40 dipergunakan untuk memperkuat pernyataan berikutnya. Dalam kebiasaan
masyarakat Indonesia, ungkapan pernyataan sumpah dengan menggunakan ungkapan, “Demi zat yang aku berada di tangan-Nya” tidak biasa. Sehingga
pilihan alternatif yang sering digunakan dalam bahasa Indonesia adalah cukup diterjemahkan dengan frasa “Demi Allah”. Berdasarkan pemahaman para
responden, ada 2 orang yang dapat memahami dengan baik dialog ini, 7 orang menganggap keterpahaman terjemahan sedang dan 5 orang kesulitan memahami
terjemahan.
O.
Analisis Dialog 5
نْبا اَي مِحاَرلاَو َها َكُدِشْنُأ ْيِمَع
Wahai anak pamanku Aku memuji Allah yang maha Pengampun.
Sumber: Film Omar Episode 13 ,,5,05:,030, -- ,,5,05:3030:
1. Keakuratan
Dalam kamus al-Munawwir kata م ِحاَرلا memiliki arti ‘Yang pengasih,
penyayang’.
45
Sehingga dialog ke 5 kurang tepat jika diterjemahkan dengan ‘Pengampun’. Di antara nama Allah yang berarti ‘Maha Pengampun’ adalah
46
روفغ . Dengan demikian skor yang diberikan 2 untuk terjemahan yang memiliki keakuratan sedang.
2. Keberterimaan
Menurut Ped oman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, jika kata ‘maha’ sebagai
unsur gabungan merujuk kepada Tuhan yang diikuti oleh kata berimbuhan,
45
Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia Surabaya: Pustaka Progressif, 1997, h. 483
46
Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia Surabaya: Pustaka Progressif, 1997, h. 1011
41 gabungan itu ditulis terpisah dan unsur-unsurnya dimulai dengan huruf kapital.
47
Dengan demikian pada dialog ke 5 pemenggala n kata ‘maha’ yang diikuti oleh
kata berimbuhan sudah benar, tetapi kata ‘maha’ belum menggunakan huruf kapital. Peneliti memberikan skor 3 untuk terjemahan ini yang sudah berterima.
3. Keterpahaman
Pada dialog ke 5 Bsu ْيِمَع ُنْبا
yang diterjemahkan men jadi ‘anak pamanku’,
dalam bahasa Indonesia bisa dipilihkan padanan kata yang artinya sama yaitu kata ‘sepupuku’. Sebanyak 8 responden menilai tingkat keterpahaman tinggi, 4
responden berargumen keterpahaman terjemahan dialog ke 5 sedang dan 2 responden sulit memahami terjemahan.
P. Analisis Dialog 6
ِهْيَلَع َتْزَهْجَأ َاَفَأ
Bukankah kau telah siap membunuhnya? Sumber: Film Omar Episode 13
,,5,050:0,01 -- ,,5,05000,01
1. Keakuratan
Pada dialog ke 6 hamzah istifham yang berwujud kalimat negatif dengan kata penyangkal bukankah sudah tepat. Pesan Bsu disampaikan ke dalam Bsa
secara alamiah. Penerjemahan pronomina yang tersimpan dalam zamîr muttasil pada
fi’l mâdî
َتْزَهْجَأ
sudah tepat, yaitu “Kau telah siap membunuh”.
48
Dengan demikian peneliti memberi skor 3 karena terjemahan ini akurat.
47
Peraturan Menteri Pendidikan Naional RI, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan Jakarta: Menteri Pendidikan Nasional, 2009, h. 12
48
Fuad Ni’mah, Mulakhas Qawaid Al Lughah Al Arabiah Beirut: Daar Staqofah, h. 115
42
2. Keberterimaan