Berdasarkan tabel 3.13 diatas dapat diketahui bahwa pada komponen kesesuaian indikator dengan butir soal mendapatkan rata-rata
4,33, sedangkan kalimat yang digunakan sederhana dengan tidak berlebihan dan bahasa jelas, baku, dan sederhana mendapatkan skor rata-
rata 4,44. Nilai keluasan cakupan soal, soal tidak berisi jebakan dan pertanyaan tidak mengandung unsur jawaban mendapatakan skor rata-rata
4,67. Sehingga nilai rata-rata keseluruhan pada validasi soal evaluasi adalah 4,67 dengan kriteria sangat layak untuk digunakan penelitian
berdasarkan tabel 3.8.
H. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan dua teknik untuk menganalisis data yang diperoleh, yaitu analisis data kuantitatif dan kualitatif. Analisis data Penelitian
Tindakan Kelas PTK bisa dilakukan dengan analisis data kuantitatif dan data kualitatif Sanjaya 2009. Data kualitatif merupakan data yang dinyatakan dalam
bentuk bukan angka, sedangkan data kuantitatif merupakan data yang berbentuk angka Taneredja Mustafidah, 2012.
Data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan metode statistik deskriptif. Tujuannya adalah untuk memberikan suatu gambaran terhadap
keberhasilan tindakan dari penelitian ini. Teknik statistik deskriptif pada penelitian ini adalah mencari rata-rata tingkat motivasi setiap indikator, rata-rata
keseluruhan skor kemampuan berpikir kritis, rata-rata nilai evaluasi, dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
persentase jumlah siswa yang telah mencapai KKM. Analisis data kualitatif dilakukan dengan menganalisis gambaran keadaan pada saat penelitian atau
pengamatan. Berikut dijabarkan mengenai teknik analisis data untuk masing-masing
variable : 1.
Hasil Belajar Penghitungan
hasil belajar
siswa dilakukan
dengan membandingkan nilai pada kondisi awal dengan nilai-nilai pada setiap
siklusnya. Tes yang digunakan yaitu tes tertulis. Penghitungan hasil belajar dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Menghitung nilai akhir yang diperoleh
Nilai Akhir :
b. Menghitung nilai rata-rata kelas
Nilai Rata-rata Kelas :
c. Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa
Persentase Ketuntasan :
2. Kuisioner Berpikir Kritis
Untuk menghitung peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V dari kondisi awal sampai setelah siklus ke-2 dilakukan setiap
indikator dengan menggunakan tabel kriteria PAP tipe I Masidjo, 1995 : 153;
a. Menghitung jumlah skor berpikir kritis kelas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Menghitung rata-rata skor kelas 3.
4.
c. Menghitung nilai berpikir kritis siswa
5. 6.
d. Menentukan rentang skor kriteria berdasarkan kriteria PAP tipe I
Rentang skor = persentase setiap criteria x skor maksimal
Tabel 3.14 Kriteria PAP tipe I
e. Menghitung persentase jumlah siswa minimal cukup kritis CK
Selanjutnya peneliti menentukan rentang skor untuk menentukan kriteria berpikir kritis.
Tingkat Penguasaan Kompetensi
Rentang Skor Keterangan
90 - 100 Sangat Baik
80 - 89 Baik
65 - 79 Cukup Baik
55 - 64 Tidak Baik
Di bawah 55 Sangat Tidak Baik
Menghitung jumlah skor berpikir kritiskelas : Menjumlahkan skor setiap siswa dalam satu kelas
Menghitung nilai berpikir kritis siswa Nilai =
Menghitung rata-rata skor kelas :
Menghitung persentase jumlah siswa minimal cukup kritis CK Persentase =
Berdasarkan tabel PAP tipe 1 rentang skor tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.15 Rentang Skor Indikator 1 dan 6
Tingkat Penguasaan Kompetensi
Rentang Skor Keterangan
90 - 100
18 – 20
Sangat Kritis
80 - 89
16 – 17,8
Kritis
65 - 79
13 – 15,8
Cukup Kritis
55 - 64
11 – 12,8
Tidak Kritis
Di bawah 55
Dibawah 10,8 Sangat Tidak Kritis
Dari tabel 3.15 diketahui bahwa pada indikator 1 dan 6 terdapat 4 item butir pernyataan dari masing-masing indikator yang memiliki nilai 1-
5. Apabila dijumlahakan skor maksimal dari 4 item tersebut adalah 20. Siswa dapat dikatakan memiliki kemampuan berpikir kritis apabila
mendapatkan jumlah skor dari ke-4 item minimal 13. Tabel 3.16 Rentang Skor Indikator 2, 3, dan 5
Tingkat Penguasaan Kompetensi
Rentang Skor Keterangan
90 - 100
9 – 10
Sangat Kritis
80 - 89
8 – 8.9
Kritis
65 - 79
6,5-7,9 Cukup Kritis
55 - 64
5,5 - 6,4 Tidak Kritis
Di bawah 55
Dibawah 5,4 Sangat Tidak Kritis
Dari tabel 3.16 diketahui bahwa pada indikator 2,3 dan 5 terdapat 2 item butir pernyataan dari masing-masing indikator yang memiliki nilai
1-5. Apabila dijumlahakan skor maksimal dari 2 item tersebut adalah 10. Siswa dapat dikatakan memiliki kemampuan berpikir kritis apabila
mendapatkan jumlah skor dari ke-2 item minimal 6,5. Tabel 3.17 Rentang Skor Indikator 4
Tingkat Penguasaan Kompetensi
Rentang Skor Keterangan
90 - 100
27 – 30
Sangat Kritis
80 - 89
24 – 26,7
Kritis
65 - 79
19,5 – 23,7
Cukup Kritis
55 - 64
16,5 – 19,2
Tidak Kritis
Di bawah 55
Dibiwahah 16.2 Sangat Tidak Kritis
Dari tabel 3.17 diketahui bahwa pada indikator 4 terdapat 6 item butir pernyataan dari masing-masing indikator yang memiliki nilai 1-5.
