Hasil Penelitian .1. Informan Kunci
76
BAB V ANALISA DATA
Pada bab ini akan dibahas tentang analisa data, dimana data tersebut diperoleh dari hasil penelitian melalui wawancara mendalam indepth interview.
Penelitian kepada masyarakat dilakukan berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan dan dilaksanakan dilokasi penelitian yang berada di Kelurahan Pekan
Tanjung Pura.Teknik analisis data secara kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif, dengan pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan untuk kemudian
dikelola, disajikan dan dijabarkan melalui hasil penelitian sebagaimana adanya. Informan dalam penelitian ini terdiri dari informan kunci dan informan utama.
5.1 Hasil Penelitian 5.1.1. Informan Kunci
Informan kunci dalam penelitian ini adalah Lurah Pekan Tanjung Pura yaitu Bapak A. Lutfi, kelahiran 1963 ini sebelum menjabat sebagai lurah di
Kelurahan Pekan Tanjung Pura, Bapak Lutfi adalah seorang PNS yang bekerja di PP dan KB Kota Medan, beliau kemudian diangkat sebagai Lurah di Kelurahan
Hinai, dan dipindahkan ke Kelurahan Pekan Tanjung Pura pada tahun 2006, yang sudah menjabat sebagai lurah selama dua periode hingga sekarang. Beliau
menuturkan keputusan yang diambil oleh pemda Kota Langkat untuk mengangkat beliau sebagai lurah, karena merupakan putra asli daerah, yang dinilai memiliki
kecakapan dan kemampuan selain itu juga dianggap sudah mengetahui seluk beluk kota Tanjung Pura. Sebagai salah satu penduduk yang menetap di Tanjung
Pura, Bapak Lutfi sudah merasakan banjir yang terjadi berulang kali setiap tahunnya yang merupakan persitiwa rutin terjadi di Kabupaten Langkat khususnya
77
Tanjung Pura.Banjir yang terjadi tahun 2015 adalah banjir terbesar setelah banjir pada tahun 1973 yang merupakan banjir terparah di Tanjung Pura.
Pemicu banjir selain dari faktor alam seperti curah hujan yang tinggi, penebangan pohon-pohon secara besar-besarnya yang dilakukan dikawasan hutan
membuat fungsi hutan yang seharusnya bisa menahan derasnya air hujan, kini tak bisa lagi menampung limpahan air tersebut, sehingga air tersebut mengalir menuju
hilir, ketempat yang lebih rendah. Bentuk Kecamatan Tanjung Pura yang menyerupai kuali, setiap kali datang musim penghujan, airnya tertampung karena
saluran yang ada tidak berfungsi dengan baik untuk pembuangan air tersebut kelaut. Air yang melimpah dari hulu yaitu dari daerah Kecamatan Batang
Serangan turun kekota Tanjung Pura membuat kota dan 10 Sepuluh desa dan 1 kelurahan yang ada di Tanjung Pura terendam banjir pada bulan Januari 2015
silam. Banjir tahun ini yang terjadi di Tanjung Pura, sumber banjir tidak hanya
datang dari Kecamatan Batang Serangan, tapi diperparah dengan banjir kiriman dari Kecamatan Hinai, pintuklep airnya dicuri oleh orang, sehingga pintu nya
tidak mampu menampung air, air dari luapan sungai wampu masuk ke daerah desa Tamaran, lalu dari desa Tamaran air mengalir sampai kedesa Batu Melenggang,
tidak pernah terjadinya pada saat itu desa Batu Melenggang itu airnya sampai selutut dikantor desa karena pintu klep telah hilang dan air dari sungai wampu
masuk mengalirlah sampai kedesa Cempa dari desa Cempa mengalir ke sungai mati, kemudian air mengalir kebelakang penjara menyebar sampai keseluruh 11
lingkungan yang ada di Tanjung Pura ini, itu sebabnya air disungai sudah surut tapi dikota masi tergenang karena air yang di kecamatan Hinai mengalir sampai
78
kecamatan Tanjung Pura yaitu didesa Pekubuan, Lalang dan Kelurahan Pekan Tanjung Pura, waduk tidak mampu menampung air untuk membuang kesungai.