Mitigasi Bencana Setelah Terjadi Banjir Mitigasi Bencana Setelah Terjadi Banjir

105 Keluarga ini sangat menyesalkan atas sikap pemerintah yang menurutnya tidak memberikan bantuan secara merata kepada masyarakat khususnya warga yang tidak menggungsi, selain itu sikap kepala desa yang tidak peduli dengan kondisi masyarakatnya.Untuk urusan MCK selama banjir terjadi, keluarga ini memilih menumpang dirumah tetangga, dan mereka juga menuturkan terkadang ditengah kondisi seperti ini ada saja orang yang tidak mau memberikan tumpangan kepada tetangga untuk sekedar mandi, mencuci, buang air besarkecil.

c. Mitigasi Bencana Setelah Terjadi Banjir

Upaya yang dilakukan oleh keluarga ini secara individu setelah banjir surut, yaitu dengan melakukan pembersihan lumpur dan memperbaiki bagian yang rusak .Gotong royong setelah banjir untuk membersihkan sekitar tempat tinggal pernah dilakukan, namun sekarang kegiatan tersebut tidak pernah dilaksanakan lagi, warga secara pribadi hanya membersihkan rumahnya saja.Selanjutnya keluarga ini juga mengharapkan agar benteng penahan air segera di lebarkan dan ditinggikan untuk mencegah air masuk kepemukiman warga, pembangunan drainase segera dilakukan karena drainase yang ada tidak berfungsi. Informan IV Informan keempat adalah Ibu dan Anak yang tinggal bersebelahan, yaitu Ibu M Nurhana adalah seorang janda yang berusia 78 tujuh puluh delapan tahun, dan anaknya Bapak Isa Ansari berumur 39 tiga puluh Sembilan tahun, bersuku Melayu dan beragama Islam. Bapak Isa sudah berkeluarga dan memiliki 2 dua orang anak. 106 Pak Isa mendirikan bangunan diatas waduk.Tidak adanya larangan untuk membangun rumah didalam waduk tersebut, siapa saja bisa mendirikan bangunan diatasnya.Alasannya keluarga ini tinggal disini karena nenek moyang mereka sudah tinggal disini, dan berdasarkan penjelasan Ibu M.Nur bahwa tetangga yang ada disekitarnya tersebut memiliki hubungan ikatan kekeluargaan.Curah hujan yang tinggi menurut keluarga ini menjadi penyebab terjadinya banjir, selain itu sungai yang dangkal sangat memperngaruhi debit banjir.

a. Mitigasi Bencana Setelah Terjadi Banjir

Kondisi fisik rumah ibu M. Nur dapat dilihat melalui gambar yaitu bangunan permanen berukuran 3x6 m tiga kali enam meter, sementara itu bangunan pak Ansari non permanen, rumah ini termasuk rumah pannggung yang berdiri diatas waduk dengan ketinggian pondasi yang terbuat dari kayu setinggi 1 satu meter dan posisinya berada di dalam waduk yang sudah ditumbuhi kangkung dan genjer. Rumah pak Isa yang berukuran 6x7 m enam kali tujuh meter.Pak Isa sendiri sadar bahwa membangun rumah tepat diatas waduk seharusnya tidak bisa, karena bisa membahayakan keselamatan, karena sewaktu- waktu bisa rubuh jika bangunan yang didirikan tidak memiliki pondasi yang kuat.

b. Mitigasi Bencana Saat Terjadi Banjir