlah Skor Kelas 762 Rata-rata Skor Kelas 19,54 Cukup Kritis Nilai Rata-rata Kelas 65,13 Cukup Kritis Jumlah Siswa yang Minimal Cukup Kritis 20 Persentase Jumlah Siswa Minimal Cukup Kritis 51,28 Berdasarkan tabel 4.9 dengan dasar kriteria tabel 3.17 telah diperoleh jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria cukup kritis sebanyak 20 siswa dengan persentase 51,28. Tabel 4.10 Skor Indikator 5 Kemampuan Berpikir Kritis Awal Setiap Siswa No. Nama Item Skor Kriteria 11 17 1. Murid 1 4 2 6 Tidak Kritis 2. Murid 2 5 2 7 Cukup Kritis 3. Murid 3 4 2 6 Tidak Kritis 4. Murid 4 4 3 7 Cukup Kritis 5. Murid 5 4 2 6 Tidak Kritis 6. Murid 6 4 2 6 Tidak Kritis 7. Murid 7 4 2 6 Tidak Kritis 8. Murid 8 4 3 7 Cukup Kritis 9. Murid 9 4 2 6 Tidak Kritis 10. Murid 10 4 4 8 Kritis 11. Murid 11 4 3 7 Cukup Kritis 12. Murid 12 4 3 7 Cukup Kritis 13. Murid 13 3 4 7 Cukup Kritis 14. Murid 14 4 3 7 Cukup Kritis 15. Murid 15 3 4 7 Cukup Kritis 16. Murid 16 3 4 7 Cukup Kritis 17. Murid 17 4 2 6 Tidak Kritis 18. Murid 18 3 3 6 Tidak Kritis 19. Murid 19 5 3 8 Kritis 20. Murid 20 5 2 7 Cukup Kritis 21. Murid 21 4 3 7 Cukup Kritis 22. Murid 22 3 4 7 Cukup Kritis 23. Murid 23 4 3 7 Cukup Kritis 24. Murid 24 4 2 6 Tidak Kritis 25. Murid 25 4 4 8 Kritis 26. Murid 26 5 2 7 Cukup Kritis 27. Murid 27 4 2 6 Tidak Kritis 28. Murid 28 4 2 6 Tidak Kritis 29. Murid 29 5 1 6 Tidak Kritis 30. Murid 30 5 2 7 Cukup Kritis 31. Murid 31 5 2 7 Cukup Kritis 32. Murid 32 4 3 7 Cukup Kritis 33. Murid 33 4 3 7 Cukup Kritis 34. Murid 34 4 3 7 Cukup Kritis 35. Murid 35 3 4 7 Cukup Kritis 36. Murid 36 2 4 6 Tidak Kritis 37. Murid 37 5 1 6 Tidak Kritis 38. Murid 38 5 2 7 Cukup Kritis 39. Murid 39 4 2 6 Tidak Kritis Jumlah Skor Kelas 257 Rata-rata Skor Kelas 6,59 Cukup Kritis Nilai Rata-rata Kelas 65,9 Cukup Kritis Jumlah Siswa yang Minimal Cukup Kritis 24 Persentase Jumlah Siswa Minimal Cukup Kritis 61,54 Berdasarkan tabel 4.10 dengan dasar kriteria tabel 3.16 telah diperoleh jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria cukup kritis sebanyak 24 siswa dengan persentase 53,85. Tabel 4.11 Skor Indikator 6 Kemampuan Berpikir Kritis Awal Setiap Siswa No. Nama Item Skor Kriteria 8 15 19 20 1. Murid 1 4 1 3 3 11 Tidak Kritis 2. Murid 2 4 2 4 4 14 Cukup Kritis 3. Murid 3 3 2 5 3 13 Cukup Kritis 4. Murid 4 2 1 4 4 12 Tidak Kritis 5. Murid 5 2 3 4 4 13 Cukup Kritis 6. Murid 6 5 1 3 4 13 Cukup Kritis 7. Murid 7 4 1 4 2 11 Tidak Kritis 8. Murid 8 4 3 5 2 14 Cukup Kritis 9. Murid 9 4 2 4 4 14 Cukup Kritis 10. Murid 10 4 3 3 3 13 Cukup Kritis 11. Murid 11 4 3 3 2 13 Cukup Kritis 12. Murid 12 3 4 3 4 14 Cukup Kritis 13. Murid 13 2 2 4 5 13 Cukup Kritis 14. Murid 14 3 4 2 4 13 Cukup Kritis 15. Murid 15 2 3 5 4 15 Cukup Kritis 16. Murid 16 4 2 4 3 13 Cukup Kritis 17. Murid 17 5 2 5 5 17 Kritis 18. Murid 18 4 2 3 3 12 Tidak Kritis 19. Murid 19 3 4 5 4 16 Kritis 20. Murid 20 2 3 4 4 14 Cukup Kritis 21. Murid 21 4 3 3 4 14 Cukup Kritis 22. Murid 22 3 2 4 3 11 Tidak Kritis 23. Murid 23 3 3 2 4 12 Tidak Kritis 24. Murid 24 4 3 2 3 12 Tidak Kritis 