Hubungan Subordinasi Hubungan Koordinasi dan Subordinasi

2.2.3 Hubungan Atributif

Menurut Alwi, dkk. 2010, 423 hubungan atributif ditandai oleh subordinator yang. Ada dua macam hubungan atributif, yaitu restriktif dan takrestriktif. Klausa yang dihasilkan disebut “klausa relatif” dengan kedua macam hubungan di atas.

2.2.3.1 Hubungan Atributif Restriktif

Dalam hubungan ini, klausa relatif mewatasi atau membatasi makna dari nomina yang diterangkannya. Bila ada suatu nomina yang mendapat keterangan tambahan berupa klausa relatif restriktif, klausa itu merupakan bagian integral dari nomina yang diterangkannya. Penulisan klausa relatif restriktif tidak dibatasi oleh tanda koma, baik di muka maupun di belakanganya. Contoh hubungan atributif restriktif di dalam kalimat di bawah ini. a. Pamannya yang tinggal di Bogor meninggal kemarin. b. Para pedagang yang mengunggak lebih dari 35 miliar rupiah akan dicekal. c. Pemegang gelar MBA yang kuliah hanya enam bulan harus menanggalkan gelarnya. Kalimat pertama memperlihatkan bahwa klausa relatif yang tinggal di Bogor, yang tidak ditulis di antara tanda koma, mewatasi makna kata pamannya. Artinya, si pembicara mempunyai beberapa paman; yang meninggal kemarin adalan yang tinggal di Bogor. Kalimat kedua memperlihatkan bahwa tidak semua pedagang kena cekal; hanya yang menunggak lebih dari 35 miliar rupiah yang dicekal meninggalkan Indonesia. Kalimat ketiga memperlihatkan bahwa hanya pemegang gelar MBA yang kuliahnya sangatlah pendek yang harus menanggalkan gelarnya. Selain pendapat Alwi, dkk. Ramlan mengemukakan pendapat seperti alwi berkaitan dengan hubungan atribut dengan penanda yang. Ramlan 2005: 73 menggunakan istilah ‘penerang’ untuk menyebut ‘atribut’. Ramlan 2005: 73 mengatakan bahwa ada hubungan makna penerang apabila klausa bawahan anak kalimat menerangkan salah satu unsur yang terdapat pada klausa inti induk kalimat. Ramlan 2005: 74 mengatakan bahwa kata penghubung atau konjungsi yang digunakan untuk menandai hubungan makna penerang adalah yang. Di bawah ini contoh penggunaan yang pada kalimat. c. Bangunan itu terletak di bagian luar kota, berhadapan dengan gereja kecil yang loncengnya bersuara besar dan nyaring. d. Di samping itu, hutan pun dihuni oleh jenis-jenis binatang liar yang beraneka ragam jenisnya. Pada kalimat a di atas klausa loncengnya bersuara besar dan nyaring menerangkan frasa gereja kecil. Kalimat di atas terdiri dari tiga klausa, yaitu Bangunan itu terletak di bagian luar kota sebagai klausa 1, berhadapan dengan gereja kecil sebagai klausa 2, dan loncengnya bersuara besar dan nyaring sebagai klausa 3 dan sebagai penerang. Pada kalimat b di atas klausa yang ada di belakang kata yang menerangkan unsur kalimat yang ada di depannya, yaitu Di samping itu, hutan pun dihuni oleh jenis-jenis binatang liar , dan kata yang sebagai penghubung atau konjungsinya.

2.2.3.2 Hubungan Atributif Takrestriktif

Klausa subordinatif yang takrestriktif hanyalah memberikan sekadar informasi pada nomina yang diterangkannya. Jadi, isi informasi tidak mewatasi nomina yang mendahului klausa relatif takterstriktif. Oleh karena itu, dalam penulisannya klausa ini diapit oleh tanda koma. Contoh hubungan atributif restriktif di dalam kalimat di bawah ini. a. Istri saya yang tinggal di Bogor meninggal kemarin. b. Istri saya, yang tinggal di Bogor , meninggal kemarin. Pada kalimat pertama klausa relatif yang tinggal di Bogor tidak diapit oleh tanda koma, sedangkan pada kalimat kedua diapit oleh dua tanda koma. Makna dari kedua kalimat tersebut berbeda. Kalimat pertama memperlihatkan bahwa si pembicara mempunyai lebih dari satu istri dan istri yang meninggal adalah yang tinggal di Bogor. Akan tetapi, pada kalimat yang kedua menyiratkan bahwa si pembicara hanya mempunyai satu istri. Klausa relatif takrestriktif yang tinggal di Bogor hanya sekadar memberi keterangan tambahan tempat di mana istrinya tinggal. Contoh klausa atributif restriktif dan klausa atributif takrestriktif di dalam kalimat di bawah ini. a. Pegawai kami, yang menyelewengkan dana Inpres, akan ditindak. b. Adik saya, yang masih kelas dua SMP, berumur 12 tahun. c. KUD, yang menjadi pembeli cengkeh di daerah, sering kehabisan dana. d. Pendapat yang dia nyatakan secara terus terang itu menggugah hati kami. e. Pelamar yang ijazahnya dari Boston itu memenuhi persyaratan kami.

2.2.4 Kesalahan Berbahasa

Kesalahan berbahasa adalah bagian konversasi atau komposisi yang menyimpang dari beberapa norma baku performansi bahasa orang dewasa. Kesalahan merupakan sisi yang mempunyai cacat pada ujaran atau tulisan para pelajar Tarigan, 2011: 123-126.

