16
masyarakat akan semakin terbantu untuk mengurangi kerentanan mereka terhadap bencana dan bereaksi lebih tepat apabila terkena bencana.
Bencana banjir biasanya juga diikuti dengan longsor yang terjadi ketika dimusim penghujan yang terjadi di hampir seluruh wilayah tanah air yang
meliputi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat Bandar Lampung, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah dan
Sulawesi Utara Manado telah banyak menimbulkan kerugian jiwa dan material yang tidak sedikit. Saat ini berita mengenai banjir seperti yang terjadi di Ibu Kota
menjadi isu terhangat, banjir ibu kota menjadi suatu peristiwa yang rutin setiap tahun. Namun, Peristiwa rutin ini tidak hanya terjadi di Ibu Kota saja dibeberapa
kota di Jawa dan Sumatera, Sulawesi, Kalimantan juga mengalami bencana banjir. Hal tersebut telah memunculkan pertanyaan apa sikap dan strategi adaptasi
yang dilakukan oleh masyarakat sehingga mereka betah tinggal didaerah yang sering terkena banjir dan menganggap sebagai hal yang biasa. Melihat hal
tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih mendalam dan lebih
jelas lagi. Penelitian ini berjudul “Strategi Adaptasi Masyarakat dalam Mengahadapi Banjir Studi Kasus: Kelurahan Pekan Tanjung Pura
Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat”.
1.2 Perumusan Masalah
Adaptasi atau penyesuaian diri seseorang terhadap kondisi lingkungannya menjadi sangat penting.Bencana banjir menuntut setiap individu terlibat langsung
dalam tahap pengurangan resiko sebelum, saat terjadi bencana dan tahap pemulihan setelah pascabencana.Peristiwa rutin yang terjadi diberbagai wilayah di
17
Indonesia. Kondisi alam yaitu perubahan iklim dan degradasi lingkungan menjadi factor pertama yang menyebabkan banjir. Tidak kalah penting keegoisan manusia
yang secara terus menerus merusak lingkungan yang tidak diimbangi dengan upaya pemulihan lingkunganalam yang juga menjadi pemicu semakin parahnya
banjir tersebut.Perubahan alih fungsi lahan yang terus menerus dilakukan oleh sejumlah pihak demi keuntungan sendiri yang kemudian berdampak terhadap
menurunnya pendapatan warga setempat.Selain merusak lingkungan, pertambahan penduduk semakin lama semakin meningkat, tidak diimbangi
dengan tersedianya lahan untuk tempat tinggal membuat masyarakat khususnya ekonomi lemah yang terpaksa tinggal didaerah beresiko.Ketika bencana banjir
datang, kerugian baik fisik dan material tidak dapat dicegah.Untuk mengurangi resiko banjir tersebutmasyarakat dan pemerintah yang berada di daerah rawan
banjir melakukan berbagai usaha untuk meminimalisir dampak dari bencana banjir yang rutin terjadi setiap tahunnya.
Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka perumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana
strategi adaptasi yang dilakukan masyarakat kelurahan Pekan Tanjung Pura Kabupaten Langkat dalam menghadapi banjir?”
1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai dengan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi masyarakat dalam menghadapi banjir di Kelurahan Pekan
Tanjung Pura Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat.
18
1.3.2 Manfaat Penelitian
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap
pihak-pihak terkait yang menangani korban bencana banjir. 2.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi untuk memperkaya konsep-konsep dan teori-teori keilmuan mengenai strategi
adaptasi dalam menghadapi banjir.
19
1.4 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah :
BAB I: Pendahuluan
Bab ini berisikan latar belakang penelitian , perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II: Tinjauan Pustaka
Bab ini menguraikan tentang teori yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti, kerangka pemikiran, defenisi konsep, ruang lingkup
penelitian.
BAB III: Metode Penelitian
Bab ini berisikan tentang tipe penelitian, lokasi penelitian, unit analis dan
informan, teknik pengumpulan data penelitian, dan teknik analisis data. BAB IV: Deskripsi Lokasi Penelitian
Bab ini berisikan tentang gambaran umum lokasi penelitian dimana penulis mengadakan penelitian.
BAB V: Analisis Data
Bab ini berisikan tentang uraian data yang diperoleh dari hasil penelitian dan analisisnya.
BAB VI: Penutup
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian sehubungan dengan penelitian yang dilakukan.