25. Murid 25 4 3 5 5 17 Kritis 26. Murid 26 3 3 2 4 12 Tidak Kritis 27. Murid 27 3 3 3 2 11 Tidak Kritis 28. Murid 28 4 1 3 3 11 Tidak Kritis 29. Murid 29 3 2 3 4 12 Tidak Kritis 30. Murid 30 4 3 5 5 17 Kritis 31. Murid 31 4 3 4 3 13 Cukup Kritis 32. Murid 32 1 3 3 4 11 Tidak Kritis 33. Murid 33 2 1 4 4 11 Tidak Kritis 34. Murid 34 3 2 3 4 12 Tidak Kritis 35. Murid 35 5 1 2 3 15 Cukup Kritis 36. Murid 36 3 1 3 4 12 Tidak Kritis 37. Murid 37 4 1 3 3 11 Tidak Kritis 38. Murid 38 2 3 3 4 12 Tidak Kritis 39. Murid 39 3 2 4 3 12 Tidak Kritis Jumlah Skor Kelas 497 Rata-rata Skor Kelas 12,74 Tidak Kritis Nilai Rata-rata Kelas 63,7 Tidak Kritis Jumlah Siswa yang Minimal Cukup Kritis 21 Persentase Jumlah Siswa Minimal Cukup Kritis 53,85 Berdasarkan tabel 4.11 dengan dasar kriteria tabel 3.15 telah diperoleh jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria cukup kritis sebanyak 21 siswa dengan persentase 53,85. Skor yang diperoleh untuk keseluruhan indikator pada kondisi awal sebagai berikut: Tabel 4.12 Skor Keseluruhan Indikator Kondisi Awal Nama Siswa Indikator Jumlah Keterangan 1 2 3 4 5 6 Murid 1 11 6 6 17 6 11 57 Tidak Kritis Murid 2 12 6 4 20 7 14 63 Tidak Kritis Murid 3 11 6 7 21 6 13 64 Tidak Kritis Murid 4 13 6 8 18 7 11 63 Tidak Kritis Murid 5 15 6 9 21 6 13 70 Cukup Kritis Murid 6 14 7 6 20 6 13 66 Cukup Kritis Murid 7 14 8 4 17 6 11 60 Tidak Kritis Murid 8 13 6 6 17 7 14 63 Tidak Kritis Murid 9 11 7 7 21 6 14 66 Cukup Kritis Murid 10 16 7 5 18 8 13 67 Cukup Kritis Murid 11 17 6 7 22 7 12 71 Cukup Kritis Murid 12 14 6 5 21 7 14 67 Cukup Kritis Murid 13 12 6 7 19 7 13 64 Tidak Kritis Murid 14 12 6 5 22 7 13 65 Cukup Kritis Murid 15 14 7 8 20 7 14 70 Cukup Kritis Murid 16 16 7 9 22 7 13 74 Cukup Kritis Murid 17 14 6 4 22 6 13 69 Cukup Kritis Murid 18 13 7 9 21 6 17 69 Cukup Kritis Murid 19 13 8 7 24 8 16 76 Cukup Kritis Murid 20 12 7 6 20 7 13 65 Cukup Kritis Murid 21 13 6 6 17 7 13 62 Tidak Kritis Murid 22 17 6 7 19 7 13 69 Cukup Kritis Murid 23 16 7 7 17 7 11 65 Cukup Kritis Murid 24 11 6 6 18 6 10 57 Tidak Kritis Murid 25 17 8 8 22 8 17 80 Kritis Murid 26 12 8 7 18 7 12 64 Tidak Kritis Murid 27 13 6 6 17 2 11 55 Tidak Kritis Murid 28 14 6 6 17 6 11 60 Tidak Kritis Murid 29 14 6 6 29 6 12 63 Tidak Kritis Murid 30 16 8 8 22 7 17 78 Cukup Kritis Murid 31 15 7 7 19 7 14 69 Cukup Kritis Murid 32 12 6 6 18 7 11 60 Tidak Kritis Murid 33 10 7 7 18 7 11 60 Tidak Kritis Murid 34 13 7 6 17 7 12 62 Tidak Kritis Murid 35 13 7 7 19 7 11 64 Tidak Kritis Murid 36 11 6 7 21 6 11 62 Tidak Kritis Murid 37 14 7 7 20 6 11 65 Cukup Kritis Murid 38 13 5 6 20 7 12 63 Tidak Kritis Murid 39 12 6 6 21 6 12 63 Tidak Kritis Jumlah Skor Kelas 2550 Rata-rata Skor Kelas 65,38 Cukup Kritis Nilai Rata-rata Kelas 65,38 Cukup Kritis Jumlah Siswa yang Minimal Cukup Kritis 19 Persentase Jumlah Siswa Minimal Cukup Kritis 48,72 Berdasarkan tabel 4.12 telah diperoleh untuk keseluruhan indikator terdapat hampir setengah kelas dengan kriteria cukup kritis dengan persentase 48,72 dan nilai rata-rata kelas 65,38 dengan kriteria