Kesalahan Penggunaan Konjungtor Kesalahan Berbahasa
4 Salah Susun
Salah susun bisa berarti penempatan yang tidak benar bagi suatu unsur kebahasaan. Salah susun dalam penelitian ini adalah konjungtor yang disusun
tidak sesuai tempat antarkalimat, secara koordinatif . Berikut contoh ‘salah susun’
dalam bentuk konjungtor. Bentuk salah 1:
Pada kenyataannya, lembaga pendidikan yang menghasilkan tenaga pengajar agama Katolik sangatlah minim,
selain itu
pendapatan yang diperoleh jika menjadi guru agama Katolik juga tidak sebandingan dengan
jasa yang telah diberikan. Pembenaran 2:
Pada kenyataannya lembaga pendidikan yang menghasilkan tenaga pengajar agama Katolik sangatlah minim.
Selain itu
, pendapatan yang diperoleh jika menjadi guru agama Katolik juga tidak sebanding dengan jasa yang telah
diberikan. Bentuk Salah 2:
Menurut pengalaman penulis, ada beberapa fakta mengenai menurunnya motivasi para anggota lektor di Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran.
Padahal
Paguyuban Lektor Hati Kudus Tuhan Yesus sendiri telah menyediakan sarana melalui berbagai macam bentuk kegiatan untuk para
anggota lektor tersebut. PAK-15-Pawestrin-Ha04 Pembenaran 2:
Menurut pengalaman penulis, ada beberapa fakta mengenai menurunnya motivasi para anggota lektor di Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran,
padahal
Paguyuban Lektor Hati Kudus Tuhan Yesus sendiri telah menyediakan sarana melalui berbagai macam bentuk kegiatan untuk para
anggota lektor tersebut. PAK-15-Pawestrin-Ha04 Kalimat di atas mengandung kesalahan salah susun berkaitan dengan
konjungtor antarkalimat. Kata
selain itu
merupakan konjungtor antarkalimat. Alwi 2010, 305 mengatakan bahwa konjungtor
selain itu
termasuk konjungtor antarkalimat yang selalu memulai kalimat yang baru dan tentu saja huruf
pertamanya ditulis dengan huruf kapital. Selain itu, Rahardi 2009: 25 menyatakan bahwa konjungtor antarkalimat lazimnya juga cenderung bersifat
idiomatis. Chaer 2011: 126 juga mengatakan bahwa konjungtor antarkalimat adalah konjungtor yang menghubungkan kalimat dengan kalimat bukan klausa
dengan klausa. Konjungtor
padahal
merupakan konjungtor koordinatif bukan konjungtor antarkalimat. Oleh karena itu, bentuk salah 2 harus dibenarkan seperti
pada pmebenaran 2. Dengan demikian, bentuk kalimat menjadi sesuai dengan kaidah penggunaan konjungtor.