20
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai adaptasi social, bencana alam, banjir sudah banyak dilakukan. Secara keseluruhan penyebab terjadinya banjir hamper sama pada
setiap wilayah yang terkena dampak banjir di Indonesia ini, namun ada saja factor-faktor penyebab yang berbeda. Beberapa penelitian yang relevan dengan
penelitian ini antara lain, penelitian yang dilakukan oleh Triuri dan Djaka Marwastadengan judul : Strategi Adaptasi Masyarakat dalam menghadapi banjir
di Kecamayan Tebet, Kota Jakarta Selatan Studi Kasus Daerah Bantaran Sungai
Ciliwung. Penelitian ini menjelaskan bagaimana Banjir yang sering melanda
Provinsi DKI Jakarta tidak mengurangi minat para pendatang untuk tinggal di lokasi penelitian. Penelitian ini memiliki beberapa tujuan yaitu : 1 untuk
mengetahui karakteristik sosial, ekonomi, struktur fisik bangunan, dan persepsi masyarakat. 2 Mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan dengan
keinginan untuk berpindah, kemudian mengetahui hubungan antara besarnya kerusakan dengan keinginan untuk berpindah, dan mengetahui hubungan antara
status perubahan fisik bangunamn dengan keinginan untuk berpindah. 3 Mengkaji strategi adaptasi masyarakat dan mengidentifikasi antisipasi
penanggulangan banjir yang dilakukan pemerintah. Penelitian ini dilakukan di bantaran Sungai Ciliwung Kecamatan Tebet, Kota Jakarta Selatan. Teknik
pengambilan sample dilakukan dengan menggunakan metode Quota. Unit analisis penelitian ini adalah rumah tangga yang diwakili oleh setiap responden. Sebanyak
90 sampel yang akan mewakili masyarakat di tiga kelurahan. Selain itu
21
pengumpulan data juga dilakukan dengan wawancara terstruktur dan observasi langsung.Teknik analisis yang dilakukan yaitu analisis statistik deskriptif.Hasil
penelitian membuktikan bahwa mayoritas masyarakat memiliki strategi adaptasi dengan kategori tinggi.Masyarakat yang cenderung memilih untuk tidak
berpindah banyak melakukan strategi adaptasi secara teknis, seperti membuat tanggul, menyimpan barang-barang di tempat tinggi, meninggikan rumah.
Penelitian Selanjunya berjudul Strategi Adaptasi masyarakat dalam menghadapi bencana banjir pasang air laut di Kota Pekalongan yang ditulis oleh :
Su Rito Hardoyo, Muh Aris Marfai, Novi Maulida, Ni’mah Rizki, Yustiana Mukti, Qori’atu Zahro, dan Anisa Halim. Penelitian ini membahas tentang Bencana alam
di suatu wilayah memiliki implikasi secara langsung terhadap masyarakat di wilayah tersebut. Partisipasi masyarakat untuk mengurangi dan menghindari
resiko bencana penting dilakukan dengan cara meningkatkan kesadaran dan kapasitas masyarakat. Kota Pekalongan sebagai salah satu kota di Provinsi Jawa
Tengah yang rawan terhadap banjir pasang surut. Banjir telah merendam sebagian besar daerah Kecamatan Pekalongan Utara. Penelitian strategi adaptasi dilakukan
di tiga desa dengan langkah-langkah pengamatan sebagai berikut: 1 Mengidentifi kasi persepsi masyarakat terhadap banjir pasang air laut di desa
dengan corak sosioekologi pertanian, tambak dan permukiman. 2 Mengetahui sikap masyarakat terhadap banjir pasang air laut di desa dengan corak
sosioekologi pertanian, tambak dan permukiman. 3 Memahami strategi adaptasi masyarakat terhadap banjir pasang air laut di desa dengan corak sosioekologi
pertanian, tambak dan permukiman. Riset ini berfokus pada informasi-informasi kualitatif tentang persepsi, sikap, dan strategi masyarakat dalam menghadapi
22
banjir pasang air laut.Pada penelitian ini, ditentukan sampel lokasi penelitian berdasarkan criteria perbedaan sosioekologi yang dimiliki setiap desa.Daerah
resiko banjir pasang surut di Pekalongan Utara, setidaknya terdapat 3 karakter sosioekologi yang berbeda, yaitu daerah permukiman padat, daerah pertanian
sawah, dan daerah tambak.Wawancara mendalam dilakukan dalam pengumpulan data primer kualitatif dan kuantitatif dimana responden menjawab seperangkat
pertanyaan dari peneliti.Unit analisis penelitian adalah individu yang diwakili oleh setiap responden.Untuk mendapatkan sampel individu, dilakukan teknik
purposive sampling.Disamping wawancara terhadap individu masyarakat, juga dilakukan wawancara dengan aparat pemerintah sebagai salah satu stakaholder
dalam topic banjir pasang surut.analisis data menggunakan analisis tabulasi frekwensi maupun tabulasi silang. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa
masyarakat memiliki pemahaman mengenai banjir pasang air laut yang sama yaitu sebagai sebuah fenomena alam. Kesadaran bahwa mereka hidup di wilayah yang
rentan akan banjir pasang air laut, tidak membuat mereka untuk merelokasi, justru menjadikan proses awal mereka dalam beradaptasi dengan bencana. Selain itu
mereka juga mendapatkan harapan yang mendukung sikap bertahan mereka yaitu bantuan dari pemerintah kota. adaptasi secara teknis, dimana masyarakat secara
inisiatif membangun bangunan yang berfungsi untuk meminimalisir kerusakan atau kerugian yang akan mereka alami ketika banjir pasang air laut melanda.