sangat tidak kritis. Berdasarkan uraian tabel diatas peneliti merangkum skor rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa untuk kondisi awal sebagai berikut : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 4.13 Skor Setiap Indikator Kondisi Awal Kemampuan Berpikir Kritis No Indikator Berpikir Kritis Skor Rata-rata Yang Di Capai Nilai Kriteri a Berpik ir Kritis Persentase 1. Menganalisis argument 13,1 65,5 65,5 2. Mampu bertanya 6,45 64,5 64,5 3. Mampu menjawab pertanyaan 6,45 64,5 64,5 4. Memecahkan masalah 19,15 63,83 63,83 5. Membuat kesimpulan 6,55 65,5 65,5 6. Ketrampilan mengevaluasi dan menilai hasil dari pengamatan 12,58 62,9 62,9 Keseluruhan 65,38 65,38 48,72 Berdasarkan tabel 4.13 data kondisi awal kemampuan berpikir kritis untuk indikator mengenal masalah sebesar 13,1 dan nilai berpikir kritisnya hanya mendapat 6,45. Pada indikator kedua yaitu menemukan cara –cara yang dapat dipakai untuk menangani masalah-masalah sebesar 6,45 dan nilai berpikir kritisnya adalah 65,5. Pada indikator ketiga yaitu mengumpulkan dan menyusun informasi yang diperlukan mendapat 6,45 dan nilai berpikir kritisnya hanya mendapat 64,5. Pada indikator keempat yaitu menganalisis data sebesar 19,15 dan nilai berpikir kritisnya hanya mendapat 79,79. Pada indikator kelima yaitu menguji kesamaan –kesamaan dan kesimpulan– kesimpulan yang seorang ambil sebesar 6,55 dan nilai berpikir kritisnya hanya mendapat 65,5. Sedangkan indikator keenam yaitu membuat penilaian yang tepat tentang hal-hal dan kualitas-kualitas tertentu dalam kehidupan sehari-hari sebesar 12,575 dan nilai berpikir kritisnya hanya mendapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62,875. Data kondisi awal kemampuan berpikir kritis lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Kemampuan berpikir kritis siswa diperoleh dari hasil kuesioner yang telah dibagikan kepada siswa setelah pembelajaran disiklus II selesai. Skor rata-rata untuk setiap indikator sebagai berikut : Tabel 4.14 Skor Indikator 1 Kemampuan Berpikir Kritis Akhir Setiap Siswa No. Nama Item Skor Kriteria 2 3 7 10 1. Murid 1 1 4 4 2 11 Tidak Kritis 2. Murid 2 3 3 4 4 14 Cukup Kritis 3. Murid 3 3 4 4 4 15 Cukup Kritis 4. Murid 4 3 3 5 3 14 Cukup Kritis 5. Murid 5 2 3 5 3 13 Cukup Kritis 6. Murid 6 3 3 4 3 13 Cukup Kritis 7. Murid 7 3 4 4 4 16 Kritis 8. Murid 8 2 4 4 5 15 Cukup Kritis 9. Murid 9 3 3 4 4 14 Cukup Kritis 10. Murid 10 2 2 4 4 12 Tidak Kritis 11. Murid 11 2 5 5 5 17 Kritis 12. Murid 12 3 4 3 4 14 Cukup Kritis 13. Murid 13 3 3 4 3 13 Cukup Kritis 14. Murid 14 3 4 4 5 16 Kritis 15. Murid 15 3 4 3 3 13 Cukup Kritis 16. Murid 16 3 3 4 4 15 Cukup Kritis 17. Murid 17 2 3 4 4 13 Cukup Kritis 18. Murid 18 2 4 3 4 13 Cukup Kritis 19. Murid 19 4 5 4 4 17 Kritis 20. Murid 20 3 2 3 3 11 Tidak Kritis 21. Murid 21 3 3 4 3 13 Cukup Kritis 22. Murid 22 4 5 3 5 17 Kritis 23. Murid 23 2 3 3 3 11 Cukup Kritis 24. Murid 24 2 3 4 3 12 Tidak Kritis 25. Murid 25 2 5 4 5 16 Kritis 26. Murid 26 3 4 2 4 13 Cukup Kritis 27. Murid 27 3 3 3 4 13 Cukup Kritis 28. Murid 28 