Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

pertanyaan tertulis yang terperinci yang dijawab oleh responden mengenai pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya. c. Dokumentasi Pengambilan data melalui dokumentasi foto ini dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Peneliti meminta bantuan rekan untuk mengambil gambar, sehingga siswa tetap fokus dan tidak terjadi perubahan perilaku siswa pada saat pengambilan gambar. Peneliti menggunakan teknik dokumentasi dalam penelitian ini untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika. Hal ini dilakukan peneliti dengan cara mengamati hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran Matematika melalui data nilai ujian akhir semester. Hasil dokumentasi lainnya berupa hasil evaluasi belajar siswa setelah tindakan siklus.

F. Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini, instrumen yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Instrumen Pengumpulan Data No Variabel Indikator Jenis Penilaian Instrumen Teknik Pengumpulan Data 1. Hasil belajar Rata-rata nilai kelas Tes Tes tertulis tipe esai Tes soal evaluasi Persentase jumlah siswa yang lulus KKM 2. Kemampuan berpikir kritis Rata-rata nilai kemampuan berpikir kritis siswa Non tes Lembar kuisioner kemampuan berpikir kritis Kuisioner, wawancara, dan dokumentasi Persentase jumlah siswa yang minimal cukup kritis Berdasarkan tabel 3.1 peneliti melakukan penelitian terhadap hasil belajar dan kemampuan berpikir siswa pada mata pelajaran matematika kelas V dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan kuisioner untuk melihat kempampuan berpikir kritis siswa kelas V, sedangkan untuk melihat hasil belajar siswa, peneliti menggunakan soal tes yang diberikan pada siklus 1, siklus 2, dan evaluasi siklus 1 dan 2. Dari kedua hal tersebut, peneliti berharap dapat mengetahui kemampuan siswa di awal sampai dengan akhir penelitian dan berharap hasil belajar serta berpikir siswa kelas V dapat meningkat. Berikut dijabarkan instrumen penelitian yang digunakan : 1. Tes Tertulis Tes tertulis diberikan sebagai evaluasi dari pembelajaran pada masing- masing siklus. Evaluasi ini diberikan sebanyak 3 kali, yaitu pada akhir siklus 1, akhir siklus 2 dan penggabungan siklus 1 dan 2. Berikut dijabarkan kisi-kisi soal evaluasi : a. Evaluasi Siklus 1 Tabel 3.2 Kisi-kisi soal evaluasi siklus 1 No. Indikator Jumlah Soal Nomor Soal 1. Menjelaskan pengurangan 1 2 2. Menjelaskan penjumlahan dan pengurangan 1 1, 3, 4, 5 Jumlah 5 b. Evaluasi Siklus 2 Tabel 3.3 Kisi-kisi soal evaluasi siklus 2 No. Indikator Jumlah Soal Nomor Soal 1. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perkalian 1 3 2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan pengurangan dan perkalian 4 1, 2, 4, 5 Jumlah 5 c. Evalusi Akhir Siklus 1 dan 2 Tabel 3.4 Kisi-kisi soal evaluasi siklus akhir No. Indikator Jumlah Soal Nomor Soal 1. Menemukan perkalian dan pembagian 1 1 2. Menemukan perkalian dan pengurangan 1 2 3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian 2 3, 4, 5 Jumlah 5 2. Lembar Kuisioner Pada penelitian ini kuisioner diberikan sebanyak dua kali yaitu di awal sebelum tindakan siklus I yang bertujuan untuk mengetahui kondisi awal kemampuan berpikir kritis siswa, dan diberikan pada akhir setelah tindakan siklus II dengan tujuan untuk melihat kondisi akhir kemampuan berpikir kritis setelah dilakukan pembelajaran kontekstual. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berikut adalah kisi-kisi yang digunakan dalam pengamatan kemampuan berpikir kritis yang peneliti ambil sebagian dari kutipan buku menurut Glaser dalam Fisher, 2008 :7 yaitu sebagai berikut : Tabel 3.5 Kisi-kisi Berpikir Kritis No Indikator Berpikir Kritis Aitem Pernyataan Jumlah Favorabel Unfavorabel 1 Menganalisis argumen 2, 3 7, 10 4 2 Mampu bertanya 6 12 2 3 Mampu menjawab pertanyaan 1 9 2 4 Memecahkan masalah 4, 14, 16 5, 13, 18 6 5 Membuat kesimpulan 11 17 2 6 Keterampilan mengevaluasi dan menilai hasil dari pengamatan. 8, 20 15, 19 4 Total 20 Pernyataan pada kuesioner terdiri dari pernyataan positif favorabel dan pernyataan negatif unfavorabel. Siswa memberikan checklist pada alternatif jawaban yang telah disediakan. Kuesioner yang sudah diisi oleh siswa kemudian dihitung dengan menggunakan skala likert 1-5. Skala ini disusun dalam bentuk suatu pernyataan dan diikuti oleh lima respon yang menunjukkan tingkatan arikunto : 2010. Dengan ketentuan bahwa pada pernyataan positif apabila menyatakan Sangat Setuju SS diberi skor 5, Setuju S diberi skor 4, Ragu-Ragu R diberi skor 3, Tidak Setuju TS diberi skor 2, dan Sangat Tidak Setuju STS diberi skor 1. Sedangkan untuk pernyataan negatif apabila menyatakan Sangat Setuju SS diberi skor 1, Setuju S diberi skor 2, Ragu-Ragu R diberi skor 3, Tidak Setuju TS diberi skor 4, dan Sangat Tidak Setuju STS diberi skor 5. Skor tersebut kemudian diubah menjadi nilai dengan skala huruf berdasarkan Patokan Acuan Penilaian PAP tipe I. Setelah peneliti memperoleh kisi-kisi, selanjutnya peneliti membuat indikator dari kemampuan berpikir kritis yang peneliti ambil sebagian dari kutipan buku menurut Glaser dalam Fisher, 2008 :7 yaitu sebagai berikut : Tabel 3.6 Indikator Berpikir Kritis Indikator Pernyataan Favorable Unfavorable Menganalisis argumen 1. Saya mendiskusikan pendapat yang berbeda dari teman kelompok agar mendapatkan jawaban yang tepat. 