2.2.4.1 Kesalahan dan Kekeliruan

Di dalam dunia bahasa, dikenal pula istilah kesalahan atau error dan kekeliruan atau mistake . Dalam dunia pengajaran bahasa, terdapat istilah “kesalahan” dan “kekeliruan”. Kesalahan atau error dan kekeliruan atau mistake dalam pengajaran bahasa dibedakan yakni penyimpangan dalam pemakaian bahasa. Kekeliruan pada umumnya disebabkan oleh faktor performansi. Keterbatasan mengingat sesuatu menyebabkan kekeliruan dalam melafalkan bunyi bahasa, kata, urutan kata, tekanan kata atau kalimat, dan sebagainya. Kekeliruan bersifat acak, artinya dapat terjadi pada setiap tataran linguistik. Kekeliruan biasanya dapat diperbaiki oleh para siswa sendiri bila yang bersangkutan lebih mawas diri, lebih sadar atau memusatkan perhatian. Siswa sebenarnya sudah mengetahui sistem linguistik bahasa yang digunakannya, karena sesuatu hal dia lupa akan sistem tersebut. Selain itu, kekeliruan biasanya tidak lama Tarigan, 2011:67- 68. Para siswa atau mahasiswa telah mengetahui dan menguasai kaidah bahasa yang berlaku. Namun, karena faktor perfomansi yang dipengaruhi oleh kekuatan fisik, kekeliruan bisa terjadi dalam tataran linguistik apapun. Sebaliknya, kesalahan disebabkan oleh faktor kompetensi. Artinya siswa memang belum memahami sistem linguistik bahasa yang digunakannya. Kesalahan biasanya terjadi secara konsisten, dan sistematis. Kesalahan bisa berlangsung lama jika tidak diperbaiki. Perbaikan bisa dilakukan oleh guru dengan remedial, latihan, praktek dan sebagainya. Kesalahan bisa menggambarkan pemahaman siswa tentang sistem bahasa yang sedang dipelajari. Namun, seiring pemahaman siswa terhadap sistem bahasa, kesalahan akan berkurang Tarigan, 2011: 68.Kesalahan disebabkan oleh siswa atau mahasiswa yang belum menguasai kaidah bahasa yang digunakan. Jika kesalahan terjadi pada A, kesalahan selanjutnya hanya akan berkecimpung di dalam itu saja A. Kesalahan bisa diperbaiki dengan bantuan guru melalui remedial, latihan, praktek, dan sebagainya. Kesalahan itu akan berlangsung lama, jika tidak segera diberi bantuan dari guru. Jadi, kesalahan bukan disebabkan oleh faktor performa siswa atau mahasiswa. Namun, kesalahan disebabkan oleh ketidaktahuan siswa atau mahasiswa terhadap tata bahasa yang digunakan. Tabel 2.1 Perbedaan Kesalahan dan Kekeliruan

2.2.4.2 Kesalahan Penggunaan Konjungtor

Penggunaan konjungtor harus sesuai dengan kaidah penggunaan konjungtor. Penggunaan konjungtor yang salah dapat menyebabkan kerancuan makna. Bahkan, penyimpangan ide bisa terjadi. Namun, kesalahan penggunaan konjungtor masih ditemukan dalam karangan ilmiah. Setyawati 2013: 86-88 membagi kesalahan konjungsi sebagai berikut. 1 Penghilangan Tulisan-tulisan resmi yang di dalamnya terdapat gejala penghilangan konjungsi pada anak kalimat. Justru penghilangan konjungsi itu menjadikan kalimat tidak efektif. Perhatikan contoh-contoh berikut ini. a. Sering digunakan untuk kejahatan, komputer ini kini dilengkapi pula dengan alat pengaman. b. Membaca surat Anda, saya sangat kecewa. c. Dilihat secara keseluruhan, kegiatan usaha koperasi perikanan tampak meningkat setelah adanya pembinaan yang lebih intensif, terarah, dan terpadu. No. Sudut Pandang Kategori Kesalahan Kekeliruan 1. Sumber Kompetensi Performansi 2. Sifat Sistematis Tidak sistematis 3. Durasi Agak lama Sementara 4. Sistem Linguistik Belum dikuasai Sudah dikuasai 5. Hasil Perbaikan Penyimpangan Penyimpangan 6. Perbaikan Dibantu oleh guru: latihan, pengajaran remedial Siswa sendiri: pemusatan perhatian

Dokumen yang terkait

Analisis penggunaan konjungtor pada latar belakang skripsi mahasiswa program studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma angkatan 2010 lulusan tahun 2015.

0 0 2

Pengaruh pengelolaan waktu belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2009-2012.

0 5 141

Pengaruh Ekaristi terhadap perkembangan hidup rohani mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan KeKhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma sebagai calon katekis.

2 20 241

Peranan doa meditasi bagi peningkatan penghayatan hidup rohani para mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 5 168

Peranan perencanaan pengajaran bagi pelaksanaan mengajar mahasiswa Program Pengalaman Lapangan (PPL) Pendidikan Agama Katolik (PAK) pendidikan menengah Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK) Sanata Dharma tahun ajaran 20

0 2 109

Pengaruh penghayatan sakramen tobat terhadap penghayatan tugas pewartaan mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 138

Analisis kesalahan struktur kalimat pada latar belakang masalah skripsi mahasiswa program studi Pendidikan Ekonomi lulusan tahun 2008 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 152

Peranan teater rakyat dalam memperkembangkan kesadaran sosial mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 131

Upaya pengembangan pendampingan spiritualitas mahasiswa-mahasiswi calon katekis di Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 1 230

Peranan perencanaan pengajaran bagi pelaksanaan mengajar mahasiswa Program Pengalaman Lapangan (PPL) Pendidikan Agama Katolik (PAK) pendidikan menengah Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK) Sanata Dharma tahun ajaran 20

0 1 107