3 3 4 4 14 Cukup Kritis 29. Murid 29 3 3 3 4 13 Cukup Kritis 30. Murid 30 2 5 5 5 17 Kritis 31. Murid 31 2 4 4 5 15 Cukup Kritis 32. Murid 32 2 3 4 5 14 Cukup Kritis 33. Murid 33 4 3 4 2 13 Cukup Kritis 34. Murid 34 3 3 3 4 13 Cukup Kritis 35. Murid 35 4 2 4 5 15 Cukup Kritis 36. Murid 36 3 3 4 3 13 Cukup Kritis 37. Murid 37 3 2 3 4 12 Tidak Kritis 38. Murid 38 3 3 3 4 13 Cukup Kritis 39. Murid 39 3 2 3 3 11 Tidak Kritis Jumlah Skor Kelas 535 Rata-rata Skor Kelas 13,72 Cukup Kritis Nilai Rata-rata Kelas 68,6 Cukup Kritis Jumlah Siswa yang Minimal Cukup Kritis 33 Persentase Jumlah Siswa Minimal Cukup Kritis 84,62 Berdasarkan tabel 4.14 dengan dasar kriteria tabel 3.15 telah diperoleh jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria cukup kritis sebanyak 33 siswa dengan persentase 84,62. Tabel 4.15 Skor Indikator 2 Kemampuan Berpikir Kritis Akhir Setiap Siswa No. Nama Item Skor Kriteria 6 12 1. Murid 1 4 2 6 Tidak Kritis 2. Murid 2 5 2 7 Cukup Kritis 3. Murid 3 4 3 7 Cukup Kritis 4. Murid 4 5 2 7 Cukup Kritis 5. Murid 5 4 3 7 Cukup Kritis 6. Murid 6 4 4 8 Kritis 7. Murid 7 5 2 7 Cukup Kritis 8. Murid 8 5 2 7 Cukup Kritis 9. Murid 9 5 2 7 Cukup Kritis 10. Murid 10 5 1 6 Tidak Kritis 11. Murid 11 5 2 7 Cukup Kritis 12. Murid 12 5 2 7 Cukup Kritis 13. Murid 13 5 3 8 Kritis 14. Murid 14 3 4 7 Cukup Kritis 15. Murid 15 4 3 7 Cukup Kritis 16. Murid 16 5 2 7 Cukup Kritis 17. Murid 17 3 4 7 Cukup Kritis 18. Murid 18 5 3 8 Kritis 19. Murid 19 5 3 8 Kritis 20. Murid 20 4 3 7 Cukup Kritis 21. Murid 21 4 2 6 Tidak Kritis 22. Murid 22 5 2 7 Cukup Kritis 23. Murid 23 5 2 7 Cukup Kritis 24. Murid 24 5 1 6 Tidak Kritis 25. Murid 25 5 3 8 Kritis 26. Murid 26 4 3 7 Cukup Kritis 27. Murid 27 3 4 7 Cukup Kritis 28. Murid 28 5 2 7 Cukup Kritis 29. Murid 29 4 2 6 Tidak Kritis 30. Murid 30 3 5 8 Kritis 31. Murid 31 5 2 7 Cukup Kritis 32. Murid 32 4 3 7 Cukup Kritis 33. Murid 33 3 4 7 Cukup Kritis 34. Murid 34 5 3 8 Kritis 35. Murid 35 4 3 7 Cukup Kritis 36. Murid 36 5 2 7 Cukup Kritis 37. Murid 37 4 4 8 Kritis 38. Murid 38 5 2 7 Cukup Kritis 39. Murid 39 4 3 7 Cukup Kritis Jumlah Skor Kelas 276 Rata-rata Skor Kelas 13,72 Nilai Rata-rata Kelas 68,6 Jumlah Siswa yang Minimal Cukup Kritis 34 Persentase Jumlah Siswa Minimal Cukup Kritis 84,62 Berdasarkan tabel 4.15 dengan dasar kriteria tabel 3.16 telah diperoleh jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria cukup kritis sebanyak 34 siswa dengan persentase 87,18. Tabel 4.16 Skor Indikator 3 Kemampuan Berpikir Kritis Akhir Setiap Siswa No. Nama Item Skor Kriteria 1 9 1. Murid 1 4 2 6 Tidak Kritis 2. Murid 2 4 3 7 Cukup Kritis 3. Murid 3 2 4 6 Tidak Kritis 4. Murid 4 4 3 7 Cukup Kritis 5. Murid 5 4 3 7 Cukup Kritis 6. Murid 6 4 3 7 Cukup Kritis 7. Murid 7 4 3 7 Cukup Kritis 8. Murid 8 4 3 7 Cukup Kritis 9. Murid 9 4 2 6 Tidak Kritis 10. Murid 10 4 3 7 Cukup Kritis 11. Murid 11 4 2 6 Tidak Kritis 12. Murid 12 4 3 7 Cukup Kritis 13. Murid 13 4 3 7 Cukup Kritis 14. Murid 14 5 2 7 Cukup Kritis 15. Murid 15 4 2 6 Tidak Kritis 16. Murid 16 5 2 7 Cukup Kritis 