2. Saya dapat membedakan pendapat teman yang benar dan yang salah. 1. Saya langsung menerima pendapat dari teman tanpa mendiskusikan kebenaran jawabannya. 2. Saya mengalami kesulitan untuk membedakan pendapat teman yang benar dan yang salah. Mampu bertanya 1. Apabila merasa belum puas dengan sebuah jawaban, maka saya akan bertanya sampai mendapatkan jawaban yang membuat saya paham. 1. Saya malas bertanya kepada guru, walaupun saya merasa belum paham. Mampu menjawab pertanyaan 1. Saya berusaha memikirkan kebenaran jawaban untuk menjawab pertanyaan dari guru. 1. Saya sekedar menjawab pertanyaan dari guru. Memecahkan masalah 1. Saya menyelesaikan permasalahan operasi hitung campuran bilangan bulat dan kecepatan dengan menggunakan berbagai cara sampai mendapatkan jawaban yang tepat. 2. Saya senang menyelesaikan permasalahan operasi hitung campuran bilangan bulat dan kecepatan yang menantang. 3. Saya dapat memilah pekerjaan yang harus dikerjakan lebih dahulu pada operasi hitung campuran bilangan bulat dan kecepatan 1. Saya lebih senang menyelesaikan permasalahan operasi hitung campuran bilangan bulat dan kecepatan dengan jawaban yang telah disediakan. 2. Saya menghindari permasalahan operasi hitung campuran bilangan bulat dan kecepatan yang sulit ditemukan jawabannya. 3. Saya mengalami kesulitan untuk memilah pekerjaan yang harus dikerjakan lebih dahulu pada operasi hitung campuran bilangan bulat dan kecepatan Membuat kesimpulan 1. Saya mampu membuat kesimpulan sendiri dari materi yang telah dipelajari dengan tepat. 1. Saya mampu membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari dengan bantuan guru. Keterampilan 1. Sebelum mengumpulkan 1. Saya langsung mengumpukan mengevaluasi dan menilai hasil dari pengamatan. pekerjaan, saya mengoreksinya terlebih dahulu. 2. Saya menghitung kembali kesesuaian jawaban dengan data yang diperoleh. pekerjaan tanpa mengoreksinya terlebih dahulu. 2. Saya sekedar menghitung kesesuaian jawaban dengan data yang diperoleh tanpa memeriksanya kembali. 3. Lembar Wawancara Wawancara bertujuan untuk memperoleh informasi dari wali kelas mengenai kondisi kelas saat pembelajaran. Wawancara ini juga diharapkan dapat sebagai dasar penelitian agar peneliti paham dan mengetahui betul keadaan siswa dan pembelajarannya. Berikut merupakan kisi-kisi pedoman wawancarayang digunakan dalam penelitian ini : Tabel 3.7 Tabel Pedoman Wawancara No Garis Besar Pertanyaan Wawancara 1 Bagaimana proses pembelajaran mata pelajaran Matematika di kelas V? 2 Apakah kendala yang dihadapi dalam mengajar Matematika di kelas V? 3 Apakah selalu menggunakan media sebagai sarana pembelajaran Matematika? 4 Apakah siswa diajak untuk melakukan percobaan dengan media yang digunakanpadasaatpelajaranMatematika? 5 Apakah siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran Matematika? 6 Apa yang membuat siswa merasa kesulitan dalam menerima pelajaran Matematika? 7 Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika? 8 Apa yang menyebabkan hasil belajar siswa rendah pada mata pelajaran Matematika? 9 Bagaimana strategi pembelajaran Matematika yang digunakan untuk mengatasi rendahnya hasil belajar siswa? 10 Apakah pernah menerapkan pendekatan CTL dalam pembelajaran Matematika?

G. Teknik Pengujian Instrumen

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Sarikarya pada materi satuan jarak dan kecepatan melalui model pembelajaran kontekstual.

5 32 344

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VB pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 7 291

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas III C pada materi perkalian dan pembagian melalui model pembelajaran kontekstual di SD Negeri Perumnas Condong Catur.

0 0 288

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas V pada materi satuan jarak dan kecepatan melalui pembelajaran kontekstual SD N Jamus 2.

1 10 377

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Karangmloko 1 pada materi KPK dan FPB melalui pendekatan pembelajaran kontekstual.

2 13 277

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 15 303

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IIIA pada materi perkalian dan pembagian melalui model pembelajaran kontekstual di SD Negeri Jongkang.

0 0 249

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas IV pada materi KPK dan FPB melalui pembelajaran kontekstual SD Kanisius Klepu.

3 61 297

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika siswa kelas III pada materi operasi hitung campuran melalui model pembelajaran kontekstual SD Negeri Plaosan 1.

0 5 393

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas III SD Negeri Karangmloko 1 pada materi operasi hitung perkalian dan pembagian melalui pendekatan pembelajaran kontekstual.

1 9 359