Berdasarkan pengertian menurut para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa Contextual Teaching and Learning CTL adalah
pembelajaran yang dapat mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan dunia nyata yang erat kaitannya dengan lingkungan disekitar siswa.
b. Komponen-komponen CTL
Pembelajaran kontekstual memiliki lima strategi untuk mencapai kompetensi siswa secara maksimal, yaitu relating, eksperiencing,
applying, cooperting, dan transfering dalam Hosnan, 2014:269. Selain itu menurut Trianto dalam Hosnan, 2014:270 dalam pembelajaran
kontekstual terdapat tujuh komponen utama, yakni kontruktivisme contructivism, bertanya questioning, inquiry Inquiry, masyarakat
belajar community learning, pemodelan modelling,refleksi reflection, dan penilaian autentik authentic asessment.
1
Kontuktivisme
Kontruktivisme dalam Hosnan, 2014:270 adalah proses membangun atau menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa
berdasarkan pengalaman. Pendapat lain menurut Muslich 2014:270 bahwa kontruktivisme adalah proses pembelajaran yang menekankan
terbangunnya pemahaman sendiri secara aktif, kreatif dan produktif berdasarkan pengetahuan terdahulu dan dari pengalaman belajar yang
bermakna. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kontruktivisme adalah proses pembelajaran yang menekankan terbangunnya pemahaman
sendiri berdasarkan pengalaman siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 Menemukan Inquiry
Menemukan Inquiry artinya proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis.
Inquiry merupakan proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penemuan. Pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh siswa tidak
lepas dari hasil mengingat seperangkat fakta, tetapi hasil menemukan sendiri dari fakta yang dihadapinya dalam Hosnan, 2014:271.
3 Bertanya Questioning
Bertanya dapat dipandang sebagai refleksi dari keingintahuan setiap individu, sedangkan menjawab pertanyaan mencerminkan kemampuan
seseorang dalam berpikir. Ada 6 keterangan bertanya dalam kegiatan pembelajaran, yakni
pertanyaan yang jelas dan singkat, memberi acuan, memusatkan perhatian, memberi giliran dan menyebarkan pertanyaan, pemberian
kesempatan berfikir, dan pemberian tuntutan. Peneliti menyimpulkan bahwa peran bertanya itu sangat penting, sebab melalui pertanyaan-
pertanyaan, guru dapat membimbing dan mengarahkan siswa untuk menemukan setiap materi yang dipelajari Hosnan 2014: 271.
4 Masyarakat Belajar Learning Community
Konsep masyarakat belajar menurut Sanjaya dalam Hosnan 2014: 272 adalah hasil pembelajaran diperoleh melalui kerja sama dengan orang
lain, teman, antar kelompok, sumber lain dan bukan hanya guru. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Muslich dalam Hosnan 2014: 272 mengemukakan konsep masyarakat belajar dalam CTL menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh
melalui kerja sama dengan orang lain. Hal ini berarti bahwa hasil belajar bisa diperoleh dengan sharing antarteman, anatr kelompok, dan
antar yang tahu kepada yang tidak tahu, baik di dalam maupun di luar kelas.
5 Pemodelan Modeling
Pemodelan Hosnan 2014: 272 adalah pembelajaran dengan memperagakan sesuatu sabagai contoh yang dapat ditiru oleh setiap
siswa. Dalam pembelajaran CTL, modeling merupakan asas yang cukup penting. Sebab melalui modeling, siswa terhindar dari
pembelajaran guru yang teoritis, sehingga memungkinkan terjadinya pembelajaran siswa yang verbalisme banyak menghafal.
6 Refleksi Reflection
Refleksi Hosnan 2014: 272 adalah proses pengendapan pengalaman yang dilakukan dengan cara mengurutkan kembali kejadian-kejadian
atau peristiwa pembelajaran yang telah dilaluinya. Refleksi menurut Trianto dalam Hosnan, 2014: 273 merupakan cara Berpikir atau
respon tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir kebelakang tentang apa yang sudah dilakukan dimasa lalu. Dalam hal refleksi ini,
biasanya guru menyisakan waktu sejenak agar siswa dapat melakukan refleksi yang berupa pernyataan langsung apa yang diperoleh hari itu.
7 Penilaian Sebenarnya Authentic Assessment
Penilaian nyata Hamdayama 2014:54 adalah proses yang dilakukan guru untuk menyimpulkan informasi tentang perkembangan belajar
yang dilakukan siswa. Penilaian ini dilakukan ketika pembelajaran berlangsung bukan pada penilaian akhir pembelajaran. Pengamatan
dapat dilakukan dikelas maupun diluar kelas. Kemajuan belajar siswa dilihat dari proses bukan semata-mata dari hasil belajar. Penilaian
bukan hanya dari guru tetapi dapat juga dari teman atau orang lain. Berdasarkan pendapat dari para ahli, peneliti mengambil langkah-
langkah dalam penelitian yaitu relating, eksperiencing, applying,
cooperting, dan transferring.
B. Penelitian yang Relevan