17. Murid 17 4 4 8 Kritis 18. Murid 18 5 2 7 Cukup Kritis 19. Murid 19 5 3 8 Kritis 20. Murid 20 5 2 7 Cukup Kritis 21. Murid 21 4 3 7 Cukup Kritis 22. Murid 22 5 2 7 Cukup Kritis 23. Murid 23 4 2 6 Tidak Kritis 24. Murid 24 5 1 6 Tidak Kritis 25. Murid 25 5 3 8 Kritis 26. Murid 26 5 2 7 Cukup Kritis 27. Murid 27 5 2 7 Cukup Kritis 28. Murid 28 5 2 7 Cukup Kritis 29. Murid 29 5 2 7 Cukup Kritis 30. Murid 30 4 4 8 Kritis 31. Murid 31 4 3 7 Cukup Kritis 32. Murid 32 4 2 6 Tidak Kritis 33. Murid 33 4 3 7 Cukup Kritis 34. Murid 34 5 2 7 Cukup Kritis 35. Murid 35 4 3 7 Cukup Kritis 36. Murid 36 5 2 7 Cukup Kritis 37. Murid 37 5 2 7 Cukup Kritis 38. Murid 38 5 3 8 Kritis 39. Murid 39 4 3 7 Cukup Kritis Jumlah Skor Kelas 270 Rata-rata Skor Kelas 6,92 Nilai Rata-rata Kelas 69,2 Jumlah Siswa yang Minimal Cukup Kritis 31 Persentase Jumlah Siswa Minimal Cukup Kritis 79,49 Berdasarkan tabel 4.16 dengan dasar kriteria tabel 3.15 telah diperoleh jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria cukup kritis sebanyak 31 siswa dengan persentase 79,49. Tabel 4.17 Skor Indikator 4 Kemampuan Berpikir Kritis Akhir Setiap Siswa No. Nama Item Skor Kriteria 4 5 13 14 16 18 1. Murid 1 4 4 2 1 3 2 16 Tidak Kritis 2. Murid 2 4 5 3 3 2 3 20 Cukup Kritis 3. Murid 3 5 4 3 3 4 2 21 Cukup Kritis 4. Murid 4 4 4 1 3 3 1 16 Tidak Kritis 5. Murid 5 5 3 2 5 5 2 22 Cukup Kritis 6. Murid 6 4 5 2 3 3 3 23 Cukup Kritis 7. Murid 7 5 3 2 3 3 4 20 Cukup Kritis 8. Murid 8 4 3 2 4 3 2 21 Cukup Kritis 9. Murid 9 4 4 2 4 2 4 20 Cukup Kritis 10. Murid 10 3 5 3 4 4 3 23 Cukup Kritis 11. Murid 11 4 4 3 4 2 3 20 Cukup Kritis 12. Murid 12 4 4 3 4 4 2 21 Cukup Kritis 13. Murid 13 4 4 3 5 4 4 24 Kritis 14. Murid 14 4 4 3 4 3 2 20 Cukup Kritis 15. Murid 15 5 4 3 3 5 4 24 Kritis 16. Murid 16 5 4 2 2 4 3 21 Cukup Kritis 17. Murid 17 4 3 1 3 4 2 17 Tidak Kritis 18. Murid 18 4 2 2 4 4 2 18 Tidak Kritis 19. Murid 19 4 4 3 5 5 4 25 Kritis 20. Murid 20 4 4 2 4 3 4 21 Cukup Kritis 21. Murid 21 5 4 1 3 3 1 17 Tidak Kritis 22. Murid 22 4 4 2 4 3 1 18 Tidak Kritis 23. Murid 23 5 4 2 5 4 2 22 Cukup Kritis 24. Murid 24 4 4 2 3 2 2 17 Tidak Kritis 25. Murid 25 4 5 2 5 4 3 23 Cukup Kritis 26. Murid 26 4 4 1 4 3 2 18 Tidak Kritis 27. Murid 27 3 4 1 5 5 1 19 Tidak Kritis 28. Murid 28 4 4 1 4 4 1 18 Tidak Kritis 29. Murid 29 5 5 2 4 5 1 22 Cukup Kritis 30. Murid 30 4 3 4 3 3 4 21 Cukup Kritis 31. Murid 31 4 5 1 5 5 2 22 Cukup Kritis 32. Murid 32 5 3 3 4 5 2 22 Cukup Kritis 33. Murid 33 4 4 2 3 3 1 17 Tidak Kritis 34. Murid 34 4 5 2 4 3 2 20 Cukup Kritis 35. Murid 35 4 4 2 1 4 4 19 Tidak Kritis 36. Murid 36 5 5 2 5 5 1 22 Cukup Kritis 37. Murid 37 5 2 3 4 3 3 20 Cukup Kritis 38. Murid 38 5 3 2 3 4 4 21 Cukup Kritis 39. Murid 39 4 4 4 3 5 2 22 Cukup Kritis Jumlah Skor Kelas 785 Rata-rata Skor Kelas 20,13 Nilai Rata-rata Kelas 67,09 Jumlah Siswa yang Minimal Cukup Kritis 27 Persentase Jumlah Siswa Minimal Cukup Kritis 69,23 Berdasarkan tabel 4.17 dengan dasar kriteria tabel 3.17 telah diperoleh jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria cukup