Berdasarkan hasil wawancara, mereka lebih dominan menunggu bantuan dari pemerintah, inisiatif warga baru sekedar modal sosial berupa gotong royong
membersihkan saluran dan sejenisnya.Pembangunan atau perbaikan bangunan
23
juga menunggu bantuan dari pemerintah, karena merka didominasi oleh warga dengan tingkat pendidikan dan ekonomi yang rendah.
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Anggara Dwi Putra dan Wiwandari Handayani yang berjudul : Kajian Bentuk Adaptasi Terhadap Banjir
dan Rob Berdasarkan Karakteristik Wilayah dan Aktivitas di Kelurahan Tanjung Mas. Penelitian ini dilakukan di Semarang.Kota Semarang yang merupakan salah
satu kota terletak di wilayah pesisir juga merasakan dampak yang ditimbulkan dari perubahan iklim yang terjadi. Berdasarkan hasil proyeksi yang dilakukan
BMG Kota Semarang 2007kenaikan air laut Kota Semarang pada tahun 2006 – 2007 sebesar 8 cm dan setiap tahunnya mengalami perubahan ketinggian 1,46 cm.
Salah satu contoh wilayah di kawasan pesisir yang terkena dampaknya yaitu di Kelurahan Tanjung Mas. Penelitian ini untuk menjawab pertanyaan “Bagaimana
bentuk-bentuk adaptasi terhadap banjir dan rob berdasarkan karakteristik wilayah dan aktivitas di Kelurahan Tanjung Mas ?”. Studi bentuk adaptasi perlu dilakukan
sebagai dasar pertimbangan dalam agenda pembangunan untuk mencapaipola pembangunan agar tahan resilience terhadap dampak dari banji rob dan
perubahan iklim kedepannya.Dampak yang ditimbulkan dari banjir dan rob untuk kondisi fisik kawasan yaitu rusaknya bangunan rumah tinggal, kerusakan pada
jalan, kerusakan pada tambak, dan penurunan kualitas air bersih. Untuk dampak bagi aktivitas, yaitu terganggunya kegiatan sehari-hari masyarakat. Tingkat
kerentanan wilayah dan aktivitas terhadap banjir dan rob, wilayah di Kelurahan Tanjung Mas terbagi menjadi 2 kelas kerentanan, kerentanan sedang RW 1, 9-10,
12-13, dan RW 16, dan kerentanan tinggi RW 2-3, 11, 14-15. Pada tahapan pencarian data di lapangan survei dilakukan verifikasi terhadap kajian literatur
24
yang digunakan dengan cara obsevasi, kuisioner, dan telaah dokumen yang relevan.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan tipe penelitian
kuantitatif deskriptif.Bentuk adaptasi yang dilakukan masyarakat 60 masyarakat melakukan peninggian bangunan dan lantai rumah, 28 perbaikan
dan peninggian jalan, 7 pembudidayaan dan penanaman mangrove, dan 5 pembuatan tanggul.Jadi, Secara umum tidak ada perbedaan bentuk adaptasi pada
setiap aktivitas.
