Mitigasi Bencana Sebelum Terjadi Banjir Mitigasi Bencana Saat Terjadi Banjir

97 Banjir bulan Desember dan banjir- banjir sebelumnya paling tinggi hanya selutut, sedangkan banjir tahun ini tingginya mencapai lebih dari semeter. Ibu Rodiyah membenarkan bahwa banjir tahun ini merupakan banjir terparah yang pernah terjadi selama ia tinggal didesa Pekubuan ini. Ia menuturkan apabila hujan datang lebih dari 2 dua jam dipastikan akan terjadi banjir. Selain dari hujan yang turun deras, dia tidak tahu lagi tanda-tanda banjir akan datang. Pemerintah juga tidak pernah melakukan sosialisasi mengenai peringatan dini datangnya banjir juga mengenai penanganan bencana banjir.Di Desa Pekubuan setiap tahunnya pasti ada banjir.Melihat rutinnya banjir yang terjadi di wilayah ini, alasan beliau hanya mengatakan bahwa memang sudah dari dulu tinggal disini dan karena mengikut suami selain itu tidak memiliki alasan yang spesifik mengapa memilih tinggal di Desa Pekubuan.Ketinggian banjir yang lebih dari satu meter, ternyata tidak membuat ibu Rodiah dan keluarga memutuskan untuk mengungsi.Alasannya adalah karena takut dan ingin menjaga rumah dari hal-hal yang tidak diinginkan apabila rumah ditinggalkan. Setiap banjir datang keluarga ini tidak pernah mengungsi.Keluarga Rodiyah lebih memilih tinggal di tempat mertuanya yang tepat berada didepan rumahnya.Rumah dari mertuanya memang lebih tinggi daripada rumah ibu Rodiah yang lebih rendah dari bibir jalan.

a. Mitigasi Bencana Sebelum Terjadi Banjir

Upaya yang dilakukannya sebelum banjir datang tidak banyak hanya menaikkan dan meletakkan barang-barang yang gampang rusak ketempat yang lebih tinggi.Rumah yang sudah ditinggikan ternyata tidak cukup untuk menyelamtkan keluarga ini dari dampak banjir. 98

b. Mitigasi Bencana Saat Terjadi Banjir

Upaya yang dilakukan saat banjir datang hanya dengan menyelamatkan barang-barang berharga dan membawanya kerumah mertua. Ibu Rodiyah menuturkan bahwa ia dan warga yang ada di desa Pekubuan tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah sama sekali, yang mendapat bantuan adalah mereka yang mengungsi digedung nasional dan di depan kantor camat Tanjung Pura. Bantuan yang diberikan selama banjir datang hanya didapatkan dari bantuan dari orang lain yaitu Indomie sebayak 3 tiga bungkus dan minyak goreng sebanyak 1 satu ons. Jika ada pihak regu penyelamat yang menjemput mereka untuk diantarkan kepengungsian maka ibu Rodiyah dan keluarga akan mengunggsi. Dia menyayangkan sikap pemerintah daerah yang tidak memberikan perhatian dan bantuan.Ia menuturkan bantuan berupa selimut tidak sampai kepada warga masyarakat yang memilih tinggal dirumah. Selain tidak mendapatkan bantuan, kerugian yang dialami oleh Ibu Rodiyah adalah kehilangan mata pencaharian, karena selama banjir, pemilik warung kecil-kecilan ini akan menutup warungnya, karena sudah tergenang oleh banjir. Selama banjir, anak-anak dari Ibu rodiyah menderita demam, yang masih belum sembuh total hingga sekarang, sakitnya sembuh dan sakit kembali. Kerugian fisik lainnnya hanya kerusakan lemari saja.Rakit dari batang pisang adalah kendaraan yang digunakan selama banjir jika ingin pergi kesuatu tempat. Menurut ibu terkait dengan penebangan pohon berpengaruh terhadap terjadinya banjir, namun penanam sawit tidak memiliki pengaruh dengan datangnya banjir.Mengenai pembuangan sampah, warga yang ada di Desa 99 Pekubuan, sampah yang ada mereka bakar, sehingga ketika banjir tidak ada sampah yang tergenang.

c. Mitigasi Bencana Saat Terjadi Banjir