kritis sebanyak 27 siswa dengan persentase 69,23. Tabel 4.18 Skor Indikator 5 Kemampuan Berpikir Kritis Akhir Setiap Siswa No. Nama Item Skor Kriteria 11 17 1. Murid 1 2 4 6 Tidak Kritis 2. Murid 2 3 4 7 Cukup Kritis 3. Murid 3 3 4 7 Cukup Kritis 4. Murid 4 2 5 7 Cukup Kritis 5. Murid 5 2 4 6 Tidak Kritis 6. Murid 6 4 3 7 Cukup Kritis 7. Murid 7 4 3 7 Cukup Kritis 8. Murid 8 1 5 6 Tidak Kritis 9. Murid 9 3 4 7 Cukup Kritis 10. Murid 10 3 4 7 Cukup Kritis 11. Murid 11 3 4 7 Cukup Kritis 12. Murid 12 4 4 8 Kritis 13. Murid 13 3 4 7 Cukup Kritis 14. Murid 14 3 4 7 Cukup Kritis 15. Murid 15 2 5 7 Cukup Kritis 16. Murid 16 2 5 7 Cukup Kritis 17. Murid 17 3 3 6 Tidak Kritis 18. Murid 18 2 5 7 Cukup Kritis 19. Murid 19 4 4 8 Kritis 20. Murid 20 4 3 7 Cukup Kritis 21. Murid 21 3 4 7 Cukup Kritis 22. Murid 22 2 5 7 Cukup Kritis 23. Murid 23 2 5 7 Cukup Kritis 24. Murid 24 2 4 6 Tidak Kritis 25. Murid 25 4 4 8 Kritis 26. Murid 26 3 4 7 Cukup Kritis 27. Murid 27 3 3 6 Tidak Kritis 28. Murid 28 2 4 6 Tidak Kritis 29. Murid 29 3 4 7 Cukup Kritis 30. Murid 30 2 5 7 Cukup Kritis 31. Murid 31 3 4 7 Cukup Kritis 32. Murid 32 2 4 6 Tidak Kritis 33. Murid 33 3 4 7 Cukup Kritis 34. Murid 34 2 4 6 Tidak Kritis 35. Murid 35 3 3 6 Tidak Kritis 36. Murid 36 2 5 7 Cukup Kritis 37. Murid 37 2 5 7 Cukup Kritis 38. Murid 38 3 4 7 Cukup Kritis 39. Murid 39 2 5 7 Cukup Kritis Jumlah Skor Kelas 263 Rata-rata Skor Kelas 6,74 Nilai Rata-rata Kelas 67,4 Jumlah Siswa yang Minimal Cukup Kritis 29 Persentase Jumlah Siswa Minimal Cukup Kritis 74,36 Berdasarkan tabel 4.18 dengan dasar kriteria tabel 3.16 telah diperoleh jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria cukup kritis sebanyak 29 siswa dengan persentase 74,36. Tabel 4.19 Skor Indikator 6 Kemampuan Berpikir Kritis Akhir Setiap Siswa No. Nama Item Skor Kriteria 8 15 19 20 1. Murid 1 3 4 2 2 11 Tidak Kritis 2. Murid 2 4 4 2 3 13 Cukup Kritis 3. Murid 3 3 3 5 4 15 Cukup Kritis 4. Murid 4 5 4 3 3 15 Cukup Kritis 5. Murid 5 5 4 3 4 16 Kritis 6. Murid 6 4 3 4 1 12 Tidak Kritis 7. Murid 7 3 3 3 2 11 Tidak Kritis 8. Murid 8 4 3 2 2 11 Tidak Kritis 9. Murid 9 4 4 2 3 13 Cukup Kritis 10. Murid 10 4 3 3 4 14 Cukup Kritis 11. Murid 11 4 4 3 3 14 Cukup Kritis 12. Murid 12 4 3 2 4 13 Cukup Kritis 13. Murid 13 4 5 4 2 15 Cukup Kritis 14. Murid 14 3 5 5 4 17 Kritis 15. Murid 15 4 4 4 2 14 Cukup Kritis 16. Murid 16 3 4 4 3 14 Cukup Kritis 17. Murid 17 4 4 4 2 15 Cukup Kritis 18. Murid 18 4 3 2 4 13 Cukup Kritis 19. Murid 19 4 5 4 4 17 Kritis 20. Murid 20 5 3 3 4 14 Cukup Kritis 21. Murid 21 3 3 3 4 13 Cukup Kritis 22. Murid 22 4 4 3 2 13 Cukup Kritis 23. Murid 23 5 4 4 2 15 Cukup Kritis 24. Murid 24 2 4 2 3 11 Tidak Kritis 25. Murid 25 5 5 5 2 17 Kritis 26. Murid 26 4 4 4 2 14 Cukup Kritis 27. Murid 27 3 4 5 2 14 Cukup Kritis 28. Murid 28 4 5 4 3 15 Cukup Kritis 29. Murid 29 3 3 4 3 13 Cukup Kritis 30. Murid 30 4 5 5 3 17 Kritis 31. Murid 31 3 4 3 3 13 Cukup Kritis 32. Murid 32 3 2 4 2 11 Tidak Kritis 33. Murid 33 4 4 3 3 14 Cukup Kritis 34. Murid 34 2 4 4 `3 13 Cukup Kritis 