Penelitian selanjutnya oleh Diki Audina yang berjudul Adaptasi Masyarakat Terhadap Banjir di Kelurahan Setia Kecamatan Binjai Kota Binjai.Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui : 1 alasan melatarbelakangi penduduk untuk tetap memilih bertempat tinggal di daerah rawan banjir di Kelurahan Setia Kecamatan
Binjai Kota, 2 Strategi adaptasi yang dilakukan masyarakat dalam mengantisipasi bahaya banjir di Kelurahan Setia Kecamatan Binjai Kota, dan 3
Upaya yang dilakukan Masyarakat dan Pemerintah dalam mengatasi banjir di Kelurahan Setia Kecamatan Binjai Kota. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan
Setia Kecamatan Binjai Kota. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KK di Kelurahan Setia yaitu sebanyak 1.045 KK dan sampelnya diambil sebanyak 10
di masing-masing lingkungan maka jumlah sampel yaitu 104. Teknik pengumpul data yang digunakan adalah tekni observasi, komunikasi langsung dan Studi
dokumenter.Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan 1 yang melatarbelakangi masyarakat
untuk tetap bermukim di Kelurahan Setia meskipun sering terjadi banjir yaitu 34,61 mengatakan tidak ada biaya untuk pindah ke tempat lain yang lebih
nyaman untuk dijadikan tempat tinggal. 26,92 yang beralasan karena dekat
25
dengan tempat kerja. Alasan karena tempat kelahiran terdapat 22,12 dan selebih 16,34 memiliki alasan lain-lain seperti karena dekat dengan kota, pusat
perbelanjaan dan lain sebagainya. 2 Strategi Adaptasi yang dilakukan masyarakat dalam mengatasi masalah banjir yaitu dengan meninggikan bangunan
rumah atau membuat rumah panggung yaitu terdapat 50,96. Terdapat 11,53 yang melakukan strategi membangun rumah tingkat dan terdapat 37,05 yang
tidak melakukan strategi apapun dalam menghadapi banjir. 3 Peran Masyarakat dalam mengatasi masalah banjir di Kelurahan Setia yaitu sebanyak 65,39
dengan tidak membuang sampah ke Sungai, 29,80 melakukan gotong-royong untuk membersihkan lingkungan dan 4,81 lainya usaha yang dilakukan adalah
dengan memperbaiki drainase agar aliran air lancar. Peran Pemerintah Daerah dalam menangani permasalahan banjir menurut para responden yaitu terdapat
60,57 mengatakan peran Pemerintah sudah baik dalam menangani banjir. 35,57 mengatakan cukup baik, 2,88 mengatakan kurang baik dan 0,97
mengatakan sangat baik. Jadi, dapat disimpul bahwa Peran Pemerintah dalam mengatasi masalah banjir sudah baik.
Penelitian selanjutnya oleh Yunita Sari berjudul Partisipasi Masyarakat dalam Mitigasi Bencana Di Daerah Aliran Sungai DAS Deli Kota
Medan.Daerah Aliran Sungai DAS Deli merupakan daerah yang rawan akan bencana banjir, tetapi masyarakat masih bertempat tinggal dibantaran DAS Deli
dan membuang sampah kesungai. Padahal peristiwa bencana tidak mungkin dihindari, tetapi yang dapat kita lakukan adalah memperkecil terjadinya korban
jiwa, harta maupun lingkungan melalui mitigasi bencana.Banyaknya korban jiwa maupun harta benda dalam peristiwa bencana yang selama ini terjadi, lebih sering
26
disebabkan kurangnya kesadaran dan pemahaman pemerintah maupun masyarakat terhadap potensi kerentanan bencana serta upaya mitigasinya. Penelitian ini
dilakukan selama tiga bulan, mulai Desember 2009-Maret 2010 dan bertujuan untuk menganalisis partisipasi masyarakat Kelurahan Aur Kecamatan Medan
Maimun dalam mitigasi bencana di DAS Deli kota Medan dengan menggunakan metode survey deskriptif dengan pendekatan kualitatif untuk menganalisis
partisipasi masyarakat dalam mitigasi bencana. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi.Berdasarkan hasil penelitian, partisipasi
masyarakat Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimun dalam mitigasi bencana masih relatif rendah. Kultur masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan
juga masih rendah dan menjadikan sungai menjadi tempat pembuangan sampah, selanjutnya masih bertahan tinggal di bantaran sungai dan menolak program
rusunawa sebagai pengganti tempat tinggal mereka yang ditawarkan oleh pemerintah kota Medan.
2.2 Konsep Strategi Adaptasi