Apabila dijumlahakan skor maksimal dari 6 item tersebut adalah 30. Siswa dapat dikatakan memiliki kemampuan berpikir kritis apabila mendapatkan
jumlah skor dari ke-6 item minimal 19,5. Tabel 3.18 Rentang Skor Untuk Seluruh Indikator
Sedangkan untuk melihat nilai kemampuan berpikir kritis dan skor rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa secara keseluruhan:
Tingkat Penguasaan Kompetensi
Rentang Skor Keterangan
90 - 100 90
– 100 Sangat Kritis
80 - 89 80
– 89 Kritis
65 - 79 65
– 79 Cukup Kritis
55 - 64 55
– 64 Tidak Kritis
Di bawah 55 Di bawah 55
Sangat Tidak Kritis
Nilai setiap indikator :
Skor rata-rata keseluruhan :
3. Observasi Selain menggunakan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar,
peneliti juga melakukan tes analisis data dengan menggunakan observasi dari penilaian guru terhadap masing -masing siswa di kelas V saat proses
pembelajaran berlangsung. Peneliti membuat kriteria untuk kemampuan berpikir kritis berdasarkan hasil observasi menggunakan PAP I, sebagai
berikut: Skor maksimal = 3 x n jumlah siswa
3 x 39 = 117 Tabel 3.19 Tabel Kriteria Observasi
Sedangkan untuk menghitung rata-rata observasi siswa secara keseluruhan dengan cara sebagai berikut:
Rata- rata observasi keseluruhan :
Tingkat Penguasaan Kompetensi
Rentang Skor Keterangan
90 - 100 105,3
– 117 Sangat Kritis SK
80 - 89 93,6
– 104,13 Kritis K
65 - 79 76,05
– 92,43 Cukup Kritis CK
55 - 64 64,35
– 74,88 Tidak Kritis TK
Di bawah 55 – 63,18
Sangat Tidak Kritis STK
Tabel 3.20 Kriteria Observasi Secara Keseluruhan
I. Indikator Keberhasilan
Berikut adalah tabel indikator keberhasilan Hasil Belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa:
Tabel 3.21 Indikator Keberhasilan Penelitian
No Variable
Indikator Deskriptor
Kondisi Awal
Target Siklus I
Target Siklus II
Hasil Belajar
1. Nilai Rata-rata Kelas
65 68
72 Jumlah nilai seluruh
siswa : jumlah siswa
Persentase siswa yang mencapai
KKM 54,3
70 80
Jumlah siswa mencapai KKM : jumlah
seluruh siswa x 100
Kemampuan Berpikir Kritis
Kondisi Awal
Target Kondisi
Akhir Deskriptor
2. Nilai rata-rata
kemampuan berpikir kritis
47,19 70
Jumlah skor rata –rata kelas : skor
maksimal x 100 Persentase jumlah
siswa yang minimal cukup
kritis 36,4
70 Jumlah siswa yang minimal cukup
kritis : jumlah seluruh siswa x 100
Tingkat Penguasaan
Kompetensi Rentang Skor
Keterangan
90 - 100 2,7
– 3 Sangat Kritis SK
80 - 89 2,4 - 2,6
Kritis K 65 - 79
1,95 – 2,3
Cukup Kritis CK 55 - 64
1,65 – 1,94
Tidak Kritis TK Di bawah 55
Di bawah 1,65 Sangat Tidak Kritis
STK
Tabel 3.21 menunjukkan indikator keberhasilan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis. Peneliti menentukan target persentase indikator keberhasilan
berdasarkan kesepakatan antara peneliti dengan guru kelas. Guru kelas menentukan persentase tersebut berdasarkan kondisi awal dan kemampuan
siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
J. Jadwal Kegiatan Penelitian