35. Murid 35 4 3 2 1 12 Tidak Kritis 36. Murid 36 5 4 4 1 14 Cukup Kritis 37. Murid 37 4 4 4 2 14 Cukup Kritis 38. Murid 38 4 4 3 2 13 Cukup Kritis 39. Murid 39 3 4 3 2 12 Tidak Kritis Jumlah Skor Kelas 533 Rata-rata Skor Kelas 13,67 Nilai Rata-rata Kelas 68,35 Jumlah Siswa yang Minimal Cukup Kritis 31 Persentase Jumlah Siswa Minimal Cukup Kritis 79,49 Berdasarkan tabel 4.19 dengan dasar kriteria tabel 3.15 telah diperoleh jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria cukup kritis sebanyak 31 siswa dengan persentase 79,49. Berdasarkan uraian tabel diatas peneliti merangkum skor rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa untuk kondisi akhir sebagai berikut : Tabel 4.20 Skor Keseluruhan Indikator Kondisi Akhir Nama Siswa Indikator Jumlah Keterangan 1 2 3 4 5 6 Murid 1 11 6 6 16 6 11 56 Tidak Krtitis Murid 2 14 7 7 20 7 13 68 Cukup Kritis Murid 3 15 7 6 21 7 15 71 Cukup Kritis Murid 4 14 7 7 16 7 15 66 Cukup Kritis Murid 5 13 7 7 22 6 16 71 Cukup Kritis Murid 6 13 8 7 20 7 12 67 Cukup Kritis Murid 7 15 7 7 20 7 11 67 Cukup Kritis Murid 8 15 7 7 18 6 11 64 Tidak Krtitis Murid 9 14 7 6 18 7 13 65 Cukup Kritis Murid 10 12 6 7 22 7 14 68 Cukup Kritis Murid 11 17 7 6 20 7 14 71 Cukup Kritis Murid 12 14 7 7 21 8 13 70 Cukup Kritis Murid 13 13 8 7 24 7 15 74 Cukup Kritis Murid 14 16 7 7 20 7 17 74 Cukup Kritis Murid 15 13 7 6 24 7 14 71 Cukup Kritis Murid 16 14 7 7 19 7 14 68 Cukup Kritis Murid 17 13 7 8 16 6 14 64 Tidak Krtitis Murid 18 13 8 7 21 7 13 69 Cukup Kritis Murid 19 17 8 8 25 8 17 83 Kritis Murid 20 11 7 7 21 7 15 68 Cukup Kritis Murid 21 13 6 7 17 7 13 63 Tidak Krtitis Murid 22 17 7 7 18 7 13 69 Cukup Kritis Murid 23 11 7 6 22 7 15 68 Cukup Kritis Murid 24 12 6 6 17 6 10 57 Tidak Krtitis Murid 25 16 8 8 23 8 18 81 Kritis Murid 26 13 7 7 18 7 14 66 Cukup Kritis Murid 27 13 7 7 19 3 14 63 Tidak Kritis Murid 28 14 7 7 18 6 15 67 Cukup Kritis Murid 29 13 6 7 22 7 13 68 Cukup Kritis Murid 30 17 8 8 21 7 17 78 Cukup Kritis Murid 31 15 7 7 22 7 13 71 Cukup Kritis Murid 32 14 7 6 22 6 11 66 Cukup Kritis Murid 33 13 7 7 17 7 14 65 Cukup Kritis Murid 34 13 8 7 20 6 13 67 Cukup Kritis Murid 35 15 7 7 19 6 10 64 Tidak Krtitis Murid 36 13 7 7 23 7 14 71 Cukup Kritis Murid 37 12 8 7 20 7 14 68 Cukup Kritis Murid 38 13 7 8 21 7 13 69 Cukup Kritis Murid 39 11 7 7 22 7 12 66 Cukup Kritis Jumlah Skor Kelas 2662 Rata-rata Skor Kelas 68,26 Cukup Kritis Nilai Rata-rata Kelas 68,26 Cukup Kritis Jumlah Siswa yang Minimal Cukup Kritis 32 Persentase Jumlah Siswa Minimal Cukup Kritis 82,51 Berdasarkan uraian tabel diatas peneliti merangkum skor rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa untuk kondisi awal sebagai berikut : Tabel 4.21 Skor Setiap Indikator Kondisi Akhir Kemampuan Berpikir Kritis No Indikator Berpikir Kritis Skor Rata-rata Yang Di Capai Nilai Kriteria Berpikir Kritis Persentase 1. Menganalisis argument 13,4 67 67 2. Mampu bertanya 6,95 69,5 69,5 3. Mampu menjawab pertanyaan 6,83 68,3 68,3 4. Memecahkan masalah 19,73 63,3 63,3 5. Membuat kesimpulan 6,7 67 67 