Berdasarkan pendapat para ahli, dapat di simpulkan bahwa matematika adalah suatu disiplin ilmu yang berhubungan dengan
hitungan angka dan bilangan serta menggunakan simbol matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya proses mengajar matematika
Proses belajar matematika dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
1 Peserta didik
Kemampuan, minat, kesiapan, kondisi fisiologis maupun jasmani peserta didik sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar.
2 Pengajar
Efektivitas proses pembelajaran dipengaruhi oleh kepribadian, motivasi dan pengalaman pengajar.
3 Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana yang lengkap misalnya buku, media, ruang kelas,dll sangat mendukung dan menunjang proses pembelajaran.
4 Penilaian
Penilaian digunakan untuk melihat perkembangan siswa dalam proses pembelajaran.
c. Tujuan Matematika
Tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar dibagi menjadi dua yaitu secara umum dan secara khusus. Secara umum, tujuan
pembelajaran matematika di sekolah dasar adalah agar siswa mampu dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terampil menggunakan matematika Susanto 2013:189-190. Selain itu, dengan pembelajaran matematika diharapkan dapat memberikan tekanan
penataran nalar dalam penerapan matematika. Secara khusus, tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar adalah sebagai berikut, yaitu :
1 Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep, dan mengaplikasikan konsep, 2 Menggunakan penalaran pada pola dan
sifat, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika, 3 Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan
memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh, 4 Mengomunikasikan gagasan
dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah, 5 Memiliki sikap menghargai penggunaan matematika
dalam kehidupan sehari-hari. 4.
MATERI Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat.
Bilangan Bulat adalah bilangan yang terdiri dari bilangan cacah dan bilangan negatif -. Bilangan cacah = 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan
seterusnya. Bilangan negative = -1, -2, -3, -4, -5, -6, -7, -8, -9, dan seterusnya. Semua bilangan dapat dikatakan sebagai bilangan bulat jika bilangan itu tidak
ada tanda koma , dan pecahan. Aturan pengerjaan operasi hitung campuran bilangan pada hitungan cacah
juga berlaku pada operasi hitung bilangan bulat : a.
Operasi dalam tanda kurung dikerjakan terlebih dahulu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Penjumlahan dan pengurangan adalah setingkat, maka pengerjaannya
dilakukan secara urut dari kiri ke kanan. c.
Perkalian dan pembagian adalah setingkat, maka pengerjaannya dilakukan secara urut dari kiri ke kanan.
d. Perkalian dan pembagian lebih tinggi tingkatannya dari penjumlahan dan
pengurangan, maka perkalian dan pembagian dikerjakan terlebih dahulu. 5.
Model Pembelajaran Kontekstual a.
Pengertian Model Pembelajaran Kontekstual
Model Pembelajaran Kontekstual Contextual Teaching and Learning adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara
materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata peserta didik dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari Tanirejo 2014:49.
Contextual Teaching and Learning CTL atau disebut secara lengkap dengan Sistem Contextual Teaching and Learning CTL adalah
sebuah proses pendidikan yang bertujuan menolong para peserta didik melihat makna didalam materi akademik yang mereka pelajari dengan cara
menghubungkan subjek-subjek akademik dengan konteks dalam kehidupan keseharian mereka, yaitu dengan konteks keadaan pribadi,
sosial, dan budaya mereka Elaine, Johnson. 2006:31. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan pengertian menurut para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa Contextual Teaching and Learning CTL adalah
pembelajaran yang dapat mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan dunia nyata yang erat kaitannya dengan lingkungan disekitar siswa.
b. Komponen-komponen CTL