Keakuratan Keberterimaan Kualitas terjemahan subtitel film omar

34

BAB IV ANALISIS KUALITAS TERJEMAHAN SUBTITEL FILM

OMAR Pada bab ini peneliti memberikan evaluasi terhadap hasil penerjemahan subtitel film Omar. Analisis yang peneliti lakukan terbatas hanya pada episode ketiga belas dengan mengambil korpus data pada 21 menit pertama berjumlah 20 subtitel film Omar. Parameter yang digunakan untuk menganalisis kualitas terjemahan mengacu pada aspek keakuratan, keberterimaan dan keterpahaman terjemahan subtitel film Omar. Berikut ini analisis peneliti mengenai terjemahan subtitel film Omar. A. Analisis Dialog 1 ْمُكَناَكَم اْوُمَزْلَـت ْنَأ ،ِها ُلْوُسَر ْمُكُرُمْأَي . ْيَطلا اََفَطَََ اَنْوُمُتْـيَأَر ْوَل ََح ،ُْوُحَرْـبَـت َاَف . Rasulullah memerintahkan kalian agar tidak beranjak dari tempat kalian . Tetaplah berdiri tegak untuk hadapi musuh ...walau andai sekumpulan burung menghadang Sumber: Film Omar Episode 13 ,,5,35:30:10 -- ,,5,:5,00::0

1. Keakuratan

Pada dialog 1 ucapan tokoh Hamzah dalam Bsu diterjemahkan ke dalam subtitel Bsa menjadi tiga penggalan subtitel. Satu subtitel terdiri dari dua baris dan satu baris tidak lebih dari 35 karakter. 35 Kalimat pertama diterjemahkan dengan baik ke dalam Bsu. Frasa ْوُمَزْلَـت ْنَأ ا yang berasal dari مزل - مزلي dalam kamus al- 35 Moch. Syarif Hidayatullah, Tarjim Al-An: Cara Mudah Menerjemahkan Arab-Indonesia Tangerang Selatan: Dikara, 2011, h. 66 35 Munawwir artinya ‘tetap’ atau ‘tidak meninggalkan’. 36 Penerjemah dalam terjemahan ini menggunakan pilihan diksi lain yang artinya lebih tepat digunakan dengan menyesuaikan konteks, yaitu diksi ‘tidak beranjak’. Klausa ُْوُحَرْـبَـت َاَف terdapat la nahi yang men-jazm-kan fi’l mudhori’ 37 dan penerjemah lebih memilih diksi yang tidak secara langsung menyiratkan arti negasi tetapi tetap menunjukkan larangan untuk tidak meninggalkan tempat perang dengan ungkapan, ‘Tetaplah b erdiri tegak untuk hadapi musuh’. Larangan tersebut dipertegas kalimat berikutnya dengan perumpamaan walaupun sekumpulan burung datang menghadang. Berdasarkan analisis, peneliti menilai dialog 1 sudah memenuhi kriteria keakuratan dengan memberikan skor 3 untuk terjemahan akurat.

2. Keberterimaan

Hasil terjemahan dialog 1 sudah sesuai dengan konsep dasar terbentuknya suatu kalimat. Menurut Abdul Chair kalimat adalah satuan sintaksis yang dibangun oleh konstituen dasar dan intonasi final. Konstituen dasar biasanya berupa klausa; tetapi dapat juga berupa frasa atau kata. Intonasi final dapat berupa nada datar untuk kalimat deklaratif yang dalam ragam bahasa tulis dilambangkan dengan tanda baca titik .. 38 Kalimat ke 1 merupakan jenis kalimat verba yang predikatnya berupa verba yang memiliki komponen makna tindakan. Contoh: Rasulullah memerintahkan kalian agar tidak beranjak dari tempat kalian . S P O Ket . Oleh karena itu peneliti menilai dialog 1 sudah memenuhi aspek keberterimaan dengan memberikan skor 3 untuk terjemahan berterima. 36 Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia Surabaya: Pustaka Progressif, 1997, h. 1265 37 Syamsul Ma’arif, Nahwu Kilat Bandung: Nuansa Aulia, 2009, h. 119 38 Abdul Chair, Sintaksis Bahasa Indonesia Jakarta: Rineka Cipta, 2009, h. 163 36

3. Keterpahaman