6. Ketrampilan mengevaluasi dan 13,48 67,4 67,4 menilai hasil dari pengamatan Keseluruhan 68,28 68,26 82,51 Dari tabel 4.21 diatas, dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V sebelum dilakukan penelitian dengan sesudah dilakukan penelitian. Hal ini lebih jelasnya akan dijabarkan dengan menggunakan diagram. Diagram peningkatan kemampuan berpikir kritis dapat dilihat sebagai berikut : 65.5 64.5 64.5 79.79 65.5 62.875 65.28 67 69.5 68.25 82.19 67 67.38 68.26 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Indikator 5 Indikator 6 Keseluruhan Kondisi Awal Kondisi Akhir Gambar 4.2. Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Berdasarkan gambar 4.2 dapat dilihat terjadi kenaikan nilai berpikir kritis yang diperoleh pada masing-masing indikator. Sebelum penelitian kemampuan berpikir kritis pada indikator. 1 memperoleh nilai berpikir kritis 49,15 dan meningkat menjadi 53,40 setelah penelitian. Sedangkan pada indikator 2 nilai awal berpikir kritis yang diperoleh 46,30 meningkat menjadi 56,50. Pada indikator 3 sebelum penelitian nilai berpikir kritis awal 44,50 meningkat menjadi 54,80 setelah penelitian. Pada indikator 4 nilai berpikir kritis awal 51,46 meningkat menjadi 61,17. Pada indikator 5 nilai awal kemampuan berpikir kritis siswa 47,30 meningkat menjadi 52,30, sedangkan pada indikator 6 nilai berpikir kritis awal siswa 44,40 meningkat menjadi 54,75 setelah penelitian. Peneliti juga menambahkan keseluruhan berpikir kritis siswa yaitu 65,28 pada kondisi awal dan meningkat menjadi 68,26 pada kondisi akhir.

B. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Sarikarya pada materi satuan jarak dan kecepatan melalui model pembelajaran kontekstual.

5 32 344

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VB pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 7 291

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas III C pada materi perkalian dan pembagian melalui model pembelajaran kontekstual di SD Negeri Perumnas Condong Catur.

0 0 288

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas V pada materi satuan jarak dan kecepatan melalui pembelajaran kontekstual SD N Jamus 2.

1 10 377

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Karangmloko 1 pada materi KPK dan FPB melalui pendekatan pembelajaran kontekstual.

2 13 277

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 15 303

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IIIA pada materi perkalian dan pembagian melalui model pembelajaran kontekstual di SD Negeri Jongkang.

0 0 249

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas IV pada materi KPK dan FPB melalui pembelajaran kontekstual SD Kanisius Klepu.

3 61 297

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika siswa kelas III pada materi operasi hitung campuran melalui model pembelajaran kontekstual SD Negeri Plaosan 1.

0 5 393

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas III SD Negeri Karangmloko 1 pada materi operasi hitung perkalian dan pembagian melalui pendekatan pembelajaran kontekstual.

1 9 359