Tabel 2.1 Perbedaan Kesalahan dan Kekeliruan
2.2.4.2 Kesalahan Penggunaan Konjungtor
Penggunaan konjungtor harus sesuai dengan kaidah penggunaan konjungtor. Penggunaan konjungtor yang salah dapat menyebabkan kerancuan makna.
Bahkan, penyimpangan ide bisa terjadi. Namun, kesalahan penggunaan konjungtor masih ditemukan dalam karangan ilmiah. Setyawati 2013: 86-88
membagi kesalahan konjungsi sebagai berikut.
1 Penghilangan
Tulisan-tulisan resmi yang di dalamnya terdapat gejala penghilangan konjungsi pada anak kalimat. Justru penghilangan konjungsi itu menjadikan
kalimat tidak efektif. Perhatikan contoh-contoh berikut ini. a.
Sering digunakan untuk kejahatan, komputer ini kini dilengkapi pula dengan alat pengaman.
b. Membaca surat Anda, saya sangat kecewa.
c. Dilihat secara keseluruhan, kegiatan usaha koperasi perikanan tampak
meningkat setelah adanya pembinaan yang lebih intensif, terarah, dan terpadu.
No. Sudut Pandang
Kategori Kesalahan
Kekeliruan
1. Sumber
Kompetensi Performansi
2. Sifat
Sistematis Tidak sistematis
3. Durasi
Agak lama Sementara
4. Sistem Linguistik Belum dikuasai
Sudah dikuasai 5.
Hasil Perbaikan Penyimpangan
Penyimpangan 6.
Perbaikan Dibantu oleh guru:
latihan, pengajaran remedial
Siswa sendiri: pemusatan perhatian
Konjungsi
jika, apabila, setelah, sesudah, ketika, karena
, dan
sebagainya
sebagai penanda anak kalimat sering ditanggalkan. Hal tersebut bisa terjadi karena adanya pengaruh bentuk partisif bahasa inggris. Karena sudah merata gejala
tersebut digunakan di berbagai kalangan, mereka tidak sadar lagi kalau bentuk itu salah. Dalam bahasa Indonesia konjungsi pada anak kalimat harus digunakan
sehingga ketiga kalimat di atas dapat diperbaiki menjadi kalimat berikut ini. d.
Karena s
ering digunakan untuk kejahatan, komputer ini kini dilengkapi pula dengan alat pengaman.
e.
Setelah
membaca surat Anda, saya sangat kecewa. f.
Jika
dilihat secara keseluruhan, kegiatan usaha koperasi perikanan tampak meningkat setelah adanya pembinaan yang lebih intensif, terarah,
dan terpadu.
2 Penggunaan yang Berlebihan
Kurangnya kecermatan pemakai bahasa dapat mengakibatkan penggunaan konjungsi yang berlebihan. Hal itu terjadi kerena dua kaidah bahasa bers dan
bergabung dalam sebuah kalimat. Perhatikan contoh-contoh berikut ini. a.
Walaupun
dia belum istirahat seharian
, tetapi
dia datang juga di pertemuan RT.
b.
Untuk
penyaluran informasi yang efektif,
maka
harus dipergunakan sinar infra merah karena sinar infra merah itu mempunyai dispersi yang kecil.
c.
Meskipun
hukuman sangat berat,
tetapi
tampaknya pengedar ganja itu tidak gentar.
Penulis tidak menyadari kalau bentuk-bentuk ketiga kalimat di atas menggunakan padanan yang tidak serasi, yaitu penggunaan dua konjungsi
sekaligus. Seharusnya konjungsi yang digunakan salah satu saja. Perbaikan kalimat-kalimat di tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.
a.
Walaupun
dia belum istirahat seharian
,
dia datang juga di pertemuan RT. b.
Dia belum istirahat seharian
,tetapi
dia datang juga di pertemuan RT. c.
Untuk
penyaluran informasi yang efektif, harus dipergunakan sinar infra merah karena sinar infra merah itu mempunyai dispersi yang kecil.
d.
Meskipun
hukuman sangat berat, tampaknya pengedar ganja itu tidak gentar.
e.
Hukuman sangat berat,
tetapi
tampaknya pengedar ganja itu tidak gentar.
2.2.5 Taksonomi Siasat Permukaan
Ada empat taksonomi kesalahan berbahasa yang penting untuk diketahui, yaitu taksonomi kategori linguistik, taksonomi siasat permukaan, taksonomi
komparatif, dan taksonomi efek komunikatif Tarigan, 2011: 123. Penelitian ini menggunakan taksonomi siasat permukaan yang dikemukakan oleh Tarigan untuk
mengkaji jenis kesalahan dalam latar belakang skripsi Pendidikan Agama Katolik, Universitas Sanata Dharma. Taksonomi siasat permukaan atau
surface strategy taxonomy
menyoroti bagaimana cara-caranya struktur-struktur permukaan berubah. Para pelajar mungkin saja mengindarkan atau menghilangkan hal-hal
penting, menambahkan sesuatu yang tidak perlu, salah memformasikan hal-hal, dan salah menyusun hal-hal tersebut. Secara garis besar, Tarigan 2011: 133
mengatakan bahwa kesalahan-kesalahan yang terkandung dalam taksonomi siasat permukaan ini dipaparkan sebagai berikut.
1 Penghilangan
omission
Kesalahan- kesalahan yang bersifat “penghilangan” ini ditandai oleh
“ketidakhadiran suatu hal yang seharusnya ada dalam ucapan yang baik dan benar”. Penghilangan konjungtor dalam suatu kalimat menyebabkan terjadinya